Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu mata kuliah yang

terdapat pada program studi Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang (FMIPA UNP).

Melalui mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan

kemampuan, etos kerja serta terlatih untuk menghadapi masalah yang

terdapat dilapangan.

PKL dilakukan pada instansi-instansi atau perusahaan yang

berbadan hukum resmi, yang telah direkomendasikan oleh Ketua Jurusan

Fisika dan dekan FMIPA. Instansi atau perusahaan yang dipilih harus

sesuai dengan kelompok bidang kajian mahasiswa yang bersangkutan. Hal

ini bertujuan untuk memperkuat konsep serta dapat mengaplikasikan

secara nyata teori-teori yang telah diperoleh di perguruan tinggi. Instansi

atau perusahaan itu diantaranya BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional),

PT.Semen Padang, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan

Geofisika), GAW, Baristand (Balai Riset dan Standarisasi) Industri dan

lain-lain.

Balai Riset dan Standarisasi Industri Padang merupakan

merupakan salah satu dari tiga belas Balai Penelitian dan Pengembangan

Industri dan Sembilan Balai Besar yang ada di Indonesia. Di Baristand ini

terdapat laboraturium pengujian bahan biologi, fisika dan kimia. Pengujian


fisika di lakukan di laboraturium semen. Di laboraturium semen ini

dilakukan pengujian fisika semen untuk berbagai jenis semen.

Penulis tertarik untuk mempelajari pengujian semen tentang

pengikatan semu semen. Untuk itu laporan praktek kerja lapangan ini

ditulis dengan topik “Pengujian Pengikatan Semu Semen Tipe PCC

(Portland Composit Cement) Berdasarkan SNI 15-7064-2004”

B. Tujuan

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bertujuan :

1. Tujuan Umum

a. Melaporkan mekanisme pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

di Laboratorium Fisika Semen Baristand Industri Padang.

b. Mengetahui profil Baristand Industri Padang dan penggunaan alat-

alat pengujian, kegiatan preparasi sampel, dan analisis sampel

c. Melaporkan kegiatan dan ruang lingkup pelaksanaan serta

hambatan yang ditemui selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan

(PKL) di Laboratorium Semen Baristand Industri Padang.

2. Tujuan Khusus

C. Mempelajari langkah-langkah melakukan pengujian terhadap pengikatan

semu Semen tipe PCC berdasarkan SNI 15-2049-2004. Manfaat

1. Manfaat praktek kerja lapangan :

a. Memupuk rasa kebersamaan tim secara baik, terutama dalam

mensukseskan suatu program kerja


b. Membantu memberikan pembekalan pengetahuan, wawasan dan

keterampilan kepada mahasiswa tentang dunia kerja.

c. Memberikan pengalaman praktek kerja secara langsung dan

mengetahui berbagai masalah yang timbul di lapangan saat praktek

kerja dilaksanakan.

d. Saling tukar informasi di bidang teknologi antara lembaga sebagai

pengguna teknologi dengan perkembangan pengetahuan yang terjadi

di lembaga perguruan tinggi.

2. Manfaat penulisan laporan ini adalah :

Mengetahui tentang langkah-langkah melakukan pengujian pengikatan

semu terhadap Semen tipe PCC berdasarkan SNI 15-2049-2004.


BAB II
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK LAPANGAN

A. Tempat dan Waktu PKL

Praktek kerja lapangan ini dilaksanakan pada sebuah instansi

pemerintahan yang bergerak dalam bidang Riset dan Standisasi Industri

yakni Baristand (Badan Riset dan Standardisasi Industri Padang) Padang.

Praktek kerja lapangan ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu dari

tanggal 12 januari-12 Februari 2016.

B. Mekanisme Pelaksanaan PKL

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

sebagai lembaga pendidikan bertugas menghasilkan tenaga-tenaga

profesional dalam mengemban tugas dan amanah. Maka dari itu jurusan

fisika FMIPA berupaya melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) yang

bertujuan menghasilkan lulusan-lulusan yang memahami ilmu

pengetahuan dan teknologi, mampu mempraktekkan serta

mengembangkannya.

PKL adalah suatu bentuk proses pembelajaran mahasiswa yang

mendukung program pendidikan dan program teknis praktis yang

ditemukan dilapangan dan diperoleh melalui kegiatan pengalaman

langsung di dunia kerja yang mengarah kepada pencapaian tingkat

keahlian profesional tertentu. Dunia kerja itu bisa berupa industri, instansi

badan usaha atau perusahaan (BUMN atau BUMS). PKL dilakukan dalam

waktu yang disesuaikan dengan beban kredit semester serta jumlah jam
kerja perminggu dari industri tempat pelaksanaan PKL. Mahasiswa

diharapkan mampu memadukan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di

bangku kuliah dengan pengalaman dan pengetahuan yang didapat di dunia

industri. Mahasiswa dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan

industri.

