Percobaan II Instrument
Percobaan II Instrument
PERCOBAAN II
OLEH:
NAMA : DERIATMAN
KELOMPOK : VI (ENAM)
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2017
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya air selain merupakan sumber daya alam juga merupakan
akan air cenderung semakin meningkat dari waktu ke waktu. Ketersedian air
sungai cenderumh menurun karena penurunan kualitas dan kuantitas yang tersedia
juga karena kualitas yang ada menjadi tidak dapat dimanfaatkan karena adanya
pencemaran.
produksi. Proses produksi ini akan menghasilkan produk dan hasil samping yang
limbah cair, padat maupun gas. Limbah-limbah yang dihasilakan ini dapat
merugikan secara ekonomi karena dapat menimbulkan kerusukan pada benda atau
dalam air seperti ikan dan sebagainya, serta menimbulkan bau yang busuk dan
UV-Vis?
C. Tujuan
Tujuan pada praktikum ini adalah untuk mengetahui cara menentukan nilai
Vis.
D. Manfaat
Manfaat pada praktikum ini adalah dapat mengetahui cara menentukan nilai
UV-Vis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
Limbah yang mengandung bahan polutan yang memiliki sifat racun dan
berbahaya dikenal dengan limbah B-3, yang dinyatakan sebagai bahan dalam
jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi untuk merusak lingkungan hidup dan
sumber daya. Bila ditinjau secara kimiawi, bahan – bahan ini terdiri dari bahan
kimia organik dan anorganik. Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan oleh
limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah, baik dalam jangka pendek
limbah merupakan sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair.
Limbah cair atau air buangan (waste water) merupakan suatu cairan buangan yang
tempat umum lainnya yang biasanya mengandung bahan atau zat yang
Limbah cairan banyak ditemukan yakni air lindi. Air lindi merupakan air
yang terbentuk dalam timbunan sampah yang melarutkan banyak sekali senyawa
yang ada sehingga memiliki kandungan pencemar khususnya zat organik yang
sangat tinggi. Lindi sangat berpotensi menyebabkan pencemaran air, baik air
dkk., 2012).
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kadar suatu zat
untuk penetapan kadar campuran dengan spektrum yang tumpang tindih tanpa
2013).
intensitas sinar datang. Nilai absorbansi ini akan bergantung pada kadar zat yang
terkandung di dalamnya, semakin banyak kadar zat yang terkandung dalam suatu
sampel maka semakin banyak molekul yang akan menyerap cahaya pada panjang
gelombang tertentu sehingga nilai absorbansi semakin besar atau dengan kata lain
nilai absorbansi akan berbanding lurus dengan konsentrasi zat yang terkandung
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan mengenai ini adalah tabung reaksi,
labu takar 50 mL dan 25 mL, rak tabung, pipet volume, filler, spektofotometer
UV-VIS dan pipet tetes.
2. Bahan
Air Limbah
100 ppm 150 ppm 550 ppm 1500 ppm 3000 ppm
Absorbans
2. Pembuatan dan Pengukuran Larutan Blanko
Akuades
- dipipet sebanyak 2,5 mL
- dimasukan kedalam tabung rekasi
- ditambahkan 1,5 mL K2Cr2O7 1 N
- ditambahkan 3,5 mL H2SO4 pekat
- dikocok
- diukur pada panjang gelombang 651
nm
Absorbansi
DAFTAR PUSTAKA
Karinda, S., Supriyanto, dan Idham, J., 2013, Perbandingan Penetapan Kadar
Ketoprofenn Tablet Secara Alkalimetri Dengan Spektrofotometri-Uv,
Jurnal Eduhealth, 3 (2).
Sari, N. V., Sunarto, dan Wiryanto, 2015, Analisis Komparasi Kualitas Air
Limbah Domestik Berdasarkan Parameter Biologi, Fisika dan Kimia di
IPAL Semanggi dan IPAL Mojosongo Surakarta, Jurnal Ekosains,7 (2).