Anda di halaman 1dari 17

HEMATOLOGI RUTIN

PROGRAM STUDI APOTEKER


Complete Blood Count
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
10 SEPT 2013 2

TAMPILAN HASIL PEMERIKSAAN CBC


PENDEKATAN DIAGNOSIS PENYAKIT
HEMATOLOGI

PENYAKIT HEMATOLOGI

ERITROSIT LEKOSIT TROMBOSIT HEMOSTASIS

ANEMIA TROMBO
POLISITEMIA TROMBOSITOPENI TROMBOPATI
SITOSIS

LEKOPENIA LEKOSITOSIS PERDARAHAN TROMBOSIS

1
HEMATOLOGI RUTIN Parameter Pemeriksaan Hematologi Rutin:
1. Hemoglobin
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan 2.Hematokrit
darah dan komponen-komponennya 3.Eritrosit
4.Nilai-nilai MC :
Tujuan :
- MCV (Mean corpuscular volume)
1. Mendeteksi kelainan hematologi dengan dugaan adanya
kelainan jumlah fungsi sel darah - MCH (Mean corpuscular hemoglobin)
2. Kelainan sistemik (hati dan ginjal) yang dapat mempengaruhi - MCHC (Mean corpuscular hemoglobin concentration)
sel darah baik bentuk maupun fungsinya 5.Leukosit
3. Membantu diagnosis penyakit infeksi dengan melihat kenaikan 6.Trombosit
atau penurunan jumlah leukosit
4. Mendeteksi penyakit perdarahan yang menunjukkan kelainan
faal hemostasis

5 6

HEMOGLOBIN HEMATOKRIT
 Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mengetahui keadaan
anemia  Pemeriksaan Hematokrit merupakan perbandingan volume
sel darah merah dengan komponen darah yang lain
 Penurunan hemoglobin :  Peningkatan hemoglobin :
• Anemia defisiensi besi • Polisitemia  Pemeriksaan hematokrit dilakukan untuk menentukan
• Anemia defisiensi asam folat keadaan anemia, kehilangan darah, anemia hemolitik, dll
• Thalassemia
• Infeksi kronis  Nilai normal ► Laki-laki : 40 - 52%
Perempuan : 35 – 47%
 Nilai normal ► Laki-laki : 13,2 – 17,3 g/dL
Perempuan : 11,7 – 15,5 g/dL

7 8

2
ERITROSIT Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)

 Pemeriksaan eritrosit dilakukan untuk mengetahui keadaan  Pemeriksaan untuk mengetahui rata-rata banyaknya Hb
anemia, polisitemia, dll yang terdapat dalam sebuah eritrosit, mendiagnosa
keadaan thalassemia dan kelainan hemoglobin lainnya
 Nilai normal ► Laki-laki : 4,4 – 5,9 (106/µl)
Perempuan : 3,8 – 5,2 (106/µl)  Nilai normal : 26 – 34 pg

 Kehilangan 30-40% eritrosit dengan penurunan Hb < 6 g/dL


memerlukan transfusi darah

9 10

Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) NILAI-NILAI MC


 Pemeriksaan konsentrasi hemoglobin rata-rata pada volume sel
 Pemeriksaan ini juga berguna dalam morfologi sel darah merah
darah merah
untuk mengkarakterisasi anemia

 Nilai normal : 32 - 36 g/dL


 Diagnosis MCH rendah, MCV rendah - Hipokromik, Mikrositik
• Anemia defisiensi besi
Mean Corpuscular Volume (MCV) • Thalassemia
• Penyakit anemia kronis
 Pemeriksaan volume rata-rata sel darah merah,
mendiagnosis keadaan thalassemia dan lainnya  Diagnosis MCH tinggi, MCV tinggi - Hiperkromik, Makrositik
• Defisiensi Vitamin B12
 Nilai normal : 80 – 100 fL • Defisiensi folat