Pelaksanaan PKL bagi mahasiswa Prodi Fisika di Jurusan Fisika

FMIPA UNP dilaksanakan pada masa libur semester 7 sesuai kalender

akademik selama kurang lebih 1 bulan. Sebelum melaksanakan PKL ada

beberapa prosedur yang harus dijalani, mahasiswa mendapatkan

penyuluhan dan panduan untuk PKL dari Prodi Fisika serta meminta

persetujuan dari Penasehat Akademis mahasiswa yang bersangkutan.

Seterusnya mahasiswa membentuk kelompok yang terdiri dari 2-3 orang

perkelompok yang harus tergabung dalam KBK yang sama, masing-

masing kelompok mengajukan permohonan izin melaksanakan PKL ke

Prodi Fisika yang selanjutnya surat permohonan tempat PKL akan di

keluarkan oleh pihak Fakultas.

Bila permohonan di setujui oleh Instansi atau Perusahaan yang

dituju, maka selanjutnya mahasiswa menghubungi pembimbing

melakukan konsultasi tentang PKL dengan membawa lembar konsultasi.

Instansi tempat Praktek Kerja Lapangan penulis yakni Baristand.

Pada awal pelaksanaan PKL di Baristand Padang, pihak Baristand

akan menunjuk seorang supervisor untuk mahasiswa yang melaksanakan

PKL, kemudian supervisor akan menetapkan jadwal PKL di instansi


tersebut. Jadwal Pelaksanaan PKL di Baristand Padang sendiri yakni dari

tanggal 12 Januari s/d 12 Februari 2016. Selanjutnya pada awal

pelaksanaan PKL, supervisor memberikan pengarahan tentang kegiatan

yang akan dilakukan selama PKL.

C. Deskripsi Instansi Tempat PKL

1. Sejarah Terbentuknya BARISTAND

Perkembangan dunia Industri di Indonesia khususnya di Sumatera

Barat terus meningkat setiap tahun di sector industri dan Sumber Daya

Alam. Untuk mengembangkan sektor industri dan Sumber Daya Alam

tersebut agar dapat diolah menjadi industri yang besar maka

disarankan perlunya suatu sarana yang dapat melakukan penelitian dan

pengujian mutu hasil-hasil industri sehingga di harapkan produk-

produk hasil industri mempunyai mutu yang bersaing dipasaran dan

dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan pemikiran di atas dimulai tahu 1980 diajukan suatu

rencana pendirian pembangunan sarana Badan Industri Padang yang

direncanakan untuk meneliti, menguji, dan mengembangkan produk-

produk industri yang ada di Sumatera Barat dan sekitarnya terutama

produk-produk argo industri dan bahan galian logam. Proyek Balai

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri pada Balai Penelitian

dan Pengembangan Industri (BPPI) pada tahun anggaran 1981/1982

dan diresmikan secara structural sebagai unit teknis Departemen

Perindustrian dan Perdangangan yang berada berdasarkan Surat


Keputusan Menteri No. 14/W/SKJ2/1991pada tanggal 19 Februari

1991.

Balai Riset dan Standarisasi (Baristand) Industri Padang yang

beralamat di Komplek Lik Ulu Gadut Po Box 274 telp (0751)72201,

fax (0751)71320 Padang Sumatera Barat 25164 sebagai Unit

Pelaksana Teknis Departemen Perindustrian didirikan tahun 1981

dengan status Proyek Penelitian dan Pengembangan Industri

Departemen Perindustrian.

Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Padang merupakan

salah satu dari tiga belas Balai Penelitian dan Pengembangan Industri

dan Sembilan Balai Besar yang ada di Indonesia.Dalam melaksanakan

tugas dan keinginanya, Balai Penelitian dan pengembangan Industri

Padang berpedoman pada pola pembangunan industry lima tahun

secara sektoral pada kebijakan pola pembangunan industri daerah

sesuai dengan potensinya.

Gambar 1 . Kantor Balai Riset dan Stardardisasi (Baristand) Industri Padang


Sumber: http://www.baristandindustripadang.com
Berdasarkan Surat Keputusan Menperindag No.

