Anda di halaman 1dari 17

TUGAS HERBAL MEDICINE

PENGOBATAN AYURVEDA

OLEH :

KELOMPOK 5

ADE MAYA PUSPITA (2405029)

GUSTI SILVI HANDAYANI (2405030)

FADHILLA ANGGRAINI (2405031)

YESI HAMDANI (2405032)

JENI ARTA (2405033)

FENI EFRIANTI (2405034)

PRIMA PUSPITA SARI (2405035)

VIA LOVITA S RIANI (2405036)

PROGRAM PROFESI APOTEKER


SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
YAYASAN PERINTIS PADANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengobatan ayurveda pertama kali dipelopori Dhanvantari sekitar 1.500
sebelum Masehi. Namun, baru sekitar tahun 200 Sebelum Masehi, pengobatan
ayurveda ditampilkan dalam bentuk tulisan dan menyeluruh. Ayurveda
mengajarkan teknik operasi, obat-obatan dari tanaman, aroma terapi dan
mengajarkan segi gaya hidup sehat. Para pakar memperkirakan ayurveda memiliki
sejarah lebih panjang, yakni dirintis sekitar tahun 3.000 SM yang mencakup
ajaran spiritual dan perilaku. Kitab Atreya Samhita salah satu bagian ayurveda
merupakan buku medis tertua di dunia. Pada zaman itu, situasi kekuatan tenaga
sering menyebabkan terjadinya perkelahian yang menyebabkan luka pendarahan
pada hidung. Hal itu adalah hal yang lazim terjadi pada satu millennium Sebelum
Masehi, umumnya dilakukan dengan memotong hidung para tawanan perang atau
karena pertempuran. Sekitar tahun 500 Sebelum Masehi, Sushruta dari India
berhasil mengadakan rhinoplasty atau operasi mengembalikan bentuk hidung.
Sushruta menjelaskan sayatan kulit dari kepala dapat sembuh dengan ramuan
herbal atau obat-obatan dari tumbuhan.
Kini telah banyak dokter yang tertarik untuk mencoba pengobatan holistik,
suatu bentuk yang melibatkan kondisi tubuh, mental, sosial lingkungan dan
bahkan hingga dimensi spiritual yang akan mengungkapkan faktor-faktor yang
memicu suatu penyakit. Nutrisi yang baik dan seimbang serta olahraga teratur
menjadi sangat penting bagi pengobatan holistik. Tetapi kestabilan emosi dan
spiritual juga harus diperhatikan sehingga kondisi yang optimal akan tercipta.
Terapi alternatif difokuskan untuk meningkatkan proses penyembuhan sendiri,
untuk memperbaiki keselarasan antara gerak tubuh dan elemen biokimia dari
tubuh, pikiran dan emosi.
Dengan adanya kesadaran masyarakat akan kesehatannya, dan banyaknya
jenis penyakit serta mahalnya harga obat modern maka pengobatan ayurveda
dipercaya sebagai terapi tambahan yang bekerja melengkapi terapi medis yang
diberikan oleh dokter, yang bekerja secara sinergis. Bahan obat-obatan ayurveda
berasal dari bahan alam sehingga bebas efek samping. Namun untuk hasil terbaik,
instruksi dosis, dan saran mengenai pola makan harus ditaati dengan seksama.
Perlindungan menyeluruh terhadap hampir seluruh penyakit, menangani penyakit
bahkan sebelum mereka timbul, serta menjaga kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang permasalahan di atas saya merumuskan masalah
bagaimana keefektifan ayurveda sebagai alternatif penunjang terapi terhadap
suatu penyakit?

