Anda di halaman 1dari 5

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ISPA

Masalah : Kurangnya pengetahuan mengenai penyakit ISPA


Pokok bahasan : ISPA
Sasaran : Ibu Balita
Waktu : 30 Menit
Tanggal :
Tempat : Posyandu
A. Tujuan Instruksional Umum ( TIU)
Setelah diberi penyuluhan, peserta mampu memahami tentang ispa
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberi penyuluhan selama 30 menit, sasaran dapat :
o Menyebutkan pengertian ispa dengan benar tanpa melihat catatan atau leaf let
o Menyebutkan factor-faktor penyebab ispa dengan benar tanpa melihat catatan
atau leaf let
o Menyebutkan tanda dan gejala ispa dengan benar tanpa melihat catatan atau leaf
let
o Menyebutkan dampak dari ispa dengan benar tanpa melihat catatan atau leaf let
o Menyebutkan cara pencegahan ispa dengan benar tanpa melihat catatan atau
leaf let
o Menyebutkan penanganan ispa dengan benar tanpa melihat catatan atau leaf let
C. Pokok Materi
1. Pengertian ISPA
2. Faktor penyebab ISPA
3. Tanda dan gejala ISPA
4. Klasifikasi ISPA
5. Pencegahan ISPA

D. Kegitan Belajar Mengajar


1. Metoda :
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab

1
2. Langkah kegiatan
a. Kegiatan pra pembelajaran
o Mempersiapkan materi, media dan tempat
o Kontrak waktu
b. Membuka pembelajaran
o Memberi salam
o Perkenalan
o Menyampaikan pokok bahasan
o Menjelaskan tujuan
o Aperspesi
c. Kegiatan inti
o Menyampaikan materi,
 sasaran menyimak
 sasaran mengajukan pertanyaan dan penyuluh menjawab pertanyaan
 sasaran dan penyuluh menyimpulkan
d. Penutup
o memberikan pertanyaan
o merangkum materi
o memberi salam
E. Media Dan Sumber
a. Media : leaf let
b. Sumber : Buku Ajar Kmb
F. Evaluasi
a. Prosedur : - post test
b. Jenis test : - pertantaan secara lisan
Butir-Butir Soal
1. Sebutkan pengertian ISPA ?
2. Sebutkan faktor-faktor penyebab ISPA ?
3. Sebutkan tanda dan gejala ISPA ?
4. Sebutkan klasifikasi ISPA ?
5. Sebutkan cara pencegahan ISPA?

G. Lampiran Materi Dan Media

2
LAMPIRAN MATERI
1. PENGERTIAN ISPA
ISPA (infeksi saluran pernafasan) adalah sekelompok penyakit infeksi pada sistem
pernafasan yang dapat disebabakan oleh mikroorganisme. Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni
infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut (Indah, 2005):
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan
berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ
adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis
mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan
paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk
dalam saluran pernafasan.
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil
untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan
dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan infeksi
jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau disertai radang parenkim
paru.(Vietha,2009)
ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran
pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik atau bakteri, virus
maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. ( Whaley dan Wong, 2000 ).

2. FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB ISPA


Etiologi ISPA adalah lebih dari 200 jenis bakteri, virus dan jamur. Bakteri penyebabnya
antara lain genus streptococus, Stafilococus, hemafilus, bordetella, hokinebacterium. Virus
penyebabnya antara lain golongan mikrovirus, adnovirus, dan virus yang paling sering menjadi
penyebab ISPA di influensa yang di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran
pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung. Biasanya bakteri dan virus tersebut
menyerang anak – anak di bawah usia 2 tahun yang kecepatan tubuhnya lemah atau belum
sempurna. Peralihan musim kemarau ke musim hujan juga menumbulkan resiko serangan ISPA.
Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontrubusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah
rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan.
Cara penularanya biasanya melalui medium kontak langsung seperti air ludah, darah, bersin,
udara pernapasan. Karena itu penderita ispa atas diharuskan memakai masker untuk menhindari
penularan lebih lanjut kepada orang lain.

3
3. TANDA DAN GEJALA ISPA
a. Non pneumonia
Ditandai dengan batuk, pilek, tanpa disertai dengan sesak nafas.
b. Pneumonia
Batuk, pilek disertai dengan sesak nafas atau nafas cepat.
1) Batuk, pilek dan nafas cepat
2) 2 bulan sampai 1 tahun lebih dari 50 x / mnt
3) 1 sampai 5 tahun lebih dari 40 x / mnt
Penatalaksanaan :
Dengan segera membawa anak kepetugas kesehatan atau puskesmas atau
Rumah Sakit atau segera hubungi kader-kader kesehatan terdekat
b. Pneumonia berat
Tanda dan gejala antara lain :
1) Batuk, pilek dengan nafas cepat atau sesak nafas
2) Pada umur kurang dari 2 bulan, nafas cepat lebih dari 60 x / mnt
Penatalaksanaan :
Dengan segera membawa anak kepetugas kesehatan atau Rumah Sakit
terdekat

4. KLASIFIKASI ISPA
a. Non pneumonia
Adalah penyakit yang ditandai dengan batuk, pilek, tanpa disertai dengan
sesak nafas.
b. Pneumonia
Adalah penyakit batuk-pilek disertai dengan sesak nafas atau nafas cepat.

5. PENCEGAHAN ISPA
 Menjaga keadaan gizi anda dan keluarga agar tetap baik. Memberikan ASI eksklusif
pada bayi anda.
 Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah raga teratur.
 Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer
terutama setelah kontak dengan penderita ISPA. Ajarkan pada anak untuk rajin cuci
tangan untuk mencegah ISPA dan penyakit infeksi lainnya.
 Melakukan imunisasi pada anak anda. Imunisasi yang dapat mencegah ISPA diantaranya
imunisasi influenza, imunisasi DPT-Hib /DaPT-Hib, dan imunisasi PCV.
 Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA.
 Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak dengan flu. Segera cuci
tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer setelah kontak dengan penderita ISPA.

4
 Apabila anda sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar tidak menulari anak
anda atau anggota keluarga lainnya.
 Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah.
a. Pneumonia
Dapat dicegah dengan cara :
 Menjauhkan anak dari penderita batuk
 Memberikan makanan bergizi setiap hari
 Jagalah kebersihan tubuh, makanan dan lingkungan anak
 Berikan imunisasi lengkap
b. Non Pneumonia
Bagi anak yang terinfeksi ISPA non Pneumonia perawatan dapat
dilakukan dirumah. Adapun perawatan yang dapat dilakukan ibu dirumah
antara lain :
1. Pemberian makanan
a. Berilah makanan atau ASI selama sakit
b. Perbanyak jumlahnya setelah sembuh
c. Bila muntah, usahakan anak mau makan lagi. Berikan makanan
dengan porsi kecil tapi sering.
2. Pemberian cairan atau minuman
a. Berilah minuman lebih banyak
b. Berilah ASI lebih banyak untuk bayi
c. Beri minum air hangat, air buah lebih banyak dari biasanya
Jika anak terjadi demam ; kompres dengan air dingin atau berikan obat
penurunan panas (obat warung) khusus untuk anak-anak. Hindari
pemakaian selimut atau pakaian tebal.
Jika pada anak terjadi batuk ; berikan obat batuk tradisional yang
dianjurkan oleh petugas kesehatan
Jika timbul tanda-tanda penyakit bertambah, misalnya : tidak mau
makan, tidak mau minum, sesak nafas sakit anak jadi lebih berat
segera bawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Anda mungkin juga menyukai