Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

VULVA HYGNE DAN PERAWATAN LUKA PERINEUM

Satuan Acara Pengajaran (SAP)


Diajukan untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Dalam Keperawatan
Dosen Pengampu : Rusana, M.Kep., Sp.Kep.An

Disusun Oleh:

1. Rachmawati Nur Kalpitarini (108114020)


2. Retno Dwi Jayanti (108114022)

PROGRAM STUDI STRATA 1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2017/2018
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas
1. Kode Mata Kuliah : WT2116
2. Nama Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas I
3. Bobot Kredit :
4. Semester : III (Tiga)
5. Tahun Ajaran : 2017 / 2018
6. Mata Kuliah Bersyarat :-
7. Nama PJ Mata Kuliah : Evy Apriani M.Kep
8. Dosen Pengampu : Rusana M.Kep., Sp.,Kep.An
9. Asisten Dosen : a. Rachmawati Nur K
b. Retno Dwi J

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah Mengikuti Perkuliahan Selama 1 X 50 Menit Diharapkan
Mahasiswa S1 Keperawatan Tingkat 2B Mampu Mendemonstrasian Cara
Melakukan Vulva Hygne Dan Perawatan Luka Episiotomi Dengan
Benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
a. Mahasiswa S1 Keperawatan 2B Mampu Menjelaskan Pengertian
Vulva Hygne Dan Perawatan Luka Perineum
b. Mahasiswa S1 Keperawatan 2B Mampu Menjelaskan Tujuan
dilakukan vulva hygne dan perawatan luka perineum
c. Mahasiswa S1 Keperawatan 2B Mampu menyebutkan indikasi
silakukan vulva hygne dan perawatan luka perineum
d. Mahasiswa S1 Keperawatan 2B Mampu Menjelaskan langkah-
langkah melakukan vulva hygne dan perawatan luka perineum
e. Mahasiswa S1 Keperawatan 2B Mampu Mendemonstrasikan vulva
hygne dan perawatan luka perineum
C. Strategi Perkuliahan
1. Sasaran : Mahasiswa S1 Keperawatan Tk 2B
2. Hari/Tanggal :
3. Waktu :
4. Setting tempat :

AP
D
Layar P p
slide
p
AP
P P

Keterangan :
P :Penyaji
D : Dosen pembimbing
P : Dosen Pengampu
AP: Area Peserta

5. Tatap Muka : 23
6. Terstruktur : Ya
7. Alat yang digunakan : Peralatan Vulva Hygne Dan Perawatan
Luka Perineum.

D. Rincian Materi
1. Pertemuan Ke : 23
2. Pokok Bahasan Materi
a. Pokok Bahasan : Menjelaskan Pengertian Dan Tujuan
Vulva Hygne Dan Perawatan Luka
Perineum.
b. Sub Pokok Bahasan : Pengaturan Staf:
1) Pengertian vulva hygne dan perawatan
luka perineum
2) Tujuan dilakukan vulva hygne dan
perawatan luka perineum
3) Indikasi vulva hygne dan perawatan
luka perineum
4) Langkah-langkah vulva hygne dan
perawatan luka perineum
5) Mendemonstrasikan Vulva hygne dan
perawatan luka perineum

c. Strategi : Lecture dan demonstrasi

d. Waktu Perkuliahan : 1 x 50 menit

E. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Soft Skill Media dan Waktu


Mahasiswa Alat
Pembelajaran
1 2 3 4 5 6
Pendahuluan 1. Mengucapkan Menjawab Kedisiplinan Power Point, 10
salam salam Laptop, menit
2. Menjelaskan Mendengarkan Proyektor,
cakupan materi dan LCD.
dalam pokok Memperhatikan
bahasan
memahami
pengertian dan
tujuan vulva
hygne dan
perawatan luka
perineum.
3. Menjelaskan TIU
dan TIK yang
harus dicapai
Penyajian Menjelaskan Mendengarkan Kedisiplinan Pantom vagina 20
indikasi vulva dan menit
hygne dan langkah Memperhatikan P
– langkah vulva e
hygne dengan n
benar. g
h
a
p
u
Penutup 1. Menutup Memperhatikan Kedisiplinan 20
pertemuan dan Menjawab menit
2. Menunjuk Pertanyaan yang
beberapa anak diberikan
untuk
mendemonstrasik
an vulva hygne
dan perawatan
luka perineum
dengan benar.
3. Mempersilahkan
audience untuk
bertanya
4. Menyimpulkan
materi hari ini
F. Materi
(Terlampir)

