1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin dan rahmatNya kami
dapat membuat makalah tentang “Pengukuran Terhadap Komponen Mesin Bubut type
JY7134”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah elemen mesin III.
Adapun makalah ini membahas komponen mesin yang bergerak/mekanikal
seperti roda gigi, pully dan shaft pada mesin bubut. Dalam era modern kita harus
mengerti cara membuat, memperbaiki, memasang elemen mesin yang berhubungan
dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas
dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi
saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki Pengukuran Terhadap
Komponen Mesin Bubut type JY7134” ini.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
bertingkat, tirus, alur, ulir, bentuk, mengebor, memperbesar lubang, mengkartel,
memotong dll.
2. Kepala lepas
Kepala lepas (tail stock) digunakan sebagai dudukan senter putar (rotary
centre), senter tetap, cekam bor (chuck drill) dan mata bor bertangkai tirus
yang pemasanganya dimasukkan pada lubang tirus(sleeve) kepala lepas.
4
3. Alas/ Meja mesin
Alas/ meja mesin bubut digunakan sebagai tempat kedudukan kepala lepas,
eretan, penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya
pemakanan pada waktu pembubutan
4. Eretan
a) Eretan memanjang/ eretan alas (longitudinal carriage) berfungsi untuk
melakukan gerakan pemakanan arah memanjang mendekati atau
menjauhi spindle mesin, secara manual atau otomatis sepanjang meja/
alas mesin dan sekaligus sebagai dudukan eretan melintang.
b) Eretan melintang (cross carriage/ cross slide) berfungsi untuk
melakukan gerakan pemakanan arah melintang mendekati atau
menjaui sumbu senter, secara manual/ otomatis dan sekaligus sebagai
dudukan eretan atas.
c) Eretan atas/ eretan kombinasi (top carriage/ compound slide) terlihat
pada berfungsi untuk melakukan pemakanan secara manual kearah
sudut yang dikehendaki sesuai penyetelannya
5
5. Poros Transportir dan Poros Pembawa
Poros transportir adalah sebuah poros berulir berbentuk segi empat atau
trapesium dengan jenis ulirwhithworth (inchi) atau metrik (mm), berfungsi
untuk membawa eretan pada waktu pembubutan secara otomatis.
6. Tuas
Tuas/ handel pada setiap mesin bubut dengan merk atau pabrikan yang
berbeda, pada umumnya memiliki posisi/ letak dan cara penggunaannya.
Maka dari itu, didalam mengatur tuas/ handel pada setiap melakukan proses
pembubatan harus berpedoman pada tabel-tabel petunjuk pengaturan yang
terdapat pada mesin bubut tersebut.
6
7. Penjepit/ Pemegang pahat
Penjepit/ pemegang pahat (Tools Post) digunakan untuk menjepit atau
memegang pahat. Bentuknya atau modelnya secara garis besar ada dua
macam yaitu, pemegang pahat standar dan pemegang dapat disetel (adjustable
tool post)
7
BAB II
PEMBAHASAN
1. Roda gigi
Roda gigi merupakan bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk
mentransmisikan daya.
2. Pulley
Pulley adalah suatu alat mekanis yang digunakan sebagai sabuk untuk
menjalankan kekuatan alur yang berfungsi untuk mentransmisikan daya.
3. Shaft
Shaft atau poros merupakan alat mekanis yang berfungsi untuk memindahkan
tenaga.
Rating : CONT
Class :E
Voltase Listrik : 220V / 50 Hz
Daya Listrik : 370 Watt
Arus Listrik : 4.2 A
Putaran : 1400 rpm
8
BAB III
PERHITUNGAN
a. Roda Gigi :
I. Diameter ( D1 ) : 86.5 mm
Jumlah gigi ( N1 ) : 84
Tebal roda gigi (b) : 2 mm
II. Diameter (D2 ) : 74 mm
Jumlah gigi ( N2 ) : 70
Tebal roda gigi (b) : 2 mm
III. Diameter ( D3 ) : 53 mm
Jumlah gigi ( N2 ) : 56
Tebal roda gigi (b) : 2 mm
b. Poros :
I. Diameter :5 mm
II. Panjang : 33 mm
c. Pulley :
I. Daya ( P ) : 370 watt
II. Putaran ( n ) : 1400rpm
9
a ) Diamter Pitch ( P )
Diametral pitch (P) adalah banyaknya gigi untuk tiap satu inchi dari diameter
lingkaran pitch. Diametral pitch ini hanya merupakan harga secara hipotesis saja yang
harganya tidak bisa diukur. Akan tetapi pengertiannya sangat penting untuk
mempertimbangkan proporsi jumlah gigi.
𝑁1 84
𝑃1 = = = 0.97 𝑚𝑚
𝐷1 86.5
𝑁2 70
𝑃2 = = = 0.94 𝑚𝑚
𝐷2 74
𝑁3 56
𝑃3 = = = 1.05 𝑚𝑚
𝐷3 53
b) Modul ( m )
Modul (m) adalah panjang dari diameter lingkaran pitch untuk tiap gigi. Satuan
untuk modul adalah milimeter.
