PENDAHULUAN
2
2.3. Indikator Penilaian
DS = Q/C
Dimana :
DS
= derajat kejenuhan
3
Untuk menentukan kwalitas jalan dapat dijelaskan sbb :
4
F Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan >1.00
rendah, volume dibawah kapasitas. Antrian
panjang dan terjadi hambatan-hambatan yang
besar.
5
Nilai derajat kejenuhan yang masih dapat diterima adalah 0,75, bila
diperoleh nilai DS yang melebihi nilai tersebut dapat dikatakan arus kendaraan
yang melalui jalan tersebut telah mendekati bahkan melampui kapasitas
jalannya. Dalam melakukan rekayasa nilai DS ini dapat digunakan sebagai
tolok ukur untuk melakukan perubahan. Perubahan yang dilakukan dapat
perubahan geometri atau arus lalu lintas ataupun keduanya bersamaan.
2. Kecepatan Tempuh, V
V = L/TT
Dimana :
6
Nilai arus lalu lintas, mencerminkan komposisi lalu lintas, dengan
menyatakan arus dalam satuan mobil penumpang (smp). Semua nilai arus
lalu lintas (per arah dan total) diubah menjadi satuan mobil penumpang
(smp) dengan menggunakan ekivalensi mobil penumpang (emp) yang
diturunkan secara empiris untuk tipe kendaraan berikut : kendaraan ringan
(LV) ; termasuk mobil penumpang, minibus, pick-up,truk kecil dan
jeep.kendaraan berat (HV) ; termasuk truk dan bus, sepeda motor (MC)
Dimana :
7
FFVSF = faktor penyesuaian kecepatan untuk hambatan
samping dan lebar bahu atau jarak kereb penghalang
FFVCS = faktor penyesuaian kecepatan untuk ukuran kota
Tabel Kecepatan arus bebas (FVo) untuk kendaraan ringan di jalan perkotaan
Jenis Jalan FVo (km/jam)
Enam-lajur terbagi (6/2D) atau tiga lajur satu arah (3/1) 61
Empat-lajur terbagi (4/2D) atau dua lajur satu arah (2/1) 57
Empat lajur tak terbagi (4/2UD) 53
Dua lajur tak terbagi (2/2UD) 44
Tabel Faktor penyesuaian kecepatan akibat lebar jalur lalu lintas (FVW) di jalan
perkotaan
We (m) 5 6 7 8 9 10 11
FVw (Km/jam) - 9,5 - 3,0 0,0 3,0 4,0 6,0 7,0
8
Tabel faktor penyesuaian ukuran kota
3. Kapasitas
9
Tabel 2.2. Faktor SMP
Keterangan :
LV = Light Vehicle (kendaraan ringan )
HV = Veavy Vehicle ( kendaraan berat )
MC = motorcycle ( sepeda motor )
UM = Unmotorised Vehicle ( kend. Tak bermotor )
Dimana :
10
Table 3.2
11
Tabel 2.4. Faktor Penyesuaian Untuk Lebar Jalur ( FCw )
Total 2 arah
Dua lajur tak terbagi (2/2UD 5 0.56
6 0.87
7 1.00
12
8 1.14
9 1.25
10 1.29
11 1.34
13
Tabel 2.6. Faktor Penyesuaian Hambatan Samping ( FCsf ).
14
b. Jalan dengan Kereb
KETERANGAN
32
tinggi.
VH = sangat tinggi = Daerah komersial dengan aktivitas pasar disamping
jln.
0.1-0.5 0.90
0.5-1.0 0.94
1.0-3.0 1.00
32
32