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Penyelenggaraan pengajaran dilaksanakan di laboratorium mini
hospital
b. Pelaksanaan pengajaran sudah dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing dan dosen pengampu.
c. Peserta hadir tepat waktu.
d. Peserta menandatangani lembar absensi.
2. Evaluasi Proses
a. Peralatan untuk pengajaran telah dipersiapkan sebelum
pembelajaran dimulai.
b. Tim penyaji melaksanakan tugasnya dengan baik, aktif dan
tanggung jawab.
c. Peserta aktif bertanya.
d. Peserta dapat menjawab pertanyaan yang telah diberikan tim
penyaji.
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan tanpa alasan yang
tidak jelas.
3. Evaluasi Hasil
a. Jelaskan pengertian vulva hygne!
b. Jelaskan pengertian perawatan luka perineum!
c. Sebutkan tujuan vulva hygne!
d. Sebutkan tujuan perawatan luka perineum!
e. Sebutkan indikasi dari vulva hygne dan perawatan luka perineum
f. Sebutkan langkah-langkah melakukan vulva hygne!
g. Sebutkan langkah-langkah perawatan luka perineum!

H. Lampiran
A. Vulva Hygiene
1. Pengertian Vulva Hygiene
Alat kelamin wanita ada 2, yaitu alat kelamin luar dan dalam.
Vulva adalah alat kelamin luar wanita yang terdiri dari berbagai bagian,
yaitu kommissura anterior, mons pubis, kommissura interior, labia
mayora, labia minora, klitoris, prepusium klitoris, orifisium uretra,
orifisium vagina, perineum anterior, dan perineum posterior. (herlina,
2015)

Vulva hygiene merupakan suatu tindakan untuk memelihara


kebersihan organ kewanitaan bagian luar (vulva) yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan dan mencegah infeksi (Ayu, 2010).

Vulva hygiene adalah perawatan diri pada organ eksternal yang


terdiri atas mons veneris, terletak didepan simpisis pubis, labia mayora
yang merupakan dua lipatan besar yang membentuk vulva, labia minora
dua lipatan kecil diantara atas labia mayora, klitoris, kemudian juga
bagian yang terkait disekitarnya seperti uretra, vagina, perineum dan
anus. (musrilfatul, 2006)

2. Tujuan Vulva Hygiene Post Partum


Alat reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif
dan memerlukan perawatan khusus. Pengetahuan dan perawatan yang baik
merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi.
Manfaat perawatan vulva dan vagina, antara lain:

a. Menjaga vulva dan daerah sekitar agar tetap bersih


b. Memberikan rasa nyaman pada ibu
c. Pengeluaran sekresi perineal (lochea, vaginal discharge)
d. Untuk pencegahan dan meringankan infeksi
e. Untuk membersihkan vagina dan daerah sekitar perineal

3. Indikasi Vulva Hygiene


a. Pasien post partum
b. Pasien post partum dengan episiotomy
c. Dilakukan prosedur tersebut sehari minimal 2 kali / sesudah BAB bila
perlu

4. Peranan Vulva Hygiene


Peranan vulva hygiene yang dilakukan dengan baik dapat
menghindarkan, hal berikut:

a. Infeksi: kondisi alat genitelia yang terkena lochea dan menjadi lembab
akan sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat
menyebabkan timbulnya infeksi pada alat genitelia.
b. Komplikasi : munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada
saluran kencing atau pada saluran kandung kemih ataupun jalan lahir
yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung
kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
c. Kematian ibu postpartum : penanganan komplikasi yang lambat dapat
menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post partum, mengingat
kondisi fisik ibu post partum yang rentan terhadap infeksi.

