Anda di halaman 1dari 2

OUTLINE

Nama : Dadan Hauri


NIM : I1021131048

“Analisis Penggunaan Kombinasi Antihipertensi dan Antiinflamasi Non


Steroid Terhadap Resiko Hospitalisasi Penyakit Kardiovaskular pada
Pasien Hipertensi Rawat Jalan di RSUD M. Th. Djaman Sanggau”

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia.


Proporsi angka kematian akibat PTM meningkat dari 41,7 % pada tahun 1995 menjadi 59,5 %
pada tahun 2007.1 Salah satu PTM yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius saat ini
adalah hipertensi.2 Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah
meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh.3 Hipertensi merupakan
nilai tekanan darah sistole > 140 mmHg dan tekanan darah diastol > 90 mmHg. Hipertensi
biasanya tidak menimbulkan gejala, sehingga sering disebut dengan silent killer.2 Di Amerika,
diperkirakan 1 dari 4 orang dewasa menderita hipertensi.4 Berdasarkan data Riskesdas 2013,
prevalensi hipertensi di Indonesia dari pengukuran berdasarkan pada umur pasien yaitu ≥ 25,8
%. Sedangkan untuk prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosa kesehatan di Kalimantan
Barat mencapai 28,3 %.3 Sekitar 972 juta orang atau 26,4% penduduk didunia menderita
hipertensi. Dari 972 juta penderita hipertensi 34,25% berada di negara maju dan 65,74% di
negara berkembang termasuk Indonesia.5 Penderita tekanan darah tinggi pada umumnya lebih
banyak diderita oleh usia lanjut (lansia). Bertambahnya umur mengakibatkan tekanan darah
meningkat, karena dinding arteri pada usia lanjut (lansia) akan mengalami penebalan yang
mengakibatkan penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan
berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku.6 Pada usia tersebut juga pasien akan lebih
rentan mengalami nyeri sehingga untuk mengatasi nyeri tersebut pasien menggunakan obat
Anti inflamasi Non Steroid (AINS).7 Penggunaan obat anti nyeri golongan AINS dapat
memberikan efek samping berupa peningkatan tekanan darah. Hal tersebut karena AINS dapat
menghambat aktifitas Siklo-oksigenase-2 (COX-2) sehingga akan berakibat semakin
mengingkatnya efek kardiovaskuler. Selain itu penghambatan terhadap aktifitas COX akan
menurunkan produksi vasodilator prostaglandin sehingga tidak ada mediator yang mampu
mengatasi efek vasokonstriktor katekolamin sehingga dapat mengakibatkan meningkatnya
tekanan darah pasien.8 Penderita hipertensi yang diberikan obat antihipertensi dan anti inflamsi
non steroid dapat meningkatkan tekanan darah sebesar 6 mmHg sehingga dengan pemberian
obat AINS pada pasien hipertensi yang mengonsumsi antihipertensi dapat menurunkan
efektivitas dari antihipertensi tersebut. Selain dapat menghilangkan efektivitas obat
antihipertensi, obat AINS juga dapat berinteraksi dengan obat antihipertensi golongan ACE,
ARB, dan Diuretik sehingga intersaksi tersebut dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal akut
sebesar 25,9%, serta terjadinya hiponatremia dan hiperkalemia khususnya pada pasien lansia.9
Berdasrkan penelitian yang telah dilakukan masih di dapatkan penggunaan AINS pada pasien
hipertensi yaitu Asam Mefenamat, Aspirin 43%, Celecoxib 5,7%, Ibuprofen 42%, Diclofenac
33% dan Indometacin 10%, rofecoxib 85%.(7,10,11,12,13) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis penggunaan obat antihipertensi dan anti inflamasi non steroid terhadapa resiko
kardiovaskular pada pasien hipertensi Rawat Jalan di RSUD M. Th. Djaman Sanggau.
Penelitian ini merupakan penelitian yang belum pernah dilakukan di Rumah Sakit Umum
Daerah Sanggau. Namun ada beberapa literatur yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode Kohort dengan pengambilan datanya
secara retrospektif dengan melihat rekam medik pasien hipertensi yang menggunakan obat Anti
inflamasi non steroid dengan usia lanjut (lansia), dan berjenis kelamin perempuan serta pasien
yang belum pernah berkunjung ke rumah sakit minimal 6 bulan sebelumnya. Pengambilan
sampel dilakukan secara total sampling dari rekam medik pasien yang memenuhi kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi, dan selanjutnya analisis data secara deskriftif dengan menjelaskan
karakteristik tiap variabel penelitian.

Daftar Pustaka
1. Depkes RI. Rencana Program Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular Tahun 2010-2014. Jakarta : Kemenkes RI, Direktorat Jendral PP&PL,
Direktorat Pengendalian PTM. 2010
2. CDC. State-specific trend in self report 3rd blood pressure screening and high blood
pressure-United States 1991-1999. MMWR. 2002;51(21):456.
3. Riskesdas. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2013.
Diakses : 10 Agustus 2017, dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf.
4. American Heart Association (AHA). Understanding and managing High Blood
Pressure. USA : Abror Pharmaceutical LLC. 2014
5. World Health Organization. International society of hypertension writing group,
Switzerland: World Health Organization-International Society of hypertension
statement of Management of Hypertension; 2003
6. Anggraini, AD., Waren, S., Situmorang, E., Asputra, H., dan Siahaan, SS. 2009. Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Yang Berobat Di
Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari Sampai Juni 2008.Fakultas
Kesehatan. Universitas Riau. Files of DrsMed-FK UNRI : 1-41
7. Kusumaningtyas YD., Evaluasi Penggunaan Antihipertensi pada Ibu Hamil di Instalasi
Rawat Inap Rumah Sakit X Tahun 2014. Naskah Publikasi. Surakarta : Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2015
8. Fajriani., Pemberian Obat-Obatan Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) pada Anak.
Indonesian Journal of Denisty. 2008 ; 15 (3).
9. Zahra, AP ., dan Carolia, N., Obat Anti-inflamasi Non-steroid (OAINS): astroprotektif
vs Kardiotoksik. Majority. 2017 ; 6 ( 3)
10. Yunita EP., Zulkarnain BS., dan Muhammad Aminuddin., Artikel Penelitian : Resistensi
Aspirin pada Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan Hipertensi. Jurnal Farmasi Klinik
Indonesia. 2015 ; 4 (1), 28–38
11. Solomon SD, McMurray JJV, Pfeffer MA, Wittes J, Fowler R, Finn P, Et all.
Cardiovascular risk associated with celecoxib in a clinical trial for colorectal adenoma
prevention. N Engl J Med 2005;352.
12. Sheridan R., Montgomery AA., and Fahey T., NSAID use and BP in treated
hypertensives: a retrospective controlled observational study. Journal of Human
Hypertension. 2005 ; 19, 445–450
13. Graham Dj., COX-2 Inhibitors, Other NSAIDs, and Cardiovascular Risk. JAMA. 2006
; 296

Anda mungkin juga menyukai