1.3 Tujuan
Dapat mengetahui keefektifan ayurveda sebagai alternative penunjang
terapi terhadap suatu penyakit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Ayurveda
Ayurveda, berasal dari India beberapa ribu tahun yang lalu. Istilah
“Ayurveda” menggabungkan kata-kata Sansekerta ayur (hidup) dan veda (ilmu
pengetahuan atau pengetahuan). Jadi, Ayurveda berarti “ilmu kehidupan”.
Pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan logika menjadi ilmu
pengetahuan. Ayurveda adalah Ilmu Pengetahuan tentang kehidupan.
Ayurveda adalah ilmu yang mencakup seluruh hidup, tubuh, pikiran dan
jiwa kita. Ayurveda didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah diagnosis dan
pengobatan. Menurut Ayurveda, kesehatan adalah kondisi seimbang dari tubuh,
jiwa, pikiran dan lingkungan. Ayurveda adalah penyembuhan dengan pendekatan
tanaman obat, yang merupakan metode unik yang holistik untuk menjaga dan
meningkatkan kesehatan melalui tahapan: Pembersihan (cleansing), Peremajaan
sel (rejuvenasi) dan Penyembuhan (managing disease).
Pengobatan ayurveda bertujuan untuk mengintegrasikan dan
menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan jiwa, dengan demikian, beberapa melihatnya
sebagai keseimbangan ini diyakini menyebabkan kebahagiaan dan kesehatan, dan
membantu mencegah penyakit “holistik.”. Pengobatan ayurveda juga
memperlakukan masalah spesifik kesehatan fisik dan mental. Sebuah tujuan
utama dari praktek ayurveda adalah membersihkan tubuh dari zat yang dapat
menyebabkan penyakit, sehingga membantu untuk membangun kembali harmoni
dan keseimbangan.
2.2 Konsep Dasar Aryuveda
Pada umumnya dalam pengobatan ayurveda penyebab penyakit karena tidak
seimbangnya unsur-unsur yang ada di dalam tubuh yang dikenal dengan unsur Tri
Dhosa. Tri dosha berasal dari kata Sangsekertha (India kuno), yang berakar dari
kata Tri dan Dosha. Tri artinya tiga dan Dosha yang asal katanya Dhus, Dhus
berarti melemahkan, atau merusak yang lain atau bisa juga diterjemahkan merusak
keseimbangan dan keharmonisan badan. Tri dosha terdiri dari: Vatta (angin atau
udara atau akasa), Pitta (Empedu atau panas atau teja) dan Kapha (Lendir atau air
atau apah atau pertiwi).
1. Vatta
Vata adalah kekuatan konseptual yang terdiri dari elemen eter (space) dan
udara. Dibentuk dari yang bersifat mirip udara, gas atau angin, yang memiliki
berepa ciri khas sebagai sifat seprti ringan, kering, dingin, sejuk, sifatnya bergerak
atau menggerakan. Angin atau udara ini sebagai sumber energi (melalui gerak,
napas) dan membantu pengeluaran ekskreta (berak, kencing, keringat) serta
penyalur rangsangan dalam saraf. Memiliki fungsi didalam tubuh sebagai
penerima rangsangan sensorik dan motorik dan membantu metabolism jaringan
serta mengatur fungsi hidup, termasuk janin.
Bila keadaan vata dalam tubuh tidak seimbang dengan ciri-ciri sebagai
berikut: tubuh terasa kemasukan angin, tidak dapat mempertahankan posisi tubuh
dengan benar (sempoyongan), kurang kreatif/gembira, terasa haus, terasa
mengigil/, beberapa bagian tubuh gemetar / tremor, badan sakit atau meriang
diseluruh tubuh terasa ada angin dingin, kulit terasa kasar, badan terasa dingin,
terasa pahit atau sepet dilidah, terasa ada pengkerutan (kulit, otot dan saraf), tidak
bergairah, nafsu bicara kurang, gerakan tubuh kurang terkendali.
Penyebab penyakit pada vata ini dikarenakan makan atau minum yang
terlalu asam, aktivitas berlebihan/kelelahan, luka parah, berhujan-hujanan, sering
menahan keluarnya ekskreta (kencing, berak) atau bisa juga terlalu lama duduk.
Biasanya sakit ini sering muncul pada musin angin, hujan, dingin, dipagi hari
(menjelang pagi), menjelang malam, bahkan bisa setelah makan. Tempat yang
mendominasi vata pada usus besar, kandung kencing, panggul/persendiaan,