5. Cara perawatan alat reproduksi eksternal :


a. Menjaga kebersihan usahakan agar vagina kering dan tidak lembap,
karena keadaan basah mudah terjangkit infeksi yang berasal dari
luar.
b. Cara menyeka yang benar adalah dari arah depan kebelakang, agar
bibit penyakit yang kemungkinan bersarang di anus tidak terbawa ke
vagina yang dapat menimbulkan infeksi peradangan dan gatal-gatal.
c. Memakai pakaian dalam yang berbahan katún agar keringat lebih
mudah terserap.
d. Larangan menggunakan alat pembersih kimiawi tertentu karena dapat
merusak kadar keasaman vagina yang berfungsi menyebabkan bakteri
atau kuman masuk.
e. Ganti pembalut wanita yang bersih setiap 4-6 jam. posisikan pembalut
dengan baik sehingga tidak bergeser.
f. Menghindari pemakaian celana dalam yang ketat
g. Secara teratur membasuh bagian antara vulva dengan hati-hati dengan
membilas dengan air hangat /cairan antiseptik pada daerah perineum
setelah setiap buang air kecil, buang air besar, dan ketika mandi.
Keringkan dengan kain pembalut atau handuk dengan cara ditepuk-
tepuk, dan dari arah depan ke belakang.

6. Persiapan alat
Baki beralas berisi :

a. Bak instrumen steril berisi :


1) Lidi waten
2) Hanschoen satu pasang
3) Deppers
4) Kassa
5) Kapas gulung kecil
b. Kom Steril berisi betadin/ obat lain
c. Larutan NaCl dalam kemasan
d. Hanschoen bersih
e. Korentang
f. Botol cebok berisi air hangat suhu 43 0c – 46 0c (110-115 0F)
g. Plastik disposibel/ bengkok
h. Selimut mandi
i. Pembalut wanita/ softex dalam kemasan
j. Celana dalam dan pakaian bersih
k. Pengalas dan srem bila perlu
l. Tissue
m. Pot
7. Prosedur tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR VULVA HYGIENE

PENGERTIAN Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga


kebersihannya
TUJUAN 1. Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva,
perineum maupun uterus
2. Untuk penyembuhan luka perineum/jahitan pada
perineum
3. Untuk kebersihan perineum dan vulva
4. Memberikan rasa nyaman pasien
KEBIJAKAN Dilakukan pada ibu setelah melahirkan
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Oleum coccus yang hangat (direndam dalam air
hangat)
2. Kapas
3. Handuk besar 2 buah
4. Peniti 2 buah
5. Air hangat dan dingin dalam baskom
6. Waslap 2 buah
7. Bengkok
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama
pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Memasang sampiran/menjaga privacy
2. Memasang selimut mandi
3. Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
4. Memasang alas dan perlak dibawah pantat
5. Gurita dibuka, celana dan pembalut dilepas
bersamaan dengan pemasangan pispot, sambil
memperhatikan lochea. Celana dan pembalut
dimasukkan dalam tas plastic yang berbeda
6. Pasien disuruh BAK/BAB
7. Perawat memakai sarung tangan kiri
8. Mengguyur vulva dengan air matang
9. Pispot diambil
10. Mendekatkan bengkok kedekat pasien
11. Memakai sarung tangan kanan, kemudian
mengambil kapas basah. Membuka vulva dengan
ibu jari dan jari telunjuk kiri.
12. Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri,
labia mayora kanan, labia minora kiri, labia minora
kanan, vestibulum,perineum. Arah dari atas ke
bawah dengan kapas basah (1 kapas 1 kali usap).
13. Perhatikan keadaan perineum. Bila ada jahitan
perhatikan apakah lepas/longgar, bengkak/iritasi.
Membersihkan luka jahitan dengan kapas basah.
14. Menutup luka dengan kasa yang telah diolesi
salep/betadine.
15. Memasang celana dalam dan pembalut.
16. Mengambil alas perlak, bengkok
17. Merapikan pasien, mengambil selimut mandi dan
memakaikan selimut pasien.
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukak
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan.

