Anda di halaman 1dari 35

Faktor kritis dalam pengambilan

spesimen laboratorium
Pusparini
Bagian Patologi klinik FK Trisakti
Penanggung Jawab Teknis Prodia Kedoya
Siklus kerja laboratorium
Pre-Pre /Pre-analitik :
Form permintaan pemeriksaan
Persiapan pasien (puasa)
Pengambilan sampel
Transpor sampel
Pemrosesan sampel

analitik :
Kalibrasi
Quality control (internal/external)
pemeriksaan

Pasca analitik :
Interpretasi
Pelaporan & sorting
Kesalahan pemeriksaan laboratorium

Manual : terbesar analitik


Otomasi lab :
Pre analitik error : 46-68 %
Analitik error : 7-13 %
Pasca analitik error : 18-47%
•Adagium : Garbage in--- garbage out
•Akibat yang ditimbulkan :
- Biaya bertambah, pengulangan sampel,
pengulangan tes, kasus hukum, dan lain-lain
Faktor kritis pengambilan sampel
•Pre-pre analitik :
1. kesalahan order tes
2. kesalahan order entry
3. salah identifikasi pasien
4. kesalahan pengambilan sampel
5. kesalahan penanganan dan
transportasi sampel
Pre- analitik :
1. Kesalahan penyortiran
2. Aliquoting
3. Labelling
4. sentrifugasi
Kesalahan order tes / entry
•* Terjadi kesalahan permintaan laboratorium
•* contoh : PT, APTT tertulis ---- TT, APTT
25-OH Vitamin D---- 1,25 OH vitamin D
FT4/T4, FT3/T3
Faktor V/ faktor V Leiden
PT-- INR
*hal yang dapat dilakukan :
- Konfirmasi ulang ke dokter yang meminta
- tes yang tidak biasa diminta dokter tersebut di
klarifikasi ulang
- Tes yang sangat mahal
Kesalahan identifikasi pasien

* minimal dua data untuk identifikasi pasien :


nama dan tanggal lahir (KTP)
* Cocokkan gelang pasien bila dirawat
• Diagnosis pasien
• status puasa pasien (nuchter/ postprandial),
pemeriksaan trigliserida
Puasa pada pemeriksaan lab
•Puasa yang dianjurkan 10-12 jam .
•Untuk pemeriksaan trigliserida minimal 12 jam
•Waktu ideal : jam 7-11 pagi
•Puasa yang terlalu panjang :
kadar yang meningkat : aa, bilirubin, keton, GH,
asam lemak, TG
kadar yang menurun : glukosa, HDL kolesterol,
insulin, T3, LDH
Makanan berlemak pada pemeriksaan lab

Kadar yang meningkat :


- Kalium
- trigliserida
- alkali fosfatase
Makanan penyebab false positif pada tes darah samar
feses :
Daging, ikan, zat besi
Obat-obatan seperti antasid
Diet

1. Vegetarian : B12, LDL kolesterol


2. daging : ureum, amonia, asam urat
3. diet tinggi protein : keton dan BUN
4. alkohol : trigliserida, lipoprotein, B12
5. Kopi : glukosa, renin, FFA, katekolamin
6. faktor lain : herbal, olahraga, stres, posisi

Penting : anamnesis makanan dan obat-obatan yang


diminum
Pengaruh suplemen herbal terhadap hasil laboratorium
Proses pengambilan darah
1. Torniket terlalu lama :
K, Mg, albumin, protein, faktor koagulasi, Fe, NH3,
kolesterol, trigliserida
2. Alkohol belum kering : butuh waktu 30-60 detik
- eritrosit dapat hemolisis
3. Penggunaan iodin : K, fosfat, as urat meningkat
4. Penggunaan tabung yang tidak sesuai
5. Improper mixing : 1800C inversi,
6. Penggunaan SST : inversi 5 x, diamkan 30 menit, sentrifus
pada swing rotor 10 menit , baru dihasilkan serum yang
sesuai untuk analisa
11
Urutan pengisian tabung vacutainer
pada pengambilan darah vena
Faktor penyebab interferensi
1. Hemolisa :
- Kalium
- fosfor
- faktor koagulasi
- ALT
- LDH
- Mg
- Fe
- HDL kolesterol, trigliserida, kolesterol
Faktor penyebab interferensi
2. Lipemia : trigliserida > 300 mg/dL ( keruh)
- Hemoglobin
- Leukosit
- trombosit
- semua pemeriksaan yang menggunakan optik
3. Merokok : Hb, glukosa, LDL kolesterol, WBC, RBC
4. Kopi
prosedur transpor
Transport sampel :
a. Kondisi transport : dibolak-balik/dikocok
lihat bahan serum/plasma?
b. Waktu transport :
- perlunya spesimen diletakkan pada suhu 40C
( amonia, blood gas, laktat, piruvat, gastrin, renin, PTH)
- spesimen bilirubin/karoten perlu diproteksi dari sinar
c. serum/plasma harus segera dipisah maksimal 2 jam
d. pengiriman sampel perlu diperhatikan agar sampel tidak
bergerak, suhu terjaga, hindari getaran