784/MPR/Kep/11/20002 Balai Penelitian dan Pengembangan Industri

(Balitbang) Padang berubah nama menjadi Balai Riset dan

Standardisasi Industri dan Perdagangan (Baristand Indag) Padang.

Dibawah koordinasi Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Departemen Perindustrian di Jakarta. Instansi ini pernah mengalami

beberapa kali perubahan nama yaitu tahun 2004 menjadi Balai

Penelitian dan Pengembnagn Industri dan Perdagangan Padang , dan

pada tahun 2006 hingga sekarang menjadi Balia Riset dan Standadisasi

Industri Padang yang disingkat menjadi Baristand Industri Padang.

Dalam melaksanakan tugas dan kegiatannya, Baristand Industri

diarahkan untuk memberikan teknis pada masyarakat industry. Untuk

pengujian dibalai ini telah diakreditasi oleh Komite Agreditasi

Nasional (KAN) dengan No. LP-040-IDN dan ISO 9001 : 2000.

2. Organisasi

Organisasi Baristand Industri Padang dibentuk berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Perindustrian No.49/M-IND/PER/6/2006, terdiri

dari :

a. Kepala Balai

b. Sub Bagian Tata Usaha

c. Seksi Pengembangan Jasa Teknik

d. Seksi Stardardisasi dan Sertifikasi

e. Seksi Program dan Pengembangan Kompetensi


f. Seksi Teknologi Industri.

Gambar 2. Skema Organisasi Baristand


g. Kelompok Fungsional

1) Sub Bagian Tata Usaha berfungsi untuk mengatur urusan

adminitrasi,kepegawaian, inventarisasi, dan pengadaan

perlengkapan yang dibutuhkan untuk rutinitas keuangan serta

urusan rumah tangga Baristand Industri Industri lainnya.

2) Seksi Pengembangan Usaha bertugas untuk menyebar luaskan

perdayagunaan hasil riset dan alat-alat hasil riset dan

perekayasaan, promosi dan pemasaran untuk memperoleh

relasi bisnis, serta pelayanan teknologi informasi

3) Seksi Standarisasi dan Sertifikasi bertugas sebagai perumusan

dan penetapan standar, pengujian dan sertifikasi dalam bidang

bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/ mesin dan hasil

produk
4) Seksi Teknologi Penanggulangan Pencemaran Industri bertugas

sebagai pengembangan teknologi penanggulangan pencemaran

industri, selain itu juga melakukan pemantauan dan pengujian

limbah cair serta melakukan pemantauan dan pengujian udara

emisi,ambient dan lingkungan kerja

5) Seksi Program dan Pengembangan Kompetensi bertugas

menyusun program dan pengembangan kompetensi dibidang

riset.

3. Visi

Menjadi lembaga riset serta menjamin mutu yang professional dan

terpercaya dalam bidang industri khusunya makanan tradisional.

4. Misi

Adapun misi dari instansi Baristand ( Badan Riset dan Standarisasi)

Industri Padang yaitu :

a. Menjadikan Baristand sebagi mitra sejajar kalangan industri dalam

meningkatkan daya saing industri daerah.

b. Menghasilkan teknologi terapan yang bermanfaat bagi industri

dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk.

c. Menghasilkan teknologi tepat guna menciptakan UKM yang

tangguh.

d. Profesionalisme sumber daya manusia.


5. Tugas Pokok

Tugas Pokok dari Baristand adalah Melaksanakan Riset dan

Standardisasi serta Sertifikasi di Bidang Industri.

6. Tugas Fungsi

a. Melakukan penelitian dan pengembangan teknologi industri bidang

bahan baku, bahan penolong, peralatan/mesin, dan hasil produk,

serta penangulangan pencemaran industri.

b. Merumuskan dan menerapkan Standar, Pengujian dan Sertifikasi

dalam Bidang Bahan Baku, Bahan Penolong, Proses,

Peralatan/Mesin dan Hasil Produk.

7. Layanan Riset dan Pengembangan

a. Bidang Teknologi Pengolahan Pangan

b. Bidang Cemaran Industri

c. Bidang Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian

d. Perkebunan dan Hasil Laut

e. Bidang Rancang Bangun dan Perekayasaan / Alat

f. Teknologi Tepat Guna

8. Layanan Pengujian, Standarisasi dan Sertifikasi

Untuk laboratorium penguji Baristand telah diakreditasi oleh

Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan No.LP-040-IDN dengan

Ruang Lingkup:

a. Pengujian Kimia, Fisika, Mikrobiologi.

b. Pengujian Cemaran Industri (Cair, Padat dan Udara).


