Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan
tugas makalah ini yang berjudul “Demam Berdarah Dengue”, disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak, jurusan keperawatan
singkawang.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bimbingan,
bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun
mengucapkan terimakasih sebesar-besar-besarnya kepada:
1. Dosen pembimbing mata kuliah ini yaitu ibu Winellia FSR, MPH
yang telah membimbing, memotivasi dan mendampingi penyusun
dalam pembelajaran
2. Kedua orang tua yang telah memotivasi, mendoakan penyusun hingga
bisa menyelesaikan tugas makalah ini
3. Tidak lupa pula kepada teman-teman yang telah banyak membantu dan
memberi semangat dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran kepada semua pihak untuk
menyempurnakan makalah ini
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Singkawang, 5 Maret 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PEMBAHASAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
A. Pengertian ............................................................................................................... 2
B. Klasifikasi Penyakit ................................................................................................ 1
C. Etiologi.................................................................................................................... 1
D. Patogenesis/Patofisiologi ........................................................................................ 1
E. Tanda dan Gejala .................................................................................................... 2
F. Pemeriksaan Laboratorium ..................................................................................... 3
G. Penatalaksanaan ...................................................................................................... 4
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN .............................................................................. 6
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... 18
A. Kesimpulan ...............................................................Error! Bookmark not defined.
B. Saran....................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 19

ii
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Demam Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus famili
Flaviviridae dandisebarkan oleh nyamuk Aedes.
Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit
menular berbahaya yang dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat
dan sering menimbulkan wabah.Pada awal tahun 2004 kita dikejutkan kembali
dengan merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan jumlah
kasus yang cukup banyak. Hal ini mengakibatkan se j u m l a h r u m a h
sakit menjadi kewalahan dalam menerima pasien DBD.
U n t u k mengatasinya pihak rumah sakit menambah tempat tidur di
lorong-lorong rumah sakit sertamerekrut tenaga medis dan
paramedis.Merebaknya kembali kasus DBD ini menimbulkanreaksi dari
berbagai kalangan. Sebagian menganggap hal ini terjadi karena
kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan dan sebagian
lagi menganggap karena pemerintah lambat dalam mengantisipasi dan
merespon kasus ini.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian penyakit demam berdarah?
2. Apa saja klasifikasi penyakit demam berdarah?
3. Apa saja etiologi penyakit demam berdarah?
4. Bagaimana patofisiologi penyakit demam berdarah?
5. Apa saja tanda dan gejala penyakit demam berdarah?
6. Bagaimana penatalaksanaan penyakit demam berdarah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penyakit demam berdarah.
2. Untuk mengetahui klasifikasi dari penyakit demam berdarah.
3. Untuk mengetahui etiologi penyakit demam berdarah.
4. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit demam berdarah
5. Untuk mengetahui tanda dan gejala penyakit demam berdarah.
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan penyakit demam berdarah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Menurut webmaster, penyakit demam berdarah adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh virus. Dikenal bermacam macam jenis virus penyebab
penyakit demam berdarah, tetapi diindonesia hanya terdapat 2 jenis penyebab
demam berdarah yaitu virus dengue dan virus chikungunya. Diantara kedua
jenis virus yang terdapat diindonesia, virus dengue merupakan penyebab
terpenting dari demam berdarah. Oleh karena itu, penyakit demam berdarah
yang kita kenal tepatnya bernama demam berdarah dengue, sesuai dengan
nama virus penyebab.
Penyakit dengue maupun penyakit demam berdarah dengue adalah
penyakit infeksi yang banyak dan sering berjangkit di daerah tropis, termasuk
penyakit infeksi tropis (troic infection).
Demam berdarah dengue (DBD) atau dengue haemorhaege fever (DHF)
juga penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan disebabkan oleh nyamuk
aedes aegypti yang disertai manifestasi perdarahan dan cenderung
menimbulkan shock dan kematian.
Variasi DBD sangat luas, mulai dari :
1) Tanpa menimbulkan gejala
2) Demam ringan yang tidak spesifik
3) Demam dengue
4) Demam berdarah dengue hingga paling berat yaitu dengue shock
syndrome (DSS)
DBD paling banyak menyerang anak dibawah usia 15 tahun tetapi dapat pula
menyerang prang dewasa, ditandai dengan gejala awal yaitu :
1) Demam mendadak serta timbulnya tanda dan gejala klinis tidak khas
2) Terdapat kecenderungan terjadinya shock yang berakibat kematian

2
3) Hemostatis yang abnormal dan kebocoran plasma adalah merupakan
perubahan patofisiologis yang paling mencolok disertai trombositopenia
dan hemokonsentrasi merupakan temuan yang selalu ada.
B. Klasifikasi Penyakit
Klasifikasi penyakit berdasarkan derajatnya :

1) Derajat I
a. Demam yang disertai gejala klinik tidak khas
b. Satu satunya gejala perdarahan adalah hasil uji torniquet yang positif.
2) Derajat II
a. Gejala yang timbul pada DBD derajat I ditambah perdarahan spontan
biasanya dalam bentuk perdarahan kulit dan atau bentuk perdarahan
lainnya.
3) Derajat III
a. Kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan : denyut nadi yang cepat dan
lemah. Menyempitnya tekanan nadi 20 mmHg atau kurang atau
hipotensi, ditandai dengan kulit dingin dan lembah serta pasien
menjadi gelisah.
4) Derajat IV
a. Syok berat dengan tidak terabanya denyut nadi maupun tekanan darah.

C. Etiologi
Gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus dengue (sejenis
arbovirus)
D. Patogenesis/Patofisiologi
Virus dengue masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan infeksi
pertama kali menyebabkan demam dengue. Reaksi tubuh merupakan reaksi
yang biasa terlihat pada infeksi oleh virus. Reaksi yang amat berbeda akan
tampak, bila seseorang mendapat infeksi berulang dengan tipe virus dengue
yang berlainan. Dan DHF dapat terjadi bila seseorang setelah terinfeksi
pertama kali, mendapat infeksi berulang virus dengue lainnya. Re-infeksi ini

1
akan menyebabkan suatu reaksi anamnestik antibodi, sehingga menimbulkan
konsentrasi kompleks antigen-antibodi (kompleks virus – antibodi) yang tinggi.
Patogenesis DBD tidak atau belum sepenuh nya dipahami namun ada
yang penting diketahui, terdapat dua perubahan patofisiologi yang mencolok
yaitu :
1) Meningkatnya permeabilitas kapiler/pembuluh darah yang mengakibatkan
bocornya plasma kedalam rongga pleura dan rongga peritoneal. Kebocoran
plasma terjadi singkat (24-48 jam).
2) Hemostatis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati trombositipenia
dan koagupati, mendahului terjadinya manifestasi perdarahan.

E. Tanda dan Gejala


 Gejala penyakit DBD (dinas kesehatan DKI)
1) Mendadak pans tinggi selama 2-7 hari, tampak lemah, lesu, suhu badan
antara 38-40 C.
2) Tampak bintik bintik merah pada kulit dan jika kulit direnggangkan bintik
merah tidak hilang.
3) Kadang kadang perdarahan dihidung (mimisan).
4) Mungkin terjadi muntah darah atau berak darah.
5) Tes torniquet positif.
6) Adanya perdarahan yang petekia, akimosis atau purpuria.
7) Kadang kadang terjadi nyeri ulu hati karena terjadi perdarahan di lambung.
8) Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin,
berkeringat, perdarahan selaput lender mukosa, alat cerna/gastrointestinal,
tempat suntukan atau ditempat lainnya.
9) Hematemesis atau melena.
10) Trombositopenia (± 100.000 per mm³)
11) Pembesaran plasma yang erat hubungannya dengan penaikan
permeabilitas dinding pembuluh darah, ditandai dengan munculnya atau
lebih dari :

2
a. Kenaikan nilai 20% hematokrit atau lebih tergantung umur dan jenis
kelamin.
b. Menurunya nilai hematokrit dari nilai dasar 20% atau lebih sesudah
pengobatan.
c. Tanda tanda pembesaran plasma yaitu, efusi pleura, asites, hipa-
proteinanemia
 Manifestasi klinis menurut WHO yaitu :
1) Demam tinggi
2) Perdarahan terutama perdarahan kulit hepatomegali
3) Kegagalan peredaran darah
 Gejala klinis lainnya
1) Nyeri perut
2) Muntah
3) Batuk
4) Nyeri kepala
5) Mual
6) Radang tenggorokan
7) Kejang
8) Atropi papil

F. Pemeriksaan Laboratorium
Informasi tentang hasil pemeriksaan laboratorium penyakit DBD adalah
sebagai berikut :
1) Jumlah leukosit dapat normal namun leucopenia biasa dijumpai pada awal
penyakit dengan dominasi neutropil.
2) Mendekati fase akhir demam terdapat penurunan jumlah leukosit total
bersamaan dengan penurunan sel polimorfanuklear.
3) Tampak limfosit atipik ditemukan menjelang masa akhir fase demam (fase
kritis) dan pada awal terjadinya syok.

3
4) Trombositopenia dan hemokonsentrasi selalu di jumpai pada DBD.
Penurunan jumlah trombosit dibawah 100.000/mm³, biasanya ditemukan
antara hari sakit ke3-8 hari.
5) Naiknya hematokrit juga tampak pada semua kasus DBD, terutama pada
kasus stadium syok.
6) Terjadinya hemakonsentrasi dengan peningkatan hematokrit sampai 20%
atau lebih merupakan bukti adanya peningkatan permeabilitas kapiler dan
bocornya plasma.
7) Kadang kadang dijumpai albuminuria ringan yang bersifat sementara.
8) Uji koagulasi dan fibrinoltik menunjukkan adanya penurunan kadar
fibrinogen, protrombin, faktor VIII dan faktor XII, dan antitrombin III.
9) Penurunan antiplasmin (plasmin inhibitor)
10) Kadar komplemen serum menurun.
11) Hasil laboratorium lainnya adalah hipoproteinanemia, hiponatremia, dan
peningkatan kadar SGOT ringan.
12) Asidosis metabolik sering dijumpai pada kasus penyakit yang disertai syok
berkepanjangan.
13) Nitrogen urea darah (BUN) meningkat pada stadium terminal pada kasus
berkepanjangan.
G. Penatalaksanaan
1) Tirah baring
2) Pemberian makanan lunak
3) Pemeberian cairan melalui infus
4) Pemberian cairan intravena (biasanya ringer lactat, Nacl) ringer lactat
merupakan cairan intravena yang paling sering digunakan, mengandung
Na+ 130 mEq/liter, k+ 4 mEq/liter, korekter basa 28 mEq/liter, Cl 109
mEq/liter dan Ca = 3 mEq/liter.
5) Pemberian obat obatan :antibiotic, antipiretik.
6) Anti konvulsi bila terjadi kejang
7) Monitor tanda tanda vital
8) Monitor adanya tanda tanda renjatan

4
9) Monitor tanda tanda perdarahan
10) Periksa Hb, HT, dan trombosit setiap hari.

5
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1) Biodata / Identitas
DHF dapat menyerang dewasa atau anak-anak terutama anak berumur <
15 tahun. Endemik didaerah Asia tropik.
Keluhan Utama : Panas / demam.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Demam mendadak selama 2-7 hari dan kemudian demam turun dengan
tanda-tanda lemah, ujung-ujung jari, telinga dan hidung teraba dingin dan
lembab. Demam disertai lemah, nafsu makan berkurang, muntah, nyeri
pada anggota badan, punggung, sendi, kepala dan perut, nyeri ulu hati,
konstipasi atau diare.
3) Riwayat Penyakit Dahulu

Ada kemungkinan anak yang telah terjangkau penyakit DHF bisa berulang
DHF lagi, Tetapi penyakit ini tidak ada hubungannya dengan penyakit
yang pernah diderita dahulu.
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit DHF bisa dibawa oleh nyamuk jadi jika dalam satu keluarga ada
yang menderita penyakit ini kemungkinan tertular itu besar.
5) Riwayat Kesehatan Keluarga
Daerah atau tempat yang sering dijadikan tempat nyamuk ini adalah
lingkungan yang kurang pencahayaan dan sinar matahari, banyak
genangan air, vas and ban bekas.
6) Riwayat Tumbuh Kembang Anak : Sesuai dengan tumbuh kembang klien.
7) ADL
1) Nutrisi : Dapat menjadi mual, muntah, anoreksia.