B. Perawatan Luka Perineum


1. Pengertian perineum
Perineum merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul
yang terletak antara vulva dan anus. Perineum terdiri dari otot dan fascia
urogenitalis serta diafragma pelvis (Wiknjosastro, 2006). Terletak antara
vulva dan anus, panjangnya kira-kira 4 cm (Prawirohardjo, 2008).
2. Pengertian Luka perineum
Luka perineum didefinisikan sebagai adanya robekan pada jalan
rahim maupun karena episotomi pada saat melahirkan janin. Robekan
perineum terjadi secara spontan maupun robekan melalui tindakan
episiotomi. Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan
pertama dan tidak jarang juga terjadi pada persalinan berikutnya
(Wiknjosastro, 2006). Mansjoer (2002) mendefinisikan luka sebagai
keadaan hilang/terputusnya kontinuitas jaringan.

Menurut Wiknjosastro (2006), pada proses persalinan sering terjadi


rupture perineum yang disebabkan antara lain: kepala janin lahir terlalu
cepat, persalinan tidak dipimpin sebagaimana mestinya, riwayat jahitan
perineum, pada persalinan dengan distosia bahu. Berdasarkan pernyataan
Mochtar (2005), bahwa penyebab terjadinya robekan jalan lahir adalah
kepala janin besar, presentasi defleksi, primipara, letak sunsang, pimpinan
persalinan yang salah, dan pada tindakan ekstraksi vakum, ekstraksi
forcep, dan embriotomi.

3. Klasifikasi Luka (Ruptur) Perineum


Klasifikasi ruptur perineum menurut Prawiroharjo (2008) terbagi
dua bagian yaitu:

a. Ruptur perineum spontan


Ruptur perineum spontan adalah luka pada perineum yang
terjadi karena sebab-sebab tertentu tanpa dilakukan tindakan
perobekan atau disengaja. Luka ini terjadi pada saat persalinan dan
biasanya tidak teratur.

b. Ruptur perineum yang disengaja (episiotomi)


Ruptur perineum yang disengaja (episiotomi) adalah luka
perineum yang terjadi karena dilakukan pengguntingan atau perobekan
pada perineum. Episiotomi adalah torehan yang dibuat pada perineum
untuk memperbesar saluran keluar vagina.

Wiknjosastro (2006), menyebutkan bahwa robekan perineum


dapat di bagi dalam 4 tingkatan yaitu:

a. Tingkat I: Robekan hanya terjadi pada selaput lender vagina dengan


atau tanpa mengenai kulit perineum sedikit.
b. Tingkat II: Robekan yang terjadi lebih dalam yaitu selama mengenai
selaput lendir vagina juga mengenai muskulus perinei transversalis,
tapi tidak mengenai sfingter ani.
c. Tingkat III: Robekan yang terjadi mengenai seluruh perineum sampai
mengenai otot-otot sfingter ani. Ruptura perinei totalis di beberapa
kepustakaan yang berbeda disebut sebagai termasuk dalam robekan
derajat III atau IV.
d. Tingkat IV:Robekan hingga epitel anus. Robekan mukosa rectum
tanpa robekan sfingter ani sangat jarang dan tidak termasuk dalam
klasifikasi diatas.

4. Pengertian Perawatan Luka Perineum


Perawatan luka perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk
menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu
yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya
organ membran seperti pada waktu sebelum hamil (Mochtar, 2002).
Menurut Ismail, 2002 dalam Suparyanto (2009), bahwa perawatan luka
merupakan suatu usaha untuk mencegah trauma (injury) pada kulit,
membran mukosa atau jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma,
fraktur, luka operasi yang dapat merusak permukaan kulit.

Luka perineum yang bengkak, merah dan mengeluarkan pus


(nanah) dapat disebabkan karena faktor ketidaktahuan dalam perawatan
perineum, juga kecerobohan tindakan episiotomi dapat mengakibatkan
infeksi dan berakibat besar meningkatkan angka kematian ibu (Saifuddin,
2005).
Menurut Rajab (2009), bahwa perjalanan penyakit dapat dibagi
menjadi lima kategori yaitu: tahap prapatogenesis, tahap inkubasi, tahap
penyakit dini, tahap penyakit lanjut, dan tahap akhir penyakit. Menurut
Prasetyawati (2011) menyebutkan bahwa penyakit adalah kegagalan
mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap
rangsangan atau tekanan maka timbullah gangguan pada fungsi atau
struktur dari bagian organisasi atau sistem dari tubuh.

