TINJAUAN UMUM
Pertambangan bijih nikel PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. UBPN Sulawesi
Tenggara, secara geografis terletak di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka,
Provinsi Sulawesi Tenggara, yang terletak antara pada koordinat 3º30’- 4º30’ LS dan
120º- 123º BT.
Daerah Pomala dapat dicapai dengan kendaraan darat dari Ibu Kota Provinsi
Sulawesi Tenggara, Kota Kendari dengan jarak ±180 km ditempuh dengan waktu ± 5
jam, sedangkan dari Ibu kota Kabupaten Kolaka jaraknya ± 30 km. Perjalanan melaui
lintasan udara dapat ditempuh dari Jakarta dengan lama penerbangan ± 2,5 jam ke
Bandar Udara Sultan Hasanudin Makasar lalu dilanjutkan ke Bandar Udara Sangia
Nibandera Kolaka dengan waktu ± 40 menit. Daerah Pomalaa juga dapat ditempuh
melalui lintasan darat dan laut dari Makasar ke Pelabuhan Bajoe Kabupaten Bone
dilanjutkan dengan kapal ferry ke Kolaka kemudian perjalanan darat ke Pomalaa.
Sumber : PT. Aneka Tambang Tbk. Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi
Tenggara
Gambar 2.1
Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah
Sumber : PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk..
UBPN Sulawesi Tenggara
Gambar 2.2
tropis. Musim kemarau terjadi pada bulan Juli hingga bulan Oktober, sedangkan
musim hujan terjadi pada bulan November hingga Juni. Suhu di daerah pemukiman
pada siang hari maksimum 34,3°C dan di daerah penambangan pada bagian yang
telah terbuka suhu maksimum mencapai 36°C. Berikut curah hujan 10 tahun terakhir
lokasi pengamatan Pomalaa kolaka dengan koordinat 4o 10’ 48” LS 121o 36’ 00” BT
TAHUN DATA JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
2006 RR 114.4 276.4 153.5 178 381.6 190.8 24.8 27 10.9 0 121.4 110.6
2007 RR 133 184.6 152.2 275 135 207.5 72.4 27.9 47.1 145 292.7 221.2
2008 RR 132.6 66.6 269.7 197 159.3 154.9 76.7 169 167 203 327.2 93.2
2009 RR 106.3 160.8 192.2 217 271.1 68.9 154.6 23.1 2.1 109 220.1 243.9
2010 RR 138.9 221.3 224.8 185 286.5 304.1 277.8 273 469.7 350 314 258.8
2011 RR 213.4 46.5 231.3 115 191.4 68.5 93.8 16.8 124.2 141 199.3 236.7
2012 RR 168.8 203.8 327.8 274 229.7 47.3 141.8 15 46.1 204 81.1 139.8
2013 RR 284.8 52.9 178.5 562 241.3 195.4 362.8 48.2 38.2 30.1 172.5 0
2014 RR 281 193.9 374.6 300 220.4 203 41.2 0 0 100 100.3 213.6
2015 RR 190.5 221 162 209 124.5 220.5 37 0 0 31.5 31.5 102.5
2016 RR 269 148.5 234 349 133.5 155 100 45 54 204 203.7 191
2.4 Daerah Izin Usaha Pertambangan PT. Aneka Tambang Tbk. UBPN
Sulawesi Tenggara
Daerah Izin Usaha Pertambangan PT Aneka Tambang Tbk. UBPN Sulawesi
Tenggara meliputi area seluas kurang lebih 8.314,40 Ha. Penambangan bijih nikel
dilakukan secara serentak di dalam wilayah KP Eksploitasi dengan membagi tiga
daerah tambang yaitu Tambang Utara untuk wilayah KP Eksploitasi KW98PP0214,
Tambang Tengah Untuk wilayah KP Ekploitasi KW98PP0216 dan Tambang Selatan
untuk wilayah KP Ekploitasi KW98PP0213 dan KW98PP0215 serta sebagian lagi
gugusan pulau-pulau antara lain Pulau Maniang, Pulau Lemo dan Pulau Padamaran.
Daerah-daerah Izin Usaha Pertambangan PT. Aneka Tambang Tbk. UBPN Sulawesi
Tenggara meliputi:
1. Daerah Utara
Daerah Utara dibatasi oleh Sungai Komoro dengan daerah Tengah sungai ini
mengalir dari arah Tenggara ke arah Teluk Mekongga. Daerah ini terletak di
bagian Utara dan semakin meluas ke arah Utara sampai di luar daerah Kuasa
Pertambangan bagian Barat dekat pesisir pantai, melingkar bukit-bukit dan daerah
ini mengapit ke arah Sungai Komoro.
