Oleh
MARTEN DUKALANG
NIM: 931411236
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian memperoleh gelar sarjana/ahli madya pada program
studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNG
Marten Dukalang. 931411236. 2013. “The Influence of Promotion toward Costumer Decision
on Buying Automatic Scooter Motorbike at 3S Yamaha Division of PT. Hasjrat Abadi Gorontalo.”
Bachelor of Management, Department of Management, Faculty of Economics and Business,
Universitas Negeri Gorontalo, 2013. It was supervised by Supardi Nani, SE., M.Si as the principal
supervisor and Drs. Rusli Isa, M.Si as the co supervisor.
The development of mature automotive industry is growing rapidly along with the intensive
technology innovation and innovative product competition that in turn may affect costumer’s buying
decision. Community attitude that need branded, high qualified, valuable, and innovative motorbike
are important for a company when dealing with costumer’s buying decision.
The current research aimed to see the influence of promotion toward costumer decision on
buying Automatic Scooter motorbike at 3S Yamaha Division of PT. Hasjrat Abadi Gorontalo in terms
of advertisement, individual sales, sales promotion sales, and public relation. There were 100 samples
selected through purposive sampling. The data were collected through questionnaires.
The multiple regression analysis results sowed that Y = 0,275X1 + 0,127X2 + 0,979X3 +
0,130X4. The most influential independent variable affected the dependent variable, i.e. sales
promotion variable (0,797), followed by advertisement variable (0,275), public relation variable
(0,130), and individual sales variable (0,127). The t-test proved, all the independent variables
(advertisement, sales promotion, individual sales, and public relation) had positive effect on the
dependent variable, that is buying decision of automatic scooter motorbike at 3S Yamaha Division of
PT. Hasjrat Abadi Gorontalo. It means, according to the customers, four-independent variables are
important regarding the buying decision. Moreover, the adjusted R2 equaled to 0,961. It means 96,1%
buying decision can be explained by advertisement, sales promotion, individual sales, and public
relation variables, while the remaining 3,9% were affected by other external variables.
Konsumen Produk
Periklanan
(X1)
Penjualan Keputusan
Perorangan (X2) Pembelian
(Y)
Public Relation
(X4)
Promosi
Penjualan (X3)
Gambar : 2.2
Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
: Garis Hubungan Parsial
: Garis Hubungan Simultan
2.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2011) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian. Oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya
disusun dalam kalimat pernyataan. Berdasarkan latar belakang dan kajian teori,
hipotesis yang diangkat dalam penelitian ini adalah :
a. Diduga periklanan berpengaruh secara positif terhadap keputusan konsumen
membeli motor scuter matic yamaha.
b. Diduga penjualan perorangan berpengaruh secara positif terhadap keputusan
konsumen membeli motor scuter matic yamaha.
c. Diduga promosi penjualan konsumen berpengaruh secara positif terhadap
keputusan konsumen membeli motor scuter matic yamaha.
d. Diduga public relation konsumen berpengaruh secara positif terhadap keputusan
konsumen membeli motor scuter matic yamaha.
e. Diduga Periklanan, Penjualan Perorangan, Promosi Penjualan dan Public
Relation berpengaruh positif secara simultan terhadap keputusan konsumen
membeli motor scuter matic Yamaha.
BAB III
METODE PENELITIAN
(X1) Keterangan :
(Y) X1 = Periklanan
(X2)
(X3)
X2 = Penjualan Perorangan
Sumber : Data yang diolah peneliti, 2013
(X4) X3 = Promosi penjualan
X4 = Public Relation
Y = Keputusan Pembelian
Gambar : 3.1
Kerangka Desain Penelitian
Tabel 3.2
Operasional variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Periklanan (X1) Setiap bentuk 1. Brosur Ordinal
penampilan non 2. Poster Ordinal
personal bayaran 3.Radio Ordinal
dan promosi
tentang gagasan,
barang atau jasa
oleh sponsor
tertentu
Penjualan Penjualan 1. Terjadi komunikasi Ordinal
perorangan (X2) pereorangan timbal balik
adalah interaksi 2. Penjelasan Ordinal
antar individu, informasi yang
saling bertatap disampaikan oleh
muka yang Wiraniaga
ditujukan untuk 3. Pelayanan yang Ordinal
m,enciptakan, memuaskan
memperbaiki,
menguasai atau
mempertahankan
hubungan,
pertukaran yang
saling
menguntungkan
antara penjual
dan pembeli.