telinga, tulang.
Unsur vata ini adalah hal yang paling utama didalam tri dosha. Sistem
kerjanya cepat dan mandiri serta memiliki pengaruh yang kuat dibandingkan pitta
dan kapha. Penyakit yang ditimbulkan berupa penyakit sebaa atau dumelada
(vatha): ini akan muncul bila bayu atau angin (pada ruang / eter) dalam tubuh
meningkat.
Obatnya dari tanaman obat yang memiliki rasa ambar, pada umumnya
memiliki aneka warna bunga. Contoh ramuan untuk mengatasi sakit karena angin
(vata): Kulit (babakan) ranting dapdap dicampur dengan ketumbar bolong, garam
ireng, (uyah areng), cara membuatnya diulek atau dilumatkan lalu disaring untuk
diminum airnya setengah gelas 3x sehari.Sebaiknya juga punggung dikerok
menggunakan uang logam yang dibasahi minyak kelapa yang dicampur dengan
perasan air jahe merah.
2. Pitta
Pitta adalah sebuah kekuatan yang diciptakan oleh interaksi dinamis
antara air dan api. Pitta Berfungsi sebagai pembakar atau mencerna atau bertugas
mengontrol dan bertanggung jawab terhadap semua metabolisme fisika-kimia
didalam tubuh. Area kerjanya pada daerah pencernaan, menyerap makanan, pada
hati dan limfa sebagai pemberi warna makanan, pada jantung pemberi keinginan
dan kerinduan dan pada mata pemberi warna dan bentuk objek serta pada kulit
sebagai pemberi panas atau pelumas dari cahaya. Ditandai dengan ensim
meningkat, lapar, tubuh terasa ringan.
Gangguan-ganggan unsur pada pitta ini biasanya akibat dari makan tidak
teratur, puasa, asam, asin, pedas, panas, banyak lemak, hasil permentasi
tuak/arak/tape, buah yang rasanya asam. Mengakibatkan suhu tubuh tidak setabil,
kekuatan mencerna serta metabolisme terganggu, kurang bergairah, bisa juga
terasa terbakar pada organ tubuh, sakit seperti diisap dan terasa panas. Penyakit
karena panas (pitta): ini akan muncul bila teja atau agni atau api atau panas dalam
tubuh mendominasi.
Obatnya bisa berupa ramuan yang memiliki sifat tis (kapha) atau
mendinginkan yaitu tanaman obat yang memiliki rasa pahit dan dan nyem, Contoh
ramuan: siapkan akar kliki jarak digerus halus lalu diisi dengan sedikit asam ireng
(lunak tanek), sedikit temutis, semua ramuan itu dilumatkan untuk diambil airnya,
lalu diminum sebagai loloh. Ampas atau sisa saringan bisa ditambah dengan
bawang merah dan sedikit adas untuk dipakai boreh disekitar bawah perut
(sisikan), ini sangat bagus untuk sakit anyang-anyangan atau kencing seret karena
perut panas. Bisa juga menggunakan resep lain berupa daun miana cemeng sekitar
15 lembar direbus lalu ditambahkan dengan 1 sendok minyak kelapa tanusan lalu
diminum 3x sehari. Ramuan lain bisa juga kelapa gading muda (kuhud nyuh
gading) dipotong ujungnya sampai ketemu airnya, lalu dipanaskan / dipanggang
pada bara api, setelah panas airnya dicampurkan dengan telor ayam kampung lalu
diminum dalam keadaan hangat-hangat, dagingnya kelapa muda tersebut juga
dimakan. Untuk boreh bisa dibikinkan dengan ramuan dari daun liligundi diulek
pakai lulur ditambah sedikit minyak kelapa lalu dipanaskan (didadah) untuk
dipakai boreh atau lulur. Atau bisa juga dengan memakai daun sembung dicampur
dengan buah pisang batu, asam ireng (lunak tanek), 2 iris isen (laos), semua bahan
tersebut dilumatkan halus bisa tambahkan sedikit air, diperas lalu diminum
3xsehari masing-masing satu glass.
3. Kapha
Kapha adalah mewakili konsep keseimbangan antara air dan bumi.
Dibentuk dari zat cair seperti air + mineral. Berfungsi sebagai cairan inter dan
intra sellular didalam dan diluar sel. Zat kapha ini dominan menempati pada
rongga-rongga atau celah-celah tubuh seperti perut, lambung, rongga dada, paru,
tenggorokan, kepala, jantung, hidung, mulut, lendir, cairan tubuh, cairan sendi.