15
Hematologi
1. EDTA : dianjurkan K2EDTA
2. Inversi : 8 x, untuk tabung mikro 10 x dan 20 x
sebelum diperiksa
3. Perhatikan urutan tabung/ order of draw
4. Sampel EDTA harus diperiksa sebelum 6 jam
5. Tabung mikro EDTA harus dianalisa sebelum 2 jam
6. Perhatikan labelling sampel
7. Overfilling/underfilling
8. Untuk hapusan darah sebelum 2 jam
9. Hindari tempat pengambilan yang di infus
Perbedaan komposisi kapiler
dan serum
kapiler > serum % Tidak ada kapiler < serum %
perbedaan

Glukosa 1,4 P Bilirubin 5

K 0,9 urea Kalsium 4,6

Klorida 1,8

Natrium 2,3

Total protein 3,3

17
Pengaruh tempat pengambilan sampel
arterial Vena sentral Vena perifer
ALT (U/L) 62 61 81
Albumin( g/dL) 3,6 3,7 3,9
ALP ( U/L) 114 113 107
Amilase ( U/L) 149 148 177
AST (U/L) 20 20 21
Kalsium ( mg/dL) 8,1 8,2 8,3
Klorida ( mmol/L) 99 97 101
CK ( U/L) 82 73 91
Kreatinin ( mg/dL) 1,4 1,3 1,2
Gamma GT (U/L) 13 14 14
K (mmol/L) 4 3,9 3,8
Na ( mmol/L) 144 145 144
Total protein ( g/dL) 6,6 6,8 7,7
Urea ( mg/dL) 32 31 25
As urat ( mg/dL) 8,1 8,1 7,9
18
Sampel rujukan
Sampel rujukan yang sampai di laboratorium harus
dilihat tentang :
1. Identitas sesuai dengan form permintaan
2. Tabung yang benar
3. Volume bahan yang sesuai (tentukan volume
pengambilan untuk masing-masing test atau
panel)
4. Setelah separasi serum/plasma : hemolisa,
lipemik, ikterik, apakah dimungkinkan untuk
diperiksa?

19
Sampel Urin
1. Urin porsi tengah
2. Label pada badan botol
3. Tidak sedang menstruasi
4. Tidak sedang mengonsumsi obat-obat
yang membuat warna urin berwarna lain
5. Diperiksa sebaiknya < 1 jam pasca
dikemihkan

20
Sampel urin tolakan
1. Sampel inadekuat ( terlalu sedikit)
2. Urin terkontaminasi dengan feses dan
lainnya
3. Urin yang sudah diberi pengawet
4. Urin yang salah pelabelan atau tidak
dilabel
5. Formulir permintaan tidak ada atau
hilang
21
hemostasis
Pengambilan darah :
Persiapan pasien
 Perlu puasa ?
 Makan Obat ?
 Aktivitas fisik ?
 Makan sayuran hijau
Darah Vena
Hindari Kateter Vena sentral dengan Heparin

22
Daftar obat yang mempengaruhi
antikoagulan oral

Potensiasi Antagonis
 Allopurinol  Barbiturate
 Mefenamic acid  Carbamazepine
 Steroid anabolic  Cholestyramin
 Sulfynpirazone
 Phenytoin
 Chlorpromazine
 Rifampicin
 Cimethidine
 Cotrimoxazol  Mercaptopurine
 Chloramphenicol
SAMPEL
 Plasma Sitrat
 Antikoagulan
Trisodium citrate (Na sitrat)
 0.109 mol/ L (3.2 %), recommended (5 H2O)
 PH 7.10 -7.35
 Sitrat tanpa buffer tidak direkomendasi
 Perbandingan antikoagulan
1 bagian Sitrat + 9 bagian Darah
Pengambilan Darah

