Anda di halaman 1dari 3

FAKTOR – FAKTOR PENYULIT PEMASANGAN INFUS PADA ANAK DI RUMAH

SAKIT BUNDA THAMRIN MEDAN

QORI FADILLAH
113307063

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
2014
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemasangan kateter intravena adalah menempatkan cairan steril melalui jarum langsung
ke vena pasien. Biasanya cairan steril mengandung elektrolit (natrium, kalsium, kalium),
nutrient (glukosa), vitamin atau obat.
Pemasangan kateter intravena digunakan untuk memberikan cairan ketika pasien tidak
dapat menelan, tidak sadar, dehidrasi atau syok, untuk memberikan garam yang diperlukan
untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit, atau glukosa yang diperlukan untuk
metabolisme, atau untuk memberikan medikasi.
Secara sederhana, tujuan dari terapi cairan adalah untuk mengganti kehilangan cairan
akut dan rumatan untuk mengganti kebutuhan harian. Total cairan tubuh dapat diperkirakan
dari berat badan. Kebutuhan rumatan air dan elektrolit tergantung pada banyaknya air yang
keluar melalui urin, feses dan insensible losses. Jumlah total air dan elektrolit dalam tubuh
merupakan hasil dari pengaturan keseimbangan antara intake dan output
Secara umum terapi cairan dan elektrolit bisa secara enteral maupun parenteral.
Dalam perawatan anak sakit maka terapi yang menjadi pilihan utama adalah secara
parenteral, karena biasanya intake peroral sangat tidak memadai dan terapi secara parenteral
ini hampir rutin dikerjakan dalam sehari – hari diruang perawatan anak
Rasa takut terhadap dokter, jarum suntik, masker dan tindakan pembedahan
merupakan hal yang umum dan wajar bagi anak. Pemberian premedikasi sebelum tindakan
merupakan hal yang ditakutkan oleh anak dan hal ini dapat menyebabkan trauma psikis dan
apabila kita melakukan tidak hati – hati dapat menyebabkan kelainan psikologis sampai
dewasa.
Yang terpenting adalah untuk menghilangkan atau mengurangi rasa takut,
memudahkan dan melancarkan pemasangan infus, mencegah terjadinya perubahan –
perubahan psikologis atau perilaku pasca pemasangan infus.
Beberapa keadaan yang mengakibatkan kegagalan dalam pemasangan infus antara
lain jarum infus tidak tepat masuk vena, pipa infus yang tersumbat, jarum infus atau vena
terjepit karena posisi lengan fleksi, jarum infus bergeser atau menusuk ke luar vena.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penyusun tertarik untuk menyusun
karya tulis dan melakukan penelitian tentang “Faktor – Faktor Penyulit Pemasangan Infus
Pada Anak – Anak Di Rumah Sakit Bunda Thamrin Medan”

Anda mungkin juga menyukai