Pada rongga lambung bertugas membasahi atau merendam makanan sehingga
makanan mudah menjadi pasta. Pada otot membantu kontraksi otot tonus dalam
pergerakannya. Pada mulut atau lidah sebagai pengecap sad rasa (manis, masam,
asin, pedas, pahit dan sepet). Pada kepala sebagai alat pengindra, pengingat dan
perasa. pada sendi bertugas sebagai pemelihara pergerakan sendi serta pada kulit
sebagai pelumas atau meminyaki kulit agar kulit terlihat mulus (tidak kusam).
Gangguan pada unsur kapha seperti badan terasa dingin berair dan agak
berat, kurang merasakan sakit atau saraf kurang peka, gatal-gatal pada kulit dan
terasa kurang berminyak, terasa kosong diperut atau kolon, sendi terasa lepas,
pengeluaran ekskresi berlebihan, reaksi suhu tubuh terhadap suhu lingkungan
menurun, flue, bersin-bersin. Biasanya penyakit ini dominan muncul pada pagi
hari setelah matahari terbit, sore hari setelah matahari terbenam.
Penyakit yang ditimbulkan berupa penyakit nyem atau dingin (kapha): ini
akan muncul bila apah atau air didalam tubuh meningkat. Obatnya berupa bahan
dari yang bersifat panas atau hangat yaitu tanaman obat yang memiliki rasa manis
dan asam, pada umumnya dari tanaman obat yang memiliki bunga berwarna putih,
kuning dan hijau. Biasanya dibuat ramuan dengan bahan dari daun jinten (5
lembar), caranya cuci bersih daun jinten tersebut, kemudian dihaluskan, setelah
halus dimasukan (seduh) dengan 1/2 gelas air panas, biarkan agar sedikit dingin
lalu disaring kemudian siap diminum 3 kali sehari. Resep dari ramuan lain bisa
juga dengan 30 gram lengkuas yang sudah diiris-iris, 20 gram jahe yang telah
diiris-iris, 2 batang serai, 10 butir cengkih, 6 butir kapulaga, dan gula aren
secukupnya. Cara Pembuatan: rebus bahan tersebut dengan 2 glas air hingga
tersisa 1 glass, disaring, kemudian siap diminum selagi hangat, 3 kali sehari.
2.3 Pengobatan Ayurveda
Ayurveda selain pengobatan terhadap suatu penyakit juga berfokus pada
gaya hidup dan rutinitas sehari – hari dari seorang individu. Beberpa hal yang
menyangkut kesehatan seperti:
Pola hidup sehat
Pola Hidup Sehat memang sering diabaikan masyarakat, hal ini tampak
dari berbagai penyakit yang sekarang ini di alami masyarakat yang beragam. Tips
cara hidup sehat sangat penting diketahui oleh kita semua agar terhindar dari
berbagai macam penyakit dan badan senantiasa sehat dan bugar. Ada banyak pola
hidup sehat yang perlu diperhatikan. Diantaranya memperhatikan pola makan,
olah raga, istirahat dan gaya hidup.
Hidup sehat adalah hal dan kebutuhan setiap orang. Kesehatan adalah hal
terpenting dari segalanya, tapi terkadang orang melupakan kesehatan mereka demi
mencari nafkah untuk keluarga. Gaya hidup modern saat ini banyak sekali yang
tidak sesuai dengan pola hidup sehat sehingga manusia modern sekarang ini lebih
rentan terhadap penyakit jantung, kanker, diabetes, dan lain-lain.
Meskipun di jaman modern ini segala hal serba instan dan praktis, namun
kita tidak boleh sama sekali mengacuhkan pola hidup sehat yang bisa menjaga
kesehatan tubuh dan menghindarkan dari berbagai macam penyakit. Karena
mencegah lebih baik daripada mengobati. Tips pola hidup sehat dengan membuat
perubahan kecil, mengambil langkah-langkah lebih lanjut, konsumsi buah untuk
makanan sehari-hari, minum air yang cukup. Ini hanya beberapa cara untuk dapat
memulai menjalankan pola hidup sehat tanpa perubahan drastis.
Salah satu masalah terbesar di Indonesia adalah kurangnya aktivitas fisik
(olah raga ). Sebenarnya, gerakan sederhana yang dilakukan sudah cukup. Bahkan
kegiatan sehari-hari seperti tugas, berkebun dan berjalan dapat dimaksimalkan.
Manfaat Pola Hidup Sehat
•Mengurangi resiko jantung, stroke dan penyakit diabetes
•Meningkatkan stabilitas sendi
•Meningkatkan dan meningkatkan jangkauan pergerakan
