Anda di halaman 1dari 13

Daftar Isi

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam dunia pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Makassar, Januari 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia Pendidikan telah mengalami kemajuan pesat seiring dengan


kemajuan Teknologi Informasi. Akibatnya, metode pendidikan lama atau
konvensional dirasakan menjadi kurang efektif karena terbentur masalah ruang
dan waktu. Dan Teknologi Informasi menawarkan metode pendidikan baru yang
dinamakan metode E-Learning.

Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic


learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-
learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid)
tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan
dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal
target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus
dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.

E-learning merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran yang


dipersepsikan bersifat student centered. Pemanfaatan e-learning diharapkan dapat
memotivasi peningkatan kualitas pembelajaran dan materi ajar, kualitas aktivitas
dan kemandirian mahasiswa, serta komunikasi antara dosen dengan mahasiswa
maupun antar mahasiswa.

Metode penyampaian bahan ajar di e-Learning ada dua yaitu


Synchrounous e-Learning dan Asynchrounous e-Learning. PAda synchrounous e-
Learning, guru dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara
tempat berbeda sedangkan Asynchronous e-Learning, guru dan siswa dalam kelas
yang sama (kelas virtual), meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda.
Disinilah diperlukan peranan sistem (aplikasi) e-Learning berupa Learning
Management System dan content baik berbasis text atau multimedia. Sistem dan
content tersedia dan online dalam 24 jam nonstop di Internet. Guru dan siswa bisa
melakukan proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun. Tahapan
implementasi e-Learning yang umum, Asynchronous e-Learning dimatangkan
terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan ke Synchronous e-Learning ketika
kebutuhan itu datang.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan e-Learning ?
2. Apa saja manfaat e-Learning?
3. Bagaiamana metode penyampaian e-Learning ?
4. Apakah definisi dari Asynchronous Learning?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan Asynchronous Learning ?
6. Sebutkan satu contoh penggunaan Asynchronous E-Learning ?
C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan e-Learning ?
2. Mengetahui manfaat e-Learning?
3. Mengetahui metode penyampaian e-Learning ?
4. Mengetahui definisi dari Asynchronous Learning?
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Asynchronous Learning ?
6. Mengetahui satu contoh penggunaan Asynchronous E-Learning ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian E-Learning (Menurut Ahli)


Banyak pakar yang menguraikan definisi E-Learning dari sudut pandang
yang berbeda. Secara garis besar banyak orang mengatakan E-Learning adalah
sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam
proses belajar mengajar.
E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang
memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan
menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain
(Hartley, 2001).
E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi
elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet,
jaringan komputer, maupun komputer standalone (LearnFrame.Com,
2001).
E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer
dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di
dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players.
Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia,
multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak
kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi
pendidikan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen
pembelajaran, electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa
kombinasi dari penggunaan media yang berbeda (Thomas Toth, 2003;
Athabasca University, Wikipedia).
E-Learning adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis dengan
mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi
pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.
(Prof. Dr. Sulistyoweni Widanarko (BPMA).
E-learning adalah sebuah rancangan aplikasi untuk pengelolaan
dan pendistribusian materi pendidikan dan latihan melalui berbagai media
elektronik, seperti Internet, LAN, WAN, broadband, wireless, dan
sebagainya. (Novira Putri Ayuningtyas).
Matthew Comercherodalam E-Learning, Concepts and Techniques
(Bloomsburg, 2006 ) mendefinisikan: E-learningadalah sarana pendidikan
yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi.
Karena ada keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa harus menjaga diri
mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena mengeliminasi jarak
dan arus pulang-pergi. Jarak dieliminasi karena isi dari e-learning didesain
dengan media yang dapat diakses dariterminal komputer yang memiliki
peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya yang dapatmengakses
jaringan atau Internet. Dari definisi-definisi yang muncul dapat kita
simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan
teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai
suatu e-Learning(Wahono, 2005, p. 1).
E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang
memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan
menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain,
Darin E. Hartley [Hartley, 2001].

