Anda di halaman 1dari 25

STUDI KASUS

TUBERKULOSIS PARU PADA REMAJA DILIHAT DARI PENDEKATAN


KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN MENTENG
PERIODE 25 DESEMBER 2017 - 26 JANUARI 2018

Oleh :

Muhammad Zulfikar Rahmandani

1102012182

Pembimbing :

dr. Hj. Sophianita G. T. Aminy, MKK, PKK

MODUL KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “Tuberkulosis Paru pada Remaja Dilihat dari
Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas Kecamatan Menteng Periode 25 Desember
2017 - 26 Januari 2018” telah disetujui oleh pembimbing untuk dipublikasikan dalam rangka
memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Januari 2018

Pembimbing,

dr. Hj. Sophianita G. T. Aminy, MKK, PKK


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuh


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga
laporan Studi Kasus pasien yang berjudul “Tuberkulosis Paru pada Remaja Dilihat dari
Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas Kecamatan Menteng Periode 25
Desember 2017 - 26 Januari 2018” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Penulis juga berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai salah
satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu Kesehatan
Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan pendekatan secara holistik. Pasien
dalam laporan hasil studi kasus ini adalah salah satu pasien dari Puskesmas Kecamatan
Menteng ketika penulis ditugaskan di puskesmas tersebut pada periode 25 Desember 2017
- 26 Januari 2018.

Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf
pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang terkait. Oleh
karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Hj. Sophianita G. T. Aminy, MKK, PKK, selaku dosen pembimbing dan staf
pengajar kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas YARSI.
2. dr. Dini Widianti, MKK, selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3. Dr. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku dosen pengajar kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas YARSI.
4. dr. Yusnita, M.Kes selaku staf pengajar kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. dr. Dian Mardhiyah, MKK, DipIDK, selaku staf pengajar kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. dr. Citra Dewi, M.Kes, selaku staf pengajar kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
7. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Menteng.
8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga
tersusun laporan ini.

Jakarta, Januari 2018

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3


IDENTITAS PASIEN .......................................................................................................... 4
BERKAS PASIEN ............................................................................................................... 4
A. Anamnesis ............................................................................................................. 4
B. Pemeriksaan Fisik ................................................................................................. 9
C. Pemeriksaan Penunjang....................................................................................... 13
BERKAS KELUARGA ....................................................................................................... 7
A. Profil Keluarga ...................................................................................................... 7
1. Karakteristik Keluarga ....................................................................................... 7
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup ............................................. 9
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga ........................................................... 11
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) ...................................................... 12
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga ................................................................. 12
6. Pola Dukungan Keluarga ................................................................................. 15
B. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga .................................. 15
C. Diagnosis Holistik ............................................................................................... 16
D. Rencana Pelaksanaan .......................................................................................... 17
I. BERKAS PASIEN

A. Identitas
Nama : Tn. R

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 16 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Jl. Menteng Sukabumi RT 014 RW 003,Jakarta Pusat

Suku Bangsa : Betawi

Tanggal Berobat : 3 Januari 2018

B. Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 3 Januari 2017 pukul 10.00 WIB di
Puskesmas Menteng.
1. Keluhan Utama : Batuk berdahak sejak  3 minggu SMRS
2. Keluhan Tambahan : Demam sejak  2 minggu SMRS.
Keringat malam sejak 1 minggu SMRS.
Penurunan berat badan sebanyak 5 kg selama 2
minggu.
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Menteng bersama orang tuanya
dengan keluhan batuk berdahak sejak  3 minggu SMRS. Keluhan batuk
dirasakan terus menerus dengan dahak berwarna kekuningan. Keluhan batuk
disertai dengan demam yang dirasakan naik turun sejak  2 minggu
SMRS.Pasien juga mengeluh bahwa berat badan pasien turun sebanyak 5 kg
selama 2 minggu terakhir tanpa sebab yang jelas, tetapi tidak ada perubahan
pada pola makan pasien.
Keluhan batuk disertai dengan adanya sesak nafas. Sesak nafas dirasakan
tiba-tiba dan tidak dipengaruhi aktifitas maupun posisi. Sesak nafas tidak
disertai dengan bunyi mengi. Pasien juga mengeluhkan adanya keringat malam

1|Page
sejak 1 minggu SMRS. Keluhan mual dan muntah disangkal. Keluhan pada
BAB dan BAK disangkal. Riwayat alergi disangkal.
Menurut pasien, mereka memiliki tetangga berusia 21 tahun yang
menderita penyakit TB dan sedang mendapatkan pengobatan sejak 2 bulan
yang lalu. Pasien sering berkunjung ke rumah tetangga tersebut.

