Anda di halaman 1dari 6

Nilai dan Norma

Nilai
A. PENGERTIAN NILAI SOSIAL

Nilai sosial adalah sekelompok ukuran, patokan-patokan, keyakinan,


atau anggapan yang hidup dan berkembang di dalam kehidupan
masyarakat tertentu. sekelompok keyakinan-keyakinan tersebut dianut
oleh banyak orang di dalam komunitasnya, dan memuat mengenai apa
yang benar, apa yang salah, dan apa yang pantas untuk dilakukan serta
yang tidak pantas untuk dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai sosial sebenarnya merupakan proses pembenaran daripada


kehendak masyarakat di dalam kelompok hidupnya mengenai sesuatu yang
dianggap benar dan baik untuk dijalankan. Nilai-nilai sosial yang
berkembang di dalam kehidupan masyarakat Indonesia berasal dari 3
aspek, yaitu agama (Tuhan), masyarakat, dan individu.

B. BENTUK BENTUK NILAI SOSIAL

Sebenarnya, para ahli berbeda persepsi mengenai bentuk-bentuk


nilai sosial yang berkembang di kehidupan masyarakat akhir-akhir ini.
Terdapat beberapa macam bentuk nilai sosial yang dikemukakan oleh satu
ahli, sedangkan ahli lainnya ada yang menambahkan bentuk da nada yang
mengurangi bentuk-bentuk nilai sosial tersebut. Berikut merupakan bentuk
nilai sosial menurut beberapa ahli, yaitu :

1. Prof. DR. Notonegoro membagi bentuk nilai sosial menjadi 3 macam,


yaitu :

a) Nilai Material, yaitu suatu keyakinan atau anggapan yang berguna


bagi unsur fisik dan jasmani manusia atau masyarakat

b) Nilai Vital, yaitu segala keyakinan yang berkembang yang berguna


di dalam menjalankan aktivitas sehari-hari

c) Nilai Kerohanian, yaitu sekelompok keyakinan dalam masyarakat


yang berkembang tentang apa yang berguna bagi batin manusia.
Nilai kerohanian sendiri dibagi lagi menjadi 4 macam :

- Nilai Kebenaran, yaitu nilai rohani yang bersumber dari akal


dan pikiran masyarakt yang menjalaninya

- Nilai Keindahan, yaitu nilai yang bersumber dari perasaan


masyarakat yang menjalaninya (unsur estetika)

- Nilai Moral, yaitu nilai rohani yang bersumber pada unsur


kehendak dan kemauan, atau etika

-Nilai Religius, yaitu nilai rohani yang bersifat mutlak dan tidak
pernah salah, yang bersumber langsung dari Tuhan
2. Namun, menurut C.Kluckhon menambahkan bentuk nilai sosial yang lain
berupa :

d) Nilai Kebudayaan, yang mencakup nilai mengenai hakikat hidup


manusia, hakikat karya manusia, hakikat kedudukan manusia dalam
ruang dan waktu, hakikat hubungan antara manusia dengan manusia,
dan hakikat mengenai hubungan manusia dengan alam.

3. Sedangkan menurut Walter G.Evereet, bentuk nilai sosial itu dibagi


menjadi 5 bagian, yaitu :

 Nilai ekonomi, yaitu nilai sosial yang berhubungan dengan harga


pasar yang menjadikan ekonomi masyarakat sebagai tolak
ukurnya
 Nilai Rekreasi, yaitu nilai mengenai kesejahteraan hidup
masyarakat dan memberikan kesegaran jasmani dan rohani
 Nilai Perserikatan, yaitu nilai sosial mengenai bentuk kelompok
masyarakat, mulai dari tingkat keluarga, sampai tingkatan yang
lebih tinggi
 Nilai Jasmani, yaitu nilai sosial yang berhubungan dengan kondisi
jasmani warga masyarakat
 Nilai Watak, yaitu nilai yang menyangkut tentang keadilan,
kesediaan menolong, menyukai kebenaran, dan lain sebagainya

C. CIRI – CIRI NILAI SOSIAL

Untuk dapat dikatakan sebagai nilai sosial yang ada dan berkembang
di dalam suatu kelompok masyarakat, maka terdapat ciri-ciri dari nilai
sosial itu sendiri, berikut adalah cirinya :