•Bantuan mempertahankan fleksibilitas
•Menjaga massa tulang
•Mencegah osteoporosis dan patah tulang
•Meningkatkan mood dan mengurangi gejala kecemasan dan depresi
•Meningkatkan harga diri
•Meningkatkan memori pada orang lanjut usia
•Mengurangi stress
Tips Pola Hidup Sehat
 Kurangi makanan berlemak tinggi, seperti mentega, margarine, dan santan.
Lebih baik dapatkan asupan lemak alami dari kacang-kacangan atau biji-
bijian. Lupakan jeroan, otak, makanan berkuah santan kental, kulit ayam dan
kuning telur. Pilihlah daging tanpa lemak, makanan berkuah bening, susu
rendah lemak, susu kedelai, yogurt, putih telur, dan ikan sebagai sumber
protein yang baik
 Sedapat mungkin hindari bahan pangan atau bahan pengawet yang dalam
jangka panjang dapat menjadi pemicu kanker.
 Pilih makanan atau minuman yang berwarna putih alami (bukan di-bleach).
Gunakan pewarna dari bahan makanan misalnya warnet coklatnya dari bubuk
coklat, merahnya strowbery, kuningnya kunyit, dan hijaunya daun suji. Jangan
menambahkan saus, kecap, garam dan bumbu-bumbu penyedap secara
berlebihan. Perbanyak makan buah dan sayuran.
 Teknik pengolahan makanan juga mempengaruhi mutu makanan. Pilih
makanan dengan metode memasak dikukus, direbus, atau ditumis dengan
sedikit minyak.
 Perbanyak minum air putih, mineral 8 gelas sehari, hindari minuman
beralkohol, bersoda dan minuman dengan kandungan gula dan kafein tinggi.
Jus sayuran dan buah baik untuk menjaga dan memelihara kesehatan tubuh.
 Hindari Stress, kalau bisa dalam satu minggu coba luangkan beberapa jam
untuk happy time, lakukan hobby, jalan-jalan, atau apa pun yang bisa
membuat pikiran tenang.
 Olah raga teratur
 Kualitas tidur yang baik, proses recovery badan itu terjadi saat kita berisitrahat,
jadi adalah sebuah keharusan untuk tidur yang cukup dan sebisa mungkin
membuatnya berkualitas. Berkualitas di sini adalah kondisisi di mana anda
bisa merasa pulas dan mendapatkan kesagaran ketika bangun.
Penyebab Penyakit
Berbagai penyebab itu berdasarkan atas asal penyebab penyakit, yaitu:
1) Penyakit yang berasal dari dalam tubuh sendiri, termasuk penyakit psiko-
somatik. Sel, organ atau sistem yang ada di dalam tubuh manusia mengalami
kelainan bentuk atau kerusakan, sehingga fungsinya tidak normal.
2) Penyakit yang disebabkan oleh faktor kausa fisik dan luar tubuh, seperti bibit
penyakit yang menyerang tubuh, atau diserang oleh orang dengan sabit
sehingga luka. Teriris pisau, terpukul palu, tertusuk paku, tersiram air panas,
kulit terbakar, merupakan penyakit akibat terkena benda fisik ketika sedang
bekerja. Demikian pula luka, cedera, atau patah tulang akibat kecelakaan,
termasuk di dalam kategori ini.
3) Penyakit yang berasal dan takdir, pengaruh planet, musim, dan sebagainya.
Penyakit ini muncul sering tidak diketahui penyebabnya, sehingga dikatakan
sebagai takdir. Tiba-tiba badannya panas tanpa diketahui penyebabnya. Pada
umumnya dalam pengobatan Ayurveda penyebab penyakit karena tidak
seimbangnya unsur-unsur yang ada di dalam tubuh yang dikenal dengan unsur
Tri Dhosa.
2.4 Jenis terapi yang dipakai antara lain :
 Menyeimbangan dengan teknik pemijatan mengunakan minyak dengan ramuan
herbal yang dibuat secara traditional dari berbagai ramuan yang memiliki efek
hangat yang mampu menstimulasi keseimbangan unsur Pitha (api), Kapha
(Angin) dan Vatta (Air) yang ada di dalam tubuh.
 Melakukan aktivitas gerak yoga, dengan tujuan agar mau keluar keringat.
Dengan bergerak, detak jantung akan meningkat dan menyebabkan keluarnya
toxin tubuh berupa keringat atau toxin lainnya, akan lebih mudah masuk
kesaluran pembuangan (urine , feces), sehingga badan akan merasa agak
ringan, badan lebih fleksible, dan lebih bertenaga.