Orang tua pasien mengkhawatirkan penyakit yang diderita pasien akan


dapat membahayakan anaknya. Pasien dan orang tuanya menganggap
penyakitnya disebabkan tertular dari tetangganya yang mengalami keluhan
yang sama. Dengan datangnya pasien ke puskesmas, pasien dan orang tuanya
berharap pasien dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya. Kemudian oleh
dokter Puskesmas Kecamatan Menteng, pasien disarankan untuk menjalani
beberapa pemeriksaan lebih lanjut, yaitu pemeriksaan foto toraks dan mantoux
test. Dan dari hasil pemeriksaan, pasien kemudian didiagnosis mengidap
penyakit Tuberkulosis Paru. Oleh karena itu pasien dirujuk untuk mendapatkan
Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di Puskesmas Kecamatan Menteng.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat
asma disangkal. Riwayat alergi disangkal. Riwayat alergi makanan disangkal.
5. Riwayat alergi obat disangkal.
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama.
7. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan anak ke 1 dengan ayah (Tn..T ) yang bekerja sebagai
tukang ojek dan ibu (Ny.E) sebagai buruh cuci serabutan. Pasien saat ini duduk
di bangku Sekolah Menengah Atas. Biaya sekolah dan biaya hidup sehari-hari
ditanggung oleh orang tua dengan penghasilan ayah pasien sebesar Rp
2.700.000,- per bulan dan penghasilan ibu pasien sebesar Rp. 500.000,- yang
dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
8. Riwayat Kebiasaan
Kegiatan pasien sehari-hari ialah berangkat ke sekolah dari jam 7 pagi dan
pulang sekolah jam 12 siang. Pasien memiliki kebiasaan jajan sembarangan,
seperti membeli es dan chiki yang biasa dijajakan di warung atau pinggir jalan.
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak gemar mengkonsumsi sayur dan

2|Page
buah. Ibu pasien juga mengatakan bahwa pasien jarang mencuci tangan dengan
sabun sebelum makan dan bila batuk pasien jarang menerapkan etika batuk atau
memakai alat pelindung diri berupa masker. Ayah pasien adalah perokok yang
menghabiskan rokok minimal satu bungkus setiap hari. Ayah pasien seringkali
merokok didalam rumah.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Vital Sign :
o Tekanan darah : 110/80 mmHg
o Nadi : 80 x/menit
o Pernafasan : 28 x/menit
o Suhu : 37,6 ºC
o Berat badan : 45 Kg
4. Data Antopometri :
a. Tinggi badan : 160 Cm
b. Berat badan sebelum sakit : 50 kg
Berat badan setelah sakit : 45 kg
c. Status gizi berdasarkan BMI :
BB : 45 Kg
TB : 160 cm
o BB sebelum sakit :
50 𝑘𝑔
BB/TB2 =
1,6 𝑚2

= 19.53 (Gizi Cukup)

o BB setelah sakit :
45 𝑘𝑔
BB/TB2 =
1,6 𝑚2

= 17.57 (Gizi Kurang)

3|Page
5. Status Generalis :
Kepala
o Bentuk : Normocephal
o Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
o Mata :
Occulli Dextra Occulli Sinistra

Konjungtiva tarsal Anemis (-) Anemis (-)

Sklera Ikterik (-) Ikterik (-)

Pupil Bulat, Isokor, Miosis, Bulat, Isokor, Miosis,


RCL (+), RCTL (+) RCL (+), RCTL (+)

o Telinga :
Auricula Dextra Auricula Sinistra

Inspeksi Bentuk normal, Bentuk normal,


tanda-tanda radang tanda-tanda radang
(-), serumen (+) (-), serumen (+)

