Anda di halaman 1dari 3

2.

Pirimidin
Umumnya biosintesis pirimidin dan purin memerlukan bahan pembentukan yang sama misalnya
PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat, koenzim tetrahidrofolat (FH4).
Tetapi ada satu perbedaan yang jelas sekali yaitu pada saat terjadinya penambahan gugus ribosa-
P (pada biosintesis purin), penambahan gugus ribosa-P tersebut sudah berlangsung ditahap awal.
Sedangkan pada biosintesis pirimidin berlangsung setelah perjalanan beberapa tahap lebih jauh.
Tahapan biosintesis pirimidin

2.1 Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang dihasilkan dari reaksi
antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh enzim karbamoil-P sintetase yang
berlangsung didalam sitosol. Berbeda dengan enzim karbamoil-P sinthase yang bekerjapada
reaksi pembentukan urea, dimana reaksi nya berlangsung bukan didalam sitosol melainkan
didalam mitokondria.
2.2 Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat menghasilkan senyawa karbamoil-
asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aspartat transkarbamoilase.
2.3 Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari molekul karbamoil-
aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA= dihidroorotic acid). Reaksi tersebut
dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.
2.4 Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase dengan koenzim
NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA=orotic acid).
2.5 Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat. Reaksi ini dikatalisis
oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan orotidilat OMP (orotidin mono
posphate).
2.6 Akhirnya enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi dikarboksilasi orotidilat dan
menghasilkan uridilat (uridin mono phosphate)yaitu produk nukleotida pertama pada biosintesis
pirimidin.

Metabolisme pirimidin

Ø Hasil akhir katabolisme pirimidin: CO2, ammonia, betalanin dan propionat sangat mudah larut
dalam air bila overproduksi dan jarang didapati kelainan.
Ø Hiperurikemia dengan overproduksi PPRP akan terjadi peningkatan nukleotida dan peningkatan
ekskresi dari betalanin.
Ø Defisiensi folat dan vitamin B12 dengan defisiensi TMP.
Masalah klinik metabolisme pirimidin
v Hasil akhir metabolisme pirimidin larut dalam air, tidak banyak kelainan yang disebabkannya.
v Kelainan autosomal resesif
Ø Hereditary orotic aciduria
· tipe I:
- tipe yang lebih sering def. orotat fosforibosil transferase & orotidilat dekarboksilase
- terjadi anemia megaloblastik, tdp kristal jingga dalam urine.
· Tipe II :
- krn defisiensi orotidilat dekarboksilase
Ø Reye’s Syndrome
· Gangguan pada mitokondria hati
· Orotikasiduria sekunder karena ketidakmampuan mitokondri memakai karbamoil fosfat (pada
defisiensi ornitin trankarbamoilase) overproduksi asam orotat

Metabolisme Pirimidin2.3.2.1

Biosintesis Pirimidin

Umumnya biosintesis pirimidin dan purin memerlukan bahan pembentukan yang samamisalnya
PRPP, glutamin, CO2, asam aspartat, koenzim tetrahidrofolat (FH4).

Tetapi ada satu perbedaan yang jelas sekali yaitu pada saat terjadinya penambahangugus ribosa-
P (pada biosintesis purin), penambahan gugus ribosa-P tersebut
sudah berlangsung ditahap awal. Sedangkan pada biosintesis pirimidin berlangsung setelah perjal
anan beberapa tahap lebih jauh.

Tahapan biosintesis pirimidin


1.

Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-P yang dihasilkandari reaksi
antara glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh enzim karbamoil-Psintetase yang
berlangsung didalam sitosol. Berbeda dengan enzim karbamoil-Psinthase yang bekerja pada
reaksi pembentukan urea, dimana reaksi nya berlangsung bukan didalam sitosol melainkan
didalam mitokondria. 2.

Berikutnya karbamoil-P berkondensasi dengan asam aspartat menghasilkan senyawakarbamoil-


asparta. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aspartat transkarbamoilase.

Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari molekulkarbamoil-
aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA= dihidrooroticacid). Reaksi tersebut
dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.

Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase dengankoenzim
NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA=orotic acid). 5.

Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat. Reaksi inidikatalisis
oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan orotidilat OMP(orotidin mono
posphate). 6.
Akhirnya enzim orotidilat dikarboksilase mengkatalisis reaksi dikarboksilasi orotidilatdan
menghasilkan uridilat (uridin mono phosphate)yaitu produk nukleotida pertama pada biosintesis
pirimidin. 7.

Pada reaksi (12) adalah satu-satunya reaksi biosintesis nukleotida pirimidin yangmembutuhkan
turunan tetrahidrofolat. Gugus metilen pada
N 5 , N 10

metilen-tetrahidrofolat direduksi menjadi gugus metal yang ditransfer dan
tetrahidrofolatdioksidasi menjadi dihidrofolat. Agar sintesis pirimidin dapat berlangsung
dihidrofolatharus direduksi kembali menjadi tetrahidrofolat, reaksi ini dikatalisis
olehdehidrofolatreduktase. Oleh karena itu, sel yang sedang membelah, yang harusmengasilkan
TMP dan dihidrofolat.

Anda mungkin juga menyukai