1. Merupakan hasil interaksi sosial yang terjadi antar masyarakat, nilai akan
terbentuk ketika interaksi tersebut dilakukan secara intensif
(berkesinambungan) dan bukan merupakan bawaan lahir, seperti seorang
anak yang ditanamkan sifat disiplin semenjak kecil, maka sampai dewasa
anak tersebut akan disiplin.
2. Terbentuk melalui proses sosialisasi (proses belajar dari interaksi sosial),
contoh seorang anak akan menghargai proses persahabatan yang
dilihatnya dari teman-temannya
3. Antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain berbeda nilai
sosialnya
4. Dapat mempengaruhi perkembangan sifat dalam diri seseorang
5. Merupakan bagian dari usaha untuk memenuhi kepuasaan dan kebutuhan
manusia
6. Dapat berupa peraturan sosial yang turut memenuhi kebutuhan sosial
7. Memiliki pengaruh yang berbeda diantara masyarakat
8. Antara nilai yang satu dengan yang lain saling berkaitan, sehingga
terbentuk sistem sosial
9. Dapat mempengaruhi kepribadian individu di dalam suatu kelompok
masyarakat
D. FUNGSI NILAI SOSIAL

Setelah masyarakat tertentu membentuk suatu nilai sosial yang


dimulai dari pembiasaan terhadap suatu hal yang dianggap baik dan buruk
jika dilakukan, maka akan timbul fungsi nilai tersebut yang berpengaruh
terhadap diri pribadi, maupun kelompok masyarakat, yaitu :

 Dapat mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku sesuai


dengan nilai yang telah disepakati bersama
 Sebagai alat untuk menentukan kelas sosial seseorang dalam kelompok
masyarakat
 Dapat memotivasi seseorang untuk membentuk pribadinya agar sesuai
dengan tujuan hidupnya dan tidak melenceng dari nilai sosial yang telah
ada
 Sebagai alat solidaritas antar sesame masyarakat sehingga mereka bisa
saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama
 Berperan sebagai pengawas, pembatas, dan penekan seseorang untuk
selalu berbuat baik

E. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI SOSIAL

Tentunya terdapat beberapa factor penting yang berperan dalam


menentukan arah nilai sosial kehiduoan masyarakat, seperti :

1. Pengaruh media massa

Media massa sebagai media konsumsi public pada zaman ini menjadi
suatu yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Banyak hal yang dapat
ditayangkan di media massa, sehingga hal tersebut berujung pada
perbedaan persepsi pikir seseorang yang akan mempengaruhi budaya dan
nilai sosial kehidupannya.

2. Perubahan dalam ekonomi

Ekonomi memiliki peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.


Bagaimana kehidupan kelompok berpenghasilan tinggi, menengah, dan
rendah memiliki dampak dalam perbedaan pola pikir dan kehidupan mereka,
sehingga ekonomi dapat mempengaruhi nilai-nilai sosial.

3. Perubahan dalam Nilai Moral

Perubahan moral merupakan hal yang sangat penting yang berperan


di dalam perbedaan nilai sosial masyarakat. Antara komunitas satu dengan
yang lainnya berbeda nilai moral yang dianut, maka berbeda pula nilai
sosial nya.

4. Kepercayaan beragama

Seperti yang telah dijelaskan di atas, kepercayaan terhadap tuhan


merupakan salah satu factor penentu bentuk nilai sosial yang dianut oleh
masyarakat.
5. Inovasi Teknologi

Teknologi juga memiliki pengaruh yang besar terhadap


terbentuknya nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Semkain
canggih teknologi dalam komunitas, maka akan semakin rendah pula nilai
sosial yang terkandung.

Norma
A. PENGERTIAN NORMA SOSIAL

Jika dalam kehidupan masyarakat telah terbentuk suatu nilai-nilai


sosial yang telah dianut oleh individu komunitas masyarakatnya, maka
harus ada suatu tolak ukur dan aturan sehingga nilai sosial tersebut sesuai
dengan yang telah dicita-citakan sebelumnya. Hal itulah yang disebut
dengan norma sosial.

Norma sosial adalah patokan perilaku yang memuat nilai-nilai sosial


dalam kelompok masyarakat tertentu. norma sosial bisa disebut dengan
peraturan sosial yang bersifat memaksa individu untuk menjalaninya,
sehingga dalam menjalankan interaksi sosial, mereka tetap di dalam ruang
lingkup nilai sosial yang telah berlaku.

Berdasarkan tingkatan daya ikat yang memaksa individu untuk


berbuat sesuai dengan nilai yeng berlaku, maka norma dapat dibedakan
menjadi :

1. Cara (Usage)

Bentuk norma ini merupakan cara mengikat yang paling lemah di


dalam norma sosial. Bentuk ini adalah suatu perbuatan tertentu yang
dilakukan oleh individu dalam kehidupan masyarakat. Maka karena bentuk
ini merupakan cara mengikat yang paling lemah, sehingga jika seseorang
yang melanggar norma ini tidak akan dikenakan sanksi sosial. Contoh :
bersendawa setelah makan dalam satu kelompok masyarakat dianggap
tidak sopan, namun tidak diberikan sanksi tegas

