Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang ibu

sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak

bergantung pada tempat atau usia kehamilan.(Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan,

2013).

Berdasarkan penelitian World Health Organization (WHO) di seluruh

dunia, terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa per tahun dan kematian bayi

khususnya neonatus sebesar 10.000.000 jiwa per tahun. Kematian maternal dan

neonatal tersebut terjadi terutama di negara berkembang sebesar 99%. Sebenarnya

kematian ibu dan bayi mempunyai peluang yang sangat besar untuk dicegah

dengan meningkatkan kerjasama antara pemerintah, swasta dan badan-badan

sosial, dll. (Manuaba.2013:4)

Sedangkan menurut survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2014 bahwa Angka Kematian Bayi sejumlah 203 (8,07%). Pada tahun 2015

Angka Kematian Bayi (AKB) bulan Januari-September tahun 2015 yaitu sejumlah

138 (7,4%). (Dinkes, 2015).

Menurut Undang-Undang nomor 36 tahun 2009, upaya kesehatan ibu

ditunjukkan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi

yang sehat dan berkualitas, serta dapat mengurangi angka kematian ibu yang

dapat meminimalkan angka Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), Angka Kematian

Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator keberhasilan

1
2

pembangunan daerah khususnya pembangunan kesehatan, serta sebagai salah satu

pertimbangan dalam menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Dalam bidang kesehatan fakta menunjukkan bahwa individu yang sehat

memiliki kemampuan fisik dan daya pikir yang lebih kuat, sehingga dapat

berkontribusi secara produktif dalam pembangunan masyarakatnya.

(DepKes.2015)

Upaya menurunkan angka kematian ibu pada 1990 telah dicanangkan

untuk mencapai AKI 50% dari 450 pada tahun 2000. Hal ini ternyata tidak

tercapai.Pada tahun 2000 kembali dicanangkan untuk mencapai AKI 125

padatahun 2010.Padahal, menurut target 6 MDGs kita harus dapat mencapai 100

padatahun 2015. (Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 2013).

Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Kementrian Kesehatan tahun

2015 – 2019 Pembangunan kesehatan status awal Angka Kematian Ibu adalah

346/100.000 kelahiran hidup dimana target yang diharapkan ditahun 2019 adalah

306/100.000 kelahiranhidup. Target tersebut menjadi motivasi tersendiribagi

Indonesia dalam mengurangi Angka Kematian Ibu dengan target oleh SDGs yakni

70/100.000 kelahiran hidup hingga tahun 2030 (Depkes, 2015).

Penyebab kematian perinatal dan neonatal adalah asfiksia, trauma

kelahiran, infeksi, prematuritas, kelainanbawaan, dansebab-sebab lain.

(Prawirohardjo,ilmu kebidanan,2013)

Sedangkan Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 28%, eklamsia

24% dan infeksi 11% sedangkan penyebab tidak langsung dari kematian ibu

adalah kurang energy kronik (KEK) pada kehamilan 37%, anemia


3

padakehamilan 40% dankeadaan 4 T. WHO memperkirakan sekitar 10%

kelahiran hidup mengalami komplikasi perdarahan pasca persalinan. Komplikasi

paling sering dari perdarahan pasca persalinan adalah anemia.Jika kehamilan

terjadi pada seorang ibu yang telah menderita anemia, maka perdarahan pasca

persalian dapat memperberat keadaan anemia dan dapat berakibat fatal

(Prawirohardjo, 2013)

Setelah melihat data diatas penulis tertarik melakukan asuhan kebidanan

secara komprehensif di Klinik Bersalin Tio Siringgo-ringgo. Alasan penulis

memilih wilayah kerja Klinik Bersalin Tio Siringgo-ringgo tempat asuhan

kebidanan komprehensif yaitu karena penulis akan melakukan asuhan kebidanan

komprehensif pada ibu hamil di Klinik Bersalin Tio Siringgo-ringgo.

Pada asuhan kebidanan komprehensif yang penulis kaji pada Ny. L karena

ibu cukup kooperatif atas penjelasan maksud dan tujuan yang akan penulis

lakukan juga atas seijin keluarga untuk kelancaran asuhan komprehensif ini.

1.2 Identifikasi Masalah

Hasil identifikasi didapatkan bahwa Ny. L G2P1AO di BPM Tio Siringo-

ringo jl. Istiqomah, Kabupaten Medan Helvetia dengan usia ibu 25 tahun, dengan

nilai KSPR 2 yang termasuk dalam kategori kehamilan fisiologis atau kehamilan

normal. Berdasarkan ruang lingkup asuhan yang akan diberikan kepada ibu hamil,

bersalin, nifas, BBL, dan neonatus, serta KB, maka perlu dilakukan asuhan

kebidanan yang berkelanjutan (continuity of care) pada ibu hamil, bersalin, nifas,

BBL, neonatus, serta KB.


4

1.3 Identifikasi Ruang Lingkup Asuhan

Ruang lingkup asuhan kebidanan diberikan kepada ibu hamil trimester III dengan

kehamilan fisiologis dan dilanjutkan dengan asuhan bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan

penggunaan kontrasepsi. Pelayanan ini diberikan dengan continuity of care.