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa E-Learning merupakan


pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan fungsi internet dalam
kegiatan pembelajaran dengan menjadikan fasilitas elektronik sebagai media
pembelajaran. E-learning merupakan suatu proses belajar mengajar yang
memanfaatkan teknologi informasi (dalam hal ini internet) sebagai sarana efektif
dan memperluas pengetahuan sesuai dengan perkembangan ilmu secara real-time.
E-learning tidak akan menggantikan pertemuan di kelas tetapi meningkatkan dan
mengambil manfaat dari materi-materi dan teknologi pengiriman baru untuk
mendukung proses belajar mengajar. Dengan e-learning, para siswa akan lebih
diberdayakan, karena kini proses belajar-mengajar tidak lagi berpusat pada guru
tetapi beralih ke siswa. Dengan koneksi ke internet, seorang siswa punya akses ke
berbagai sumber informasi yang tak terbatas. Selain itu, E-Learning bersifat
individual sehingga siswa yang aktif dan cepat menyerap materi pelatihan akan
bisa maju dengan lebih cepat.

B. Manfaat E-Learning
Manfaat E-Learning diantaranya sebagai berikut:
1. Fleksibel.
E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk
mengakses perjalanan.
2. Belajar Mandiri.
E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang
kendali atas keberhasilan belajar.
3. Efisiensi Biaya.
E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi
penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi
pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.

C. Metode Penyampaian E-Learning


Metode penyampaian bahan ajar di E-Learning ada dua, yaitu:
1. Synchrounous e-Learning
Guru dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara
tempat berbeda. Peran teleconference ada di sini. Misalnya saya mahasiswa di
Universitas Ujung Aspal mengikuti kuliah lewat teleconference dengan
professor yang ada di Stanford University. Ini disebut dengan Synchronous e-
Learning. Yang pasti perlu bandwidth besar dan biaya mahal. Jujur saja
Indonesia belum siap di level ini, dalam sudut pandang kebutuhan maupun
tingginya biaya. Tapi ada yang main hajar saja (tanpa study yang matang)
mengimplementasikan synchronous e-Learning ini. Hasilnya peralatan
teleconference yang sudah terlanjur dibeli mahal hanya digunakan untuk
coffee morning, itupun 6 bulan sekali.
2. Asynchronous e-Learning
Guru dan siswa dalam kelas yang sama (kelas virtual), meskipun
dalam waktu dan tempat yang berbeda. Disinilah diperlukan peranan sistem
(aplikasi) e-Learning berupa Learning Management System dan content baik
berbasis text atau multimedia. Sistem dan content tersedia dan online dalam
24 jam nonstop di Internet. Guru dan siswa bisa melakukan proses belajar
mengajar dimanapun dan kapanpun. Tahapan implementasi e-Learning yang
umum, Asynchronous e-Learning dimatangkan terlebih dahulu dan kemudian
dikembangkan ke Synchronous e-Learning ketika kebutuhan itu datang.

D. Definisi Asynchronous Learning


Asynchronous learning adalah pembelajaran secara independen (ruang
dan waktu). Peserta didik dapat berinteraksi dengan materi kursus dan satu sama
lain pada waktu yang mereka pilih. Sebuah thread diskusi adalah contoh dari
sebuah pembelajaran asynchronous. Satu pelajar dapat memposting pemikiran, di
jam (atau hari), pelajar lain dapat mengomentari posting. Asynchronous Learning
merupakan metode belajar mengajar secara tidak langsung. Maksudnya
guru/dosen/tutor tidak berinteraksi langsung dengan muridnya melalui tatap
muka, melainkan melalui media pembelajaran seperti :
1. CD Interaktif/CD pembelajaran,
2. Pelatihan Virtual Self Paced,
3. Pelatihan Komputer berbasis CBTs,
4. Wiki,
5. Situs Blog, dll
Asynchronous Learning memiliki kelebihan, yaitu siswa/mahasiswa dapat
belajar di mana saja dan kapan saja, mahasiswa dapat belajar secara mandiri, dan
dapat belajar secara bebas, tidak terikat disiplin waktu.
Asynchronous membebaskan e-learning dari persyaratan ruang dan waktu.
Ini mungkin merupakan aspek yang paling revolusioner dari e-learning. Peserta
didik di zona waktu yang berbeda dan benua yang berbeda sekarang dapat
berpartisipasi dalam program yang sama. Konten dapat dieksplorasi dan dibahas
secara mendalam - yang memungkinkan peserta didik waktu untuk merenung dan
merumuskan tanggapan bijaksana. Asynchronous alat seperti email dan forum
diskusi telah mengubah cara orang berkomunikasi dan berbagi pengetahuan.

