GASIFIKASI
GASIFIKASI
1415021064
GASIFIKASI
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
9. Keberadaan Katalis
Katalis komersial dan non-komersial diuji dalam berbagai proses
gasifikasi. Salah satu masalah utama dalam steam katalitik tar
adalah endapan karbon pada katalis dari karakter aromatik karbon
yang tinggi. Berbagai katalis yang digunakan untuk meningkatkan
kualitas produksi gas dan mengurangi tingkat produksi tar.
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Dimana
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Dimana
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Dimana
2. Effisiensi Gasifikasi
Efisiensi gasifikasi adalah persentase energi dari bahan bakar yang
diubah menjadi gas mampu bakar (masih mengandung tar). Efisiensi
gasifikasi juga dapat diartikan sebagai rasio energi yang dihasilkan
oleh pembakaran sejumlah gas producer dengan energi yang
dihasilkan oleh pembakaran biomassa secara konvensional.
Persamaan berikut ini digunakan untuk menghitung efisiensi
gasifikasi (Mathieu, Phillippe. 2002)
Dimana
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
1. Pengeringan
2. Pirolisis
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
3. Oksidasi (Pembakaran)
4. Reduksi (Gasifikasi)
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
b. Boudouard reaction
c. Shift conversion
Shift conversion merupakan reaksi reduksi karbonmonoksida
oleh kukus untuk memproduksi hidrogen. Reaksi ini dikenal
sebagai water-gas shift yang menghasilkan peningkatan
perbandingan hidrogen terhadap karbonmonoksida pada gas
produser. Reaksi ini digunakan pada pembuatan gas sintetik.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
CO + H2O -> CO2 + H2 – 41.98 kJ/mol
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
d. Methanation
Methanation merupakan reaksi pembentukan gas metan. Reaksi
yang terjadi pada methanation adalah:
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Dimana
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
5. % Char
% char adalah perbandingan banyaknya arang yang
dihasilkan dengan banyaknya biomassa yang dibutuhkan. %
char dapat dihitung menggunakan rumus:
Dimana
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Dimana
Dimana
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
F. Jenis Reaktor
Saat ini terdapat 3 (tiga) jenis utama reaktor gasifikasi yaitu reaktor
unggun bergerak (moving bed), reaktor unggun terfluidakan (fluidized
bed), dan reaktor entrained flow.
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
b. Updraft Gasifier
Pada tipe ini udara masuk melalui arah bawah dan mengoksidasi
arang secara parsial untuk menghasilkan CO dan H2 (jika
digunakan uap) dan ditambah N2 (jikadigunakan udara). Gas ini
kemudian bertemu dengan biomassa. Gas yang sangat panas
tersebut mempirolisa biomassa, menghasilkan karbon padatan
(arang), uap air dan 10-20% uap minyak pada temperatur 100-
400 oC, tergantung pada kadar air biomassa. Selanjutnya arang
akan dioksidasi parsial oleh udara dan menghasilkan gas.
c. Cross-draft Gasifier
Gasifikasi tipe cross-draft lebih menguntungkan dari pada updraft
dan down-draft gasifier. Keuntungannya seperti suhu gas yang
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
keluar tinggi, reduksi CO2 yang rendah dan kecepatan gas yang
tinggi yang dikarenakan desainnya. Tidak seperti down-draft dan
up-drat gasifier, tempat penyimpanan, pembakaran, dan zona
reduksi pada cross-draft gasifier terpisah. Untuk desain bahan
bakar yang terbatas untuk pengoperasian rendah abu bahan
bakar seperti kayu, batu bara, limbah pertanian. Kemampuan
pengoperasiannya sangat bagus, menyebabkan konsentrasi
sebagian zona beroperasi diatas suhu 200oC. Waktu mulai (start
up) 5-10 menit jauh lebih cepat daripada down-draft dan up-draft
gasifier. Pada cross-draft dapat menghasilkan temperatur yang
relatif tinggi, komposisi gas yang dihasilkan kurang baik seperti
tingginya gas CO dan rendahnya gas hidrogen serta gas
metana.
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
non slagging, dinding reaktor tetap bersih dari slag. Jenis gasifier
ini cocok untuk umpan yang kandungan partikel debu nya tidak
terlalu tinggi.
