Oleh I Gede Bayu Chandra Natha BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
Terkait sengan upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan tersebut,
maka pemrakarsa pembangunan Bank KCU - BCA Kuta, bermaksud membuat studi upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan sebagai langkah antisipatif dalam mencegah dan menanggulangi berbagai dampak negatif yang akan mungkin terjadi. Undang – Undang Yang Berlaku Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup. Peraturan Daerah Tingkat I Bali Nomor 4 Tahun 1999 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bali Nomor 4 Tahun 1996 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Bali Keputusan Gubernur Bali Nomor 515 Tahun 2000 tanggal 27 Nopember tentang Standar Baku Mutu Lingkungan. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan RI Nomor Kep-056 Tahun 1994, tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting. Tujuan dan Kegunaan UKL - UPL Tujuan Memberikan informasi mengenai usaha/kegiatan yang dilaksanakan yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Memperkirakan dampak yang mungkin terjadi dan mengupayakan pengelolaan dan pemantauannya sehingga pencemaran dan perusakan lingkungan dapat diantisipasi sedini mungkin. Melaksanakan pemantauan terhadap dampak yang mungkin terjadi secara kontinyu sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan penyempurnaan UKL dan UPL ini. Kegunaan Membantu pihak pengambil keputusan terkait dalam mempertimbangkan proses perijinan. Merupakan pedoman bagi pramakarsa dalam pelaksanaan kegiatannya. Untuk mencegah terjadinya tuduhan oleh pihak lain tentang adanya pencemaran dan perusakan lingkungan yang tidak dilakukan atau tidak dikelola oleh pemrakarsa. BAB II METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penulisan
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengelolahan lingkungan
menggunakan dokumen UKL-UPL Penelitian dilakukan menggunakan metode observasi terhadap kondisi lingkungan terkait. Metode observasi memiliki manfaat yang lebih optimal. Penelitian menggunakan metode akan bersifat nyata, sehingga data yang diperoleh akan lebih akurat. Observasi yang dilakukan berdasarkan persyaratan pembuatan UKL-UPL. Metode Penelitian MEMAHAMI DOKUMEN PROYEK
MENGUMPULKAN SUMBER- SUMBER DAMPAK
MENGIDENTIFIKASI DAMPAK
UPAYA PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN BAB III PEMBAHASAN 1. Iklim Secara umum tipr iklim daerah Kuta dan sekitarnya termasuk iklim Aw (berdasarkan Koppen), yaitu iklim tropis dengan hujan bermusim yang dicarikan suhu dan kelembapan udara relatif tinggi. 2. Suhu dan kelembapan udara Berdasarkan data tersebut, suhu rata- rata tahunan di lokasi rencana kegiatan dan sekitarnya adalah 27,2°C dengan fluktuasi suhu udara berkisar antara 24,4°C sampai dengan 30,7°C. Kelembapan udara relatif rata-rata tahunan di lokasi rencana kegiatan cukup tinggi yaitu 81%, sedangkan fluktuasi bulanannya cukup kecil yaitu berkisar antara 78% sampai dengan 83 3. Curah Hujan dari Hari Hujan Jumlah curah hujan tahunan rata-rata adalah 1821 mm dengan curah hujan bulanan rata-rata tertinggi pada bulan januari adalah 430 mm dan terendah terjadi pada bulan agustus adalah 6 mm. Sedangkan jumlah hari rata-rata dalam setahun 135 hari, dengan hari hujan rata- rataper bulan tertinggi pada bulan januari (23 hari) dan terendah pada bulan Agustus (2 hari). 4. Kualitas Udara Pencemaran udara diindikasikan oleh adanya satu atau lebih kontaminan atau kombinasinya didalam atmosfir seperti debu, uap air, gas, bau, asap dan uap lainnya yang dalam kuantitas, sifat dan lama waktu keberadaannya dapat menyebabkan gangguan kesehatan manusia, hewan maupun tumbuhan. 5. Hidrologi Menurut peta Hidrologi pulau Bali, sebaran potensi air tanah di lokasi kegiatan tergolong tinggi lebih banyak terdapat di wilayah Bali Selatan. Kandungan air tanah di lokasi kegiatan tergolong tinggi dengan debit air sekitar 10 liter/detik. Keadaan muka air tanah pada sumur penduduk di jalan Pratama, di sebelah barat lokasi kegiatan berkisar antara 2-6 meter 6. Transportasi Dengan adanya kegiatan pembangunan fisik Bank KCU - BCA Kuta (tahap konstruksi) dan juga nanti pada masa opersionalnya (tahap pasca konstruksi) akan mempengaruhi sistem transportasi yang ada di sekitar jalan Sunset Road karena merupakan jalur utama menuju simpang siur. Prakiraan Dampak Yang Terjadi
Tahap Pra Konstruksi
Tahap Konstruksi 1. Sumber Dampak 2. Jenis Dampak Tahap Operasional 1. Sumber Dampak 2. Jenis Dampak Upaya Pengelolaan Lingkungan
Tahap Pra Konstruksi
1. Sumber Dampak 2. Jenis Dampak 3. Upaya Pengelolaan Dampak Tahap Konstruksi 1. Sumber Dampak 2. Jenis Dampak 3. Upaya Pengelolaan Dampak Tahap Operasional 1. Sumber Dampak 2. Jenis Dampak 3. Upaya Pengelolaan Dampak Upaya Pemantauan Lingkungan
Tahap Pra Konstruksi
Tahap Konstruksi 1. Sumber Dampak 2. Jenis Dampak 3. Upaya Pemantauan Lingkungan Tahap Operasional 1. Sumber Dampak 2. Jenis Dampak 3. Upaya Pemantuan Lingkungan BAB IV SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Diterapkannya Analisis mengenai dampak lingkungan akan sangat membantu sebagai upaya dalam mengidentifikasi berbagai dampak-dampak yang akan terjadi pada sebuah pembangunan suatu proyek. Sehingga dengan demikian pembangunan suatu proyek dapat berjalan dengan baik tanpa menimbulkan dampak-dampak yang tidak diinginkan khususnya dampak-dampak terhadap lingkungan. SARAN 1. Sebaiknya setiap kegiatan yang akan direncanakan seperti proyek konstruksi baik skala besar maupun skala kecil sebaiknya dilakukan studi UKL dan UPL untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan dan mencari solusi pencegahan jika ditemukan dampak-dampak negatif. 2. Studi UKL dan UPL haruslah dilakukan sesuai acuan peraturan perundang- undangan yang telah ditetapkan. 3. Untuk dapat mengetahui dampak yang terjadi dari pembangunan proyek ini disarankan studi UKL dan UPL.