Keloid berukuran jauh lebih besar dari bekas luka atau luka. Terkadang keloid dianggap sebagai
bekas luka hipertrofi. Perbedaan utama di antara keduanya adalah bekas luka hipertrofi dapat
lebih mudah hilang seiring berjalannya waktu sedangkan keloid biasanya bertahan sampai
bertahun-tahun. Namun, kedua penyakit kulit ini disebabkan oleh kelebihan pertumbuhan
jaringan yang dihasilkan tubuh saat regenerasi jaringan.
Keloid biasanya tumbuh satu tahun setelah luka terjadi. Walaupun dapat tumbuh di semua bagian
tubuh, keloid lebih sering ditemukan di bagian tubuh yang sering terkena tekanan seperti dada
atas, lengan, dan bagian depan leher. Keloid juga biasanya tumbuh ketika bekas luka ada di
bagian tubuh yang melewati garis tekanan kulit. Walaupun tidak membahayakan kesehatan,
keloid biasanya menyebabkan masalah kecantikan.
Penyebab Keloid
Keloid biasanya diderita oleh pasien berusia 10-20 tahun dan berdasarkan penelitian, sampai
15% luka akan menyebabkan keloid. Keloid dikenal sebagai penyakit bawaan, yang berarti
keloid diwariskan secara turun temurun dalam keluarga. Orang Afrika Amerika, Asia, dan
Hispanik memiliki tingkat risiko terkena keloid yang lebih tinggi karena kulit mereka
mengandung banyak pigmen atau zat warna. Mereka memiliki kemungkinan terkena keloid yang
15 kali lipat lebih tinggi dibandingkan orang dengan kulit yang jumlah pigmennya lebih sedikit.
Beberapa jenis luka juga lebih berisiko untuk tumbuh menjadi keloid, yaitu:
Jerawat
Luka bakar
Cacar air
Garukan
Tindik telinga
Sayatan yang dibuat saat operasi
Bekas suntik vaksinasi
Gejala Utama Keloid
Berikut ini adalah tanda-tanda dari keloid:
Apabila terasa gatal, berarti keloid sama sekali tidak berbahaya. Kekhawatiran utama mengenai
keloid biasanya berkaitan dengan kecantikan, terutama apabila keloid tumbuh di bagian tubuh
yang mudah terlihat, seperti wajah.
Proses pengobatan keloid diawali dengan biopsi kulit untuk memastikan apakah benjolan di kulit
merupakan tumor. Dalam bidang kesehatan, tes dan pemeriksaan benjolan yang ada di tubuh
merupakan prosedur umum sebelum memulai proses pengobatan. Proses ini dilakukan untuk
memastikan benjolan tidak bersifat ganas.
Perlu diingat bahwa ada beberapa pengobatan keloid yang menyebabkan keloid melebar,
sehingga keloid terlihat semakin besar. Keloid tumbuh dalam proses pemulihan bekas luka;
sehingga upaya untuk menghilangkan keloid dapat memicu jaringan luka untuk tumbuh kembali.
Oleh karena itu, ada kemungkinan bekas luka kembali tumbuh menjadi terlalu besar dan
membentuk keloid baru.
Walaupun berisiko, obat-obatan serta tindakan pengobatan untuk penghilangan keloid masih
tersedia. Beberapa metode pengobatan keloid yang paling umum adalah:
Seperti metode pengobatan lainnya, metode pengobatan yang disebutkan di atas dapat
menyebabkan efek samping. Sebagai contoh, suntik kortikosteroid dapat menyebabkan
penyusutan jaringan kulit (atrofi kulit), hipopigmentasi, telangiectasia, ulkus akibat kematian
jaringan (necrosis ulceration), dan munculnya bercak putih di bekas luka. Efek samping tersebut
dapat dicegah dengan memberikan dosis suntikan yang sesedikit mungkin.
Ada beberapa jenis obat-obatan yang juga dapat menghilangkan keloid. Beberapa obat yang
dapat digunakan untuk keloid adalah:
Seperti penyakit lainnya, keloid lebih baik dicegah daripada diobati. Pembentukan keloid dapat
dicegah dengan perawatan yang sesuai. Ketika Anda menyadari bahwa keloid akan tumbuh di
bagian tubuh yang terluka, cara yang efektif untuk mencegah tumbuhnya keloid adalah menutupi
bekas luka dengan plester atau patch. Untuk pasien dewasa, hal ini harus terus dilakukan selama
enam bulan setelah terjadinya luka, sedangkan pasien anak harus melakukan hal ini selama 18
bulan.