 Ukuran Jarum no 21 (dewasa)


no 22 atau 23 (bayi)
Tanpa cedera (sekali tusuk)
 Tabung Vakum yang ke 2
 Two syringes method
 Langsung campur, bolak-balik 5x pelan2
Bila terlambat Koagulasi Partial
 Bila terlalu kuat mencampur akan merusak /
mengaktifkan faktor pembekuan
Pengambilan Darah

 Tourniquet
 Antara sistolik dan diastolik
 Tidak boleh terlalu ketat dan terlalu lama
 Kurang dari 1 menit
 Dikendorkan bila darah telah keluar
 Sumber kesalahan
> 1 menit meningkatkan fibrinogen
> 3 menit memendekkan PT, APTT, TT
meningkatkan Antitrombin, faktor VIII
Permasalahan yang sering dijumpai

Underfilling : ratio darah:antikoagulan < 9:1 (hasil >>> palsu)


Darah yang diambil kurang
Mencampur darah dari 2 tabung
Tabung sudah expired vaccum kurang

Overfilling : ratio darah: antikoagulan > 9:1 (darah membeku dan


hasil memendek/ lebih rendah)
Penambahan darah secara manual

 Aktivasi pembekuan darah :


Pengambilan darah traumatik
Pemindahan darah terlalu cepat, melalui jarum
Suhu transportasi
PERMASALAHAN YANG SERING DIJUMPAI

Hemolisis: pencampuran / homogenisasi, sisa


alkohol, pengambilan darah traumatik,
guncangan, suhu.

Kontaminasi : urutan tabung, pengambilan


darah melalui saluran infus, pasien sedang
infus/transfusi darah, pasca hemodialisa

 Perhatikan adanya bekuan


SENTRIFUGASI
* Segera setelah darah diambil (< 1jam)
“Swing out” rotor, jangan gunakan rem !
Sentrifus dikalibrasi berkala
Menghasilkan PPP (trombosit < 10.000/ul)
2000 - 2500 g selama 10 - 15 menit
untuk pemeriksaan koagulasi
SENTRIFUGASI
* Menghasilkan PRP
150 -200 g selama 10 – 15 menit
untuk pemeriksaan aggregasi
PRP Trombosit > 150.000/ul (cara Born)
Menghasilkan PPP (sentrifus 2 x)
pertama 2500 g selama 10 -15 menit,
pindahkan plasma
kedua 2500 g selama 10 -15 menit
TRANSPORTASI
Hindari vibrasi, goncangan
Hindari suhu panas maupun dingin. Suhu
20-250C
Tabung dalam posisi tegak
Pemisahan plasma sebelum dikirim
Kirim segera (< 1 jam), khususnya untuk
monitoring heparin

PENYEBAB : AKTIVASI PROSES PEMBEKUAN


DARAH
ANALISA GAS DARAH
PENUNDAAN PEMERIKSAAN
O2 menurun & produksi CO2
terus berlangsung sesudah darah diambil
 penggunaan es : nilai AGD bertahan 1-2 jam
 tanpa es : sampel invalid dalam waktu 15-20
menit
PaCO2 3-10 mmHg/jam
PaO2
pH ok pembentukan laktat oleh glikolisis dalam
eritrosit
Perubahan hasil AGD akibat
perubahan suhu

Parameter 370C 40C (perubahan


(perubahan 10 tiap 10 menit)
menit)
pH 0.01 0.001

PCO2 1 mm Hg 0.1 mm Hg

PO2 0.1 vol % 0.01 vol %

33
Efek perubahan suhu
demam/hipotermia
1. Biasanya AGD dilaporkan pada suhu normal
2. hiper/hipotermia, terjadi perubahan nilai
* pH & PCO2 pada 370C berbeda dengan nilai
sebenarnya
3. Perubahan pada PO2 sesuai suhu dapat
diperkirakan
 Jika suhu pasien < 370C
minus 5 mmHg PO2, 2 mmHg PCO2
tambahkan 0.012 pH per 10C penurunan
suhu
Ranson M, Pierre D. Arterial blood gas interpretation. 2016
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai