Anda di halaman 1dari 4

RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL)

PEMBANGUNAN ESTUARI DAM SEI GONG


KELURAHAN SIJANTUNG KECAMATAN GALANG KOTA BATAM

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Maksud dan Tujuan

Maksud dari Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) adalah :

- Mengetahui kondisi lingkungan dari waktu ke waktu, sehingga apabila terjadi penurunan
kualitas lingkungan akibat kegiatan Pembangunan Estuari DAM Sei Gong pada tahap
pra konstruksi, tahap konstruksi dan pada tahap operasional, dapat terdeteksi secara
dini sehingga tindakan pengelolaan dapat dilakukan dengan segera agar penurunan
kualitas lingkungan dapat diatasi
- Sebagai bahan masukan dalam mengevaluasi kualitas lingkungan
- Menentukan pelaksana dan pengawas pengelolaan lingkungan di antara Lembaga
terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku
- Sebagai acuan pengendalian dan informasi perencanaan dalam pengelolaan lingkungan
secara regional termasuk upaya pengembangan wilayah

Tujuan dari Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) adalah membuat pedoman


pelaksanaan pemantauan lingkungan yang baku agar bisa dipakai oleh semua pihak yang
terkait. Pedoman ini menjelaskan tentang lokasi pemantauan, komponen lingkungan atau
kegiatan Rencana Pembangunan Estuari DAM Sei Gong yang berlokasi di Kelurahan
Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam yang harus dipantau, cara pemantauan, alat yang
dipergunakan, periode pemantauan, sistem pelaporan dan lain-lain. Dengan demikian
diharapkan :

- Tidak terjadi tumpang tindih pelaksanaan pemantauan


- Diperoleh gambaran kondisi lingkungan yang kontinyu dari waktu ke waktu karena
adanya pemantauan yang periodik
- Diperoleh format laporan yang seragam sehingga mempermudah evaluasi lingkungan
- Adanya mekanisme prosedur pelaporan yang baik sehingga mempermudah koordinasi
penanggulangan lingkungan seandainya terjadi perubahan lingkungan yang memerlukan
tindakan segera

1.2. Pernyataan Kebijakan Lingkungan

Berbagai kebijakan pengelolaan lingkungan di tingkat nasional maupun daerah disadari


sepenuhnya oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku pemrakarsa kegiatan perlu
dimasukkan sebagai pertimbangan dan komitmen dalam menjalankan aktifitas rencana
pembangunan Estuari DAM Sei Gong yang diprakirakan akan menimbulkan dampak
negatif penting maupun positif penting bagi lingkungannya. Dalam hal ini, semua dampak
yang diprakirakan terjadi tersebut perlu dikelola dan dipantau secara cermat dan seksama
agar semua dampak negatif dapat dicegah dan ditanggulangi agar tidak menurunkan
kualitas lingkungan. Sebaliknya, semua dampak positif yang akan terjadi dapat
dikembangkan secara optimal.

Upaya pengelolaan lingkungan tersebut mempunyai sasaran sebagai berikut :

- Memelihara keseimbangan lingkungan


- Mencegah dan memperkecil pencemaran lingkungan udara, air dan tanah
- Menciptakan lingkungan yang baik, asri dan nyaman

Dalam rangka mewujudkan sasaran tersebut, Balai Wilayah Sungai Sumatera IV sebagai
pemrakarsa kegiatan pembangunan Estuari DAM Sei Gong menyadari peranan dan
tanggung jawabnya dalam pembangunan nasional dan daerah yang berkelanjutan.
Komitmen Balai Wilayah Sungai Sumatera IV di bidang lingkungan, khususnya dalam
penyusunan RKL dan RPL Pembangunan Estuari DAM Sei Gong yang berlokasi di
Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam adalah :

- Mematuhi semua peraturan di bidang pengelolaan lingkungan baik di tingkat nasional,


provinsi, maupun kota/kabupaten
- Terus menerus melakukan perbaikan dalam melaksanakan kegiatannya dengan
mengacu kepada dokumen RKL dan RPL
- Selalu berpegang pada prinsip kerjasama yang saling menguntungkan dengan
masyarakat setempat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan di wilayah
tersebut

BAB II

RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Pada Rencana Pembangunan Estuari DAM Sei Gong yang berlokasi di Kelurahan Sijantung
Kecamatan Galang Kota Batam dalam pembahasan bab sebelumnya telah diuraikan
mengenai prakiraan dampak penting serta evaluasi dampak penting, sehingga teridentifikasi
seluruh kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak, baik dampak negatif maupun
dampak positif terhadap komponen–komponen fisika- kimia, sosial ekonomi dan budaya,
serta aspek transportasi.

Untuk mengurangi dampak negatif dan meningkatkan dampak positif, maka dalam
pelaksanaan Rencana Pembangunan Estuari DAM Sei Gong yang berlokasi di Kelurahan
Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam akan dikelola komponen- komponen kegiatan
yang dapat menimbulkan dampak, sedangkan untuk mengetahui seberapa jauh
keberhasilan/efektifitas pengelolaan tersebut, maka akan dilaksanakan pemantauan
lingkungan terhadap komponen-komponen lingkungan yang tercakup dalam ruang lingkup
AMDAL. Dengan dilakukannya pemantauan lingkungan, maka apabila terjadi
penyimpangan-penyimpangan (bersifat negatif) dalam pelaksanaan kegiatan dapat segera
diantisipasi dan dilakukan usaha-usaha perbaikan selanjutnya. Sebaliknya apabila ada
gejala-gejala yang bersifat positif akan segera diketahui dan dapat dilakukan usaha-usaha
peningkatan.
Untuk lebih memudahkan dalam melakukan pemantauan lingkungan, maka bahasan
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) ini diperinci berdasarkan pembahasan sebagai
berikut :

- Dampak Yang Dipantau


1. Jenis Dampak Yang Terjadi
2. Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
3. Indikator/ Parameter Yang Dipantau dan Sumber Dampak
- Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
1. Metode Pengumpulan dan Analisis Data
2. Lokasi Pemantauan
3. Waktu dan Frekuensi Pemantauan
- Institusi Pemantau Lingkungan Hidup
1. Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup
2. Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
3. Penerima Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup

Berikut adalah Tabel yang menyajikan rencana pemantauan lingkungan yang akan
dilakukan terhadap komponen lingkungan fisik-kimia, transportasi dan sosekbud, baik pada
tahap prakonstruksi, tahap konstruksi maupun tahap operasional (lampiran).

BAB III

JUMLAH DAN JENIS PPLH YANG DIBUTUHKAN

Dalam studi AMDAL Pembangunan Estuari DAM Sei Gong yang berlokasi di Kelurahan
Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam, Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selaku
pemrakarsa kegiatan telah mendapatkan Izin Lokasi sebagai langkah awal dilaksanakannya
studi AMDAL. Studi AMDAL ini nantinya selain mendapatkan Rekomendasi Kelayakan
Lingkungan yang dikeluarkan oleh Gubernur Provinsi Kepulauan Riau juga akan
mendapatkan Izin Lingkungan yang menjadi dasar diterbitkannya izin-izin terkait izin PPLH.
Dalam rencana kegiatan Pembangunan Estuari DAM Sei Gong ini tidak terdapat izin PPLH
lainnya, namun hanya berupa rekomendasi-rekomendasi yang dapat diajukan kemudian,
seperti rekomendasi studi andal lalu lintas dan lain sebagainya.

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2013. Buku Profil Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang Kota Batam.
Bappeda Kota Batam, 2013. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batam Tahun 2004-2014.
Canter L.W. 1996 Enviromental Impact Assessment. Mc. Graw Hill Inc. New York.

Husin, Y.A. 1987. Dampak Terhadap Kualitas Air. BKLH-MISETA IPB. Bogor. Krebs, C.J.
1989. Ecological Methodology. Harper & Row Publishing. New York.

Lee, J. 1985. The Environment, Public Health and Human Ecology; Consideration for
Economic Development. World Bank Publ, John Hopkins University Press, Baltimore,
Maryland.

Anda mungkin juga menyukai