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
PIROLISIS
A. Proses Pirolisis
Pirolisis berasal dari dua kata yaitu pyro yang berarti panas dan lysis
berarti penguraian atau degradasi, sehingga pirolisis berarti
penguraian biomassa karena panas pada suhu lebih dari 150 oC.
(Kamaruddin et al, 1999)
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
B. Segitiga Pembakaran
3. Sumber panas atau ignisi, selain berasal dari mesin dapat pula
berasal dari (ILO 1991) :
a. api terbuka,
b. loncatan listrik dari sumber listrik maupun listrik statis,
c. permukaan panas,
d. bunga api karena gesekan,
e. penyalaan sendiri,
f. radiasi,
g. zat piroforik (logam bentuk debu halus, hidrida dari boron
(B), dan pospor (P) ),
h. kompresi campuran zat mudah terbakar.
C. Tingkatan Pirolisis
Pirolisis primer adalah pirolisis yang terjadi pada bahan baku dan
berlangsung pada suhu kurang dari 600 oC, hasil penguraian yang
utama adalah karbon (arang). Pirolisis primer dibedakan atas pirolisis
primer lambat dan cepat. Pirolisis primer lambat terjadi pada proses
pembuatan arang. Pada laju pemanasan lambat (suhu 150 oC – 300
oC) reaksiutama yang terjadi adalah dehidrasi (kehilagan kandungan
air), dan hasil reaksi keseluruhan adalah karbon padatan (C=arang),
air (H2O), karbon monoksida (CO) dan karbonmonoksida (CO2).
Pirolisis primer cepat terjadi pada suhu lebih dari 300 oC dan
menghasilkan gas, karbon padatan (arang) dan uap. Secara umum
reaksi tersebut sebagai berikut :
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Pirolisis sekunder yaitu pirolisis yang terjadi atas partikel dan gas/uap
hasil pirolisis primer dan berlangsung diatas suhu 600 oC. hasil
pirolisis pada suhu ini adalah karbonmonoksida (CO), hydrogen (H),
dan hidrokarbon. Sedangkan tar (secondary pyrolysis tar =SPT)
sekitar 1-6%. Secara umum berlangsungnya pirolisis primer biomassa
ditampilkan pada gambar dibawah ini. (Kamaruddin et al. 1999)
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
D. Reaktor Pirolisis
E. Asap Cair
Asap cair adalah cairan kondensat dari asap yang telah mengalami
penyimpanan dan penyaringan untuk memisahkan tar dan bahan-
bahan partikulat. Salah satu cara untuk membuat asap cair adalah
dengan mengkondensasikan asap hasil pembakaran tidak sempurna
dari kayu. Selama pembakaran, komponen utama kayu yang berupa
selulosa, hemiselulosa, dan lignin akan mengalami pirolisis. Asap cair
diperoleh dengan teknik pirolisis, dimana senyawa -senyawa yang
menguap secara simultan akan ditarik dari zona reaktor panas dan
akan berkondensasi pada system pendingin. Ditambahkan bahwa
selama proses kondensasi akan terbentuk kondensat asap kasar yang
akan memisah menjadi tiga fasa, yaitu fase larut dalam air, fase tidak
larut dalam air dan fase tar. Fase larut dalam air bisa langsung
digunakan, sedangkan ekstrak fase tar dengan kadar tinggi yang telah
dimurnikan dapat digunakan lagi untuk produksi asap cair dan
biasanya disebut fraksi tar primer (PTF). Kualitas asap cair yang
diperoleh dari hasil pirolisis sangat dipengaruhi oleh jenis tanaman,
suhu yang digunakan, ukuran partikel kayu dan kadar air kayu.
(Guillen dan Ibargoita, 1999)
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Ada beberapa parameter yang dapat dihitung dari alat reaktor pirolisis
setelah dilakukan pengujian, diantaranya sebagai berikut :
1. Konsumsi Bahan Bakar
Konsumsi bahan bakar (FCR) adalah jumlah dari bahan bakar yang
digunakan dalam operasi dibagi dengan waktu operasi tungku. FCR
dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
3. Rendamen
Rendemen merupakan salah satu parameter yang penting untuk
mengetahui hasil dari suatu proses. Rendemen tersebut dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan berikut ini:
Gasiifikasi &
Pirolisis
Obbie Purnama Ajie
1415021064
Gasiifikasi &
Pirolisis