Stress ialah ukuran ketidakcocokan antara konfigurasi yang ada dengan ukuran
kesesuaian yang diinginkan, makin tinggi nilai stress semakin tidak cocok atau semakin
mendekati nol maka output yang dihasilkan semakin sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
dengan kata lain sebagai suatu ukuran yang digunakan untuk menilai suatu konfigurasi dari
objek sebagai titik-titik dalam dimensi h sudah baik atau belum. Nilai stress dan jumlah
dimensi berbanding terbalik, jumlah dimensi yang rendah akan mengakibatkan nilai stress
yang tinggi (Johnson,1982).
Nilai stress dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
2
∑𝑛 ̂
𝑖≠𝑗(𝑑𝑖𝑗 −𝑑𝑖𝑗 )
∑𝑛 2
𝑖≠𝑗 𝑑𝑖𝑗
Keterangan:
𝑑𝑖𝑗 = jarak antar objek ke-i dan objek ke-j;
𝑑̂𝑖𝑗 = jarak Euclidean dari koordinat yang terbentuk.
1
𝑑𝑖.2 = 2
∑ 𝑑𝑖𝑗
𝑛
𝑗
1
𝑑.𝑗2 = 2
∑ 𝑑𝑖𝑗
𝑛
𝑖
1 2
𝑑..2 = 2
∑ 𝑑𝑖𝑗
𝑛
𝑖𝑗
Semakin kecil nilai stress menunjukkan bahwa hubungan monoton yang terbentuk antara
ketidaksamaan dengan disparities semakin semakin baik (didapat kesesuaian) dan kriteria
pada persepsi (perceptual map) yang terbentuk semakin sempurna.
Kriteria nilai stress berdasarkan kriteria Maholtra dapat dilihat tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kriteria Nilai Stress
Stress Kriteria
> 20 % Kurang
10% - 20% Cukup
5% - 10% Baik
2,5 % - 5% Sangat Baik
0 % - 2,5% Sempurna
Sumber: Simamora (2005)