Dalam bidang Standardisasi dan Sertifikasi melakukan

kegiatan sebagai berikut:

1) Perumusan rancangan SNI (RSNI).

2) Revisi dan Kajian Ulang SNI.

3) Pengawasan Penerapan SNI (SNI Wajib dan Suka rela).

4) Menerbitkan sertifikasi hasil uji produk.

9. Layanan Teknologi dan Penanggulangan Pencemaran Industri

a. Melakukan Pemantauan dan Pengujian Limbah Cair, Padat, Udara

Emisi, Ambient

b. Desain Sistem Pengelolaan Limbah Cair Industri antara lain MSL

(Multi Soil Layering), anaerob dan aerob

10. Layanan Rancang Bangun/Perekayasa Industri

a. Desain dan Prototip alat pengolahan hasil pertanian seperti gambir,

Cassiavera, minyak Atsiri

b. Pembuatan alat produksi industri kecil makanan seperti alat

pemasak galamai dan alat pengering minyak

c. Alat Pengolahan Makanan (Pelumat Umbi-Umbian, Pemecah

Melinjo, Pelumat Buah Aren, Pengoreng Vakum, Pengering

Minyak, Pemisah Sari Buah Markisah dan Tomat, Pengaduk

Galamai, Pemotong Makanan Semi Bsah dan Alat Pencetak

Makanan Tradisional.

d. Alat Penggongseng/penyangrai Kopi Bubuk

e. Alat Pembuatan Bahan Bangunan Murah


f. Rekayasa PeraltanPembuatan Kertas Karton

g. Prototype Pengolahan Limbah Cair ( Model MSL dan Anaerob).

11. Layanan Konsultasi

a. Konsultasi penerapan Standar Naisonal Indonesia (SNI)

b. Konsultasi Teknologi Proses Industri

c. Konsultasi teknis pengolahan pencemaran industri

d. Konsultasi penyusunan sistem mutu untuk perusahaan dan

laboratorium

e. Konsultasi peningkatan mutu produk industri hasil pertanian,

perkebunan dan hasil laut.

12. Layanan Pendidikan dan Pelatihan Bidang Industri

a. Teknologi Pengolahan Pangan

b. Teknologi Pengolahan hasil Pertanian, Perkebunan, dan Hasil Laut

c. Teknologi Penyulingan dan Pemurnian Minyak Atsiri

d. Penyusunan Dokumen Sistem Mutu ISO 9000-2000

e. Penyusunan Dokumen Sistem Mutu Laboratorium ISO 17025

f. Diklat Analisis Laboratorium

g. Diklat teknik sampling produk dan limbah industri (cair, padat, dan

udara)

13. Kompetensi SDM yang dimiliki


a. Berdasarkan Fungsional
No Jabatan Jumlah
1 Peneliti 14 orang
2 Peneliti Likayasa 4 orang
3 Peneliti Perekayasa1 orang 1 orang
4 Pengujian mutu barang 1 orang
5 Tenaga Out Scoursing 18 orang
b. Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah
1 Pasca Sarjana (S2) 12 orang
2 Sarjana (S1) 25 orang
3 Diploma III 9 orang
4 SLTA 7 orang
5 SMP 2 orang

Berdasarkan kompetensi SDM , hingga saat ini Baristand

Industri Padang memiliki latar belakang pendidikan maupun

pelatihan dari berbagai Perguruan Tinggi baik Dalam maupun Luar

Negeri serta didukung dengan pengembangan SDM secara

berkesinambungan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

14. Sarana dan Prasarana

Baristand Industri Padang terletak pada area seluas 12.500 m2

yang digunakan untuk sarana kantor, laboratorium, perpustakaan,

perbengkelan, mushala dan ruang pertemuan.

a. Sarana terdiri dari :

1) Laboratorium Makanan dan Minuman

Ruang lingkup kegiatan antara lain pengujian mutu terhadap

produk makanan dan minuman, pengujian hasil pertanian, hasil

hutan dan lain-lain. Diantaranya kopi bubuk, minyak goreng,

ternak, gambir dan kulit manis.

2) Laboratorium Lingkungan

Dapat melakukan pengujian air minum, limbah cair industri, air

sungai, air danau, air laut dan air permukaan. Disamping itu
Laboratorium ini dapat melakukan pengujian di lapangan

meliputi udara emisi yang keluar dari cerobong, pabrik,

pengujian ambient udara di sekitar lokasi pabrik serta

pengujian udara di likngkungan kerja dan pemukiman.

