Anda di halaman 1dari 5

Tugas meteodelogi penelitian

“the patient’s Attiude Toward Type 2 Diabetes Melitus,a Qualitative Study”

Nama : Hardianto

Nim : 1511015033

No.absen : 18

Kelas : 2015 A

1. jelaskan alasan studi tersebut menggunakan desain kualitatif ?

Alasan studi tersebut menggunakan desin kualitatif adalah karna peneliti ingin
mengeksplorasi dimensi sikap pada pasien yang menderita diabetes tentang penyakit
mereka, dengan menghadiri dua pusat kesehatan di kota teheran, iran. Mengskplorasi
dimensi sikap dengan memahami perilaku seseorang terhadap masalah mereka,
membutuhkan mengetahui sikap seseorang tentang hal itu.

Sikap juga memiliki arahan/pengaruh yang dinamis terhadap perilaku seseorang.


Perubahan perilaku seseorang akan berdampak pada sikap seseorang dalam bertindak. Di
Iran, terdapat 12 penelitian tentang sikap pasien diabetes, hanya ada satu penelitian yang
bersifat kualitatif. Untuk evaluasi yang lebih baik pengobatan dan promosi kesehtan pada
penyakit kronis tersebut. Maka dari itu manajer perlu memahami sudut pandang pasien
tentang penyakit mereka.

2. Uraikan sampling method, metode analisa data, reliability, dan validity dari studi
tersebut ?

Sampling metdhod

Pada studi tersebut metode sampling yang digunkan adalah purpsive sampling.
Purposive sampling adalah teknik sampling non random dimana peneliti menentukan
pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan
penelitian dengan maksud agar dapat menjawab permasalahan penelitian

Dari studi, dapat dilihat kriteria-kriteria yang di ajukan peneliti dalam penelitian anatara
lain adalah :

 Memiliki kesiapan fisik dan psikologi


 Adanya kesepakatan antara kedua pihak
 Di wawancarai satu persatu

Kriteria tersbut berdasarkan National Diabetes Data Group (NDDG) dan protokol
WHO. Dengan ukuran sampel pada penelitian serupa. Selama proses penelitian
berlangsung terdapat kejenuhan dan informasi yang tumpang tindih. Setelah wawancara
didapatkan sebanyak 27 pasien dengan informasi jenuh.

Metode analisis data

Pada studi peneliti mentranskripskan setiap petanyaan dan tanggapan yang berlangsung
selama proses wawancara dengan menggunkan rekamana suara dan catatan tulisan tangan.
Hasil wawancara yang di dapatkan kemudian di analisis dengan metode colaizzi.

Dalam menganalisis fenomologis terdapat tujuh tahap diantaranya :

 Tahap 1(protokol) dan 2(mengekstrak pernyataan signifikan n) : mencatat tabel dan


catatan, dengan menggunakan kata yang sama persis pada saat wawancara
dilakukan.
 Tahap 3 dan 4 (formulasi makna tema, 4 kelompok tema) : pada tahap ini
menggunakan analisis Q, untuk mendapatkan poin/hasil yang logis penggunaan
metode tersebut bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan keabsahan informasi.
 Tahap 5(deskripsi lengkap) dan 6(struktur dasar) : tahap ini dilakukan semacam
cross cek terhadap deskripsi dan struktur dasar. Berdasarkan studi secara
keselururah 75% menerima topik dan struktur dasar yang sama.
Reability dan validity

Untuk mencapai reability dan validity peneliti harus menghilangkan bias


dan meningkatkan kejujuran peneliti dari proporsi tentang fenomena sosial.
Keaslian ditunjukkan dengan menggunakan deskripsi yang kaya dan dengan
kata-kata pasien. Dalam meningkatkan reability dan validity penelitan yaitu
dengan menggunakan triagulasi.

Dalam penelitian ini, dianjurkan menggunakan dua metode ( metode


kualitatif dna kuantitatif ) mengumpulkan informasi melalui dengan wawancara
dan langsung pengamatan. Dalam menganalisa menggunakan gaya kuantitatif
dan kualitatif ( metode colaizzi dan Q ). Partisipasi informan berlaku dalam
proses analisis. Ada lima pasien yang berpartisipasi dalam metode yang
digunakan efek pengamatan menurun.

Generalalizability, sebagai salah satu kriteria dalam studi kualitatif


tergantung pada pemilihan kasus dan metode belajar. Dalam penelitian objek
akhirnya temuan operasional dengan memilih pasien dari dua sosioekonomi
yang berbeda. Selain analisis individu, peneliti juga melakukan analisa total
dengan menggabungkan wawancara. Hal ini sulit dan mengabiskan waktu,
namun menigngkatkan validitas eksternal.