 Pengobatan yang menggunakan uap dari herbal yang dipanaskan. Herbal
dididihkan lalu disalurkan dengan pipa menuju ke beberapa bagian tubuh,
terutama otot-otot, tulang belakang, pinggul, persendian lutut dan bagian
lainnya dari tubuh yang menimbulkan rasa hangat menyegarkan serta cukup
baik untuk mengilangkan rasa tegang, atau kalau fasilitas memadai dengan
sistem steam bath yaitu mandi uap panas, dimana badan dimasukkan ke suatu
ruangan yang telah diuapi dengan ramuan herbal yang telah dipanaskan dengan
suhu yang panas, sehingga keringat keluar bersama toksin yang ada.
 Pemijatan Bola Ball yang agak lembut mengunakan minyak herbal untuk
penyeimbangan panas, dingin dan lembab di dalam tubuh. Suatu herbal yang
dicampurkan dengan sebagai herbal nutrisi. Herbal yang agak panas ini
dibungkus dengan kain yang agak lembut, kemudian digosokkan pada badan
dan difokuskan pada persendian dan otot-otot tubuh.
 Pengobatan dengan tenaga Prana, Kesadaran manusialah yang melakukan
“Transformasi Fourier” (sebuah konsep matematika yang dapat memetakan
semua proses fisik di alam dalam bentuk frekuensi dan amplituda serta
kelipatannya) agar dapat mewujudkan informasi tersebut ke dalam ruang dan
waktu. Penjabaran lebih lanjut model ini adalah kesadaran manusia (pikiran)
dapat mengambil semua getaran yang ada di alam. Kemudian melalui proses
transformasi tenaga prana, abstraksi dapat diwujudkan ke dalam ruang dan
waktu. Karena pikiran dan perasaan kita adalah pemicu dan pengarah energi,
maka kita harus membiasakan diri untuk berpikir dan berperasaan positif;
penuh cinta kasih, kebahagiaan. Bahkan bukan hanya pada saat penyembuhan,
tetapi setiap saat, setiap detik dalam hidup kita. Dengan demikian maka tubuh
penyembuh akan menjadi bersih energinya, mudah menjadi penyalur energi
Illahi
 Therapy Akupuntur, Penusukan titik akupunktur akan memberikan efek pada
tempat perangsangan maupun di tempat yang jauh dari tempat perangsangan
melalui jalur persarafan (saraf tepi dan pusat), neurohumoral dan meridian.
Jarum yang digunakan adalah jarum akupunktur yang sekali pakai untuk
menghindari infeksi dan penularan penyakit. Rangsangan
akupuntur→merengsang sistem imun tubuh →membentuk reaksi antigen-
antibody→yang membuat sistem saraf memberi feed back→dengan
dikeluarkannya suatu hormon. Akupunktur relatif tidak menimbulkan efek
samping. Efek samping akupunktur sangat minimal. Efek samping yang jarang
terjadi adalah hematom (bengkak ringan) terjadi hanya dibawah 5%, dan nyeri
di tempat penusukan (tergantung dari sensitifitas seseorang). Rasa nyeri, sedikit
ngilu/ pegal pada umumnya tidak berarti, sebagai tanda terangsangnya sistem
persarafan. Untuk hasil yang optimal, akupunktur umumnya dilakukan 2 kali
seminggu (tergantung keadaan penyakit) sampai mencapai hasil yang
diinginkan.
2.5 Penggunaan Klinis
Penggunaan klinis yang dibahas disini merupakan hasil penelitian yang
diambil dari jurnal ilmiah.
a. Pengobatan Ayurveda untuk Skizofrenia
Pengobatan ayurveda telah digunakan untuk mengobati masalah kesehatan
mental sejak 1000 SM. Penelitian dilakukan dengan menyertakan semua uji klinis
acak membandingkan obat atau terapi ayurveda dengan plasebo, obat anti psikotik
tipikal atau atipikal, untuk skizofrenia dan psikosis seperti skizofrenia. Hasil yang
diperoleh dari penelitian:
1. Herbal ayurveda vs placebo:
2. Herbal ayurveda vs obat anti psikotik (klorpromazin):
b. Ayurveda dan Jaminan pengobatan herbal untuk hiperlipidemia: peninjauan
secara sistematis terhadap uji coba terkontrol secara acak dan desain quasi-
eksperimental
c. Pengobatan Ayurveda untuk Rheumatoid Arthritis: tinjauan sistematis
Metode yang digunakan yakni pencarian literatur secara komputerisasi
pada berbagai sumber kemudian kualitas metodologi diuji dengan skala Jadad.
