Anda di halaman 1dari 2

ejarah Geometri Analitik

Geometri (Greek; geo= bumi, metria= ukuran) adalah sebagian dari matematika yang
mengambil persoalan mengenai ukuran, bentuk, dan kedudukan serta sifat ruang. Geometri
adalah salah satu dari ilmu yang tertua. Awal mulanya sebuah badan pengetahuan praktikal yang
mengambil berat dengan jarak, luas dan volume, tetapi pada abad ke-3 geometri mengalami
kemajuan yaitu tentang bentuk aksiometik oleh Euclid, yang hasilnya berpengaruh untuk
beberapa abad berikutnya.

Geometri merupakan salah satu cabang dalam ilmu matematika. Ilmu Geometri secara
harfiah berarti pengukuran tentang bumi, yakni ilmu yang mempelajari hubungan di dalam
ruang. Sejatinya, ilmu geometri sudah dipelajari peradaban Mesir Kuno, masyarakat Lembah
Sungai Indus dan Babilonia. Peradaban-peradaban kuno ini diketahui memiliki keahlian dalam
drainase rawa, irigasi, pengendalian banjir dan pendirian bangunan-bagunan besar. Kebanyakan
geometri Mesir kuno dan Babilonia terbatas hanya pada perhitungan panjang segmen-segmen
garis, luas, dan volume.

Geometri Analitik, juga disebut geometri koordinat dan dahulu disebut geometri
Kartesius, adalah pembahasan geometri menggunakan prinsip-prinsip aljabar menggunakan
bilangan riil. Biasanya, sistem koordinat Kartesius diterapkan untuk menyelesaikan persamaan
bidang, garis, garis lurus, dan persegi, yang sering dalam pengukuran 2 atau 3 dimensi. Seperti
yang diajarkan di buku pelajaran sekolah, geometri analitis dapat dijelaskan dengan sederhana:
terfokus pada pendefinisian bentuk bangun dalam bilangan dan menjadikan sebagai sebuah hasil
perhitungan. Hasil perhitungan dapat diasumsikan sebagai sebuah vektor atau bangun.
Bagaimanapun juga beberapa output numerik juga membentuk vektor. Ada anggapan bahwa
lahirnya geometri analitis adalah permulaan matematika modern.

Geometri Analitik merupakan kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat
korespondensi antara persamaan matematika secara aljabar dengan tempat kedudukan secara
geometrik diperoleh suatu metoda pemecahan masalah geometri yang lebih sistematik dan lebih
tegas. Masalah-masalah geometri akan diselesaikan secara aljabar (atau secara analitik).
Sebaliknya gambar geometri sering memberikan pemahaman yang lebih jelas pada pengertian
hasil secara aljabar. Dalam hal ini juga memungkinkan menyelesaikan masalah aljabar secara
geometri, tetapi model bentuk geometri jauh lebih penting daripada sekedar penyelesaian,
khususnya jika bilangan dikaitkan dengan konsep pokok geometri.
Sebagai contoh, panjang suatu segmen garis atau sudut antara dua garis. Jika garis dan
titik secara geometrik diketahui, maka bilangan yang menyatakan panjang atau besar sudut
antara dua garis pada hakekatnya hanyalah nilai pendekatan dari suatu pengukuran. Tetapi
metoda aljabar memandang bilangan itu sebagai perhitungan yang eksak (bukan pendekatan).
Geometri Analitis (Analytic Geometry) adalah penyederhanaan dari permasalahan
dalam pelajaran geometri yang diselesaikan dengan bantuan al jabar. Di sini banyak di bicarakan
masalah-masalah geometri secara sederhana, sehingga mempermudah kita untuk
mempelajarinya. Dengan memakai geometri analitik pula kita membahas berbagai kemungkinan
dari penafsiran geometri, dengan mempergunakan persamaan-persamaan al jabar.

Rene Descartes seorang ahli matematika yang hidup di tahun 1596 sampai dengan tahun
1650, adalah orang yang pertama kali membuat pendahuluan teori al jabar dalam pelajaran
geometri. Beliau memperkenalkan metoda barunya secara terus menerus, sehingga lahirlah buku
yang berjudul “La Geometrie” yang ditulis pada tahun 1637. Geometri analitik ini kadang-
kadang disebut juga geometri cartesian, hal ini untuk mengingatkan kita dan sekaligus sebagai
penghormatan kepada beliau sebagai orang pertama yang memperkenalkan konsep geometri
analitik.

Geometri analitik pada dasarnya terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu Geometri
Analitik Bidang dan Geometri Analitik Ruang. Kedua bagian ini satu sama lainnya saling
berhubungan erat tidak bisa dipisah-pisahkan.

Anda mungkin juga menyukai