3. Uraikan dengan singkat hasil studi tersebut, dapat anada tuliskan dalam narasi atau
digambarakan dnegan bagan ?

Dalam penelitian yang telah peneliti. Telah mengamati perilaku Diabetes DM


type 2 dengan fenomologi penelitian kualitatif. Peneliti percaya setiap orang harus
memiliki kemajuan setiap hari, menit harus ada kemajuan.

Peneliti membagi hasil tema dua kategori besar :

 Kemajuan sikap menuju tingkat tertinggi


 Sikap terhambat terus berkembang

dua kategori tersebut terkait sikap tergantung pribadi dan terkadang sulit. Tiga
sistem asli diekstraksi melaui fundamental teori ( sistem perawatan pribadi,
penyembuhan, sistem pendukung dan sistem sosial ). Berdasarkan psaien yang telah di
wawancarai peneliti yakni penyebab utama penyakit itu adalah emosional. Wanita di
inggris, stress adalah salah satu alasan diabetes. Sikap emosional tersebut dapat
ditemukan, namun adanya kesedihan mendalam hampir tidk bisa ditemukan pasien
yang diteliti. Perbandingan DM dengan penaykit lain mungkin dikarenakan pikiran
kematian.

Ketakutan dari mordibitas akut dominan, banyak peserta dalam penelitian ini telah
menerima diagnosis dengan tekanan ringan. Kecesaman terkait kesehatan dan kadang
depresi pasien dengan riwayat keluarga diabetes mengalami kecemasan yang kurang.
Hubungan keluarga yang kuat menetukan peran penting dalam menghadapi sikap dan
pengalaman.

Keterkaitan antara kecemasan, depresi dan diabetes membutuhkan klarifikasi Yang


lebih lanjut. Dalam penelitian ini, beberapa orang yang diwawancarai mengatakan
bahwa mereka tidak ingin mendiskusikan penyakit mereka kepada teman dan kenalan
mereka, karena mereka akan di perlakukan secara berbeda atau di anggap sakit. Dalam
penelitian ini, lingkungan fisik yang terkontaminasi disebutkan sebagai penyebab
diabetes.

Pada akhir wawancara, peneliti meminta untuk menyebutkan sumber


informasinya. Kesehatan profesional di bidang kesehatan primer, program media massa
( tv dan radio ) memiliki peran penting dalam pengelolahan penderita diabetes. Sumber
informasi lainnya yang kurang penting adalah teman, saudara dan pasien lainnya. Ada
tiga pasien yang mempelajari buklet dan kertas. Hampir 30% dari merak menyatakan
dua atau tiga kali asal usul sumber pengetahuan tentang DM.

Jaringan keluarga yang kuat dan riwayat keluarga yang diabetes bisa menjadi
positif dalam hal memberikan dukungan emosional. Tapi mungkin juga mengurangi
motivasi pasien untuk mencari dukungan tambahan. Di Bangladesh sangat
memeperhartikan penjelasan dari sumber informal ( teman, saudara, dan pasien
diabetes lainnya ). Umumya, pasien yang datang ke klinik aboozar dengan ekonomi
yang rendah, informasi yang tidak lengkap atau salah itu sikap negatif sedangakan
rumah sakit syariati dengan kondisi yang lebih baik, partisipasinya dan penjelasan
bebas dari sikap lebih baik dari rumah sakit shariati.
4. Jika anda akan meneliti topik sejenis dengan studi ini dengan tetap menggunakan desain
penelitian kualitatif, hal-hal apa yang akan anda perbaiki atau rancang berbeda dengan
studi tersebut ?

Jika saya akan melakukan peneltian dengan topik yang sama dengan
disain penelitian kualitatfif saya akan mengikuti langkah-langkah yang telah
dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini. Karna menurut saya langkah-
langkah yang telah dilakukan sudah bagus. Namun ada beberapa hal yang akan
saya perbaiki dalam penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian saya
nanti yaitu saya akan membangun hubungan emosional dengan responden. Pada
penelitian yang telah dilakukan peneliti hanya melakukan wawancara sebanyak
dua kali, penelitian kualtatif harus membangun hubungan emosional yang baik
dengan responden agar responden dengan rileks menjawab pertayaan yang akan
kita ajukan pada wawancara dengan harapan informasi yang didapatkan lebih
banyak.

Anda mungkin juga menyukai