1.4 Tujuan Penyusunan LTA

Memberikan asuhan kebidanan paripurna secara continuity of

care pada Ny. L G2P1A0 di BPM Tio Siringo-ringojl. Istiqomah, Kabupaten

Medan Helvetia dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dan

dokumentasi SOAP.

1.4.1 Tujuan khusus Penyusunan LTA

Mahasiswa mampu memberikan dan melaksanakan Asuhan kebidanan

dengan 7 langkah Varney,antara lain :

- Melakukan pengkajian pada Ibu hamil dengan menggunakan data

- Membuat diagnosa kebidanan dengan menjawab 9 pertanyaan.

- Mengidentifikasi diagnosa atau masalah yang mungkin akan muncul

berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah di identifikasi.

- Melakukan tindakan segera oleh Bidan untuk mencegah terjadinya

diagnosa atau masalah potensial.

- Melakukan intervensi

- Melakukan implementasi.

- Mengevaluasi data-data yang ada.

1.5 Manfaat
5

1.5.1 Bagi Penulis

Meningkatkan pemahaman, serta menambah wawasan dan pengalaman

yang nyata tentang memberikan asuhan kebidanan secara Continuity Of

Care pada ibu hamil sampai KB dengan menggunakan pendekatan managemen

kebidanan.

1.5.2 Bagi Institusi

Asuhan kebidanan ini dapat memberikan pemahaman bagi mahasiswa D-

III Kebidanan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dengan cara

melakukan asuhan kebidanan secara berkesinambungan (continuity of care).

1.5.3 Bagi Bidan Praktik Mandiri (BPM)

Dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), khususnya dalam memberikan informasi tentang

perubahan fisiologis dan asuhan yang diberikan pada ibu hamil sampai dengan

KB.

1.5.4 Bagi Responden

Mendapatkan asuhan kebidanan pada masa hamil, persalinan dan BBL,

nifas, dan KB sesuai dengan kebutuhan klien dengan standar asuhan kebidanan

yang berkualitas dan bermutu.


6

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Teori
2.2.1 Konsep Dasar Kehamilan
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah proses yang normal, alamiah yang diawali dengan
pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin dan dimulai sejak konsepsi
sampai persalinan (Dewi & Sunarsih, 2011).
Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 periode
yaitu triwulan pertama dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta
perubahan sosial dalam keluarga, pada umumnya kehamilan berkembang dengan
normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir
namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan (Prawirohardjo,
2011).

B. Proses Terjadinya Kehamilan


Proses permulaan kehamilan ketika bersatunya sel telur (ovum) dan
sperma atau disebut fertilisasi. Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri
sampai stadium morula selama 3 hari dan bergerak kearah rongga rahim oleh
rambut getar tuba (silia) dan kontraksi tuba, hasil konsepsi tiba dalam kavum uteri
pada tingkat blastula. Hasil konsepsi akan menanamkan dirinya dalam
endometrium (nidasi).
Ketika blastula mencapai rongga rahim, endometrium berada dalam masa
sekresi sehingga blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam akan mudah
masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan
menutup lagi.
Apabila nidasi telah terjadi, maka dimulailah diferensiasi sel-sel blastula.
Kemudian blastula akan berkembang menjadi janin. Untuk mencukupi kebutuhan
7

janin maka dibentuklah plasenta. Plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan


kurang lebih 16 minggu, dan berfungsi untuk memberikan makanan pada janin.
Respirasi janin, untuk tempat sekresi bagi janin, dan tempat pembentukan hormon
dan juga tempat menyalurkan segala kebutuhan janin. Didalam rahim janin juga
diproteksi oleh air ketuban, volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan kira-
kira 1000-1500 cc, air ketuban berwarna putih keruh, berbau amis (Pantikawati &
saryono, 2010).
Seorang ibu dapat dikatakan hamil adalah apabila didapat tanda-tanda
pasti hamil yaitu denyut Jantung Janin (DJJ) dapat didengar dengan menggunakan
stetoskop laenec pada minggu 17-18. Dengan stetoskop ultrasonic (Doppler), DJJ
dapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12. Palpasi biasanya dapat
dirasakan gerakan janin yang jelas setelah 24 minggu. Pada pemeriksaann USG
Terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio (Pantikawati&Saryono,
2010).

C. Tanda –tanda kehamilan


1) Tanda yang tidak pasti (probable signs) / tanda mungkin kehamilan.
Indikator mungkin hamil adalah karakteristik-karakteristik fisik yang bisa
di lihat atau sebaliknya diukur oleh pemeriksa dan lebih spesifik dalam
perubahan perubahan psikologis yang di sebabkan oleh kehamilan. Kedua jenis
tanda dan gejala kehamilan di atas mungkin ditemukan pada kondisi yang lain,
meskipun tidak dapat dipertimbangkan sebagai indikator-indikator positif suatu
kehamilan. Semakin banyak tanda tidak pasti ditemukan semakin besar
kemungkinan kehamilan. Tanda tanda mungkin adalah sebagai berikut:
a) Amenorhea
Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil, apabila sudah kawin
mengeluh terlambat haid, maka pikirkan bahwa dia hamil, meskipun
keadaan stress, obat-obatan, penyakit kronis dapat pula mengakibatkan
terlambat haid.
b) Mual dan muntah
Mual dan muntah merupakan gejala umum, mulai dari rasa tidak enak
8

