Bab 2 IFOC Menggunakan FGS - PID
Bab 2 IFOC Menggunakan FGS - PID
KAJIAN PUSTAKA
Dalam tesis ini dibahas mengenai metode pengaturan kecepatan pada motor
induksi tiga fasa dengan pengaturan besar medan dan torsi, yang dalam hal ini
metode yang digunakan adalah IFOC. Kendali FGS-PID yang kemudian akan
digunakan untuk membantu memperbaiki performa pengaturan kecepatan pada
motor induksi tiga fasa pada kondisi putaran rendah ketika mengalami perubahan
parameter baik kecepatan atau beban secara bervariasi, sehingga diharapkan
mampu mempercepat kondisi transien pada sistem dan menghilangkan
overshot/undershoot.
7
motor induksi untuk dapat mempertahankan kecepatannya walaupun terjadi
perubahan beban. Salah satu contoh aplikasi motor induksi yaitu pada industri
kertas. Pada industri kertas ini untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang
baik, dimana ketebalan kertas yang dihasilkan dapat merata membutuhkan
ketelitian dan kecepatan yang konstan dari motor penggeraknya, sedangkan pada
motor induksi yang digunakan dapat terjadi perubahan beban yang besar.
Penamaan motor induksi sesuai dengan kenyataan bahwa arus rotor motor
ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi
sebagai akibat adanya perbedaan relative antara putaran rotor dengan medan putar
(Rotating Magnetic Field) yang dihasilkan oleh arus stator. Belitan stator yang
dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan medan
120𝑓
magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron 𝑛𝑠 = . Medan putar pada
2𝑝
8
2.1.2. Transformasi Clark dan Park pada Vektor Kontrol
Transformasi Clark atau yang juga sering disebut sebagai transformasi α-β
merupakan transformasi sistem tiga fasa (a, b, c) menjadi sistem dua fasa (α, β)
yang stasioner. Jika dianggap arus a, b, dan c bernilai sesuai dengan fungsi
sinusoidal dan memiliki perbedaan fasa sebesar 120o satu sama lainnya, maka arus
tiga fasa tersebut dapat diubah ke dalam dua fasa yang diam, yaitu sumbu α-β,
atau sumbu α sebagai nilai real-nya, dan sumbu β sebagai nilai imajinernya
(kerangka referensi stator). Transformasi Clark dapat dilihat pada Gambar 2.2.
b isβ
is
isα a= α
Arus 𝑖̅𝑠 pada Gambar 2.2 bila dinyatakan sebagai fungsi dari komponen tiga
fasa adalah sebagai berikut :
𝑜 𝑜 𝑜
𝑖̅𝑠𝑠 = 𝑖𝑠𝑎 𝑒 𝑗0 + 𝑖𝑠𝑏 𝑒 𝑗120 + 𝑖𝑠𝑐 𝑒 𝑗240 (1)
sehingga persamaan dalam bentuk matriks untuk mengubah komponen tiga fasa
menjadi dua fasa, adalah sebagai berikut :
9
1 1 (3)
𝑖𝛼 2 1 − − 𝑖𝑎
[ ] = √ [ 2 2 ] [𝑖 ]
𝑏
𝑖𝛽 3 1 1
0 √3 − √3 𝑐 𝑖
2 2
2
dengan konstanta√3 yang menunjukkan sistem power invariant dari sistem
pengaruran Vector Control.
β
q
isβ d
is
isd
isq a= α
isα
Dari Gambar 2.3 hubungan antara vektor 𝑖̅𝑠𝑠 pada kerangka referensi stasioner dan
vektor 𝑖̅𝑒𝑠 pada kerangka referensi yang bergerak adalah :
10
digunakan untuk mentransformasikan arus stator (iα dan iβ) ke arus stator dua fasa
(ids dan iqs) pada bidang putar (rotating reference frame).
IFOC adalah suatu metode pengaturan medan pada motor AC, di mana dari
sistem coupled diubah menjadi sistem decoupled. Dengan sistem ini arus
penguatan dan arus beban motor dapat dikontrol secara terpisah, sehingga fluksi
dan torsi juga dapat diatur secara terpisah, seperti halnya motor DC. Pada
Pengaturan ini, kecepatan dari motor dimonitor oleh suatu sensor kecepatan atau
bisa juga menggunakan tachometer. Kecepatan motor diumpan balikkan
kemudian dibandingkan dengan kecepatan referensi oleh suatu komparator.
Bila ada error, kemudian nilai tersebut menjadi input dari sistem kendali.
Selanjutnya kendali memberikan sinyal kepada sistem IFOC, yang akan
diteruskan ke rangkaian penyalaan dari inverter untuk mengubah tegangan dan
arus motor, sehingga diperoleh kecepatan yang diinginkan sehingga bisa
mendekati kecepatan referensi.
Fluks rotor dan torsi dapat dikontrol secara terpisah oleh arus stator direct-
axis (ids) dan arus quadratur-axis (iqs) secara berurutan. Besar arus quadratur-axis
referensi (i*qs) dapat dihitung dengan torsi referensi Te* menggunakan persamaan
berikut [5],[11]:
∗
𝑖𝑞𝑠 = 2 2 𝐿 𝑇∗ (7)
∗ ∗ 𝑟 ∗ 𝜆𝑒∗
3 𝑃 𝐿 𝑚 𝑟
𝜆𝑟 = 𝐿𝑚 𝑖𝑑𝑠 (8)
1 + 𝜏𝑟 𝑆
𝐿𝑟
Dengan 𝜏𝑟 = adalah konstanta waktu rotor.
𝑅𝑟
11
∗
Besarnya arus direct-axis stator referensi 𝑖𝑞𝑠 adalah tergantung dari input fluks
referensi 𝜆∗𝑟 yaitu:
∗
𝑖𝑑𝑠 = 𝜆∗ (9)
𝐿𝑚
Sudut flux rotor θe untuk transformasi koordinat diperoleh dari perhitungan antara
kecepatan putaran rotor ωm dan kecepatan slip ωsl, dengan persamaan
𝜃𝑒 = (10)
∫(𝜔𝑚 + 𝜔𝑠𝑙 ) 𝑑𝑡
∗
kecepatan slip diperoleh dari perhitungan arus stator referensi 𝑖𝑞𝑠 dengan
parameter motor
𝐿𝑚 𝑅
𝜔𝑠𝑙 = ∗
∗ 𝐿 𝑟 ∗ 𝑖𝑞𝑠 (11)
𝜆∗𝑟 𝑟
∗ ∗ ∗ ∗
Arus referensi 𝑖𝑞𝑠 dan 𝑖𝑑𝑠 dikonversi ke dalam arus sefasa referensi 𝑖𝑎𝑠 , 𝑖𝑏𝑠 ,
∗
𝑖𝑐𝑠 yang akan menjadi input regulator arus. Kemudian regulator arus akan
memproses arus fasa referensi menjadi sinyal pemicuan yang akan mengontrol
inverter.
IFOC yaitu pengendalian besar fluks dan torsi dengan pengendalian besaran fluks
yang pengukurannya tidak dilakukan secara langsung, melainkan dengan
pengukuran secara tidak langsung (indirect) dengan cara menggunakan sensor
kecepatan dan arus. Dikarenakan perubahan fluks sebanding lurus dengan
perubahn arus dan kecepatan motor.
12
2.1.4 Sistem Kendali PID
PID merupakan gabungan dari tiga mode. Mode Proportional (P), Integral
(I), dan Derivative (D). Penggabungan ini berfungsi untuk menutupi kekurangan
dan menonjolkan kelebihan dari masing-masing mode kendali. Misalnya mode P
berfungsi mempercepat waktu naik agar respon sistem lebih cepat mencapai
setpoint, namun masih meninggalkan offset. Kelemahan mode P dapat diatasi
dengan menggabungkan mode I yang mampu menghilangkan offset dan
mengurangi terjadinya maksimum overshoot yang terlalu besar. Karena mode I
dapat menyebabkan respon sistem lambat, maka dapat digabungkan dengan
mode D. Bentuk umum sistem kendali PID ditunjukkan pada persamaan (12)
[13-15].
