b. Gesselscaft (patembayan) : ikatan lahir yang bersifat pokok untuk waktu yang yang
pendek, strukturnya bersifat mekanis dan bersifat sebagai suatu bentuk pikiran belaka
Ciri-ciri gesselshaft :
• Hubungan terbatas pada urusan tertentu
• Hubungan antar peran dan status
• Bersifat publik life
a. Kelompok primer
Suatu kelompok yang hubungan antar anggota saling mengenal dan bersifat informal
b. Kelompok sekunder
suatu kelompok yang hubung antaranggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan
pada asas manfaat.
Masalah Sosial
Ada beberapa pandangan para tokoh sosilogi tentang masalah sosial, antara lain:
1. Arnold Rose: masalah sosial dapat didefinisikan sebagai situasi yang telah
memengaruhi sebagian besar masyarakat sehingga mereka percaya bahwa situasi itu adalah
sebab dari kesulitan mereka. Situasi itu dapat diubah.
2. Richard dan Richard: masalah sosial adalah pola perilaku dan kondisi yang tidak
diinginkan dan tidak dapat diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat.
3. Soerjono Soekanto: masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan sosial.
Masalah sosial sendiri dapat dilihat dari teori fungsionalis, teori konflik dan teori interaksi
simbolis.
1. Teori Fungsionalis
Semua bagian seperti keluarga, ekonomi, dan sekolah, mempunyai fungsinya masing-masing
dalam masyarakat. Keluarga membesarkan anak, sekolah mengajarkan pengetahuan dan
lembaga ekonomi menyediakan pekerjaan. Semua bagian dari masyarakat ini saling bekerja
sama untuk membangunan tatanan sosial yang stabil. Jika salah satunya tida menjalankan
fungsinya dengan baik, maka akan terjadi ketidakteraturan sosial dalam bentuk masalah
sosial.
2. Teori Konflik
Menurut teori konflik, masalah sosial timbul dari berbagai macam konflik sosial. Hal yang
paling penting dan umum adalah konflik kelas rasa tau kelas etnis, dan konflik gender. Setiap
koflik muncul dari ketimpangan antara yang kuat dan lemah.
3. Teori Interaksi Simbolis
Teori ini melihat masalah sosial sebagai interaksi simbolis antara individu yang tidak
mempunyai masalah sosial dan individu yang mempunyai masalah sosial yang mengarahkan
individu yang tanpa masalah berperilaku seperti individu yang bermasalah. Dalam teori ini
ada dua pandangan yang berbeda tentang masalah sosial. Pertama adalah teori pelabelan
(labeling theory). Suatu kondisi sosial kelompok atau masyarakat tertentu dianggap
bermasalah, karena kondisi itu sudah dicap bermasalah. Kedua yaitu konstruksionisme sosial,
melihat bahwa individu yang menginterpretasikan dunia sekitarnya secara universal.