E. Kelebihan Dan Kekurangan Asynchronous Learning


1. Kelebihan Asynchronous E-Learning
a. Kualitas dialog tinggi dapat dicapai dengan menggunakan struktur
diskusi asynchronous (untuk forum misalnya), karena peserta
memiliki lebih banyak waktu untuk mempertimbangkan respon
mereka daripada dalam percakapan tatap muka.
b. Interaktivitas terjadi dengan jelas karena terhubung ke bekerja di
internet.
c. Siswa atau siapa saja yang ingin memanfaatkan pembelajaran
melalui e-learning dapat memilih waktu kapan saja dimana waktu itu
merupakan waktu yang tepat.
d. Komitmen ruang tidak relevan dan siswa dapat dengan bebas belajar
kapan pun mereka punya waktu.
2. Kekurangan Asynchronous E-Learning
a. Memungkinkan open forum tidak real time.
b. Adanya miskomunikasi bahasa ataupun tulisan yang tidak bisa
begitu saja diterima oleh si pembaca.
c. Membutuhkan koneksi internet
F. Contoh Penggunaan Asynchronous E-Learning (Quipper School)
Quipper school pada umumnya digunakan untuk mengenalkan
pembelajaran berbasis TIK kepada peserta didik. Dengan Quipper school
diharapkan siswa tidak terkejut terhadap jenis-jenis platform elearning lainnya
dengan aplikasi yang lebih baik dimasa depan.
Quipper school dapat diakses langsung menggunakan alat elektronik
seperti laptop, komputer, smarthphone. Tahap – tahap penggunaan quiper school
adalah sebagai berikut:
a. Membuat akun
b. Membuat kelas baru
c. Meng-invite semua siswa ntuk ikut dalam quiper school dengan
memberikan sebuah pasword berdasarkan masing-masing kelasnya.
d. Mempersiapkan materi dan membagikannya kepada siswa
e. Siswa memperoleh materi dan mereka dapat melakukannya/mengerjakan
secara langsung
f. Jawaban dapat di akses dan di analisis di komputer
g. Mengevaluasi perkembangan siswa dari hasil. Jika hasil siswa diketahui,
kemudian guru akan mencetaknya dan memberi tahu siswa.
Keuntungan penggunaan quipper school sebg elearning pada pembelajaran
adalah efektif, efisien, sangat membantu guru dan siswa dan penggunaannya yang
tidak membutuhkan biaya besar. Siswa diharapkan untuk belajar secara mandiri
menggunakan fasilitas quipper school. Guru juga merasa lebih mudah untuk
membuat materi, membagikan ke siswa dan mengevaluasi hasil.
Selain itu, Kekurangan dari penggunaan quipper school sebagai elearning
pda pembelajaran adalah masih ada kekurangan dari bahan yang dibutuhkan oleh
guru, masalah dalam koneksi wifi di sekolah dan terbatasnya data mobile.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Asynchronous learning adalah pembelajaran secara independen (ruang dan
waktu). Peserta didik dapat berinteraksi dengan materi kursus dan satu sama
lain pada waktu yang mereka pilih. Sebuah thread diskusi adalah contoh dari
sebuah pembelajaran asynchronous. Satu pelajar dapat memposting
pemikiran, di jam (atau hari), pelajar lain dapat mengomentari posting.
Asynchronous Learning merupakan metode belajar mengajar secara tidak
langsung.
2. Asynchronous Learning memiliki kelebihan, yaitu siswa/mahasiswa dapat
belajar di mana saja dan kapan saja, mahasiswa dapat belajar secara mandiri,
dan dapat belajar secara bebas, tidak terikat disiplin waktu.

B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai