Proposal Proyek
Peninjauan dan Pemilihan Proyek
Nama Proyek : Pengembangan Sistem Monitoring Kebakaran Hutan Dinas
Kehutanan Provinsi Riau
Tanggal : 27 Oktober 2017
Ttd :
Nama :
Tanggal Persetujuan :
Permasalahan dan Kebutuhan
• Provinsi Riau adalah salah satu provinsi di Indonesia yang berada di pulau Sumatera dengan
jumlah penduduk sekitar 5,8 juta jiwa. Luas wilayah kurang lebih 8,7 juta hektar dimana 7,1
juta hektar berupa hutan dan 3,9 juta hektar adalah lahan gambut yang merupakan rawan
atau sangat mudah terbakar. Permasalahannya adalah seiring berkembangnya industri CPO
(Crude Palm Oil) dan semakin intensnya pelebaran lahan perkebunan sawit menyebabkan
tingkat kejadian kebakaran lahan tiap tahunnya menjadi sebuah bencana yang rutin tiap
tahunya yang dikarenakan banyaknya perusahaan-perusahaan dan perorangan dalam bidang
usaha perkebunan kelapa sawit melakukan pelebaran lahan dengan cara pembakaran untuk
meghemat cost (biaya keluar) yang mengakibatkan hutan dan lahan gambut di seputaran
lahan perkebunan tersebut berpotensi untuk terbakar, sehingga memicu banyak dan lebarnya
titik api. Melalui proyek ini akan dibangun sebuah sistem robotika berupa Drone Camera
Vision Sensor Suhu yang akan membantu Dinas Kehutanan Riau untuk melakukan pencegahan
potensi terjadi meluasnya kebakaran hutan melalui sistem pemantauan. Sistem ini dapat
memberikan kemudahan penyisiran area lokasi dan memberikan informasi secara real
melalui kontrol jarak jauh dengan titik ketinggian tertentu sehingga memudahkan Dinas
Kehutanan untuk bekerja lebih efektif dalam penangan kebakaran lahan yang terjadi setiap
tahunnya yang mengakibatkan polusi udara dan gannguan kesehatan saluran pernapasan
para penduduk setempat.
•
Tujuan Proyek atau Hubungan dengan Tujuan dan Strategi
Organisasi :
KASUS BISNIS
IDENTIFIKASI PROYEK
Nama Proyek : Pengembangan Sistem Monitoring Kebakaran Hutan Dinas
Kehutanan Provinsi Riau
Tanggal : 19 Oktober 2002
Agensi : Dinas Kehutanan Prov Riau Telephone: (021)-5385555
Manajer Proyek :
1. Robe A
2. Irwansyah
3. Adiguna Nugraha
Revisi Proyek
JUSTIFIKASI :
Dengan adanya kinerja dari sistem ini dapat membantu pihak Dinas
Kehutanan dalam mengambil keputusan sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja
Schedule Risk:
-1 – The initiative’s impact depends on another initiative still yet completed – AND – scheduled risk
mitigation actions have not been identified.
0 – There are no predicted or foreseen adverse impacts on the initiative’s schedule – OR – the
initiative’s impact does not depend significantly on any other initiative yet to be completed.
1 – There are no predicted or foreseen adverse impacts on the initiative’s schedule – AND – there are
no major interfaces with other initiatives or systems.
Cost/Benefit:
-1 – The cost estimate is highly dependent upon uncontrolled variables (e.g., availability of external
funding sources, changes in component pricing or maintenance contracts) and is, there-fore, subject to
significant change (> 10%)
0 – Situation may arise which may cause this year’s costs to vary by no more than 10% of estimates.
1 – Measures to identify in a timely manner & reduce variances between the actual cost of work
performed and the budgeted cost of work performed are clearly documented.
2 – Measures to identify in a timely manner & reduce variances between the actual cost of work
performed and the budgeted cost of work performed are clearly documented – AND – Cost estimates are
not significantly dependent upon identifiable uncontrolled variables.
Pengembangan Sistem Monitoring Kebakaran Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Riau
Project Selection Matrix
1 Pengembangan Dinas 1 -1 1 1
Sistem Monitoring Kehutanan
Kebakaran Hutan Prov Riau
Dinas Kehutanan
Provinsi Riau
Asumsi:
Untuk sistem ini Strategic Allignment diberi nilai 1 karena sistem kita dibangun sesuai dengan visi,
misi dan tujuan yang ingin dicapai oleh pihak Dis-Hut maupun oleh perancang alat. Untuk risks
diberi nilai -1 karena risk dari sistem kita ini tidak dapat diprediksikan, tergantung dari situasi dan
kondisi yang ada. Dan untuk cost/benefit diberi nilai 1 karena dalam sistem ini estimasi biaya dapat
diprediksikan.
LAMPIRAN
A. Estimasi Biaya Hardware