sampai muntah yang berkepanjangan. Dalam kedokteran sering di kenal


morning sickness karena munculnya seringkali pagi hari. Mual dan
muntah diperberat oleh makanan yang baunya menusuk dan juga oleh
emosi penderita yang tidak stabil. Untuk mengatasinya penderita perlu di
beri makanmakanan yang ringan, mudah di cerna dan jangan lupa
menerangkan bahwa keadaaan ini dalam batas normal orang hamil. Bila
berlebihan dapat pula diberikan obat-obat anti muntah.
c) Mastodinia
Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara di sebabkan
payudara membesar. Vaskularisasi bertambah, asinus dan duktus
berproliferasi karena pengaruh estrogen dan progesteron.
d) Quickening
Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama, biasanya di sadari oleh
wanita pada kehamilan 18-20 minggu.
e) Keluhan kencing
Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam, disebabkan
karena desakan uterus yang membesar dan tarikan uterus ke cranial.
f) Konstipasi
g) Perubahan berat badan
Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan, karena
nafsu makan menurun dan muntah-muntah. Pada bulan selanjutnya berat
badan akan selalu meningkat sampai stabil menjelang aterm.
h) Perubahan temperatur basal
Kenaikan temperatur basal lebih dari 3 minggu biasanya merupakan tanda
telah terjadinya kehamilan.
i) Perubahan warna kulit
Perubahan ini antara lain kloasma yakni warna kulit yang kehitam-hitaman
pada dahi, punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi, terutama pada
wanita dengan warna kulit tua. Biasanya muncul setelah kehamilah 16
minggu. Pada daerah areola dan puting payudara, warna kulit menjadi
lebih hitam. Perubahanperubahan ini disebabkan oleh stimulasi
9

Melanocyte StimulatingHormone (MSH). Pada kulit daerah abdomen dan


payudara dapat mengalami perubahan yang di sebut strie gravidarum yaitu
perubahan warna seperti jaringan parut. Diduga ini terjadi karena pengaruh
adrenokortikosteroid. Kadang-kadang timbul pula teleangiktasis karena
pengaruh estrogen tinggi.
j) Perubahan payudara
Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara mensekresikolostrum,
biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu.
k) Perubahan pada uterus
Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan konsistensi. Uterus
berubah menjadi lunak, betuknya globular. Teraba balotement, tanda ini
muncul pada minggu ke 16-20, setelah rongga rahim mengalami obliterasi
dan cairan amnion cukup banyak. Balotemen adalah tanda ada benang
terapung/melayang dalam cairan. Sebagai diagnosis banding adalah asites
yang di sertai denagn kista ovarium, mioma uteri, dan sebagainya.
l) Tanda Piskacek’s
Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang dekat
dengan implatasi plasenta.
m) Perubahan-perubahan pada serviks
- Tanda Hegar
Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthmus uteri, sehingga daerah
tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mulai
difleksikan. Dapat diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Tanda ini
mulai terliaht pada minggu ke-6, dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
- Tanda Goodell’s
Diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Serviks tersa lebih lunak.
Penggunaan kontrasepsi oral juga dapat memberikan dampak ini.
- Tanda Chadwick
Dinding vagina mengalami kongesti, warna kebirubiruan.
- Tanda Mc Donald
Fundus uteri dan serviks bisa denagn mudah difleksikan satu sama lain
10

dan tergantung pada lunak atau tidaknya jaringan isthmus.


n) Terjadi pembesaran abdomen
Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke 16, karena pada saat
itu uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi organ rongga perut.
o) Kontraksi uterus
Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya kencang,
tetapi tidak disertai rasa sakit.
p) Pemeriksaan tes biologis kehamilan
Pada pemeriksaan ini hasilnya positif, dimana kemungkinan positif palsu.

2) Tanda Pasti Kehamilan


Indikator pasti kehamilan adalah penemuan-penemuan keberadaan janin
secara jelas dan hal ini tidak dapat dijelaskan dengan kondisi kesehatan yang lain.
a) Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18. Pada orang
gemuk, lebih lambat. Dengan stetoskop ultrasonic (Doppler), DJJ dapat
didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12. Melakukan auskultasi
pada janin bisa juga mengidentifikasi bunyi-bunyi yang lain, seperti bising
tali pusat, bising uterus dan nadi ibu.
b) Palpasi
Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya menjadi jelas setelah
minggu ke 22. Gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas setelah minggu
ke 24 (Pantikawati&saryono, 2010).

D. Perubahan-perubahan Fisik Ibu Hamil


Perubahan Fisik fisik pada ibu hamil menurut Kurnia (2009) adalah :
1. Perubahan Fisik pada Trimester I
a) Morning Sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai
sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia mudadisebut morning sickness
11

tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini
biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus
dapat berlanjutsampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
b) Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan
hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan
untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai
persiapan menyusui.
c) Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan
rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan
menghilang pada trimester II danakan muncul kembali pada akhir
kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
d) Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini
adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
e) Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami ibu hamil pada awal kehamilan
karena adanya peningkatan tekanan darah ke tubuh sehingga ketika akan
mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba,
sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang
lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun
emosional. Pola makan yang berubah, perasaan tegangdan depresi juga
dapat menyebabkan sakit kepala.
f) Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di
bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya
beberapa menit dan tidak menetap adalahnormal. Hal ini sering terjadi
karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan
12

danpembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk


menyokong rahim.
g) Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejalamorning sickness.
h) Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasakesulitan
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal inibukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang
dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon
estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron
yang menyebabkan tubuh menahan air.

2. Perubahan Fisik dan Psikologis pada Trimester II


a) Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati
rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap
minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagianteratas rahim sejajar dengan
puser (umbilicus). Setiap individuakan berbeda-beda tapi pada kebanyakan
wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
b) Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah
biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama
kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung
dan tidak nyaman.
c) Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar
dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran
cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
d) Pertumbuhan rambut dan kuku
13

Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan


rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan,
seperti di wajah atau di perut. Tapi,tidak perlu khawatir dengan rambut
yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
e) Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini
karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang
semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan
bersifat tidak menetap.
f) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester
kedua, karena ketika rahim membesar akan menekanpembuluh darah besar
sehingga menyebabkan tekanan darahmenurun.
g) Hidung dan gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh
termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan
menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak.
Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi.
Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
h) Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karenamelanosit yang
menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari
pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah
disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi
petunjuk kurangnya vitamin folat.
i) Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairanyang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin
berwarna gelap dan besar. Bintikbintik kecil akan timbul disekitar putting,
dan itu adalah kelenjar kulit.
14

j) Sedikit pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40%
wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang
menyebabkan tubuh menahan cairan.Pada trimester kedua akan tampak
sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian
bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas
padaposisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.

3. Perubahan Fisik dan Psikologis pada Trimester III


a) Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang
belakang.
b) Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c) Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang mempengaruhi alirandarah ke
paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa
susah bernapas. Ini juga didukung olehadanya tekanan rahim yang
membesar yang berada di bawah diafragma (yang membatasi perut dan
dada).
d) Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandung kencing ibu hamil.
e) Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan
daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan
dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala
bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk
15

varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.


f) Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit dibagian perut
yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau
istirahat.
g) Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kakiibu hamil, dan kadang
membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh
perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
h) Kram pada kaki
Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun, atau karena
kekurangan kalsium.

E. Pemeriksaan kehamilan ( Antenatal Care )


Antenatal care adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil secara
berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya. Standar pelayanan ANC
meliputi standar 14 T, sehingga ibu hamil yang datang memperoleh pelayanan
komprehensif dengan harapan meningkatkan pelayanan kehamilan dan diharapkan
ikut andil dalam menurunkan angka kematian ibu. 14 Standar pelayanan ANC
yaitu Timbang berat badan dan ukur tinggi badan, tekanan darah, pengukuran
tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT, pemberian tablet FE, melakukan tes
terhadap penyakit menular seksual, temu wicara, tes Hb, tes urin protein, tes
reduksi urin, perawatan payudara, senam hamil, terapi yodium dan terapi obat
malaria (Pantikawati&Saryono, 2010).
Menurut Saifudin (2002) tujuan ANC diantaranya adalah memantau
kemajuan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi,
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial budaya ibu
dan bayi, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan yang mungkin terjadi
selama kehamilan dan mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan
dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin,
16

mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif,
mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
Tujuan antenatal care pada ibu hamil meliputi mempromosikan dan
menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan pendidikan, nutrisi,
kebersihan diri, dan proses kelahiran bayi; mendeteksi dan menatalaksanakan
komplikasi medis, bedah, atau obstetri selama kehamilan; mengembangkan
persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi komplikasi; membantu
menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan nifas normal dan
merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial(Mufdlilah, 2009).
Frekuensi kunjungan ANC dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan yaitu satu
kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada
trimester ketiga (Rukiah, etal. 2013).

2.2 Teori Manajemen Kebidanan


2.2.1 Pengertian
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan
dalam menerapkan metode pemecahan maslaah secara sistematis, mulai dari
pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi (Mufdlilah dkk, 2012).
2.2.3 Langkah - Langkah Manajemen Kebidanan
Proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah yaitu :
1. Langkah I (pertama) : Pengumpulan data dasar
Mengumpulkan data adalah menghimpun informasi tentang klien/
orang yang meminta asuhan. Kegiatan pengumpulan data dimulai saat klien
masuk dan dilanjutkan secara terus menerusselamaproses asuhan kebidanan
berlangsung. Data dapat dikumpulkan dari berbagai sumber (Mufdlilah dkk,
2012).
Pengkajian data dibagi menjadi :
a. Datasubjektif
Data subjektif diperoleh dengan cara melakukan anamnesa. Anamnesa
17

adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data pasien dengan cara


mengajukan pertanyaan - pertanyaan, baik secara langsung pada pasien
maupun kepada keluarga pasien (Tresnawati, 2012).
1) Identitas
- Nama : Untuk memperlancar komunikasi dalam asuhan sehingga
tidak terlihat kaku dan lebih akrab (Astuti, 2012). Nama yang jelas dan
lengkap, bila perlu ditanyakan nama panggilan sehari - hari
(Estiwidani dkk,2008).
- Umur : Untuk mengetahui apakah klien dalam kehamilan yang
berisiko atau tidak (Astuti, 2012).
- Agama : Untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap
kebiasaan klien dan memudahkan bidan melakukan pendekatan
didalam melaksanakan asuhan kebidanan(Estiwidanidkk,2008).
- Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat intelektualnya (Estiwidani
dkk, 2008).
- Pekerjaan : Untuk mengetahui apakah klien berada dalam keadaan
utuh dan mengkaj ipotensi kelahiran, premature dan pajanan terhadap
lingkungan kerja, yang dapat merusak janin (Astuti,2012).
- Suku/ Bangsa : Untuk mengetahui faktor pembawaan atau ras pasien.
- Alamat : Untuk mengetahui lebih memudahkan saat pertolongan
persalinan dan untuk mengetahui jarak rumah dengan tempat rujukan
(Astuti, 2012).

2) Keluhan utama
Dikaji untuk mengetahui alasan klien datang ke tempat bidan
(Astuti,2012). Keluhan yang muncul pada ibu bersalin dengan adalah
mengalami perdarahan yang lebih banyak, mengeluh lemah, letih, berkeringat
dingin, menggigil (Saifuddin,2006).

3) Riwayat menstruasi
Dikaji untuk mengetahui adanya masalah, gangguan atau kelainan
18

dalam menstruasi.Misalnya umur menarche, siklus, lama, banyaknya, teratur


atau tidak, sifat darah, disminorhoe (Rohani dkk, 2011).

4) Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui kawin berapa kali, umur/ lama perkawinan, jarak
perkawinan dengan kehamilan (Tresnawati, 2012).

5) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas lalu


Untuk mengetahui tanggal, bulan, tahun anak lahir, tempat persalinan,
penolong, umur kehamilan (gestasi), jenis persalinan, jenis kelamin, panjang
badan, berat badan lahir, riwayat nifas lalu dan status anak sekarang
(Rohanidkk,2011).
6) Riwayat hamilini
a. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Untuk menentukan usia kehamilan, apakah cukup bulan atau prematur
(Rohani dkk, 2011).
b. HPL (Hari Perkiraan Lahir)
Untuk menentukan perkiraan lahir bayi (Rohani dkk, 2011).
c. Keluhan-keluhan
Untuk mendeteksi ketidaknyamanan dan setiap keluhan seputar
kehamilan yang dialami wanita sejak hari pertama menstruasi terkhir
(Varney, 2007).
d. Ante Natal Care(ANC)
Untuk mengetahui riwayat ANC teratur/ tidak, sejak hamil berapa
minggu, tempat ANC dan untuk mengidentifikasi masalah potensial yang
terjadi pada persalinan kali ini (Rohani dkk, 2011).
e. Penyuluhan yang pernahdidapat
Untuk mengetahui pengetahuan apa saja yang kira – kira telah didapat
klien dan berguna bagi kehamilannya (Astuti,2012).
f. ImunisasiTT
Untuk mengetahui apakah klien sudah mendapatkan imunisasi TT yang
19

berguna untuk melindungi bayi terhadap penyakit tetanus neonatorum


(Astuti,2012).

7) Riwayat keluargaberencana
Untuk mengetahui jenis kontrasepsi yang pernah dipakai, efek
samping, lama dan alasan berhentinya penggunaan alat kontrasepsi (Rohani
dkk, 2011).
8) Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
Untuk mendeteksi adanya komplikasi pada persalinan dan kehamilan,
sehingga bidan dapat mempersiapkan bila terjadi kegawatan pada
persalinan (Rohani,2011). Misalnya demam, gangguan penglihatan,
pusing atau nyeri epigastrium (Tresnawati, 2012).
b. Riwayat penyakit sistemik
Untuk mendeteksi adanya komplikasi pada persalinan dan kehamila,
serta pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin yaitu
jantung, diabetes militus, asma, TBC, ginjal, hipertensi, epilepsi,
hepatitis, dan lain-lainnya (Rohani dkk,2011).
c. Riwayat penyakitkeluarga
Untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga
terhadap gangguan kesehatan pasien (Estiwidanidkk,2008).
Misalnya jantung, hipertensi, asma, TBC, ginjal, epilepsi, hepatitis,
diabetus militus, kelainan konginetal, alergi, kelainangentik
(Varneydkk,2007).
d. Riwayat keturunankembar
Untuk mengetahui apakah klien di dalam keluarga mempunyai
keturunan kembar atau tidak (Nugroho,2011).
e. Riwayatoperasi
Untuk mengetahui apakah ibu pernah operasi (pembedahan uterus),
kuretase, dan pernah operasi genekologis (endometritis) yang
merupakan faktor penyebab (Oxorn dan Forte,2010).
20