6
2) Aktifitas : Lebih banyak berdiam di rumah selama musim
hujan dapat terjadi nyeri otot dan sendi, pegal-pegal pada seluruh tubuh,
menurunnya aktifitas bermain.
3) Istirahat tidur : Dapat terganggu karena panas, sakit kepala dan
nyeri.
8) Eliminasi alvi : Dapat terjadi diare/ konstipasi, melena.
9) Personal hygiene : Pegal-pegal pada seluruh tubuh saat panas
dapat meningkatkan ketergantungan kebutuhan perawatan diri.
10) Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
b. Suhu tubuh tinggi (39,4 – 41,1 0C), menggigit hipotensi,nadi cepat dan
lemah. Tampak bintik merah (petekil), hematom, ekimosit.
c. Kepala
d. Mulut
Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor (kadang).
e. Dada
Nyeri tekan epigastrik, nafas cepat dan sering berat.
f. Abdomen
Pada palpasi teraba pembesaran hati dan limfe pada keadaan dehidrasi
turgor kulit menurun.
g. Anus dan genetalia
Dapat terganggu karena diare/ konstipasi.
h. Ekstrimitas atas dan bawah
Ekstrimitas dingin, sianosis.
11) Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan di jumpai:
a. Hb dan PCV meningkat (≥20%).
b. Trombositopenia (≤100.000/ml).
c. Leukopenia (mungkin normal atau leukositosis).
d. Ig.D.dengue positif.

7
e. Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukan: hipoprotinemia,
hipokloremia, dan hiponatremia.
f. Urium dan PH darah mungkin meningkat.
g. Asidosis metabolik: pCO <35-40 mmHg HCO rendah.
h. SGO/SGPT memungkinkan meningkat
B. Diagnosa keperawatan
1) Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus.
2) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan
aktif.
3) Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis penyakit.
4) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia , mual dan muntah.
5) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen.
6) Resiko syok berhubungan dengan hipovilemik
7) Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
8) Defisiensi pengetahuan berhubungan degan kurang familier dengan
sumber informasi.

C. Intervensi keperawatan
a. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus.
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
{ NOC } { NIC }
Setelah dilakukan Fever Treatment :
tindakan keperawatan
- Observasi tanda-tandaTanda-tanda vital merupakan
selama ... x 24 jam, vital tiap 3 jam. acuan untuk mengetahui
pasien akan : keadaan umum pasien.
- Menunjukkan suhu - Kompres hangat dapat
tubuh dalam rentang mengembalikan suhu
normal. - Beri kompres normal memperlancar

8
- TTV normal. hangatpada bagian sirkulasi.
lipatan tubuh ( Paha dan
- Untuk mengetahui
aksila ). adanya
ketidakseimbangan cairan
- Monitor intake dan tubuh.
output - Dapat menurunkan
demam

- Berikan obat anti


piretik.

- Peningkatan suhu tubuh


Temperature akan menyebabkan
Regulation penguapan tubuh
- Beri banyak minum ( ± meningkat sehingga perlu
1-1,5 liter/hari) sedikit diimbangi dengan asupan
tapi sering cairan yang banyak.
- Pakaian yang tipis
menyerap keringat dan
membantu mengurangi
penguapan tubuh akibat
dari peningkatan suhu
- Ganti pakaian klien dan dapat terjadi
dengan bahan tipis konduksi.
menyerap keringat.

b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif.

9
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
{ NOC } { NIC }
Setelah dilakukan Fluid Managemen
tindakan keperawatan
- Kaji keadaan umum
- Mengetahui dengan
selama ... x 24 jam, klien dan tanda-tanda cepat penyimpangan dari
pasien akan : vital. keadaan normalnya.
- Menunjukkan - Mengetahui balance
keseimbangan elektrolit
- Kaji input dan output cairan dan elektrolit
dan asam basa cairan. dalam tubuh/homeostatis.
- Menunjukkan - Agar dapat segera
keseimbangan cairan dilakukan tindakan jika
- Turgor kulit baik - Observasi adanya terjadi syok.
- Tanda-tanda vital dalam tanda-tanda syok - Asupan cairan sangat
batas normal diperlukan untuk
- Anjurkan klien untuk menambah volume cairan
banyak minum. tubuh

- Pemberian cairan I.V


sangat penting bagi klien
- Kolaborasi dengan yang mengalami deficit
dokter dalam pemberian volume cairan untuk
cairan I.V. memenuhi kebutuhan
cairan klien.

c. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis penyakit.


Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
{ NOC } { NIC }
d. Setelah dilakukan Pain management
tindakan keperawatan
- Lakukan pengkajian nyeri
- Mengetahui nyeri yang
selama ... x 24 jam, secara kompherensif. dialami pasien sehingga

10
pasien akan : perawat dapat
- Dapat mengontrol menentukan cara
nyeri mengatasinya.
- Mengetahui tingkat
- Kaji faktor-faktor yang
- Dengan mengetahui
nyeri mempengaruhi reaksi faktor-faktor tersebut
- Ekspresi wajah rileks. pasien terhadap nyeri. maka perawat dapat
melakukan intervensi
yang sesuai dengan
masalah klien.
- Posisi yang nyaman dan
- Berikan posisi yang situasi yang tenang dapat
nyaman dan ciptakan membuat perasaan yang
suasana ruangan yang nyaman pada pasien.
tenang. - Dengan suasana
gembira pasien dapat
sedikit mengalihkan
- Berikan suasana gembira perhatiannya terhadap
bagi pasien nyeri.

- Obat analgesik dapat


menekankan rasa nyeri.
Analgetic
administration

- Berikan analgesiksesuai
tipe dan beratnya nyeri .

d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


anoreksia , mual dan muntah.

11
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
{ NOC } { NIC }
Setelah dilakukan Nutrition
tindakan keperawatan managemen - Memudahkan untuk
selama ... x 24 jam, pasien
- Kaji keadaan umum intervensi selanjutnya
akan : klien - Merangsang nafsu
- Menunjukkan kebutuhan
- Beri makanan sesuai makan klien sehingga
nutrisi terpenuhi. kebutuhan tubuh klien. klien mau makan.
- Memperlihatkan adanya
- Anjurkan orang tua
- Makanan dalam porsi
selera makan klien untuk memberi kecil tapi sering
makanan sedikit tapi memudahkan organ
sering. pencernaan dalam
metabolisme.
- Anjurkan orang tua
- Makanan dengan
klien memberi makanan komposisi TKTP
TKTP dalam bentuk berfungsi membantu
lunak mempercepat proses
penyembuhan.

Nutrition Monitoring

- Timbang berat badan


- Berat badan merupakan
klien tiap hari. salah satu indicator
pemenuhan nutrisi
berhasil.
- Monitor mual dan
- Untuk mengetahui
muntah pasien status nutrisi pasien.

e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan


kebutuhan oksigen.

12
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
{ NOC } { NIC }
Setelah dilakukan Activity Therapy
tindakan keperawatan
- Kaji hal-hal yang
- Mengetahui tingkat
selama ... x 24 jam, mampu dilakukan klien. ketergantungan klien
pasien akan : dalam memenuhi
- Dapat berpartisipasi
- Bantu klien memenuhi kebutuhannya.
dalam aktivitas fisik kebutuhan aktivitasnya
- Bantuan sangat
- Dapat melakukan sesuai dengan tingkat diperlukan klien pada
aktivitas sehari-hari keterbatasan klien saat kondisinya lemah
- TTV normal dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari
tanpa mengalami
ketergantungan pada
- Beri penjelasan tentang orang lain.
hal-hal yang dapat
- Dengan penjelasan,
membantu dan pasien termotivasi untuk
meningkatkan kekuatan kooperatif selama
fisik klien. perawatan terutama
terhadap tindakan yang
dapat meningkatkan
kekuatan fisiknya.
- Libatkan keluarga
dalam pemenuhan ADL
- Keluarga merupakan
klien orang terdekat dengan
- Jelaskan pada keluarga klien
dan klien tentang
- Untuk mencegah
pentingnya bedrest terjadinya keadaan yang
ditempat tidur. lebih parah

13
f. Resiko syok berhubungan dengan hipovilemik
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
{ NOC } { NIC }
Setelah dilakukan Syok prevention
tindakan keperawatan
- Monitor keadaan umum
- Memantau kondisi klien
selama ... x 24 jam, klien. selama masa perawatan
pasien akan : terutama saat terjadi
- TTV dalam batas perdarahan sehingga
normal tanda pra syok, syok
- Natrium serum, kalium dapat ditangani.
serum, kalsium serum, - Tanda vital dalam batas
magnesium serum dalam
- Observasi tanda-tanda normal menandakan
batas normal. vital keadaan umum klien baik
- Hematokrit dalam batas - Mengetahui balance
normal cairan dan elektrolit
- Monitor input dan dalam
output pasien - Keterlibatan keluarga
untuk segera melaporkan
jika terjadi perdarahan
- Anjurkan pada pasien/ terhadap pasien sangat
keluarga untuk segera membantu tim perawatan
melapor jika ada tanda - untuk segera melakukan
tanda perdarahan. tindakan yang tepat

- untuk acuan melakukan


tindak lanjut terhadap
Syok managemen perdarahan.
- Cek hemoglobin,
- Untuk mengetahui
hematokrit, trombosit adanya asodosis
metabolik.

