Ilk, M
Ilk, M
7. Hess OM, Carrol JD. Clinical Assessment of Heart Failure. In: Libby P,
Bonow RO, Mann DL, Zipes DP, editor. Braunwald’s Heart Disease.
Philadelphia: Saunders; 2007
8. Hardiman A. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman
Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. 2007
9. Mann DL. Heart Failure and Cor Pulmonale. In: Fauci AS, Braunwald E,
Kasper DL, editor. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed.
New York: Mc graw hill; 2008. p. 1443.
Kor polmunal
Kor pulmunal terjadi karena adanya penyakit paru yang
berkepanjangan. Penyakit paru yang bersifat kronis akan menyebabkan
kerusakan paru dan semakin terdesaknya pembuluh darah oleh paru yang
mengembang yang akan menyebabkan berkurangnya vascular bed pada paru.
Selain itu, penyakit paru krons juga menyebabkan asidosis, hiperkapnia,
hipoksi alveolar (akan menyebabkan terjadinya vasokontriksi pada pembuluh
darah paru) serta terjadi polisitemia dan hiperviskositas darah. Semua hal ini
akan menyebabkan terjadinya hipertensi pulmunal. Jika hal ini terjadi dalam
waktu yang lama, maka aka terjadi hipertrofi dan dilatasi ventrikel kanan,
yang akan berlanjut menjadi gagal jantung kanan.
Sudoyo, Aru W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta:
InternaPublishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. 2010.