2. Daerah Tengah
Daerah Tengah bagian utara berbatasan dengan daerah Utara bagian Selatan,
dipisahkan oleh Sungai Komoro, bagian Utara terdapat perbukitan dan bagian
Selatan adalah pesisir pantai serta bagian Barat terdiri dari lembah yang sangat
luas bagian Timur adalah batas daerah Kuasa Pertambangan.
3. Daerah Selatan
Daerah ini meliputi beberapa daerah antara lain: Daerah Sitado, Tanjung Pagar,
Tanjung Leppe dan Batu Kilat.
2.5 Hidrologi
Daerah Kuasa Pertambangan (KP) Nikel Daerah Pomalaa terdapat tiga sungai
yaitu Sungai Huko-huko, Kumoro dan Oko-oko. Disamping keberadaan sungai
tersebut, terdapat pula sungai-sungai kecil, yakni Pesouha, Pelambua dan Tonggoni.
Semua sungai-sungai yang disebut diatas secara hidrologis memiliki “Catchment
Area” tersendiri dan bermuara di Teluk Bone. Sungai-sungai yang menunjang
kegiatan perusahaan :
1) Sungai Huko-huko untuk keperluan pabrik
2) Sungai Kumoro khusus untuk keperluan perumahan.
Lokasi penambangan terbagi menjadi tiga wilayah yaitu :
Sebagian besar tanah daerah tambang nikel terdiri dari tanah laterit dengan
warna merah kekuningan hingga merah bata. Tanah laterit ini memiliki ketebalan
yang cukup bervariasi dari 0,5 m sampai 10 m.
Struktur tanah top soil adalah speriodal, oleh sebab itu tanah tersebut memiliki
tingkat porositas yang tinggi dan daya infiltrasi yang tinggi pula. Keadaan tersebut
ditunjang pula oleh vegetasi dengan kepadatan dan penutupan yang relatif tinggi.
Lain halnya dengan lapisan sub soil yang berada di bawah lapisan top soil struktur
tanahnya adalah blocky sampai agak bergumpal.
Tekstur tanah pada lapisan tanah atas umumnya sirtuloam. Berdasarkan analisa
tanah oleh pihak perusahaan di daerah penambangan kesuburan tanahnya tergolong
rendah.
2.7 Vegetasi
Diwilayah kerja perusahaan terdapat dua jenis vegetasi yakni vegetasi primer
(asli) dan vegetasi sekunder (bukan asli). Vegetasi primer merupakan vegetasi yang
belum mendapatkan gangguan dan berkembang berdasarkan interaksi dengan
lingkungan ekosistemnya yang asli. Penyebaran vegetasi primer secara keseluruhan
termasuk daerah tambang yang masih natural umumnya berada pada daerah puncak
sebagian lereng dan lembah. Vegetasi primer yang menjadi ciri khas Daerah Pomalaa
seperti berbagai tumbuhan tropis yakni jenis kayu angin, kayu besi, belimbing bajo,
melinjo serta tanaman rakyat seperti jambu mete dan coklat.
Vegetasi sekunder adalah vegetasi yang tumbuh kemudian setelah vegetasi asli
mengalami gangguan akibat dari aktivitas pertambangan. Penyebaran vegetasi
tersebut meliputi keseluruhan daerah datar sekitar perkampungan penduduk dan
pemukiman karyawan perusahaan serta sebagian daerah perbukitan yang telah
ditambang atau ditinggalkan untuk sementara waktu. Tumbuhan yang merupakan
vegetasi sekunder misalnya tumbuhan jati putih, jati super, akasia dan berbagai
rumput-rumputan. Vegetasi sekunder yang ditanam di areal bekas lokasi
penambangan disesuaikan unsur-unsur yang diperlukan oleh tanaman sekunder
tersebut.
Jenis vegetasi primer ini sering dijadikan ciri daerah yang mengandung nikel di
Daerah Pomalaa. Jika pada daerah lokasi perencanaan tambang banyak terdapat
tanaman kayu angin, belimbing bajo dan melinjo maka diperkirakan adanya
keberadaan nikel dan memiliki kadar yang tinggi, sedangkan jika pada daerah
tersebut terdapat tanaman kayu besi diduga daerah ini memiliki kadar nikelnya
rendah bahkan tidak mengandung nikel sama sekali.
Satwa yang ada di wilayah perusahaan terdiri dari dua kelompok. Kelompok
satwa tersebut meliputi satwa langka yang dilindungi dan satwa yang tidak
dilindungi. Satwa langka yang dilindungi seperti beberapa jenis burung yakni Burung
Hoa atau Alo, Burung Enggan Papan, Burung Maleo dan Itik Liar (Belibis). Jenis
binatang mamalia yakni Anoa, Rusa, Kera tidak berekor, Kuskus dan Musang.