KELOMPOK 3 :
TAHUN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya .Tujuan makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas Keterampilan Dasar Kebidanan dengan judul “Konsep Pemberian Transfusi
Darah” .
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, Kami mohon masukan dan saran serta kritikan yang sifatnya membangun kepada
dosen pembimbing dan semua pihak yang membaca makalah ini, guna perbaikan dan
penyempurnaan pembuatan makalah yang akan datang.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas untuk kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas kuliah
2. Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan pembaca mengenai transfusi darah
3. Mengetahui syarat-syarat Transfusi Darah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Persiapan Transfusi Darah
a. Persiapan Pasien
1. Jelaskan prosedur dan tujuan tranfusi darah yang akan dilakukan
2. Jelaskan kemungkinan reaksi tranfusi darah yang kemungkinan terjadi dan
pentingnya melaporkan reaksi dengan cepat kepada perawat atau dokter
3. Jelaskan kemungkinan reaksi lambat yang mungkin terjadi, anjurkan untuk segera
melapor apabila reaksi terjadi
4. Apabila klien sudah dipasang infus, cek apakah set infusnya bisa digunakan untuk
pemberian transfusi
5. Apabila klien belum dipasang infus, lakukan pemasangan
6. Pastikan golongan darah pasien sudah teridentifikasi
b. Persiapan Alat
1. Standar infusi
2. Set transfusi
7. Kapas alcohol
8. Plester
9. Gunting
11. Betadin
Syok septik (jika cairan IV tidak mampu mengatasi gangguan sirkulasi darah dan
sebagai tambahan dari pemberian antibiotik)
Memberikan plasma dan trombosit sebagai tambahan faktor pembekuan, karena
komponen darah spesifik yang lain tidak ada
Kontraindikasi :
10
2. Reaksi lambat
Reaksi hemolitik lambat timbul 5-10 hari setelah transfusi dengan gejala dan
tanda demam, anemia, ikterik dan hemoglobinuria. Reaksi hemolitik lambat yang
berat dan mengancam nyawa disertai syok, gagal ginjal dan DIC jarang terjadi.
Pencegahan dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium antibodi sel darah merah
dalam plasma pasien dan pemilihan sel darah kompatibel dengan antibodi
tersebut.
a. Purpura pasca transfuse
Purpura pasca transfusi merupakan komplikasi yang jarang tetapi potensial
membahayakan pada transfusi sel darah merah atau trombosit. Hal ini
disebabkan adanya antibodi langsung yang melawan antigen spesifik
trombosit pada resipien. Lebih banyak terjadi pada wanita. Gejala dan tanda
yang timbul adalah perdarahan dan adanya trombositopenia berat akut 5-10
hari setelah transfusi yang biasanya terjadi bila hitung trombosit <100.000/uL.
Penatalaksanaan penting terutama bila hitung trombosit ≤50.000/uL dan
perdarahan yang tidak terlihat dengan hitung trombosit 20.000/uL.
Pencegahan dilakukan dengan memberikan trombosit yang kompatibel dengan
antibodi pasien.
b. Penyakit graft-versus-host
Komplikasi ini jarang terjadi namun potensial membahayakan. Biasanya
terjadi pada pasien imunodefisiensi, terutama pasien dengan transplantasi
sumsum tulang; dan pasien imunokompeten yang diberi transfusi dari individu
yang memiliki tipe jaringan kompatibel (HLA: human leucocyte antigen),
biasanya yang memiliki hubungan darah. Gejala dan tanda, seperti demam,
rash kulit dan deskuamasi, diare, hepatitis, pansitopenia, biasanya timbul 10-
12 hari setelah transfusi. Tidak ada terapi spesifik, terapi hanya bersifat
suportif.
c. Kelebihan besi
Pasien yang bergantung pada transfusi berulang dalam jangka waktu panjang
akan mengalami akumulasi besi dalam tubuhnya (hemosiderosis). Biasanya
ditandai dengan gagal organ (jantung dan hati). Tidak ada mekanisme
fisiologis untuk menghilangkan kelebihan besi. Obat pengikat besi seperti
desferioksamin, diberikan untuk meminimalkan akumulasi besi dan
11
mempertahankan kadar serum feritin <2.000 mg/l.
d. Infeksi
Infeksi yang berisiko terjadi akibat transfusi adalah Hepatitis B dan C, HIV,
CMV, malaria, sifilis, bruselosis, tripanosomiasis)
2.11 Macam-macam Transfusi Darah
1. Darah Lengkap/ Whole Blood (WB)
Diberikan pada penderita yang mengalami perdarahan aktif yang kehilangan
darah lebih dari 25 %.
2. Darah Komponen
a. Sel Darah Merah (SDM)
1). Sel Darah Merah Pekat
Diberikan pada kasus kehilangan darah yang tidak terlalu berat, transfusi
darah pra operatif atau anemia kronik dimana volume plasmanya normal.
2). Sel Darah Merah Pekat Cuci
Untuk penderita yang alergi terhadap protein plasma.
3). Sel Darah Merah Miskin Leukosit
Untuk penderita yang tergantung pada transfusi darah.
4).Sel Darah Merah Pekat Beku yang Dicuci
Diberikan untuk penderita yang mempunyai antibodi terhadap sel darah
merah yang menetap.
5). Sel Darah Merah Diradiasi
Untuk penderita transplantasi organ atau sumsum tulang.
b. Leukossit/ Granulosit Konsentrat
Diberikan pada penderita yang jumlah leukositnya turun berat, infeksi
yang tidak membaik/ berat yang tidak sembuh dengan pemberian
Antibiotik, kualitas Leukosit menurun.
c. Trombosit
Diberikan pada penderita yang mengalami gangguan jumlah atau fungsi
trombosit.
d. Plasma dan Produksi Plasma
Untuk mengganti faktor pembekuan, penggantian cairan yang hilang.
Contoh : Plasma Segar Beku untuk penderita Hemofili. Krio Presipitat
untuk penderita Hemofili dan Von Willebrand
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari keterangan yang telah dituliskan diatas maka dapat disimpulkan, transfusi darah
adalah proses mentransfer darah atau darah berbasis produk dari satu orang ke dalam sistem
peredaran darah orang lain. Transfusi darah dapat menyelamatkan jiwa dalam beberapa
situasi, seperti kehilangan darah besar karna kecelakaan, atau dapat digunakan untuk
menggantikan darah yang hilang selama proses operasi.
3.2 Saran
Dengan terselesaikannya makalah yang kami buat ini, maka kami sebagai penulis
menyadari bahwa banyaknya kesalahan dalam pembuatan makalah ini.Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para pembaca sekalian, agar dalam
pembuatan makalah kami selanjutnya dapat lebih baik dari sebelumnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kompasiana.com/raka_pratama/transfusi-darah_54f9530ba333115f378b501f
http://eprints.undip.ac.id/43759/2/DefitaRatnaWati_G2A009047_Bab1KTI.pdf
http://bssetie.blogspot.co.id/2012/11/konsep-dasar-transfusi-darah.html
14