11 12

3
LEUKOSIT TROMBOSIT
 Pemeriksaan leukosit dilakukan untuk mengetahui kelainan sel
darah putih yang bertanggung jawab terhadap imunitas tubuh,  Pemeriksaan trombosit dilakukan untuk evaluasi, diagnosis dan
evaluasi bakteri dan virus dan diagnosis keadaan leukemia pemantauan perdarahan dan kelainan pembekuan darah,
trombosis, trombositopenia dan trombositosis
 Nilai normal ► Perempuan : 3,6 – 11 (103/µl)
Laki-laki : 3,80 – 10,6 (103/µl)  Keadaan hemofilia, leukemia, gangguan pembekuan darah
(disseminated Intravascular Coagulation: DIC), dll
 Penurunan leukosit :  Peningkatan leukosit :
• Infeksi virus • Infeksi bakteri
 Nilai normal: 150 – 440 (103/µl)
• Penyakit sumsum tulang • Perdarahan akut
• dll • Leukemia
• Terpapar bahan beracun
• Penyakit inflamasi kronis
• dll
13 14

Komposisi Darah FUNGSI DARAH


1. Transportasi
(a) yang berhubungan dengan respirasi;
(b) yang berhubungan dengan nutrisi (makanan);
(c) yang berhubungan dengan ekskresi;
(d) yang berhubungan dengan regulasi
2. Regulasi keseimbangan pH darah (7,0-7,2) →
mengentalkan darah karena mempunyai plasma protein
(albumin. Fibrinogen, globulin)
3. Regulasi keseimbangan darah dengan jaringan
4. Mencegah pendarahan (trombosit)
5. Pertahanan tubuh (leukosit)

16

4
SEL-SEL DARAH

 Sel darah merah (eritrosit)


 Sel darah putih (leukosit)
 Granulosit
 Neutrofil
 Eosinofil PEMBENTUKAN SEL DARAH
 Basofil
 Agranulosit
 Limfosit
(HEMATOPOIESIS)
 Monosit
 Platelet (trombosit)

17

Hematopoiesis:
Proliferasi sel induk, yang
dimulai dari stem sel dan
berdiferensiasi menjadi
bentuk komponen darah.

5
Hematopoiesis Tempat terjadi hematopoiesis
 Kondisi normal → Di dalam sumsum tulang.
- Eritrosit dan trombosit : Di bagian medulari sumsum tulang
- Sel T and B : Di extramedular.

Fetus : 0 – 2 bulan → yolk sac


0 – 7 bulan → hati, limfa
5 – 9 bulan → sumsum tulang
Infants : Sumsum tulang (pada semua tulang)
Dewasa: Vertebrae, ribs, sternum, skull, sacrum, proximal
ends of femur
 Pada keadaan sakit
Extramedular dapat menjadi tempat perkembangan sel darah.

HEMATOPOIESIS Myeloid Hematopoietic Growth Factor

Sistem hematopoietik mempunyai karakteristik berupa Faktor Aktivitas biologi utama di dalam
pergantian sel yang konstan untuk mempertahankan tubuh
populasi eritrosit, leukosit dan trombosit. Erythropoietin Merangsang pembentukan eritrosit. Sebagai
kontrol umpan balik
(Epo)
Sistem hematopoietik dibagi menjadi 3 :
GM-CSF Merangsang granulopoiesis dan produksi
1. Sel stem yang menyokong hematopoiesis makrofag

2. Colony forming unit (CFU) sebagai pelopor yang selanjutnya G-CSF Merangsang granulopoiesis dan proliferasi
beberapa sel leukemia
berkembang dan berdiferensiasi dalam memproduksi sel
M-CSF Merangsang produksi makrofag
3. Faktor regulator yang mengatur agar sistem berlangsung
beraturan IL-3 (Multi-CSF) Merangsang granulosit, monosit, eosinofil,
sel eritroid, megakariosit dan produksi mast
cells