Dari hasil diperoleh kesimpulan bahwa ada kekurangan RCT obat-
obatan ayurveda untuk RA. RCT yang ada gagal untuk menunjukkan secara
meyakinkan bahwa perawatan tersebut adalah pilihan terapi yang efektif untuk
RA.
2.6 Ramuan
Dravya
Kata dravya bermakna materi atau benda. Dalam hal ramuan obat,
pengertian dravya meliputi juga bahan atau materi dan obat. Menurut Ayurveda,
obat atau dravya dibagi atas duá jenis, yakni: Vyakta, yang tampak (obat skala)
danAvyakta, yang tidak tampak (obat niskala). Berdasarkan atas unsur panca
mahabhuta (lima unsur kasar, yang tampak, vyakta) yang mendominasi materinya,
vyakta dravya terbagi atas lima tipe. Kelima tipe tersebut adalah:
a. Parthiva Dravya
Obat yang termasuk tipe parthiva dravya (mungkin lebih tepat disebut
parthiva vyakta dravya) bentuknya padat. Oleh karena didominasi oleh unsur
perthivi (bumi, tanah) dan panca mahabhuta. Pada umumnya ramuan jenis ini
memiliki sifat guna gura (berat), sthira (stabil, mantap), sthula (kasar), dan
mempunyai kelebihan dibandingkan ramuan obat lainnya dalam hal gandha atau
bau. Obat tipe ini dapat berfungsi untuk menambah berat badan, memantapkan
atau menstabilkan serta mengompakan (mamadatkan) dan memontokkan tubuh.
Ramuan obat yang tergolong dalam tipe parthiva dravya adalah : mrt
(lumpur), sudha (kapur), sarkara (pasir), asman (batu), lavana (garam), kuta
sarkjara (batu alkali yang diperoleh dari dalam gua), anjana (kolirium), gairika
(oker merah), loha (logam besi), vimala (semacam pirite), kancana (emas), rasa
(air raksa), Uparasa, kapala (pecahan periuk tanah), mukta (permata) dan batu
mulia.
b. Apya Dravya
Ramuan obat apya dravya bentuknya cair, karena didominasi oleh apah
atau jala (air) dan panca mahabhuta. Ramuan ini mempunyai sifat guna sita
(dingin), guru (berat), snigdha (lembut, berminyak), lembam, pekat dan memiliki
kelebihan dalam hal rasa atau kecap. Obat ini dapat mengakibatkan badan
berminyak, abhisyandi (menyumbat saluran sirkulasi), kleda (bergetah, lengket),
prahlada (bahagia) dan bandha (perlekatan penyatuan).
c. Taijasa Dravya
Ramuan obat taijasa dravya ini memiliki guna raksa (tak berminyak),
tiksna (tajam), visada (tak licin), suksma (halus) dan mempunyai kelebihan dalam
hal rupa atau varna. Obat ini didominasi oleh unsur teja (sinar, suhu) atau agni
(api) dan panca mahabhuta. Obat jenis ini dapat menyebabkan rasa terbakar, bha
(aura) dan memberikan corak tertentu pada tubuh.
d. Vayvya Dravya
Ramuan obat vayvya dravya didominasi oleh unsur vayu (angin, udara,
gas) dan panca mahabhuta. Obat ini memiliki guna raksa (tak berminyak), visada
(tak licin), laghu (ringan) dan memiliki kelebihan dalam sparsa atau raba. Obat ini
berkhasiat untuk menimbulkan kekasaran atau kekasatan, mendinginkan, bergerak
dan glani (merasa lelah tanpa kerja).
e. Akasiya Dravya
Ramuan obat jenis akasiya dravya didominasi oleh unsur akasa dan panca
mahabhuta. Obat tipe ini memiliki guna suksma (halus), visada (tak licin), laghu
(ringan). Dan memiliki kelebihan dibandingkan dengan ramuan tipe dalam hal
sabda, bunyi atau suara. Obat ini berkhasiat dalam penyerapan atau perembesan
(penyebaran) dan dapat meringankan tubuh.
2.7 Contoh Sediaan Ayurveda
1. Hyponidd
Merupakan suplemen herbal ayurveda yang mengontrol gula darah dan
kadar lipid. Hyponidd juga membantu untuk mendukung dan meningkatkan
fungsi ovarium dan membantu kesuburan. Sindrom ovarium polikistik terjadi
pada 5-15% perempuan dalam populasi, dan sering mengurangi resistensi.
Hyponidd dengan insulin untuk kadar lemak dalam darah dan melindungi dari
penyakit jantung. Tidak ada alasan untuk menambahkan lebih banyak antioksidan
karena mengandung antioksidan alami dan meremajakan kalori.