4|Page
Palpasi Nyeri tekan tragus (-) Nyeri tekan tragus (-)

o Hidung :
Dextra Sinistra

Inspeksi Bentuk normal, Bentuk normal,


mukosa tidak mukosa tidak
hiprermis (-), konka hiperemis (-), konka
hipertrofi (-), sekret hipertrofi (-), sekret
(-), massa (-) (-), massa (-)

Palpasi Nyeri tekan (-), Nyeri tekan (-),


krepitasi (-) krepitasi (-)

o Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tidak


hiperemis,
tonsil tidak membesar.
o Leher : Deviasi trachea (-), pembesaran kelenjar tiroid (-),
terdapat pembesaran KGB submandibular, nyeri
tekan (-).

Thoraks
a. Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicula
sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)

b. Pulmo :
Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan dinamis
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru, peranjakan paru (+)

5|Page
Auskultasi : Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki (+/+),
wheezing (-/-)

Abdomen
o Inspeksi : Perut datar simetris
o Palpasi : Nyeri tekan (-)
Hepar dan lien tidak teraba
o Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
o Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas
o Superior : Akral hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
o Inferior : Akral hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
6. Status Lokalis
o Keadaan Umum : Sakit sedang
o Kesadaran : Compos Mentis
o Vital Sign :
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Pernafasan : 28 x/menit
- Suhu : 36,6 ºC
- Berat badan : 45 kg
- Tinggi badan : 160 cm
o Pada pemeriksaan auskultasi paru didapatkan rhonki (+/+) wheezing (-
/-)

Pemeriksaan Penunjang

Rencana pemeriksaan :
• Pemeriksaan mantoux test : (+), dilakukan pada tanggal 4 Januari 2018

6|Page
 Pemeriksaan radiologi (Ro. Paru) : dilakukan pada tanggal 5 Januari 2018 (Kesan :
KP aktif)

II. BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. T
Usia : 45 th
b. Identitas Pasangan
Nama : Ny. E
Usia : 40 th
c. Struktur Komposisi Keluarga :

Tabel 1. Anggota Keluarga Yang Tinggal Serumah

No Nama Kedudukan Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan


dalam Tambahan
Keluarga
1. Tn. T Kepala Laki-laki 40 th SMA Pegawai Ayah Pasien
Keluarga Swasta
2. Ny. E Istri Perempuan 38 th SMA Ibu Rumah Ibu Pasien
Tangga
3. Tn. R Anak Laki-Laki 16 th SMP Pelajar Pasien

d. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini termasuk ke dalam keluarga tradisional, yaitu
keluarga yang terbentuk sesuai atau tidak melanggar norma-norma
kehidupan masyarakat yang secara tradisional dihormati bersama. Dari
sekian banyak jenis bentuk keluarga tradisional, maka keluarga ini
termasuk ke dalam keluarga inti (nuclear family) dimana terdiri dari
ayah Tn. T dan Ibu Ny. E, dan satu anak Tn.R yang tinggal bersama
dalam satu rumah.

7|Page
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall (1985), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap IV
yaitu keluarga dengan anak usia sekolah. Commented [A1]:
Commented [A2R1]:

3. Family Map

Gambar 1 Genogram Keluarga

Commented [A3]:

4. Dinamika Keluarga (Interaksi pasien dengan keluarganya)


Pasien merupakan anak penurut di keluarganya. Pasien berinteraksi
dengan sangat baik dengan keluarganya. Sebagai anak tunggal dalam
keluarganya, pasien terkadang lebih sering dengan ibunya.