𝐷1 86.5
𝑚1 = = = 1.029 𝑚𝑚
𝑁1 84
𝐷2 74
𝑚2 = = = 1.05 𝑚𝑚
𝑁2 70
𝐷3 53
𝑚3 = = = 0.94 𝑚𝑚
𝑁3 56
c) Circular Pitch
Circular Pitch (CP) adalah jarak arc yang diukur pada lingkaran pitch dari salah
satu sisi sebuah gigi ke sisi yang sama dari gigi yang berikutnya
𝜋𝐷1 𝜋 86.5
𝐶𝑃1 = = = 3.23 𝑚𝑚
𝑁1 84
𝜋𝐷2 𝜋 74
𝐶𝑃2 = = = 3.31 𝑚𝑚
𝑁2 70
𝜋𝐷3 𝜋 53
𝐶𝑃3 = = = 2.97 𝑚𝑚
𝑁3 56
10
d) Addendum ( Add )
Addendum (Add) adalah jarak radial dari lingkaran pitch sampai pada ujung puncak
dari gig
Add1 = modul 1 = 1.029 mm
Add2 = modul 2 = 1.05 mm
Add3 = modul 3 = 0.94 mm
e ) Kelonggaran ( Clearance )
Kelonggaran (Clearance) adalah jarak radial dari ujung puncak sebuah gigi roda gigi
yang satu ke bagian dasar dari gigi roda gigi yang lain untuk suatu pasangan roda gigi.
0.157 0.157
𝐶𝑙𝑒𝑎𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒1 = = = 0.161 𝑚𝑚
𝑃1 0.97
0.157 0.157
𝐶𝑙𝑒𝑎𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒2 = = = 0.167 𝑚𝑚
𝑃2 0.94
0.157 0.157
𝐶𝑙𝑒𝑎𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒3 = = = 0.149 𝑚𝑚
𝑃3 1.05
f ) Deddendum ( Dedd )
Deddendum (Dedd) adalah jarak radial dari lingkaran pitch sampai pada dasar dari
gigi.
- Dedd 1 = Add 1 + Clearr 1
= 1.029 + 0.161 = 1.19 mm
- Dedd 2 = Add 2 + Clearr 2
= 1.05 + 0.167 = 1.217 mm
- Dedd 3 = Add 3 + Clearr 3
= 0.94 + 0.149 = 1.089 mm
g) Diameter Blank
Diameter blank (blank diameter) adalah jarak yang panjangnya sama dengan diameter
lingkaran pitch ditambar dengan dua addendum.
11
- Blank Diamater1 = D1 + 2 .Add1
= 86.5 + 2 . 1.029 = 88.358 mm
- Blank Diamater 2 = D2 + 2 . Add2
= 74 + 2 . 1.05 = 76.1 mm
- Blank Diameter 3 = D3 + 2 . Add3
= 53 + 2 . 0.94 = 54.88 mm
12
P 370
Wt = xCs = x1 = 67.15 N
v 5.51
Roda gigi 3
P 370
Wt = xCs = x1 = 93.67 N
v 3.95
Wt 57.36
𝜎= =
Cv x b x 𝜋 x m x y 0.31 x 0.002 x 3.14 x 0.001 x 0.115
= 249.39 Mpa
Roda gigi 2
Wt 67.15
𝜎= = = 268.6 Mpa
Cv x b x 𝜋 x m x y 0.35 x 0.002 x 3.14 x 0.001 x 0.114
Roda gigi 3
Wt 93.67
𝜎= =
Cv x b x 𝜋 x m x y 0.43 x 0.002 x 3.14 x 0.00094 x 0.112
= 334.53 Mpa
Karena tegangan ijin ketiga roda gigi dibawah 350 Mpa (𝜎1 = 249.39 ;
𝜎2 = 268.6 ; 𝜎3 = 334.53 ˂ 350 Mpa ) maka material yang cocok untuk
ketiga roda gigi tersebut adalah Alloy Steel Case Hardened
13
2 ) Perhitungan pada poros
Diketahui : P = 370 W
D poros = 5 mm
N = 14XX (XX nim terakhir = 1425 rpm)
D roda gigi = 86.5 mm = 0.0865 m
L = 20 cm = 0.2 m
α=50
D. hub : 2 x d poros = 2 x 5 mm = 10 mm
Panjang hub
𝜋 3.14
𝑑= 5 = 7.85 𝑚𝑚
2 2
𝑇 = 2.48 𝑁𝑚
14
𝑃𝑡 57.34
𝑊 = cos 𝛼 = = 57.91 𝑁
cos 5
Kekuatan tarik
𝜋 3.14
𝑇𝑒 = 𝑥 𝜏 𝑥 𝑑 3 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 𝑥 𝜏 𝑥 53
16 16
3811 Nmm = 24.53 mm2 x 𝜏
𝜏 = 155.39 N/mm2 = 155.39 Mpa
15
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan yang dilakukan pada komponen mesin bubut, maka
diambil kesimpulan : Dengan adanya tugas ini, kami mendapatkan lebih banyak ilmu
yang menyajikan informasi tentang ilmu elemen mesin khususnya pada mesin bubut.
Banyak ilmu yang didapat seperti mencari kekuatan bahan, tegangan dan sebagainya.
Dengan adanya tugas ini kita juga dapat menyusun data secara lebih detail.
5.2 Kritik dan Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber
- sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
16
Lampiran Gambar
17