Promosi Promosi 1. Pembelian hadiah Ordinal
penjualan (X3) penjualan adalah (kalender, jam dll)
insentif jangka kepada pembeli.
pendek untuk 2. adanya diskon Ordinal
mendorong
pembelian dan
penjualan
sebuah produk
dan jasa.
Sekumpulan
faktor yang
mendorong atau
lebih cepat untuk
membeli motor
scuter matic
Public Relation Public relation 1. Sponsorship Ordinal
(X4) adalah 2. Pameran Ordinal
rangsangan non
personal demi
permintaan akan
sebuah produk
dan jasa di
media cetak atau
elektronik tanpa
dibayar.
Keputusan Keputusan 1. Banyaknya pilihan Ordinal
pembelian (Y) Pembelian model
adalah suatu 2. Daya tahan produk Ordinal
tahapan dalam 3. Harga terjangkau Ordianal
perilaku 4. Kualitas produk Ordinal
konsumen bagus
sebelum
akhirnya
konsumen
memutuskan
untuk membeli.
3) Besar Sampel
Besar sampel dalam dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus
Slovin (Sevilla et. al, 2010) sebagai berikut :
di mana :
n : Ukuran Sampel
N : Ukuran populasi
e : Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran
keAdatelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi), yaitu 10%,
Jika tingkat kesalahan yang diinginkan (e) adalah 10%.
Berdasarkan rumus diatas besar sampel yang diperoleh adalah :
dibulatkan menjadi 100
responden, jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden.
4) Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan maksud dan
pertimbangan tertentu, dengan kriteria pengambilan sampel sebagai berikut :
a) Responden yang diteliti adalah yang membeli sepeda motor scuter matic di
dealer resmi pada Divisi Yamaha ‘3S’ PT. Hasjrat Abadi Gorontalo dari
Tahun 2008 sampai dengan 2012.
b) Responden membeli sepeda motor scuter matic Yamaha pada tahun 2008
sampai 2012.
3.5 Teknik pengumpulan Data
3.5.1 Data primer
Diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner sebagai
alat pengumpulan data.
3.5.2 Data Sekunder
Diperoleh dengan cara mengutip dari data – data dokumen yang sudah
ada pada Divisi Yamaha ‘3S’ PT. Hasjrat Abadi Gorontalo.
3.5.3 Instrument Penelitian
Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini kuesioner dimana kuisioner
merupakan suatu alat untuk memperoleh data yang dilakukan dengan cara
memberikan suatu daftar pertanyaan yang akan diisi oleh responden yang terdiri dari
pertanyaan tentang Periklanan, Penjualan Perorangan, Promosi Penjualan dan
Publich Relation untuk metahui sejauh mana variable tersebut mempengaruhi
keputusan pembelian.
Dalam pengukuran data penulis menggunakan skala Likert (Sugiyono, 2011).
Skala likert pertama kali dikembangkan oleh Rensis Likert pada tahun 1932 dalam
mengukur sikap masyarakat. Dalam skala ini hanya menggunakan item yang secara
pasti baik dan secara pasti buruk. Item yang pasti disenangi, disukai, yang baik,
diberi tanda negatif (-). Total skor merupakan penjumlahan skor responsi dari
responden yang hasilnya ditafsirkan sebagai posisi responden. Skala Likert
merupakan skala yang dirancang untuk memungkinkan responden menjawab
berbagai tingkatan pada setiap butir yang menggunakan produk. Dalam kuesioner
ini digunakan skala likert yang terdiri dari sangat setuju, setuju, tidak setuju dan
sangat tidak setuju. Jawaban dari kuesioner tersebut diberi bobot skor atau nilai
sebagai berikut :
SS = Sangat Setuju = 4
S = Setuju = 3
TS = Tidak Setuju = 2
STS = Sangat Tidak Setuju = 1
Tabel 4.1
Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin
a
Sumbe
Coefficients
r : Data
Unstandardized Standardized Collinearity Primer
Coefficients Coefficients Statistics
Yang
Toleranc diolah,
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
2013
1 (Constant) .035 .467 .076 .940
Tabel 4.12
Hasil analisis Korelasi Ganda
b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .981 .962 .961 .22201
a. Predictors: (Constant), hubungan_masyarakat,
penjualan_perorangan, periklanan, promosi_penjualan
Dependent Variable: keputusan_pembelian
Sumber : Data Primer Yang diolah, 2013
1) Variabel Periklanan
H0 : b1 ≤ 0 : periklanan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap
keputusan Pembelian
Ha : b1 > 0 : periklanan berpengaruh positif signifikan terhadap
keputusaan Pembelian
Hasil uji t untuk variabel X1 (periklanan) di peroleh nilai t hitung = 8,909 dengan
tingkat signifikasi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikasi 0,05, di dapat t
tabel sebesar 1,676 ini berarti t hitung > t tabel, yang berarti H0 ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian maka, hipotesis pertama dapat diterima. Arah koefisien
regresi positif berarti bahwa periklanan memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap keputusan pembelian. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa iklan
yang semakin menarik, dengan bahasa yang mudah dipahami, dan sering
ditayangkan akan mempercepat keputusan pembelian konsumen.