3) Laboratorium Mikrobiologi

Laboratorium ini mampu melakukan pengujian produk

terhadap berbagai lingkup di bidang Mikrobiologi seperti

AngkaLempeng Total, Escherichia coli, Salmonella, Kapang,

Khamir, Clostridium, Bakteri Colfiorm, dan jenis Mikroba

lainnya.

4) Laboratorium Aneka Komoditi dan Semen

Dapat melakukan pengujian mutu bahan bangunan, produk

semen dengan berbagai tipe, bahan tambang dan produk non

pangan lainnya seperti Kapur, Tanah, Pasir, Pupuk, Tegel,

Beton, dan lain sebagainya.

5) Laboratorium Instrumentasi

Di laboratorium instrumentasi terdapat instrument-instrument

pengukuran seperti AAS, Spektrofotometer UV-Vis, HPLC(

Hight Performance Liquid Crhomatograph), GC, Mercury

Analizer dll. Setelah sample disiapkan di laboratorium

lingkungan untuk pengujian sample dilakukan di laboratorium

instrumentasi.
b. Sarana Perpustakaan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya unit dokumentasi dan

informasi Baristand Industri Padang dilengkapi dengan koleksi

buku-buku dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris,

laporan penelitian, Standar Nasional Indonesia (SNI), majalah dan

referensi lain.

c. Ruang Staf dan Administrasi

Dilengkapi dengan perlengkapan penunjang seperti computer,

internet, faksmile, telepon dan peralatan lainnya.

d. Sarana Perbengkelan dan Instrumen

Ruang lingkup kegiatan antara lain dari kantor dan prototype yang

digunakan dalam industry yang dilengkapi dengan peralatan las,

mesin, genset, mesin bor, mesin gerinda dan peralatan lainnya

disertai dengan tenaga maintenenance yang berpengalaman.

e. Ruangan Pertemuan

Digunakan sebagai tempat pertemuan, rapat intern, pertemuan

penyuluhan dan kegiatan lainnya, dimana memiliki daya tampung

sekitar 60 orang dan dilengkapi dengan AC dan proyektor.

D. Aktifitas PKL

1. Kegiatan PKL

Praktek Kerja Lapangan yang di lakukan di Baristand ini

disesuaikan dengan hari kerja di tempat tersebut dimana dalam satu


minggu hari kerjanya 5 hari dari hari Senin-Jum’at. Adapun Kegiatan

Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan per minggunya adalah:

Minggu I

Pengurusan administrasi, perkenalan dengan supervisor serta

orientasi/pengenalan kondisi lingkungan kerja di Baristand,

pengenalan lingkungan kerja ini berupa pengenalan laboratorium apa

saja yang ada di Baristand serta pengenalan peraturan-peraturan yang

ada di Baristand oleh Supervisor.

Minggu II

a. Mengetahui nama, fungsi alat-alat yang digunakan untuk pengujian

terhadap sampel dan cara kerja dari masing-masing alat.

b. Penentuan judul sesuai dengan pengujian yang ada kepada

Supervisor untuk Laporan Praktek Kerja Lapangan.

Minggu III

a. Melakukan pengujian pengikatan semu terhadap semen tipe PCC

sesuai prosedur SNI 15-2049-2014.

b. Mengambil hasil data setelah dilakukan pengujian terhadap

pengikatan semu dari semen tipe PCC sesuai SNI 15-2049-2004.

Minggu IV

a. Mencari bahan serta menyusun Laporan Praktek Kerja Lapangan

(PKL)

b. Konsultasi Laporan Praktek Kerja Lapangan kepada Supervisor.

c. Revisi Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


2. Kendala yang dihadapi saat PKL beserta Solusinya

Pada saat Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di Baristand

banyak kendala yang dihadapi diantaranya ketika jadwal PKL sudah

dimulai dan sudah berjalan beberapa hari belum ada arahan dari

supervisor tentang apa yang harus dikerjakan, sehingga penulis hanya

menunggu tanpa ada kegiatan yang dilakukan. Ini juga disebabkan

oleh belum adanya sampel yang akan diuji. Solusinya adalah

menggunakan sampel yang lama dan itu hanya 1 tipe semen yang diuji.

Kendala yang lain adalah kurangnya sumber bacaan yang bisa

mengetahui tentang semen sehingga penulis harus mencari melalui

internet.

Anda mungkin juga menyukai