Hyponidd berisi ramuan berikut dan mineral: Momordica charantia,
Azadirachta Melia, Guduchi Pterocarpus, Gymnema Sylvestre, Enicostemma
Coast, Emblica officinalis, Eugenia Yambol. auriculata Cassia, Curcuma Longa.
Hyponidd berguna untuk menjaga tingkat normal glukosa darah,tidak
menyebabkan hipoglikemia. Membantu menjaga tingkat lipid yang normal dan
meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Hyponidd juga membantu
mempromosikan fungsi ovarium normal. Bagi wanita dengan PCOS (polycystic
ovarian syndrome) mungkin berguna.
2. K-Ayurveda AyuLite
Ayulite adalah kombinasi herbal yang melindungi, mengatur dan
membantu menguatkan fungsi hati agar dapat mengabsorbsi dan memurnikan
darah lebih baik. Komposisi:
 Ekstrak herba Andrographis Paniculatau
 Ekstrak Tecoma Undulate
 Ekstrak herba Tephrosia Purpurea
 Ekstrak herba Phyllanthus Niruri
 Ekstrak herba Eclipta Alba
 Cortex Holarrhena Antidysenterica
 Radix Glicyrrhiza Glabra
 Ekstrak herba Fumaria Paviflora
 Rhizoma Tinospora Cordifolia
 Radix Hedychium spicatuma
 Radix Boerhaavia diffusa
Bekerja sebagai Anti hepatotoksik, Hepatoprotektif, Merangsang daya
tahan, Anti radang, Analgesik, Meningkatkan fungsi hati, Anti virus, dan
Hepatonik. Secara tradisional digunakan untuk : Hepatitis yang disebabkan oleh
virus, Keracunan pada hati, Sirosis pada hati, Pembengkakan hati, Penyakit
kuning, Edema, Kehilangan selera makan dan Tonik hati.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Ayurveda adalah ilmu yang mencakup seluruh hidup, tubuh, pikiran dan
jiwa kita. Ayurveda didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah diagnosis dan
pengobatan. Menurut Ayurveda, kesehatan adalah kondisi seimbang dari tubuh,
jiwa, pikiran dan lingkungan. Pada umumnya dalam pengobatan ayurveda
penyebab penyakit karena tidak seimbangnya unsur-unsur yang ada di dalam
tubuh yang dikenal dengan unsur Tri Dhosa. Tri dosha terdiri dari: Vatta (angin
atau udara atau akasa), Pitta (Empedu atau panas atau teja) dan Kapha (Lendir
atau air atau apah atau pertiwi).
Dalam pengobatan menekankan adanya keseimbangan sistem organ-organ
tubuh. Yang dapat dilakukan dengan berbagai cara : B – Balancing, A –
Activating, D-Defending. Jenis Pengobatan Ayurveda antara lain dengan teknik
pemijatan, gerak yoga, Pengobatan yang menggunakan uap dari herbal yang
dipanaskan, Pemijatan Bola Ball, Pengobatan dengan tenaga Prana dan Terapi
akupuntur.
Penggunaan klinis dari hasil penelitian yaitu sebagai pengobatan ayurveda
untuk Skizofernia, hiperlipidemia, dan Rheumatoid Arthritis. Ramuan ayurveda
yaitu Dravya ( Apya Dravya, Taijasa Dravya, Vayvya Dravya, Akasiya Dravya).
Contoh sediaan ayurveda Hyponidd dan K-Ayurveda AyuLite.
3.2 Saran
Pembaca diharapkan dapat membahas tentang berbagai jenis pengobatan
tradisional dari berbagai Negara lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Ayurvedic Medicine: An Introduction.

BB, Singhn et al. 2007. Ayurvedic and collateral herbal treatments for
hyperlipidemia: a systematic review of randomized controlled trials and
quasi-experimental designs.

J, Park dan Ernst E. 2005. Ayurvedic medicine for rheumatoid arthritis: a


systematic review.

Kumar, Krishna. 2011. The efficacy of Ayurvedic treatment for rheumatoid


arthritis: Cross-sectional experiential profile of a longitudinal study.
International Journal of Ayurveda Research 2 (1): 8-13.

Rastogi, Sanjeev. 2010. Building bridges between Ayurveda and Modern Science.
International Journal of Ayurveda Research 1 (1): 41-46.

V, Agarwal et al. 2007. Ayurvedic medicine for schizophrenia.

Valiathan, MS dan Urmila Thatte. 2010. Ayurveda: The time to experiment.


International Journal of Ayurveda Research 1 (1): 3.

Anda mungkin juga menyukai