2) Variabel Promosi Penjualan
H0 : b1 ≤ 0 : promosi penjualan tidak berpengaruh positif signifikan
terhadap keputusan pembelian
Ha : b1 > 0 : promosi penjualan berpengaruh positif signifikan terhadap
Keputusaan Pembelian
Hasil uji t untuk variabel X2 (promosi penjualan) di peroleh nilai t hitung = 16,250
dengan tingkat signifikasi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikasi 0,05, di
dapat t tabel sebesar 1,676 ini berarti t hitung > t tabel, yang berarti H0 ditolak dan
Ha diterima. Dengan demikian maka, hipotesis pertama dapat diterima. Arah
koefisien regresi positif berarti bahwa promosi penjualan memiliki pengaruh positif
yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan kata lain dapat disimpulkan
bahwa dengan adanya promosi penjualan yang baik maka akan mempercepat
keputusan pembelian konsumen.
3) Variabel Penjualan Perorangan
H0 : b1 ≤ 0 : penjualan perorangan tidak berpengaruh positif signifikan
Terhadapk keputusan Pembelian
Ha : b1 > 0 : penjualan perorangan berpengaruh positif signifikan
terhadap keputusaan Pembelian
Hasil uji t untuk variabel X3 (penjualan perorangan) di peroleh nilai t hitung = 5,013
dengan tingkat signifikasi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikasi 0,05, di
dapat t tabel sebesar 1,676 ini berarti t hitung > t tabel, yang berarti H0 ditolak dan
Ha diterima. Dengan demikian maka, hipotesis pertama dapat diterima. Arah
koefisien regresi positif berarti bahwa penjualan perorangan memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan kata lain dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya penjualan perorangan maka akan mempercepat
keputusan pembelian konsumen.
4) Variabel Public Relation
H0 : b1 ≤ 0 : public relation tidak berpengaruh positif signifikan
terhadap Keputusan Pembelian
Ha : b1 > 0 : public relation penjualan berpengaruh positif signifikan
terhadap keputusaan Pembelian
Hasil uji t untuk variabel X4 (Public Relation) di peroleh nilai t hitung = 3,094 dengan
tingkat signifikasi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikasi 0,05, di dapat t
tabel sebesar 1,676 ini berarti t hitung > t tabel, yang berarti H0 ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian maka, hipotesis pertama dapat diterima. Arah koefisien
regresi positif berarti bahwa Public Relation memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap keputusan pembelian. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa Public
Relation yang baik maka akan mempercepat keputusan pembelian konsumen.
4.2 Pembahasan
Secara umum penelitian ini menunjukkan hasil analisis deskriptif menunjukkan
bahwa kondisi penilaian responden terhadap variabel-variabel penelitian ini secara
umum sudah baik. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya tanggapan kesetujuan
yang tinggi dari responden terhadap kondisi dari masing-masing variabel penelitian.
Dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh bahwa empat variabel independen yaitu
periklanan, promosi penjualan, penjualan perorangan dan public relation memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian scuter matic yamaha di PT
Hasrat Abadi Motor Gorontalo. Penjelasan dari masing-masing variabel dijelaskan
sebagai berikut :
4.2.1 Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil analisis secara parsial bahwa periklanan berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian dikarenakan nilai t hitung > t tabel (8,909 > 1,676) atau P value <
(0,000 < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, hipotesis uji t
variabel periklanan berpengaruh positif secara signifikan antara periklanan dengan
keptusan pembelian konsumen.