9) Pola kebiasaan sehari-hari


a. Nutrisi
Dikaji kapan makan dan minum terakhir serta jenis makanan dan
minuman untuk mengkaji cadangan energi dan status cairan serta
informasi yang diperlukan jika akan dilakukan pembedahan (Rohani,
2011).
b. Personal hygiene
Dikaji cara ibu menjaga kebersihan tubuh dalam keseharian,
misalnya kebersihan mandi, berganti pakaian, menggosok gigi dan
mencuci rambut (Saminem, 2008).
c. Eliminasi
Dikaji kapan defekasi dan berkemih terakhir (Saminem, 2008).
Mengkaji jumlah, warna, bau, konsisitensi, frekuensi (Evania,2013).
d. Aktifitas
Dikaji jenis pekerjaan sehari – hari yang dilakukan (Saminem, 2008).
Mengkaji olah raga yang dilakukan, hobby dan lain sebagainya
(Evania, 2013).
e. Istirahat/tidur
Mengkaji waktu mulai tidur dan bangun, penyulit/ gangguan tidur
(Evania, 2013).
f. Psikososial budaya
Dikaji keadaan psikis klien saat ini, hubungan klien dengan keluarga
dan tetangga, bagaimana kehamilannya saat ini- diharapkan atau
tidak, jenis kelamin yang diinginkan, kebiasaan minum jamu selama
hamil, pantangan makanan bagi ibu dan adat budaya yang mengikat
(Saminem,2008).
g. Penggunaan obat- obatan, jamu/rokok
Dikaji apakah ibu perokok dan pekaian obat- obatan atau jamu-
jamuan selama hamil atau tidak yang dapat menyebabkan perlekatan
plasenta semakin kuat sehingga memicu terjadinya retnsio plasenta
(Winkjosastro, 2008).
21

b. Data Objektif
Data yang dapat diperoleh melalui pemeriksaan fisik sesuai dengan
kebutuhan dan pemeriksaan tanda - tanda vital, pemeriksaan penunjang
(Tresnawati,2013).
Adapun data objektif terdiri atas :
i. Status generalis
1) Keadaan umum : Untuk mengetahui keadaan secara keseluruhan
(Tresnawati, 2013). Misalnya: baik, sedang atau buruk.
2) Kesadaran : Untuk mengetahui ukuran dari kesadaran dan
respon seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan yaitu
composmentis, apatis, delirium, somnolen, stupor, coma (Astuti,
2012).
3) Tanda – TandaVital
- Tensi : Untuk mengetahui nilai tekanan darah (Evania, 2013).
Tekanan darah normal, sistolik antara 110 sampai 140 mmHg dan
diastolik antara 70 sampai 90 mmHg (Astuti,2012).
- Suhu : Untuk mengetahui suhu tubuh, jika suhu tubuh lebih dari 37,5oC
dikatakan demam, hal ini kemungkinan adanya infeksi pada ibu bersalin
dengan (Hidayah,2009).
- Nadi : Dikaji denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan pulsasi).
Nilai normal nadi yaitu 60 – 80 kali/menit (Evania,2013). Jika>100
x/menit kemungkinan ibu dalam kondisi infeksi ketosis dan
perdarahan serta salah satu tanda adanya rupture uteri (Rohani
dkk,2011)
- Pernapasan : Untuk mengetahui frekuensi, irama, kedalaman
pernapasan, serta menilai kemampuan fungsi pernapasan (Evania,
2013). Frekuensi pernapasan normal orang dewasa adalah 16-20 kali/
menit. Sesak nafas ditandai dengan peningkatan frekuensi pernapasan
(Hidayah,2009).
4) Tinggi Badan : Untuk mengetahui tinggi badan pasien. Tinggi badan
22

kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko, jika tinggi badan kurang
dari 145 cm dimungkinkan ibu memiliki panggul sempit (Hidayah,
2009).
5) Berat Badan : Untuk mengetahui pertambahan berat badan selama
hamil (Hidayah, 2009). Pertambahan berat badan 0,3-0,5 kg per
minggu sedangkan nilai normal untuk pertambahan BB selama hamil
9- 12 kg (Astuti, 2012).
6) Lingkar Lengan Atas :Untuk mendapatkan gambaran status gizi klien.
Ukuran LILA normal minimal 23,5 cm (Astuti,2012).
7) Pemeriksaan sistematis
a. Kepala
- Rambut : Dikaji kebersihan, warna dan kesuburan (Saminem,
2008).
- Muka : Dikaji apakah terdapat edema pada wajah, Cloasma
Gravidarum (Hidayah,2009).
- Mata : Memeriksa apakah kelopak bawah mata tampak pucat,
berwarna kuning/ jaundice pada sclera, serta edema
(Hidayah,2009).
- Hidung : Untuk mengetahui adanyasecretdan polip (Astuti,
2012).
- Telinga : Untuk mengetahui adanyatandainfeksi, serumen dan
kesimestrisan (Astuti, 2012).
- Mulut/ gigi/ gusi : Dikaji kebersihan mulut, karies gigi, gusi
berdarah atau tidak (Saminem, 2008).
- Leher : Untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid,
pembesaran pembuluh limfe, pembesaran vena jugularis
(Hidayah,2009).
b. Dada danAxilla
- Mammae : Untuk mengetahui bentuk, ukuran, kesimestrisan
payudara, putting payudara menonjol atau masuk kedalam, ada atau
tidak hiperpigmentasi aerola adanya kolostrum atau cairan lain
23

misalnya ulkus, massa atau pembesaran pembuluh limfe


(Hidayah,2009).
- Axilla : Untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar limfe
pada ketiak dan adakah nyeri tekan (Saifuddin,2006).
c. ekstermitas : Untuk mengetahui apakah tangan dan kaki edema atau
pucat pada kuku jari, adanya varises, refleks patella untuk melihat apakah
terjadi gerakan hipo atau hiper (Hidayah, 2009).

ii. Pemeriksaan khusus obsterti


1) Abdomen
a. Inspeksi : Dikaji luka bekas operasi, pembesaran perut,
linea nigra, strie gravidarum (Astuti,2012).
b. Palpasi : Untuk mengetahui pergerakan janin dalam 24 jam
terakhir dan kontraksi.
- Leopod I : untuk mengetahui TFU serta menentukan bagian
janin yang berada difundus.
- Leopod II : Untuk mengetahui bagian janin yang berada pada
kanan dan kiri perut ibu.
- Leopod III : Untuk mengetahui bagian terbawah janin dan
sudah masuk panggul atau masih goyang.
- Leopod IV : Untuk menentukan berapa jauh janin sudah
masuk pintu atas panggul (Manuaba,2012).
c. Auskultasi : Dikaji pemeriksaan denyut jantung janin
(Astuti,2012). Terdengar DJJ pada 2 tempat yang sama jelasnya,
perbedaan frekuensi 10 denyut/ menit dihitung pada saat yang
sama (Rukiyah dan Yulianti,2010).

2) Pemeriksaan Panggul : Untuk menilai keadaan danbentukpanggul apakah


terdapat kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan penyulit
persalinan (Astuti, 2012).
a. Anogenital : Dikaji varises, luka, kemerahan, pengeluaran
24

pervaginam, kelenjar bartholini (bengkak, massa) pada vulva, vagina


dan perineum sedangkan pada anus yaitu hemoroid (Astuti,
2012).Inspekulo dan vagina toucher untuk menentukan tahap dan
fase persalinan (Rohani dkk,2011).
3) Pemeriksaan Penunjang : Dilakukan untuk mendukung diagnosa seperti
pemeriksaan laboraturium (pemeriksaan urin dan pemeriksaan darah)
pemeriksaan USG (Astuti, 2012). USG untuk mengetahui apakah ada
massa atau sisa plasenta didalam uterus dan jenis perlekatan plasenta
(Winkjosastro,2008).

2. Langkah II (kedua) : Interpretasi data dasar


Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa
atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas
data - data yang dikumpulkan. Berdasarkan tanda dan gejala serta hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan maka dapat ditentukan:
a. DiagnosaKebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam
lingkup praktik kebidananan dan memenuhi standar nomenklatur
diagnosa kebidanan (Mufdlilah dkk, 2012).
Data Dasar :
 Data subjektif
 Data Objektif
b. Masalah
Masalah adalah suatu pernyataan dari masalah/ klien yang nyata/
potensial dan membutuhkan tindakan (Mufdlilah dkk, 2012).
Masalah yang muncul pada ibu adalah rasa cemas (Rohani
dkk,2011)
c. Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal – hal yang dibutuhkan pasien yang dapat
dikenali masalah atau diagnosis atau salah satu dari keduanya
(Varney dkk, 2007).Kebutuhan yang muncul yaitu informasi tetang
25

keadaan ibu dukungan dan suport mental (Rohani dkk,2011).

3. Langkah III (ketiga) : Mengidentifikasi diagnosa atau masalah


potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial
lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnose yang sudah diidentifikasi.
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan
pencegahan, sambil mengamati klienbidandiharapkan dapat bersiap-siap bila
diagnosa/ masalah potensial ini benar - benar terjadi (Mufdlilah dkk, 2012).

4. Langkah IV (keempat) : Mengidentifikasi dan menetapkan


kebutuhan yang memerlukan penanganan segera
Tahap ini dilakukan oleh bidan dengan melakukan identifikasi dan
menetapkan beberapa kebutuhan setelah diagnosa dan masalah
ditegakkan.Kegiatan bidan pada tahap ini adalah konsultasi, kolaborasi, dan
melakukan rujukan (Wildan dan Hidayat, 2008).
5. Langkah V (kelima) : Merencanakan asuhan yang
komprehensif/ menyeluruh
Setelah beberapa kebutuhan pasien ditetapkan, diperlukan perencanaan
secara menyeluruh terhadap masalah dan diagnosa yang ada. Dalam proses
perencanaan asuhan secara menyeluruh juga dilakukan identifikasi beberapa
data yang tidak lengkap agar pelaksanaan secara menyeluruh dapat berhasil
(Wildan dan Hidayat,2008).

6. Langkah VI (keenam): Melaksanakan perencanaan dan


penatalaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana
sebelumnya, baik terhadap masalah pasien ataupun diagnosis yang
ditegakkan. Pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh bidan secara mandiri
maupun berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya (Wildan dan
Hidayat, 2008
26

BAB III
METODOLOGI

3.1 Jenis Studi Kasus


Karya Tulis Ilmiah ini merupakan bentuk laporan studikasus dengan
metode deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di
dalammasyarakat(Notoatmodjo,2010).Studikasusadalahkegiatanyang
mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki
pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber
informasi (Sumantri, 2011). Studi kasus yang akan dilakukan mengkaji
tentangAsuhanKebidananPadaIbuBersalindengan.

3.2 Lokasi StudiKasus


Lokasikasusmerupakantempatyangdilakukanolehpenulisdalam
melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2011). Lokasi pengambilan
studi kasus ini dilakukan di bidan praktek mandiri Tio siringo-ringo Medan
Helvetia .

3.3 Subyek StudiKasus


Subyek adalah orang yang dikenai kegiatan pengambilan kasus
(Arikunto,2006).SubyekpadakasusiniadalahIbuHamilNy.Ldengan Nyeri
pinggang.

3.4 Waktu StudiKasus


Waktu adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan studi
kasus(Notoatmodjo, 2010). Waktu pelaksanaan studi kasus ini dilakukan pada
tanggal 14desember 2017.

3.5 Instrumen StudiKasus


Instrumenstudi kasusadalahalatataufasilitasyangdigunakanoleh peneliti
27

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan


hasilnyalebihbaik(cermat,lengkap,dansistematis)sehinggalebihmudah diolah
(Saryono, 2011). Instrumen yang digunakan selama melakukan
studikasusiniadalahdenganmenggunakanformatasuhankebidananpada ibu
bersalin dengan 7 langkah Varney dan lembar dokumentasi pasien dengan
menggunakan formatSOAP.

3.6 Teknik PengumpulanData


Dalampenyusunanstudiinidigunakanberbagaipengumpulandata antara
lain data primer dan datasekunder.
3.6.1 Dataprimer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek atau objek
penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2011).
Sumber primer terdiri dari :
1. Pemeriksaanfisik
Menurut Evania (2013), pemeriksaan fisik adalah metode
pengumpulan data yang sistematik dengan memakai indera penglihatan,
pendengaran, penciuman dan rasa untuk mendeteksi masalah kesehatan klien,
dengan menggunakan teknik :
a) Inspeksi
Inspeksi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara melihat
bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. Pada kasus ini inspeksi
akan dilakukan dengan melihat banyaknya jumlah perdarah (perdarahan
segera), apakah anemis, keadaam umum ibu.
b) Palpasi
Palpasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara perabaan
terhadap bagian - bagian tubuh yang mengalami kelainan. Pada kasus ibu
bersalin dengan dilakukan TFU dan kontraksi uterus.
c) Perkusi
Perkusi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara
mengetuk bagian tubuh yang dilakukan dengan caramenggunakanujung-
28

ujungjaritanganataumenggunakan
alatsepertireflekshammerpadapemeriksaanreflek.Dalamhal ini perkusi
digunakan untuk mengetahui reflekpatella.
b) Auskultasi
Auskultasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan pendengaran
dan dibantu stetoskop untuk mendengar suara tubuh.Pemeriksaan ini dilakukan
untuk mengetahui tekanan darah ibu normal atau tidak.

2. Wawancara
Menurut Evania (2013), wawancara adalah suatu pola dalam memulai
komunikasi dengan tujuan yang spesifik dan terarah dalam area tertentu. Pada
studi kasus ini wawancara akan dilakukan pada klien, keluarga klien, petugas
kesehatan/ bidan.

3. Observasi
Menurut Abdurahman dkk (2011), observasi adalah salah satu
pengumpulan data di mana peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan
secara sistematis terhadap objek yang diteliti, baik dalam situasi buatan yang
secara khusus diadakan (laboratorium) maupun dalam situasi alamiah maupun
sebenarnya (lapangan). Pelaksanaan observasi ini meliputi : Keadaan umum,
vital sign, kontraksi uterus, tinggi fundus uteri, perdarahan pasca tindakan.

3.6.2 Datasekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek kasus (Riwidikdo, 2011).
1) Kepustakaan
Kepustakaan adalah kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
dalam rangka mencari landasan teoritis dari
permasalahanpenelitian,sehinggapenelitianyangdilakukanbukan
sekedarbersifattrialdanerror,akantetapikegiatantersebutbenar- benar untuk
mencari dasar- dasar teoritis yang ada. Sumber kepustakaan yaitu jurnal
29

penelitian/ jurnal ilmiah, buku, indeks, encyclopedia, dan lain- lain (Hidayat,
2011).Studi kepustakaan yang digunakan dalam pembuatan studi kasus ini
diambil dari referensi tahun 2006 -2013.
2) Dokumentasi
Dokumentasi adalah kegiatan mencari data atau variabel dari sumber
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti notulen rapat,
agenda dan sebagainya (Saryono, 2011). Dalam pengambilan kasus ini
menggunakan dokumentasi dari catatan di BPS Sri Rejeki Plupuh Sragen
berupa data jumlah ibu bersalin normal dan ibu bersalin pathologi.

3.7 Alat - Alat YangDibutuhkan


Alat yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data adalah sebagai
berikut :
1. Alat untukwawancara:
a. Format Askeb IbuBersalin
b. Alat - alattulis

2. Alat untuk observasi:


a. Lembar panduanobservasi
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Thermometer
e. Jam tangan dengan petunjukdetik

3. Alat untukdokumentasi
a. Lembarstatus
b. Buku KIAIbu
c. Laporanharian

Anda mungkin juga menyukai