5. Fungsi Keluarga

8|Page
o Biologis
Keluarga Tn. T termasuk dalam kategori keluarga yang dapat
meneruskan keturunan dengan cukup baik, dimana Tn.T dan Ny.E
memiliki satu orang anak yang berusia 16 tahun.
o Psikologis
Keluarga Tn. T dapat memberikan kasih sayang dan perhatian yang
cukup pada anggota keluarganya. Tn. T juga mampu memberikan rasa
aman dan nyaman terhadap anggota keluarganya. Tn.R sering bercerita
kepada kedua orang tuanya terutama kepada ibunya mengenai kegiatan
sehari-hari termasuk masalah-masalah yang sering dihadapi di sekolah
maupun di lingkungan pertemanan.
o Sosial Budaya
Keluarga Tn. T mampu menerapkan nilai-nilai dan norma sosial
budaya yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. Interaksi keluarga
Tn. T dengan lingkungan sekitar juga cukup baik.
o Ekonomi
Pencari nafkah dalam keluarga ini adalah Tn. T, untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dalam keluarganya dan terkadang dibantu oleh
Ny E sebagai buruh cuci serabutan. Tn.T bekerja sebagai tukang ojek
dengan penghasilan Rp 2.700.000,00,- setiap bulan. Dan penghasilan
Ny E sebesar Rp 500.000,- Pengaturan keuangan dalam keluarga
dilakukan oleh Ny. E dengan baik dan cermat agar dapat memenuhi
segala kebutuhan keluarga. Untuk asuransi kesehatan, Seluruh anggota
keluarga Tn.T memiliki asuransi kesehatan dari BPJS yang sering
digunakan anggota keluarga ketika berobat. Keluarga Tn.T juga
menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk menabung.
o Pendidikan
Tn. T dan Ny. E mendidik anak sesuai dengan usianya. Mereka
menyekolahkan anak mereka di SMA untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai bakat dan minat
yang dimiliki anak.

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan Tempat Tinggal

9|Page
Tabel 2. Karakteristik Lingkungan Tempat Tinggal

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

Status Kepemilikan : Milik Sendiri

Daerah Perumahan : Padat, jarak antara


rumah hanya 1 meter
Luas rumah : 10 x 5 m2 Tn. R tinggal di rumah milik orang tuanya.
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 3 orang Total penghuni di rumah tersebut sebanyak 3

Luas halaman rumah : Tidak ada orang. Tempat tinggal terdiri dari satu ruang
tamu, satu ruang keluarga, dua kamar tidur,
Lantai rumah dari : Keramik satu kamar mandi dan satu dapur. Ventilasi
udara dan pencahayaan kurang baik. Jendela
Dinding rumah dari : Tembok
jarang dibuka setiap hari.Terdapat jamban

Jamban keluarga : Ada keluarga, tempat pembuangan sampah dan air


bersih tersedia serta kondisi lingkungan yang
Tempat bermain : Tidak Ada padat dan jarak antara rumah hanya satu meter.
Kesan rumah : terasa lembab dan pengap
Penerangan listrik : 600 watt

Ketersediaan air bersih : Ada

Tempat pembuangan sampah : Ada

b. Kepemilikan Barang-barang Berharga


Keluarga ini memiliki :
o 1 buah motor
o 1 buah televisi 20 inch
o 1 buah lemari pendingin
o 1 buah kipas angin
o 1 buah setrika
o 1 buah handphone
o 1 buah kompor gas (tabung 3 kg)
o 1 buah rice cooker

Kesan : Keluarga pasien berada pada tingkat ekonomi menegah ke


bawah

10 | P a g e
c. Denah Rumah

Gambar 2. Denah Rumah

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


a. Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit
Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka keluarga Tn.R akan berobat
ke Puskesmas.
b. Perilaku Terhadap Makanan
Keluarga An.R memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari. Makanan yang
dimakan adalah masakan dari Ny. E dan terkadang anggota keluarga
juga membeli makanan yang dijual di luar.
c. Perilaku Terhadap Pelayanan Kesehatan
Keluarga An.R memiliki jaminan kesehatan BPJS
d. Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan
Jika keluhan tidak membaik, Keluarga Tn.R akan kembali berobat ke
puskesmas.

