Sambungan Baut PDF
Sambungan Baut PDF
JURUSAN SIPIL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
SAMBUNGAN SEDERHANA
PENDAHULUAN
Main Menu
1
SAMBUNGAN GESER BAUT:
METODE KERUNTUHAN
Sebelum kita membicarakan angka kekuatan khusus bagi baut,
berbagai macam keruntuhan yang mungkin terjadi pada sambungan
dengan bahan baut pada geser akan diperiksa. Ada dua macam
keruntuhan yaitu keruntuhan pada baut dan keruntuhan pada bagian
yang disambung. Mengingat bagian dari sambungan ditunjukan pada
gambar a dibawah keruntuhan pada bagian baut bisa disumsikan
seperti pada gambar. Nilai tegangan geser rata-rata pada kasus ini
adalah :
P P
fv = =
A πd 2 / 4
Dimana P adalah beban yang bekerja pada baut, A adalah luas
penampang dari baut, dan d adalah diameter penampang. Kemudian
beban bisa ditulis sebagai :
P = fv A
Main Menu
Main Menu
2
DAYA DUKUNG DAN SYARAT
JARAK
Jarak tambahan dan syarat jarak tepi.
Untuk menjaga kebersihan antara mur baut dan menyediakan ruang
bagi wrench sockets, maka AISC J3.3 mensyaratkan bahwa pusat ke
pusat jarak baut (dalam berbagai arah ) tidak boleh kurang dari 2⅔ d
dan tidak boleh lebih dari 3d, dimana d adalah diameter baut. Jarak
tepi minimum ( dalam berbagai arah ) di berikan oleh AISC tabel J3.4
sebagai fungsi dari ukuran baut dan tipe tepi – sheared, rolled, atau
gas cut.
Main Menu
Main Menu
3
Contoh 7.1
Periksa bantalan, ruang baut dan jarak tepi untuk sambungan yang
ditunjukan pada gambar berikut.
Penyelesaian:
Dari AISC J3.3, ruang minimum dalam berbagai arah adalah:
2⅔ d = 2.66(¾) = 2.00 in
ruang aktual = 2.50 in > 2.00 in (OK)
Jarak tepi minimum dalam berbagai arah didapatkan dari AISC tabel
J3.4.
Jika kita asumsikan Sheared Edges (keadaan terburuk) jarak tepi
minimum adalah 1¼ in.
Main Menu
Karena ada dua baut dalam arah pembebanan, daya dukung bisa dicari
dari rumus AISC J3.1a. Daya dukung dari pelat penyambung akan dikontrol
karena ini adalah bagian paling tipis dalam sambungan.
Untuk sambungan sederhana, dan tiap baut menahan beban yang sama
besarnya. Untuk satu baut,
65
Pu = = 16.25 kips < 29.36 (OK)
4
4
BAUT BIASA
Kita mulai pembahasan dengan kekuatan baut dengan baut biasa, yang
mana berbeda dari baut kekuatan tinggi tidak hanya pada bagian bahan
penting saja, tetapi juga pada bagian dimana kita tidak bisa menghitung
untuk himpitan gaya dari pengencangan baut. Baut biasa, juga dikenal
sebagai Unfinished bolts, yang didesain oleh ASTM A307.
Perencanaan kekuatan geser dari baut A307 adalah ΦRn, dimana faktor
reduksi Φ adalah 0.75, dan kekuatan geser nominal adalah:
Rn = FvAb
Dimana:
Fv = tegangan geser ultimate
Ab = luas penampang bagian unthreaded baut (ini juga
disebut sebagai luas baut nominal atau luas badan
nominal)
Tegangan geser ultimate diberikan oleh tabelAISC J3.2 adalah 24 ksi,
memberikan kekuatan nominal sebesar :
Rn = FvAb
Main Menu
Contoh 7.2
Tentukan perencanaan kekuatan dari sambungan yang ditunjukan
gambar 7.9 berdasarkan geser dan tekan.
Penyelesaian:
Sambungan yang ada bisa diklasifikasikan sebagai sambungan
sederhana, dan tiap baut bisa dianggap untuk menahan beban
perhitungan yang diberikan. Ini akan tepat pada kasus terbesar untuk
menentukan strength coresponding pada satu baut dan kemudian
dikalikan dengan jumlah total baut.
Kuat geser: pada kasus ini geser tunggal, dan kekuatan desain baut
adalah; ΦRn = 0.75(24Ab).
Main Menu
5
luas nominal baut adalah:
πd 2
π ( 34 ) 2
Ab = = = 0 . 4418 in 2
4 4
Kekuatan geser desain tiap baut adalah:
ΦRn = 0.75(24)(0.4418) = 7.952 kips
Ada dua baut pada arah pembebanan, jadi ruang dan batas jarak tepi akan
diperiksa.
1.5d = 1.5(¾) = 1.125 in < L e = 1.5 in (untuk kedua batang dan pelat
penyambung)
3d = 3(¾) = 2.25 in < s = 3 in