2. Kebiasaan (Folkways)

Kebiasaan merupkaan bentuk kegiatan yang dilakukan secara terus


menerus dan dan dilakukan secar asadar untuk mencapai suatu tujuan
tertentu yang dianggap baik oleh masyarakat. Contoh : sifat disiplin yang
ditanamkan dalam pribadi anak-anak sejak kecil

3. Tata Kelakuan (Mores)

Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan


sikap-sikap hodup dalam masyarakat yang dilakukan secara sadar sehingga
dapat berfungsi sebagai alat untuk melakukan pengawasan terhadap
anggota kelompok masyarakat. Contoh : melarang berbuat criminal pada
setiap anggota masyarakat, sehingga jika ada indovidu yang tidak patuh,
akan dikenakan sanksi sosial yang tegas.
4. Adat Istiadat (Customs)

Adat istiadat merupakan cara mengikat yang paling kuat diantara 3


car amengikat di dalam norma-norma sosial masyarakat. Adat istiadat
merupakan kebiasaan baik yang telah dilakukan secara turun temurun,
sehingga memiliki hubungan yang paling kuat dalam kehidupan masyarakat.

B. CIRI – CIRI NORMA SOSIAL

Seperti nilai sosial yang memiliki ciri-ciri tertentu sehingga dapat


dikatakans ebgai nilai sosial, maka begitu juga halnya dengan norma sosial.
Berikut adalah ciri norma sosial, yaitu :

 Hasil dari kesepakatan masyarakat


 Pada umumnya tidak tertulis
 Warga masyarakat sebagai pendukung dan yang melaksanakan sangat
menaatinya
 Terdapat sanksi yang harus diterima jika melangar norma
 Norma sosial juga dapat mengalami perubahan, sesuai dengan
perubahan-perubahan dalam kehidupan penganutnya

C. MACAM – MACAM NORMA SOSIAL

Norma sosial dapat dikelompokkan ke dalam berbagai bentuk


menurut resmi atau tidaknya suatu norma dan bagaimana kekuatan
sanksinya, yaitu :

1. Menurut resmi atau tidaknya, norma dibedakan menjadi :

a) Norma resmi (formal)

Aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat


yang dirumuskan dan tertulis serta diwajibkan bagi seluruh elemen
masyarakat, sehingga bersifat memaksa. Contoh : hukum yang
berlaku di Indonesia, baik hukum pidan maupun hukum perdata

b) Norma tidak resmi (non-formal)

Norma ini tumbuh dari kebiasaan masyarakat, tidak bersifat


memaksa, dan dirumuskan secara tidak jelas dan tidak memiliki
konsekuensi yang tegas bagi pelanggarnya. Contoh : aturan makan
minum, dan lain-lain

2. Menurut Kekuatan Sanksinya, dibedakan menjadi :

a) Norma Hukum (laws)

Merupakan aturan-aturan yang dirumuskan dan ditetapkan


oleh lembaga-lembaga tertentu yang resmi dan memiliki sanksi yang
tegas. Contoh : membayar pajak, hukum pidana, hukum perdata,
dan lain-lain
b) Norma Agama

Merupakan norma sosial yang bersifat mutlak dan tidak bisa


diubah-ubah Karen aberasal langsung dari wahyu tuhan. Contoh :
kewajiban beribadah, kewajiban menjauhi hal-hal yang dilarang
agama, dan lain-lain

c) Norma Kesopanan

Merupakan norma yang bersifat kebiasaan suatu kelompok


masyarakat, dan terkait dengan bagaimana seseorang itu harus
berbuat atau bertingkah laku. Contoh : tidak membuang liur
sembarangan, dan lain-lain

d) Norma Kelaziman

Tindakan seseorang dalam masyarakat yang dilakukan tanpa


harus berpikir panjang, karena hal tersebut dianggap baik dan benar
dalam masyarakat. Contoh : cara berpakaian

e) Norma Kesusilaan

Norma ini berasal dari hati nurani seseorang, sehingga ia


dapat membedakan mana yang patut untuk dilakukan dan mana
yang itdak. Sanksi untuk orang yang melanggar norma ini dapat
berupa pengucilan taau diusir dari kelomponya. Contoh : bermesraan
di tempat umum, melakukan hubungan suami isteri sebelum
menikah, dan lian-lain.

f) Norma Mode (fashion)

Merupakan cara dan gaya dalam melakukan sesuatu yang


bersifat dinamis (berubah-ubah) seusai dengan perkembangan
zaman. Contoh : berpakaian, model rambut

D. FUNGSI NORMA SOSIAL

 Berlaku sebagai aturan dalam bertindak dan berbuat dalam kehidupan


bermasyarakat
 Sebagai alat untuk menertibkan kehidupan sosial
 Sebagai alat untuk mengontrol perilaku sosial dalam masyarakat
 Bertindak sebagai pembenaran dalam bertindak dan berperilaku

Anda mungkin juga menyukai