Proposal Fix
Proposal Fix
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari genus plasmodium yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles
betina. Istilah malaria dari dua kata bahasa Italia, yaitu “mal” (buruk) dan “area”
(udara) atau buruk karena dahulu banyak terdapat di daerah rawan-rawan yang
mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga mempunyai beberapa nama lain,
seperti demam aroma, deman rawa, demam tropik, demam pantai, demam
changers dan demam kura. Malaria ditemukan hampir seluruh bagian dunia,
penyakit malaria. Pengetahuan yang rendah tentang malaria, sikap yang tidak
pada malam hari tanpa memakai baju tertutup atau pelindung diri dari gigitan
nyamuk seperti lotion anti nyamuk, obat anti nyamuk bakar akan mempercepat
sepanjang malam. Demikian juga tindakan masyarakat yang tidak perduli dengan
1
genangan air yang tidak dibersihkan sehingga menyebabkan tempat yang
sebanyak 26 juta kasus dilaporkan pada tahun 2011, 106.820 orang dilaporkan
malaria sebagai isu penting dalam mencapai tujuan Millenium Development Goal
(MDGs) atau pembangunan Millenium pada tahun 2015. Data tentang jumlah
malaria di Sulawesi Tengah pada tahun 2008 secara klinis 75.020 kasus dan yang
dinyatakan positif adalah 10.926 kasus, sebanyak 1.048 orang diketahui rawat
inap di berbagai RSU di kota Palu (Profil SulTeng, 2011). Berdasarkan data profil
Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2010, angka kesakitan malaria
yang diukur dengan Annual Parasite Incidence (API) sebesar 6,55 %. Begitu juga
angka kesakitan malaria yang diukur dengan Annual Malaria Incidence (AMI)
An.Barbirostris yang cukup banyak sehingga daerah ini digolongkan daerah passif
2
penyakit malaria pada masyarakat Sulawesi Tengah secara khusus di Kelurahan
Poboya Kota Palu. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah ada hubungan tingkat
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3
d. Diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap perilaku
D. Manfaat Penelitian
penyakit malaria.
3. Bagi Peneliti
4
4. Bagi Kelurahan Poboya Kota Palu/Puskesmas/Instansi Kesehatan
E. Keaslian Penelitian
yang hampir serupa dengan penelitian ini antara lain yaitu penelitian dari
sikap penderita dalam hal ini memiliki hubungan yang berarti dalam perilaku
deskriptif. Dari hasil penelitian ini, hasil penelitian yang dilakukan yaitu
pengetahuannya baik yakni sebanyak 199 orang (74,5%), untuk Sikap masyarakat
5
tentang penyakit malaria yaitu hanya dalam tingkatan cukup yaitu sebanyak 226
orang (84,6%), dan untuk perilaku responden yang mencakup 3 domain perilaku
kesehatan yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan yang terbanyak adalah cukup
yaitu sebanyak 223 orang (83,5%). Hal ini menggambarkan bahwa perilaku
masyarakat yang ada di Desa Tunggulo baru sebatas pada perilaku sakit yaitu
malaria, namun terdapat perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan.
Penelitian ini memiliki waktu, tempat dan desain penelitian yang berbeda yaitu
dilakukan di Kelurahan Poboya Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah pada Januari
2014 dengan jenis penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi survei
deskriptif. Karakteristik dari subyek yang akan diteliti dalam penelitian ini pun
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
7
e. Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
seperti ini dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif
apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak
a. Tahu (know)
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
8
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
f. Evaluasi (evaluation)
2. Sikap
a. Pengertian sikap
Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau objek. Newcomb, salah seorang ahli psikologi
(Notoatmodjo, 2003).
9
Diagram dibawah ini lebih dapat menjelaskan uraian tersebut
Sikap
(Tertutup)
b. Komponen sikap
utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan
2003).
c. Tingkatan sikap
1) Menerima (receiving)
10
2) Merespon (responding)
pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti orang menerima ide
tersebut.
3) Menghargai (valuing)
ketiga.
a. Pengertian
11
menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata
b. Penyebab
hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dapat terjadi selama dua
12
hari setelah infeksi terjadi. Gejala itu kemudian akan terulang lagi
a) Nyamuk dewasa
b) Telur nyamuk
13
Kebiasaan meletakkan telur dari nyamuk berbeda -beda tergantung
dari jenisnya:
c) Jentik nyamuk
d) Kepompong
14
sayap hingga dapat terbang, stadium kepompong memakan waktu
tempat yaitu:
(2) Aedes hanya dapat berkembang biak di air yang cukup bersih
berkembang biak.
15
(3) Breeding palces yang terlindung dari sinar matahari disenangi
biak.
berkembang biak.
(5) Air yang tenang atau sedikit mengalir seperti sawah sangat
berkembang biak.
f) Siklus Hidup
16
h) Bionomik nyamuk (kebiasaan hidup)
misalnya:
menggigitnya.