Kesan:
Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan terlihat bahwa keluarga Tn.R
memiliki kepedulian tentang kesehatan. Keluarga pasien memiliki

11 | P a g e
kesadaran untuk membuat BPJS pada setiap anggota keluarganya.
Kebiasaan membeli makanan di luar kadang dilakukan oleh anggota
keluarga Tn.R

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3. Sarana Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai pusat Naik sepeda motor Pasien biasa berobat ke


pelayanan kesehatan bersama ibunya Puskesmas Kecamatan
Johar Baru dengan
menggunakan sepeda
Tarif pelayanan Badan Penyelenggara
motor diantar oleh
kesehatan Jaminan Sosial (BPJS)
ibunya. Orang tua
pasien merasa puas
Kualitas pelayanan Menurut keluarga dengan pelayanan
kesehatan kualitas pelayanan kesehatan yang ada di
kesehatan yang Puskesmas.
didapat cukup
memuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan makan
Keluarga Tn. T makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari.
Biasanya mereka makan pada pagi, siang dan malam hari. Makanan
yang dimakan oleh keluarga Tn. T dimasak sendiri oleh Ny. E.
Terkadang mereka juga membeli makanan yang ada di sekitar
rumahnya.
Keluarga Tn. T biasa makan di sembarang ruangan karena mereka
tidak memiliki ruang makan khusus. Mereka juga kurang membiasakan
diri untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.

12 | P a g e
b. Menerapkan Pola Gizi Seimbang
Menu makan sehari-hari keluarga Tn. R yang biasa disajikan terdiri
dari nasi, ikan, telur, terkadang daging dan ayam, tahu, tempe, namun
jarang mengkonsumsi sayur dan buah. Pola makan pasien selama 3 hari
terakhir sebagai berikut:

Tabel 4. Food Recall Tn. R

Tanggal Waktu Menu makanan URT Jumlah Karbohi Protein Lemak Total
Kalori drat Jumlah
Kalori
01/08/15 Pagi Nasi goreng ¾ gelas 505 Kal 80 gr 15 gr 17 gr 630 Kal
Susu 1 gelas 125 Kal 10 gr 7 gr 6 gr
Siang Nasi putih ¾ gelas 175 Kal 40 gr 4 gr 0 gr 605 Kal
Ayam goreng 1 ptg sdg 100 Kal 0 gr 7 gr 7 gr
Sayur bayam 1 mangkuk 60 Kal 7,5 gr 1,5 gr 0 gr
Es cendol 1 gelas 240 Kal 20 gr 0 gr 5 gr
Malam Nasi putih ¾ gelas 175 Kal 40 gr 4 gr 0 gr 325 Kal
Ayam goreng 1 ptg sdg 75 Kal 0 gr 7 gr 7 gr
Tempe goreng 1 ptg sdg 75 Kal 7 gr 5 gr 3 gr

02/08/15 Pagi Nasi uduk ¾ gelas 360 Kal 60 gr 7 gr 12,5 gr 525 Kal
Telur dadar 1 butir 125 Kal 0 gr 7 gr 10 gr
The 1 gelas 40 Kal 5 gr 0 gr 0 gr
Siang Nasi putih ¾ gelas 175 Kal 40 gr 4 gr 0 gr 603 Kal
Gulai Telur 1 butir 263 Kal 0 gr 10,5 gr 22.5 gr
Gulai nangka 1 piring 125 Kal 25 gr 3 gr 2,5 gr
The 1 gelas 40 Kal 5 gr 0 gr 0 gr
Malam Nasi putih ¾ gelas 175 Kal 40 gr 4 gr 0 gr 402 Kal
Ayam goreng 1 ptg sdg 100 Kal 0 gr 7 gr 7 gr
Perkedel kentang 1 ptg sdg 102,5 Kal 10 gr 1,75 gr 1,25 gr
Sayur asem 1 mangkuk 75 Kal 18,5 gr 5,5 gr 1,5 gr
03/08/15 Pagi Mie goreng 1 piring 410 Kal 45 gr 15 gr 17 gr 535 Kal
Susu 1 gelas 125 Kal 10 gr 7 gr 6 gr
Siang Nasi putih ¾ gelas 175 Kal 40 gr 4 gr 0 gr 460 Kal

13 | P a g e
Sarden 1 ptg sdg 150 Kal 0 gr 21 gr 6 gr
Tempe 1 ptg sdg 75 Kal 7 gr 5 gr 3 gr
Sayur bayam 1 mangkuk 60 Kal 7,5 gr 1,5 gr
Malam Nasi putih ¾ gelas 175 Kal 40 gr 4 gr 0 gr 475 Kal
Sate ayam 1 piring 300 Kal 7 gr 19 gr 16 gr

