Oleh
Wahyu AdindaYuli P
NIM 152310101186
Menimbulkan respon
trombositopenia
Peradangan Terbentuk kompleks
antibody dalam
sirkulasi darah Leukosit
Hipertermi Menstimulasi
medulla vomiting Pengaktifan system
complemen dan Suhu
Dilepaskannya
Mual dan muntah
anvilatoksin C3a dan C5a Nyeri otot (otot perut)
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh Permeabilitas dinding
pembuluh darah
Resiko perdarahan
Resiko Syok
hipovolemik
BAB 3. ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
3.1 Pengkajian
Pengkajian secara umum yang dapat dilakukan pada pasien adalah meliputi:
1. Identitas
Identitas klien meliputi; nama, umur (secara eksklusif, DHF paling sering
menyerang anak-anak deng usia < 15 tahun di daerah tropis Asia, dan
terutama terjadi pada saat musim hujan (Nelson, 2000), jenis kelamin,
alamat, pendidikan dan pekerjaan.
2. Keluhan utama
Biasanya keluhan utama pasien DHF adalah adanya demam lebih dari
tiga hari disertai dengan kelemahan dan tanda-tanda perdarahan pada
kulit seperti petekie dan mimisan.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Ditemukan adanya keluhan panas mendadak yang disertai
menggigil dengan kesadaran kompos mentis. Turunnya panas terjadi
anatara hari ke-3 dan ke-7 dan keadaan anak semakin lemah. Kadang
disertai keluhan batuk pilek, nyeri telan, mual, diare/konstipasi, sakit
kepala, nyeri otot, serta adanya manifestasi perdarahana pada kulit.
b. Riwayat penyakit dahulu
Penyakit apa saja yang di derita klien, apa pernah mengalami
serangan ulang DHF.
c. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat keluarga merupakan penyekit yang pernah dialami atau
sedang dialami keluarga, baik penyakit yang sama dengan keluhan
klien atau pun penyakit lain.
4. Pola Nanda
5. Pemeriksaan fisik
Pada kasus DHF, hasil pemeriksaan fisik sering menunjukkan gejala
demam yang terjadi secara mendadak berlangsung selama 2–7 hari, yang
dapat diserta dengan anoreksia, nyeri punggung, nyeri tulang dan
persediaan, nyeri kepala dan rasa lemah. Selain itu mudah ditemukan
tanda-tanda perdarahan pada tempat fungsi vena, petekia, ekimosis,
epistaksis, perdarahan gusi dan purpura, serta perdarahan ringan hingga
sedang pada saluran cerna bagian atas sehingga menyebabkan
haematemesis, dengan biasanya didahului dengan nyeri perut hebat. bila
terjadi syok, hasil pemeriksaan fisik akan menunjukkan tanda gejala
berupa kulit dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari tangan
dan kaki, gelisah dan sianosis disekitar mulut, nadi cepat, lemah, sampai
tidak teraba, serta tekanan darah menurun (tekanan sistolik≤80 mmHg,
diastolik≤20 mmHg).
5. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Lab Normalnya
HB 11,7 g/dl 12.0 – 15.5
Leukosit 2,100 /u/ 4.000-10.500
Eritrosit 4.57 juta/u/ 390-550
Trombosit 48.000 /u/ 150.000-350.000
Haematokrit 33 vol% 35-45
Tes Torniquet Positif
3.2 Diagnosa
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue yang di
tandai oleh kulit kemerahan, peningkatan suhu tubuh diatas kisaran
normal.
2. Resiko defisit cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif ditandai
dengan kulit kering, kelemahan, haus, peningkatan suhu tubuh.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan mencerna makanan ditandai dengan nyeri
abdomen, menghindari makanan, kurang makan, dan mual muntah
4. Resiko terjadi perdarahan berhubungan dengan penurunan factor-faktor
pembekuan darah (trombositopeni) ditandai dengan bercak merah pada
kulit
5. Resiko Syok hipovolemik behubungan dengan perdaraha yang
berlebih, pindanya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler
6. Kecemasan orang tua berhubungan dengan kondisi anak
3.3 Intervensi
dengan usia dan BB, BJ urin normal 3. Monitor masukan makanan/ cairan dan
2. TD, Nadi, Suhu tubuh dalam batas hitung intake kalori harian
3 Perubahan nutrisi kurang dari Status Gizi: makanan dan asupan cairan Managemen Nutrisi
kebutuhan tubuh berhubungan Status Gizi: asupan gizi 1. Kaji adanya alergi makanan
dengan ketidakmampuan Pengendalian berat badan 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
mencerna Makanan ditandai Kriteria hasil menentukan jumlah kalori dan nutrisi
dengan nyeri abdomen, yang dibutuhkan pasien
menghindari makanan, kurang 1. Adanya peningkatan berat badan sesuai 3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan
makan, dan mual muntah dengan tujuan intake Fe
2. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi 4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan
badan protein dan vitamin C
3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan 5. Berikan subtansi gula
nutrisi 6. Yakinkan diet yang dimakan
4. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi mengandung tinggi serat untuk
5. Menunjukkan peningkatan fungsi mencegah konstipasi
pengecapan dari menelan 7. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
6. Tidak terjadi penurunan berat badan kalori
yang berarti 8. Berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi
9. Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Monitoring Nutrisi
1. BB pasien dalam batas normal
2. Monitor adanya penurunan BB
3. Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa di lakukan
4. Monitor interaksi anak dan orang tua
selama makan
5. Monitor lingkungan selama makan
6. Monitor tugor kulit
7. Monitor mual muntah
8. Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
9. Monitor pucat, kemerahan dan
kekeringan konjungtiva
Rampengan. 2008. Penyakit Infeksi Tropik pada Anak. Penerbit Buku.. Jakarta:
Kedokteran EGC