1) Fase aseksual
Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eritrosit. Pada
17
berkembang biak membentuk skizon hati yang mengandung ribuan
berbeda untuk tiap fase. Pada akhir fase ini, skizon pecah dan merozoit
keluar dan masuk aliran darah, di sebut sporulasi. Pada p. Vivax dan p.
2) Fase seksual
nyamuk.
18
2) Induksi, jika stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah
manusia melalui tranfusi, suntikan, atau pada bayi baru lahir melalu
Gejala serangan malaria pada penderita terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
mengigil-dingin.
19
berurutan bahkan bisa jadi tidak ditemukan gejala tersebut- kadang
a) Demam
b) Menggigil
c) Berkeringat
d) Dapat disertai dengan gejala lain: Sakit kepala, mual dan muntah.
e) Gejala khas daerah setempat: diare pada balita (di Timtim), nyeri
otot atau pegal-pegal pada orang dewasa (di Papua), pucat dan
3) Gejala malaria berat atau komplikasi, yaitu gejala malaria klinis ringan
i) Nafas sesak
20
laboratorium. Pada pemeriksaan laboratorium (SD), seseorang bisa
pada saat itu lebih efektif daripada quinine, dan kadar racunnya lebih
rendah. Sejak akhir perang dunia kedua, klorokuin dianggap lebih mampu
menangkal dan menyembuhkan demam rimba secara total dan lebih efektif
klorokuin serta obat anti malaria sintetik lainnya. Strain jenis ini
21
kebal terhadap obat-obatan itu, fakta bahwa beberapa jenis nyamuk
negara tropis.
peningkatan pada para turis dari Amerika dan Eropa Barat yang datang ke
daerah itu. Para turis yang datang ke tempat yang dijangkiti penyakit
malaria yang tengah menyebar, dapat diberikan obat anti malaria seperti
22
2) Distribusi obat tidak sesuai dengan kebutuhan atas indikasi kasus di
puskesmas.
yang dianjurkan (misal, klorokuin untuk tiga hari, hanya diminum satu
hari saja)
terhadap obat.
adalah:
Ferrosus)
alternatif.
hakekatnya adalah suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri. Oleh
23
karena itu perilaku manusia mempunyai rentang yang sangat luas,
Bahkan kegiatan internal sendiri seperti berpikir, persepsi dan emosi juga
konsepsi dasar atau modal untuk perkembangan perilaku mahluk hidup itu
operant response. Untuk itu untuk membentuk jenis respon atau operasi
atau perilaku ini perlu diciptakan adanya suatu kondisi tertentu yang
dibentuk.
24
komponen tersebut disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju
1) Bentuk pasif adalah respon internal, yaitu yang terjadi di dalam diri
manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain.
2) Bentuk aktif, yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara
langsung.
25
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan
persepsi, dan sikap), maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau
lingkungan.
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dan dari luar
individu itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain susunan saraf pusat,
dapat terwujud dalam bentuk perilaku. Perilaku juga dapat timbul karena
26
emosi. Aspek psikologis yang mempengaruhi emosi berhubungan dengan
sebagai berikut:
27
3) Perilaku peran sakit (the sick role behavior), yakni segala tindakan
atau kegiatan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit untuk
dengan cara:
a) Menggunakan kelambu (bed net) pada waktu tidur, lebih baik lagi
lainnya.
menyebar.
sarang nyamuk.
28
h) Hindari keadaan rumah yang lembab, gelap, kotor dan pakaian
(bubuk abate) pada genangan air atau menebarkan ikan atau hewan
difosfat, karena obat ini efektif terhadap semua jenis parasit malaria.
tablet.
29
5. Kerangka Teori
Vektor
Malaria Anopheles
Siklus Hidup
Nyamuk
Tanpa Obat: Dengan Obat
- Menggunakan kelambu Klorokuin: - Tempat
- Menggunakan Repellent berkembang
- Menggunakan pembasmi - Pendatang biak (Breeding
nyamuk sementara places)
- Memasang kawat pada ke daerah - Tempat
jendela endemis mendapat
- Tempat tinggal jauh dari - Penduduk makanan
kandang ternak lama/baru (feeding places)
- Mencegah gigitan di daerah - Tempat
dengan mengurangi endemis beristirahat
kebiasaan keluar malam - Semua (resting places)
hari penderita
- Memberantas sarang demam di Daur hidup
nyamuk daerah nyamuk
- Tidak menggantung endemis - Fase aseksual
pakaian - Fase seksual
- Hindari kondisi rumah
yang gelap, lembap dan Bionomik
kotor Nyamuk
- Menggunakan bubuk Tanda dan
abate dan ikan pemakan Gejala
jentik.
Penanganan
Gambar 2.2 Kerangka Teori
30
6. Kerangka Konsep
Pengetahuan
Perilaku Pencegahan
Penyakit Malaria
Sikap
B. Landasan Teori
yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini
secara alami ditularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina. Infeksi ini dapat
menyebabkan kematian. Saat ini tercatat 18,6 juta kasus malaria per tahun.
Berdasarkan konsep Blum, perilaku dan lingkungan merupakan faktor yang cukup
malaria yang di sebut Global Malaria Action Plan (GMAP). Organisasi Kesehatan
2007).