Dari hasil analisis ini dapat diintepretasikan bahwa periklanan yang
menggunakan poster, brosur dan radio mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian Scuter matic Yamaha. periklanan mampu
menggerakkan reaksi secara posotif terhadap untuk dapat membeli dan
menggunakan produk Yamaha. Sebagaimana yang dikatakan oleh Kotler & Philp
(2012:83), bahwasanya hal ini adalah media utama termasuk media cetak (koran,
majalah, surat), media siar (radio, televisi), dan media tampilan (papan iklan, poster,
bildborad). Suasana rancangan lingkungan yang menciptakan atau mendorang
untuk cenderung membeli produk. Peristiwa ini adalah kejadian yang ditonjolkan
untuk mengkomunikasikan pesan kepada masyarakat sasaran. Pada saat
periklanan yang dilakukan oleh pemasar setelah melalui evaluasi pembelian
alternatif dan mendapatkan pilihan tersebut sudah sesuai dengan apa yang
dirasakan oleh konsumen dan sesuai dengan apa yang diungkapkan dalam
periklanan, maka perilaku positif untuk pembelian akan dapat terjadi, dan sebaliknya
jika setelah evaluasi konsumen tidak merasakan kesesuaian dengan isi dari
periklanan yang dilakukan maka perilaku kurang baik untuk pembelian akan
diberikan oleh konsumen.
4.2.2 Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil analisis secara parsial bahwa promosi penjualan berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian dikarenakan nilai t hitung > t tabel (16,250 > 1,676) atau
P value < (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian,
hipotesis uji t variabel promosi penjualan berpengaruh positif secara signifikan
antara promosi penjualan dengan keptusan pembelian konsumen.
Dari hasil analisis ini dapat diintepretasikan bahwa promosi penjualan dengan
menggunakan pemberian hadiah dan diskon kepada konsumen berpengaruh sacara
signifikan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Husein Umar (2003:229) bahwa
penggunaan berbagai insentif (hadiah, diskon) yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli
pelanggan.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan mengolah
data yang telah didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1) Periklanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dikarenakan
nilai t hitung > t tabel (8,909 > 1,676) atau P value < (0,000 < 0,05), maka H0
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, variabel periklanan berpengaruh
positif secara signifikan terhadap keptusan pembelian konsumen di PT
Hajrat Abadi Gorontalo.
2) Promosi penjualan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
dikarenakan nilai t hitung > t tabel (16,250 > 1,676) atau P value < (0,000 < 0,05),
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian variabel promosi
penjualan berpengaruh positif secara signifikan terhadap keptusan
pembelian konsumen di PT Hajrat Abadi Gorontalo.
3) penjualan perorangan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
dikarenakan nilai t hitung > t tabel (5,013 > 1,676) atau P value < (0,000 < 0,05),
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian variabel penjualan
perorangan berpengaruh positif secara signifikan antara penjualan
perorangan dengan keptusan pembelian konsumen di PT Hajrat Abadi
Gorontalo.
4) Public Relation berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
dikarenakan nilai t hitung > t tabel (3,094 > 1,676) atau P value < (0,000 < 0,05),
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, variabel Public Relation
berpengaruh positif secara signifikan terhadap keptusan pembelian
konsumen di PT Hajrat Abadi Gorontalo.
5.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah dikemukakan, dapat disajikan beberapa
saran-saran yaitu sebagai berikut :
1) Diharapkan kepada perusahaan dapat meningkatkan bauran promosi yang
terdiri dari periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan
hubungan masyarakat.
2) Meningkatkan pemberian hadiah dan diskon kepada konsumen, Karena
dengan memberikan hadiah dan diskon kepada konsumen akan mampu
menarik minat konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
3) Diharapkan kepada perusahaan dapat memberikan informasi yang relefan
dalam kaitanya dengan pembahasan yang diajukan demi kemajuan dan
keberhasilan perusahaan.
Engel, et all. 2010. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jilid I. Binarupa Aksara,
Jakarta.
Lamb, Charles. W. et. All. 2011. Pemasaran. Buku I Edisi Pertama. Penerbit
Salemba Empat. Jakarta.