Anda di halaman 1dari 3

ACARA I

PENYARINGAN LIMBAH CAIR SEDERHANA

Tujuan
1. Mengklasifikasikan limbah padat dan cair yang ada di lingkungan sekitar.
2. Menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya agar
air menjadi layak untuk penggunaan akhirnya. Salah satu penggunaan tersebut
adalah mengembalikan ke lingkungan alami air yang sudah digunakan tanpa
berakibatkan dampak yang buruk atas lingkungan.

Alat dan Bahan


1. Minimal 10 jenis limbah padat dan 10 jenis limbah cair di lingkungan sekitar
tergantung klasifikasinya.
2. - Botol air mineral 1,5 liter
- Pasir
- Kerikil
- Ijuk
- Air kotor dari tiga sumber berbeda : air keran, air comberan, dan air sungai

Landasan Teori
Limbah berasal dari tempat yang beraneka ragam, mulai dari limbah rumah
tangga, limbah dari pabrik-pabrik besar dan juga limbah dari suatu kegiatan
tertentu. Pada kehidupan masyarakat yang semakin maju dan modern, peningkatan
akan jumlah limbah semakin meningkat.
Hal ini bisa dilihat dari perkembangan yang terjadi dalam kebiasaan
dirumah tangga orang-orang yang dulunya hanya menggunakan jeruk nipis untuk
mencuci piring, kini tergantikan dengan penggunaan sabun detergen cuci piring
yang mengandung zat kimia seperti Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Surfactant,
tentu saja penggunaannya akan meningkatkan jumlah limbah.
Limbah dapat diklasifikasikan ke dalam 3 bagian yaitu :
Berdasarkan Wujudnya
 Limbah gas merupakan jenis limbah yang berbentuk gas. Contoh : karbon
dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), HCl, NO2, SO2, dan beberapa
lainnya.
 Limbah cair merupakan jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair.
Contoh : air cucian, air hujan, rembesan AC, air sabun, minyak goreng buangan
dan beberapa lainnya.
 Limbah padat merupakan jenis limbah yang berupa padat. Contoh : kotak
kemasan, bungkus jajanan, plastik, botol, kertas, kardus, ban bekas dan
beberapa lainnya.
Berdasarkan Sumbernya
 Limbah pertanian merupakan limbah yang ditimbulkan karena kegiatan
pertanian.
 Limbah industri merupakan limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan
industri.
 Limbah pertambangan merupakan limbah yang asalnya dari kegiatan
pertambangan.
 Limbah domestik merupakan limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar,
restoran, dan pemukiman-pemukiman penduduk yang lain.
Berdasarkan Senyawanya
Limbah Organik
Yang merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah
membusuk, dimana limbah organik mengandung unsur karbon. Limbah organik
dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: kulit buah dan sayur, kotoran
manusia dan hewan.
Limbah Anorganik
Yang merupakan jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk
diuraikan atau tidak bisa membusuk, limbah anorganik tidak mengandung unsur
karbon. Contoh: limbah anorganik ialah plastik, beling dan baja.
Contoh pengklasifikasian :
1. Contoh klasifikasi limbah :
Tulang dan kepala ikan 
Sumber : Limbah domestik
Jenis limbah : padat, Biodegradable waste, Recyclable waste, Non
hazardous waste

Beberapa cara dapat dilakukan untuk menjernihkan air. Penjernihan yang


umum dilakukan adalah dengan penambahan tawas. Tetapi untuk keperluan yang
rutin, tawas terlalu mahal. Untuk mengatasi persoalan tersebut dapat dilakukan
penjernihan air dengan menerapkan prinsip penyaringan.
Pemisahan zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan juga dapat
dilakukan dengan penyaringan. Misalnya memisahkan garam yang bercampur
pasir, dimana garam mudah larut dalam air sedangkan pasir tidak larut. Campuran
tersebut dimasukkan dalam air, garam akan larut sedangkan pasir tidak. Setelah
disaring pasir akan tertinggal di kertas saring, dan air garam lolos menembus kertas
saring. Zat yang tertahan di kertas saring dinamakan residu dan cairan yang dapat
menembus kertas saring dinamakan filtrat. Prinsip pemisahan campuran dengan
cara penyaringan dapat digunakan untuk menjernihkan air kotor. Saringan yang
digunakan berupa pasir, kerikil dan ijuk.
Prosedur
1. Klasifikasikan jenis limbah yang sudah Anda dapakan seperti contoh yang
tersedia.
2. Penjernihan air
a. Potong bagian bawah botol mineral
b. Potong-potong ijuk sepanjang 5 cm
c. Cuci pasir dan kerikil hingga terbebas dari lumpur (tanah)
d. Masukkan ijuk, kerikil, dan pasir ke dalam botol seperti gambar di
samping
e. Masukkan air kotor ke dalam botol
f. Tampung air yang mengalir lewat mulut botol.
g. Bandingkan kejernihan air sebelum dilewatkan botol dengan air yang
keluar dari botol

Pengamatan
1. Apakah air kotor yang digunakan tergolong campuran?
2. Mengapa setelah dilewatkan pasir, kerikil dan ijuk air menjadi lebih jernih?
3. Proses apa yang terjadi?

Anda mungkin juga menyukai