23
Thrombopoietin Mempengaruhi CFU-megakariosit

6
Lymphoid Hematopoietic Growth Factors
Eritrosit = Red Blood Cells
Nama Sumber Fungsi
IL - 1 Macrophages, T Merangsang pertumbuhan sel T dan B,
and B cells, sebagai mediasi inflamasi, menghambat
fibroblasts pertumbuhan beberapa sel kanker.
IL - 2 (T T cells Terikat pada reseptor sel T sitotoksis,
promosi faktor pertumbuhannya,
cells GF)
merangsang pertumbuhan dari sel T helper.
IL - 4 T cells, NK cells, Merangsang dan mengatur pertumbuhan
mast cells serta diferensiasi sel T dan B, eosinophils
and basophils.
IL – 5 T cells Mengatur produksi eosinofil. Mengaktivasi
eosinofil menjadi matang.
(Eo–GF)
IL - 6 Lymphocytes, Meningkatkan pembentukan makrofag.
fibroblasts Merangsang produksi IgG oleh sel B
IL-7 Stromal Cells Mendukung ketahanan hidup sel B dan T di
luar tubuh.
IL - 8 Fibroblasts, Meningkatkan fungsi netrofil
vasc. endot.

Eritrosit Eritrosit
• Struktur
• Rentang nilai – Bikonkaf, tidak berinti
normal: 4.2-5.5 • Komponen tdd:
juta per mm3 – Hemoglobin
pada dewasa – Lipids, ATP, carbonic
anhydrase
• Masa hidup 120 • Fungsi
hari – Transport oksigen dari
paru-paru ke jaringan
dan CO2 dari jaringan
ke paru-paru.

7
Hemoglobin Eritropoiesis

• Terdiri dari: • Produksi eritrosit


– 4 molekul globin: Transport CO2 (meliputi carbonic
– Stem cells proerythroblasts early erythroblasts
anhydrase), nitric oxide
intermediate late reticulocytes
– 4 molekul hem : Transport oksigen
• Eritopoietin: Hormon yang merangsang produksi
• Fe diperlukan untuk transport oksigen
eritrosit

Pronormoblast
Morfologi Eritrosit

Normoblasts

8
Morfologi Eritrosit Hipokromik Mikrositik

Anemia Mikrositik Hipokrom: Hipokromik berat:


Diagnosis Anemia Defisiensi Besi
• Ringan (MCV > 70 fl)
– Defisiensi besi
– Thalassemia
– Lead toksisitas
– Anemia sideroblastik
– Penyakit anemia kronik
• Berat (MCV < 70 fl)
– Defisiensi besi
– Thalassemia

9
Hipokromik tanpa Anisositosis: Mikrositik Hipokromik:
Thalassemia Trait Beta Thalassemia Mayor

Anemia Makrositik: Anemia Makrositik dengan


Makro Ovalosit Jumlah Retikulosit Rendah
• Anemia megaloblastik
– Defisiensi Vitamin B12
– Defisiensi Folat

• Anemia makrositik nonmegaloblastik


– Penyakit hati
– Hipotiroidism
– Drug-induced (DNA synthesis block)
– Sindrom mielodisplastik

10
RETIKULOSIT RETIKULOSIT

Interpretasi hitung retikulosit


• Sel-sel darah merah yang baru terbentuk.
Memberikan gambaran kuantitatif produksi sel-sel
• Setelah dilepaskan dari sumsumnya,
darah merah baru. Kadar retikulosit digambarkan
retikulosit tidak ada lagi. sebagai jumlah absolut.
• Pengukuran banyaknya retikulosit menjadi
sebuah sarana yang berguna untuk menilai
fungsi sumsum tulang. Jumlah retikulosit absolut = % retikulosit X Jumlah RBC /100