14
Monitor gas darah dan
oksigenasi

g. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan


Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
{ NOC } { NIC }
Setelah dilakukan Anxiety Reduction
tindakan keperawatan
- Kaji tingkat kecemasan- Mengetahui kecemasan
selama ... x 24 jam, orang tua klien dan
pasien akan : memudahkan
- Mampu menentukan intervensi
mengidentifikasi dan selanjutnya.
mengungkapkan gejala
- Jelaskan prosedur
- Untuk menambah
cemas pengobatan perawatan. pengetahuan dan
- TTV normal informasi kepada klien
- Menunjukkan teknik yang dapat mengurangi
untuk mengontrol cemas kecemasan orang tua.
- Beri kesempatan pada
- Untuk memperoleh
orang tua untuk bertanya informasi yang lebih
tentang kondisi pasien. banyak dan
meningkatkan
pengetahuan dan
- Beri penjelasan tiap mengurangi stress.
prosedur/ tindakan yang
- Memberikan penjelasan
akan dilakukan terhadap tentang proses penyakit,
pasien dan manfaatnya menjelaskan tentang
bagi pasien kemungkinan pemberian
perawatan intensif jika
memang diperlukan oleh

15
pasien untuk
mendapatkan perawatan
yang lebih optimal
- Memberi ketenangan
- Beri dorongan spiritual. kepada klien dengan
berserah diri kepada
Tuhan Yang Maha Esa.

A. Defisiensi pengetahuan berhubungan degan kurang familier dengan sumber


informasi.
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
{ NOC } { NIC }
Setelah dilakukan Teaching: Disease
tindakan keperawatan Proses
selama ... x 24 jam,
- Kaji tingkat
- Sebagai data fdasar
pasien akan : pengetahuan pemberian informasi
- Pasien dan keluarga klien/keluarga tentang selanjutnya.
menyatakan pemahaman penyakit DHF
tentang penyakit , kondisi
- Kaji latar belakang
- Untuk memberikan
, prognosisdan program pendidikan klien/ penjelasan sesuai dengan
pengobatan keluarga. tingkat pendidikan klien/
- Mampu melaksanakan keluarga sehingga dapat
yang dijelaskan secara dipahami.
benar - agar informasi dapat
- Jelaskan tentang proses diterima dengan mudah
penyakit, diet, perawatan dan tepat sehingga tidak
dan obat-obatan pada terjadi kesalahpahaman.
klien dengan bahasa dan
kata-kata yang mudah

16
dimengerti. - Dengan mengetahui
- Jelaskan semua prosedur/tindakan yang
prosedur yang akan akan dilakukan dan
dilakukan dan manfaatnya, klien akan
manfaatnya pada klien. kooperatif dan
kecemasannya menurun.
- Mengurangi kecemasan
- Berikan kesempatan dan memotivasi klien
pada klien/ keluarga untuk kooperatif.
untuk menanyakan hal-
hal yang ingin diketahui
sehubungan dengan
penyakit yang diderita
klien.

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit demam berdarah adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus. Dikenal bermacam macam jenis virus penyebab penyakit demam
berdarah, tetapi diindonesia hanya terdapat 2 jenis penyebab demam berdarah
yaitu virus dengue dan virus chikungunya. Diantara kedua jenis virus yang
terdapat diindonesia, virus dengue merupakan penyebab terpenting dari demam
berdarah.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa semoga makalah ini dapat membantu kita semua dalam
berbagi ilmu pada proses pembelajaran.
2. Diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan asuhan keperawatan preeklamsia
dan eklampsi
3. Bagi pembaca, diharapkan mampu menambah wawasan kita semua tentang
asuhan keperawatan preeklamsia dan eklampsi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Misniadiarly . 2009 . DEMAM BERDARAH DENGUE . Jakarta

Rekawati Susilaningrum , Nursalam , Sri Utami . 2013 . Asuhan Keperawatan


BAYI DAN ANAK . Jakarta

Suryadi ,Skp,MSN , Rita Yuliani , Skp , M.Psi . Asuhan Keperawatan pada Anak
. Jakarta

19

Anda mungkin juga menyukai