31
Upaya preventif ini juga dapat dilakukan dalam penanggulangan malaria.
Hal yang dapat dilakukan baik oleh stake holder maupun petugas lapangan adalah
setiap upaya peningkatan derajat kesehatan. Hal ini sejalan dengan teori yang
dikembangkan oleh Blum bahwa faktor yang memberikan kontribusi paling besar
lingkungan dan iklim banyak mempengaruhi dinamika populasi vector. Hal ini
menjadi faktor utama yang harus diperhatikan dalam upaya intervensi lingkungan
ditularkan vektor tidak hanya melalui pengobatan pada manusianya tetapi juga
pemberantasan vektornya yang secara terpadu. Hal ini tidak hanya menjadi
malaria merupakan kontribusi yang penting. Masyarakat perlu dibina agar secara
vektor malaria. Oleh karena itu, intervensi lingkungan dan perilaku menjadi kunci
C. Hipotesis
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini, jenis penelitian yang dipakai adalah jenis penelitian kualitatif
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
1. Populasi
33
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang akan diteliti dan
N = besar populasi
n = besar sampel
Dimana :
N = 1.648
d = 10% (0,1)
1.648
n =
1 + 1.648 (0,1)2
n = 1.648
1 + 1.648 (0,01)
n = 1.648
1 +16,48
n = 1.648
17,48
n = 94,27
jadi jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 94 responden.
34
D. Tehnik Pengambilan Sampel
dengan cara cluster sampling. Pada teknik ini sampel bukan terdiri dari unit
individu, tetapi terdiri dari kelompok atau gugusan. Gugusan atau kelompok yang
diambil sebagai sampel ini terdiri dari unit geografis (desa, kecamatan, kabupaten
gugus, peneliti tidak mendaftar semua anggota atau unit yang ada di dalam
populasi, melainkan cukup mendaftar banyaknya kelompok atau gugus yang ada
654
1. RW I 654 37
x 94 = 37,30
1.648
546
2. RW II 546 31
x 94 = 31,14
1.648
448
3 RW III 448 26
x 94 = 25,55
1.648
TOTAL 1.648 94
35
1. Variabel Independen
a. Pengetahuan
penyakit malaria.
Skor terbesar = 12
Skor terkecil = 0
R = 12 – 0 = 12
36
3) Menentukkan nilai panjang kelas (i)
Banyaknya kategori
= 12
= 4
0-4 pertanyaan).
5-8 pertanyaan).
9-12 pertanyaan).
b. Sikap
malaria.
37
Hasil Ukur : Untuk menilai tentang sikap menggunakan skala Likert
Skor terbesar = 40
Skor terkecil = 10
R = 40 – 10 = 30
Banyaknya kategori
= 30
= 15
38
4) Menentukkan skor kategori
40.
25
2. Variabel Dependen
39
setuju (S) skornya 3, tidak setuju (TS) skornya 2, sangat
Skor terbesar = 40
Skor terkecil = 10
R = 40 – 10 = 30
Banyaknya kategori
= 30
= 15
40
mencegah penyakit malaria, sedangkan untuk
2. Data sekunder, yaitu data yang didapat dari kelurahan Poboya Kota Palu
kepada responden.
41
4. Responden diminta untuk mempelajari dahulu tentang tata cara pengisian
kuesioner.
5. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, maka saat itu juga kuesioner
dikumpulkan oleh peneliti sebagai data penelitian yang siap diolah dan
dianalisis.
H. Alur Penelitian
Memenuhi
Pengujian validitas dan kriteria inklusi
realibilitas kuesioner
Responden
Kuesioner
penelitian
Pemberian kuesioner
pada responden
42
I. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah kuesioner yang
yang digunakan ini harus diuji sebelumnya mengenai validitas dan realibilitasnya.
J. Pengelolaan Data
yang salah.
bersifat kategori.
analisis.
Data kualitatif diolah dengan teknik analisis kualitatif. Dalam teknik ini
43
bertitik tolak dari data yang terkumpul kemudian disimpulkan. Proses berfikir
kemudian diambil kesimpulan secara umum. Teknik ini biasanya digunakan untuk
variabel dependen (terikat). Analisis data disesuaikan dengan variabel yang akan
Package for Social Science (SPSS) for MS Windows versi 17.0 (Notoatmodjo,
2005).
L. Etika Penelitian
penelitian. Bila subjek menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
44
3. Confidentiality (kerahasiaan)
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil
penelitian.
45
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, A., dkk, 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Profil Sulteng, 2011. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011.
Dinas Kesehatan UPT Surveilans, Sulawesi Tengah.
46
World Health Organization (WHO), 2013. Data Penyakit Malaria di Dunia.
[Online] Available at: http://who.int/gho/malaria/en/index.html [Diakses pada
27 Desember 2013].
47
M. Kelemahan Penelitian
48
5. Kerangka Teori
Pengetahuan Sikap
Penyebab:
Plasmodium
- Vivax
Malaria
- Falciparum
- Malariae
- Ovale
49
Gambar 2.2 Kerangka Teori
50