Anemia Normositik dengan Anemia Normositik dengan


Jumlah Retikulosit Rendah Jumlah Retikulosit Tinggi
• Menurunnya rangsangan produksi eritrosit pada
sumsum tulang – Anemia hemolitik
– Penyakit anemia kronik – Jumlah retikulosit tinggi yang dapat menyebabkan
– Chronic renal insufficiency
makrositosis
• Menurunnya prekursor eritrosit (red cell aplasia)
– Klasifikasi
• Kerusakan sumsum tulang
– Fibrosis • Diturunkan / bawaan
– Kerusakan stem sel • Ekstravaskular / intravaskular
– Infiltrasi oleh tumor/infeksi • Imun / nonimun
• Gangguan proses hematopoeisis
– Mielodisplasia/anemia sideroblastik

11
White Blood Cells = Leukosit Leukosit
• Rentang nilai normal:
4 - 11 ribu per mm3 in
pada dewasa
• Tdd 5 jenis leukosit.
• Ukuran 8-20 mikron. Limfosit Basofil
• Berperan dalam
melawan infeksi,
reaksi alergi dan
respon imun

Monosit Netrofil Eosinofil

Netrofil NETROFIL

 Fungsi :
- Kemotaksis
- Mengaktifkan sitotoksik : fagositosis dan
toksisitas granula
 Masa hidup dan sirkulasi :
- Di dalam darah : ≤ 1 hari
- Di dalam jaringan : 1-2 hari
- Kadar dalam darah perifer: 4.0 – 10 x 103/ul

12
Eosinofil Neutrofil Eosinofil

EOSINOFIL Monosit
 Fungsi :
~ Pertahanan awal terhadap parasit
~ Berperan dalam reaksi hipersensitifitas
~ Bergerak ke tempat terjadinya inflamasi
 Masa hidup dan sirkulasi:
~ Di dalam darah konsentrasi:100-400/ul
~ Waktu pematangan di dalam sumsum
tulang: 2-6 hari
~ Masa hidup di dalam darah : 6 - 12 jam

13
Monosit MONOSIT
 Fungsi:
~ Kemotaksis
~ Fagositosis

 Masa hidup:
4.5 – 10 jam (rata-rata 8.5 jam)

Small Lymphocyte Limfosit


Small Large

Intermediate

14
Basofil Basofil and Mast Cell
 Fungsi :
~ Terlibat dalam reaksi hipersensitivas
~ Merangsang degranulasi anafilaksis

 Masa hidup dan sirkulasi :


~ Basofil : 1-2 days
~ Mast cell : berada di dalam darah dalam
keadaan patologis.

Klasifikasi FAB dari Acute Myeloid Leukemia


LIMFOSIT
Acute myelogenous (or nonlymphocytic) leuk. (AML or ANLL)
 Terdapat 3 kelompok limfosit : M0 Acute myelogenous l. tanpa differentiation*
M1 Acute myelogenous l. tanpa differentiation
- Limfosit B (B cell)
M2 Acute myelogenous l. dengan differentiation
- Limfosit T (T cell) M3 Acute promyelocytic leukemia
- Natural Killer (NK cell) M4 Acute myelomonocytic leukemia
M5 Acute monocytic leukemia
 Fungsi: M6 Erythroleukemia
- B cell : imunitas humoral M7 Acute megakaryocytic leukemia
- T cell : imunitas selular Acute lymphocytic leukemia (ALL)
 Masa hidup: L1 ALL (morfologi homogen)
Menahun L2 ALL (morfologi heterogen)
L3 ALL (Burkitt-like)

15
Trombosit Trombosit

• Sel terkecil dalam • Merupakan fragmen


kecil dari megakariosit
darah.
yang berasal dari
• Rentang nilai sumsum tulang
normal: 130,000- • Penting dalam
400,000. mencegah kehilangan
• Berperan pada darah:
koagulasi dan – Sumbat trombosit
hemostasis. – Merangsang
pembentukan
bekuan

16
17

Anda mungkin juga menyukai