 Total Perhitungan Kalori Sehari


Kalori : 1.470 + 1560 + 1530 / 3 = 1.520 Kalori

 Kebutuhan gizi Tn.R :


IMT = BB(kg)/TB2 (m)
=26/(1,09) 2
= 22

BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)


= 655 + (9,6 x 26) + (1,8 x 109) - (4,7 x 4)
= 655 + 249,6 + 196,2 – 18,8
= 1082 kal/cm/24 jam
Specific Dynamic Action = 10% x BMR
= 108,2 kal
Tambahan kalori untuk aktifitas fisik = 20% x BMR
= 216,4 kal
Tambahan kalori untuk pertumbuhan = 2 kal / kgBB
= 52 kal
 Kebutuhan kalori total = BMR + SDA + Aktifitas fisik +
Pertumbuhan

= 1.082 + 108,2 + 216,4 + 52 kal

= 1.458,6 kal

 Kebutuhan Karbohidrat = (55 % x 1.458,2) /4 = 200 gr


 Kebutuhan Protein = (15 % x 1.458,2) /4 = 54 gr
 Kebutuhan Lemak = (30 % x 1.458,2) /9 = 49 gr
 Kesimpulan :

14 | P a g e
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall pasien
selama 3 hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa
setiap harinya menu makan pasien berlebih dari jumlah energi/kalori dan
kandungan gizi yang dibutuhkan setiap harinya.

6. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Orang tua pasien senantiasa memberikan dukungan kepada Tn. R
agar dapat sembuh dari penyakitnya dengan cara mengantar pasien
berobat ke dokter untuk kontrol penyakit serta jika terdapat keluhan dan
mengingatkan pasien untuk minum obat dari dokter secara rutin.
Selain itu, orang tua pasien juga mendaftarkan keluarganya untuk
memiliki jaminan kesehatan dari Badan Pelayanan Jaminan Sosial
(BPJS) sehingga pasien dapat terus rutin berobat sampai keluhan tidak
muncul kembali.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita
oleh Tn. R, sehingga mereka tidak dapat mencegah faktor-faktor yang
dapat memperburuk atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan
menularnya penyakit seperti menutup mulut ketika batuk.
Pasien tinggal di rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Ventilasi udara yang sangat kurang, sehingga membuat sirkulasi udara
di dalam rumah tidak baik. Keadaan lingkungan rumah yang padat dan
adanya tetangga yang menderita TB paru yang sering kontak dengan
anggota keluarga Tn. T.

B. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga


Pasien memiliki pola makan yang tidak seimbang dimana pasien jarang memakan
sayuran dan buah-buahan. Pasien tinggal di rumah tidak memenuhi syarat rumah sehat,
seperti kurangnya ketersediaan ventilasi udara dan pencahayaan yang kurang. Keadaan
lingkungan perumahan pasien padat serta terdapatnya salah satu tetangga yang
menderita penyakit tuberkulosis paru dan yang sering melakukan kontak terhadap Tn.
R serta anggota keluarga yang lain.

15 | P a g e
C. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
Pasien datang berobat ke puskesmas karena keinginan pasien dan dorongan
dari orang tua yang menginginkan anaknya untuk sembuh dari penyakitnya.
Orang tua pasien mengkhawatirkan penyakit yang diderita pasien akan dapat
mengganggu tumbuh kembang dari anaknya. Pasien dan orang tuanya
beranggapan penyakitnya merupakan penularan dari tetangganya yang
menderita keluhan yang sama, karena itu pasien dan orang tuanya takut
penyakitnya akan tertular kepada anggota keluarga yang lain. Menurut
orangtua pasien, penyakit tuberkulosis adalah penyakit paru yang sangat
menular dan dapat sembuh bila rutin berobat. Dengan datangnya pasien ke
puskesmas, orang tua pasien berharap pasien dapat sembuh sempurna dari
penyakit yang dideritanya.