5. Tujuan Perawatan Luka Perineum


Tujuan perawatan perineum menurut Hamilton, 2002 dalam
Suparyanto (2009), adalah mencegah terjadinya infeksi sehubungan
dengan penyembuhan jaringan.

Menurut Ismail,2002 dalam Suparyanto (2009) menyebutkan


tujuan perawatan luka adalah :

a. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan


membran mukosa
b. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
c. Mempercepat penyembuhan dan mencegah perdarahan
d. Membersihkan luka dari benda asing atau debris
e. Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat

6. Waktu Perawatan Luka perineum


Menurut feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah :
a. Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut,
setelah terbuka maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri
pada cairan yang tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu
dilakukan penggantian pembalut, demikian pula pada perineum ibu,
untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
b. Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil
kemungkinan besar terjadi kontaminasi air seni pada rektum akibatnya
dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu
diperlukan pembersihan perineum.

c. Setelah buang air besar.


Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa
kotoran disekitar anus, untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri
dari anus ke perineum yang letaknya bersebelahan maka diperlukan
proses pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan (Wilujeng,
2011).

7. Cara Perawatan Luka Perineum


PERAWATAN LUKA PERINEUM

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga
kebersihannya
TUJUAN Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva,
perineum maupun uterus
Untuk penyembuhan luka perineum/jahitan pada
perineum
Untuk kebersihan perineum dan vulva
Memberikan rasa nyaman pasien
KEBIJAKAN Dilakukan pada ibu setelah melahirkan

PETUGAS Perawat

PERALATAN Bak instrument steril berisi : kasa & pinset anatomis


Perlak dan pengalas
Selimut mandi
Hand scone 1 pasang
Bengkok 2 buah, salah satu berisi lisol 2%
Tas plastic 2 buah
Kom berisi kapas basah (air dan kapas direbus
bersama)
Celana dalam dan pembalut wanita
Pispot
Botol cebok berisi air hangat
Obat luka perineum
PROSEDUR Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN Mengecek program terapi
Mencuci tangan
Menyiapkan alat
Tahap Orientasi
Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama
pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
Memasang sampiran/menjaga privacy
Memasang selimut mandi
Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
Memasang alas dan perlak dibawah pantat
Melepas celana dan pembalut kemudian segera
pasang pispot sambil memperhatikan lochea. Celana
dan pembalut dimasukan dalam tas plastic yang
berbeda.
Mempersilahkan bila ingin BAK/BAB
Perawat memakai sarung tangan kiri
Mengguyur vulva dengan air matang
Pispot diambil
Meletakkan bengkok di dekat vulva
Memakai sarung tangan kanan, kemudian mengambil
kapas basah. Membuka vulva dengan ibu jari dan jari
telunjuk kiri.
Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri,
labia mayora kanan, labia minora kiri, labia minora
kanan, vestibulum,perineum. Arah dari atas ke
bawah dengan kapas basah (1 kapas 1 kali usap).
Megobati luka dan menutup luka dengan kassa steril
Memasang celana dalam dan pembalut.
Mengambil alas perlak, bengkok
Merapikan pasien, mengambil selimut mandi.
Tahap Terminasi
Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukak
Berpamitan dengan pasien
Membereskan dan kembalikan alat
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

http://herlina.staff.unri.ac.id/files/2015/11/modul-skillab-perineal-hiegine-IKD-1.pdf (di
akses pada 17 November 2017)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/50091/4/Chapter%20II.pdf (di
akses pada 17 November 2017)

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-adilanoorr-6797-3-
babii.pdf (di akses pada 17 November 2017)

Rismalinda. 2010. Kesehatan Reproduksi Wanita. Trans Info Media: Jakarta.

Fereer. 2001. Artikel Perawatan Luka Perineum Pada Ibu Postpartum.


(http://owner.theavella.net.com/2008/02/page/1/ diakses pada 17 November
2017)

Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Bedah Kebidanan. YBP-SP: Jakarta.

http://midwifery.blog.uns.ac.id/tag/vulva-higiene/ (di akses pada 17 November


2017)

Anda mungkin juga menyukai