Anda di halaman 1dari 2

Batu marmer atau dikenal pula dengan sebutan batu pualam merupakan batuan

hasil proses metamorfosa atau malihan dari batuan asalnya yaitu batukapur. Proses terbentuknya
batu marmer sangat dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan yang menyebabkan terjadinya
kristalisasi kembali pada batuan tersebut sehingga membentuk berbagai foliasi mapun non
foliasi.
Akibat rekristalisasi akan menghilangkan struktur asal batuan, tetapi juga akan membentuk
tekstur baru dan keteraturan butir. Pembentukan batuan marmer di Indonesia yang terjadi sekitar
30-60 juta tahun yang lalu atau berumur Kwarter hingga Tersier.

Manfaat atau Kegunaan Batu Marmer

Sebagai bahan galian yang mempunyai nilai jual tinggi karena rona yang sangat indah,
artistik, dan aspek kuat tekan dan geser yang tinggi menjadikan bahan galian ini mempunyai
pangsa pasar yang relatif tinggi hingga pada pasar menengah. Penggunaan marmer biasanya
untuk meja, tegel, hiasan dinding, perlengkapan rumah tangga sepeti guci, lampu hias dan lain
sebagainya. Untuk tegel, dinding dan meja memerlukan diameter yang besar dan kualitas yang
sangat baik dalam artian sedikit sekali adanya retakan dan kandungan mineral bijihnya, sehingga
akan menimbulkan kesan dingin walaupun kenas sinar matahari sekalipun.

Sejak zaman dahulu, marmer sudah memiliki pasar yang baik, sehingga perburuan
ke lokasi-lokasi penghasil marmerpun cukup tinggi. Italia merupakan negara pengahsil marmer
yang sangat terkenal di dunia, walaupun pada kenyataannya bahanbaku marmer itu sendiri bukan
asli dari Italia tetapi dari negara-negara lainnya yang dimasukan terlebih dahulu ke Italia.
Marmer dari luar tersebut diproses terlebih dahulu di Intalia yang kemudian dikemas sedmikian
rupa dan dipasarkan dengan merek Italia.

Pasar marmer atau batu pualam yang sempat kandas saat krisis melanda kini
mulai membaik. Meski dari kualitas pengolahan marmer lokal masih kalah dengan polesan
produk impor, namun dari sisi penjualan marmer lokal lebih baik. Produk lokal dengan impor
memang tidak beda jauh seperti dari segi ornamen. Namun, harga marmer lokal lebih murah
dibanding dengan yang impor. Oleh karena itu rata-rata konsumen menyukai produk lokal
karena selain lebih murah ornamen yang disuguhkan juga hampir sama. Jika belum cukup jeli,
sulit untuk membedakan antara marmer lokal dan impor.
Deskripsi, Tekstur, dan Ciri-Ciri Batu Marmer

Marmer mempunyai sruktur yang kompak, gugusan kristalnya relatif sama


dengan tekstur halus sampai agak kasar. Marmer umumnya tersusun oleh mineral kalsit dengan
kandungan mineral minor lainya adalah kuarsa, mika, klhorit, tremolit, dan silikat lainnya seperti
graphit, hematit, dan limonit. Nilai komersil marmer bergantung kepada warna dan tekstur.
Marmer yang berkualitas sangat tinggi adalah berwarna putih sangat jernih, sebab kandungan
kalsitnya lebih besar dari 90 %. Marmer yang berwarna abu-abu dihasilkan dari kandungan
grapit pada batuan tersebut, pink dan merah akibat adanya kandungan hematit, kuning dan krem
sebagai pengaruh dari kandungan limonit.

Marmer juga dicirikan pula oleh gores arah jurus dan lapisan grapit atau silikat
gelapnya. Berdasarkan besar butirnya, tekstur berkisar dari halus hingga kasar. Sifat sifat lainnya
yang berpengaruh terhadap kualitas marmer adalah porositas, kekuatan regangan dan kekuatan
terhadap cuaca.

Anda mungkin juga menyukai