2. Aspek Klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)


o Diagnosis kerja : Tuberkulosis Paru
o Dasar diagnosis : dari anamnesis riwayat penyakit sekarang
dan pemeriksaan fisik.
o Diagnosis banding :-

3. Aspek Risiko Internal : (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah


kesehatan pasien)
o Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan jarang menutup mulut ketika pasien
batuk. Dan

Tidak terbiasa memakai alat pelindung diri seperti masker.

o Pola Makan
Pola makan pasien teratur sebanyak tiga kali sehari dengan macam-
macam menu pada setiap harinya, tetapi menurut keterangan dari ibu
pasin, pasien makan sayur-sayuran tetapi hanya sedikit walaupun ibu

16 | P a g e
pasien memasak sayuran setiap hari. Pasien juga jarang mengkonsumsi
buah-buahan.

4. Aspek Psikososial Keluarga : (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi


masalah kesehatan pasien)
Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap penyakit yang di derita oleh
pasien. Kesadaran orangtua pasien untuk memberikan imunisasi terutama
imunisasi BCG pada pasien sangat kurang. Pasien juga tinggal di rumah yang
kurang sehat dimana kurang tersedianya ventilasi dan pencahayaan yang
kurang. Pasien juga tinggal di lingkungan padat penduduk dimana terdapat
tetangga pasien yang menderita TB.

5. Aspek Fungsional : (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari


baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)
Aktivitas pasien menjadi menurun semenjak sakit ini. Fungsi anggota tubuh
yang lain pada pasien masih baik tetapi tidak terlalu kuat.
Berdasarkan kriteria COC pasien masih terdapat dalam kategori nilai 2.

D. Rencana Penatalaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan

Aspek  TB Paru adalah Pasien Saat pasien  Mengurangi


Personal penyakit kronik dan berobat ke kecemasan pasien
yang orang Puskesmas dan orang tua
membutuhkan tua  Pasien dan orang
pengobatan yang pasien tuanya mengetahui
berkelanjutan & penyakitnya
memerlukan  Pasien meminum
ketekunan berobat. obat secara teratur
sehingga pasien
 TB paru dapat sembuh
merupakan  Mencegah terjadinya
penyakit yang penularan TB Paru

17 | P a g e
dapat pada keluarga
disembuhkan ataupun orang di
dengan syarat sekitar pasien.
pasien selalu
meminum obat
yang teratur sesuai
dengan yang
dianjurkan dokter.
 Menjelaskan
mengenai
penularan TB Paru
dan menganjurkan
pasien untuk
menggunakan
masker, etika
batuk serta
memperhatikan
ventilasi serta
pencahayaan di
rumah
 Untuk
meningkatkan
kepatuhan pasien
dalam meminum
obat, orang tua
harus menjadi
pengawas minum
obat (PMO) yang
benar.

Aspek Pasien  Pasien mampu


Klinis meminum obat

18 | P a g e
 Memberikan obat Saat berobat TB paru secara
TB paru secara ke teratur minimal
rutin selama Puskesmas selama 6 bulan.
minimal 6 bulan
baik yang IV
maupun obat oral.
 Obat TB : 2RHZ
/4RH
 Vit.B complex

Aspek  Menganjurkan Pasien Saat berobat  Pasien mau


Interna untuk pasien dan ke merubah
menutup mulut saat orang puskesmas kebiasaan.
batuk. tua dan saat
 Menganjurkan pasien kunjungan
pasien untuk makan ke rumah
yang sesuai dengan pasien.
kebutuhan pasien
(terlampir)

Aspek  Menjelaskan Pasien Saat  Keluarga pasien


Psikososial kepada orang tua dan kunjungan dapat memahami
dan pasien tentang Orang ke rumah pengobatan yang
penyakit pasien dan tua diberikan untuk
pengobatannya. membantu
 Menjelaskan kesembuhan
kepada orang tua pasien.
mengenai  Memberi
pentingnya pengetahuan pada
ventilasi dan keluarga pasien
pencahayaan sinar mengenai cara
pencegahan

19 | P a g e
matahari pada penularan
rumah. penyakit.
 Menjelaskan
kepada orang tua
untuk
menghindarkan
anaknya kontak
dengan penderita
TB serta
menganjurkan
orang tua untuk
membawa pasien
rutin melakukan
Kontrol dan
Pengobatan TB.

Aspek  Menyarankan agar Pasien Saat berobat  Mencapai kondisi


fungsional pasien beristirahat dan ke kesehatan yang
selama sakit orang Puskesmas optimal agar
 Menyarankan tua dan saat dapat beraktivitas
pasien untuk kunjungan seperti biasa dan
minum obat secara ke rumah mencegah
teratur komplikasi yang
terjadi.

E. Prognosis
1. Ad Vitam : Ad Bonam
2. Ad Sanationam : Dubia Ad Bonam
3. Ad Functionam : Ad Bonam

20 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai

  • Borang Internship Kedokteran
    Borang Internship Kedokteran
    Dokumen16 halaman
    Borang Internship Kedokteran
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Borang Internship Kedokteran
    Borang Internship Kedokteran
    Dokumen16 halaman
    Borang Internship Kedokteran
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Borang Internship Kedokteran
    Borang Internship Kedokteran
    Dokumen16 halaman
    Borang Internship Kedokteran
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Surat Permohonan Ijasah
    Surat Permohonan Ijasah
    Dokumen1 halaman
    Surat Permohonan Ijasah
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • To Ukdi
    To Ukdi
    Dokumen34 halaman
    To Ukdi
    Tetsuya Pinda Ogawa
    100% (1)
  • Ispa Borang
    Ispa Borang
    Dokumen5 halaman
    Ispa Borang
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Jiwa Klend Ujian
    Jiwa Klend Ujian
    Dokumen16 halaman
    Jiwa Klend Ujian
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Pinda Case
    Pinda Case
    Dokumen13 halaman
    Pinda Case
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Jiwa Klender
    Jiwa Klender
    Dokumen15 halaman
    Jiwa Klender
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Somatitasi
    Gangguan Somatitasi
    Dokumen9 halaman
    Gangguan Somatitasi
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman Gejala Gangguan Psikologis
    Rangkuman Gejala Gangguan Psikologis
    Dokumen11 halaman
    Rangkuman Gejala Gangguan Psikologis
    Aloysius Dicodemus
    Belum ada peringkat
  • Jiwa Klend Ujian
    Jiwa Klend Ujian
    Dokumen15 halaman
    Jiwa Klend Ujian
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Case Report
    Case Report
    Dokumen21 halaman
    Case Report
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Plant Survey
    Plant Survey
    Dokumen12 halaman
    Plant Survey
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Neurology - Case Report Epilepsi
    Neurology - Case Report Epilepsi
    Dokumen14 halaman
    Neurology - Case Report Epilepsi
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Ebm
    Ebm
    Dokumen10 halaman
    Ebm
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Somatitasi
    Gangguan Somatitasi
    Dokumen9 halaman
    Gangguan Somatitasi
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Somatitasi
    Gangguan Somatitasi
    Dokumen9 halaman
    Gangguan Somatitasi
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Abstrak PH
    Abstrak PH
    Dokumen2 halaman
    Abstrak PH
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Komplikasi Anestesii
    Komplikasi Anestesii
    Dokumen39 halaman
    Komplikasi Anestesii
    hendri
    Belum ada peringkat
  • Epi Lepsi
    Epi Lepsi
    Dokumen15 halaman
    Epi Lepsi
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • PR Mini CX
    PR Mini CX
    Dokumen12 halaman
    PR Mini CX
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Ruptur Uteri
    Ruptur Uteri
    Dokumen47 halaman
    Ruptur Uteri
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Hendri Kolitis
    Hendri Kolitis
    Dokumen11 halaman
    Hendri Kolitis
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Anastesi CR
    Anastesi CR
    Dokumen15 halaman
    Anastesi CR
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Radiologi Pada TB Abdomen
    Radiologi Pada TB Abdomen
    Dokumen19 halaman
    Radiologi Pada TB Abdomen
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Gambaran Radiologis TB Paru
    Gambaran Radiologis TB Paru
    Dokumen12 halaman
    Gambaran Radiologis TB Paru
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat
  • Bronkhitis Kronis
    Bronkhitis Kronis
    Dokumen6 halaman
    Bronkhitis Kronis
    Tetsuya Pinda Ogawa
    Belum ada peringkat