1 𝑑𝑒(𝑡)
u(t) = 𝐾𝑃 (𝑒(𝑡) + 𝑇 ∫ 𝑒(𝑡)𝑑𝑡 + 𝑇𝑑 ) (12)
𝑖 𝑑𝑡
𝐾𝑃 𝑑𝑒(𝑡)
𝑢(𝑡) = 𝐾𝑃 𝑒(𝑡) + ∫ 𝑒(𝑡)𝑑𝑡 + 𝐾𝑝 𝑇𝑑 (13)
𝑇𝑖 𝑑𝑡
𝑑𝑒(𝑡)
𝑢(𝑡) = 𝐾𝑃 𝑒(𝑡) + 𝐾𝑖 ∫ 𝑒(𝑡)𝑑𝑡 + 𝐾𝑑 (14)
𝑑𝑡
𝐾𝑃
Bila 𝐾𝑖 = dan 𝐾𝑑 = 𝐾𝑝 𝑇𝑑
𝑇𝑖
𝐾𝑃 𝑒(𝑡)
𝑡 𝑢(𝑡)
𝑒(𝑡) 𝐾𝑖 ∫ 𝑒 (𝑡) 𝑑𝑡
0
𝑑
𝐾𝑑 𝑒(𝑡)𝑑𝑡
𝑑𝑡
Pada penalaan parameter pengendali PID, gain Kp tidak boleh terlalu besar
karena semakin besar gain Kp maka sistem akan semakin sensitif dan cenderung
13
tidak stabil. Jika Kp kecil, maka offset menjadi besar. Jika Ti kecil, maka dapat
menghilangkan offset tetapi cenderung membawa sistem menjadi lebih sensitif
dan mudah berosilasi. Jika Ti besar, maka belum tentu efektif menghilangkan
offset dan juga membuat respon menjadi lebih lambat. Jika Td besar, maka akan
membuat unsur derivative menjadi lebih menonjol sehingga respon cenderung
cepat. Jika Td kecil, maka kurang membantu pada saat pencapaian setpoint
[14-16].
Salah satu metode tuning PID adalah metode tuning ZN, proses awal tuning
adalah memasukkan nilai Kp dengan Ti bernilai tak hingga dan Td bernilai nol.
Kemudian nilai Kp diubah meningkat hingga mencapai keluaran menghasilkan
osilasi dengan amplitudo sama besar. Gain yang membuat kondisi berosilasi
adalah gain Ku dan periode osilasi satu gelombang penuh adalah Pu. Nilai Ku dan
Pu digunakan untuk mendapatkan nilai Kp, Ki dan Kd. Aturan tuning ZN
ditunjukkan pada tabel 2.1 [2],[14].
P 0.5 Ku - -
PI 0.45 Ku Pu/1.2 -
Logika fuzzy digagas oleh Prof. L. Zadeh pada tahun 1965 dari Universitas
California. Logika fuzzy ditemukan setelah logika tegas atau crips logic. Nilai
logika tegas adalah nilai benar dan salah. Nilai benar dinyatakan dengan angka
“1” dan salah dinyatakan dengan angka “0”. Pada logika fuzzy memiliki nilai
kekaburan atau kesamaran antara benar dan salah. Logika fuzzy memungkinkan
nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan, hitam dan putih, dan dalam
bentuk linguistic dan konsep tidak pasti seperti "sedikit", "lumayan" dan "sangat".
14
Derajat keanggotaan fuzzy memiliki interval antara “0” dan “1” atau dinyatakan
dengan notasi [0 1]. Himpunan fuzzy F dalam semesta X biasanya dinyatakan
sebagai pasangan berurutan dari elemen x dan mempunyai derajat
keanggotaan [17-21]:
F = Σ μF(ui) / ui (16)
Basis
Pengetahuan
Logika
Pengambilan
Keputusan
15
kurva yang menggambarkan pemetaan dari derajat keanggotaan antara 0-1.
Semakin banyak jumlah fungsi keanggotaan dalam sebuah fuzzy set, maka
semakin banyak pula basis pengetahuan yang harus dibuat. Bentuk fungsi
keanggotan dalam himpunan fuzzy terdiri atas berbagai jenis kurva, sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 2.7.
(a) (b)
(c) (d)
b. Basis Pengetahuan
Dalam basis pengetahuan berisi basis data (data base) dan kaidah atur (rule base).
16
didasarkan pada pengalaman dan pertimbangan yang menyangkut
kerekayasaan, sehingga bergantung penuh pada perancang.
d. Defuzzifikasi
Defuzzifikasi merupakan proses merubah keluaran fuzzy dari FIS menjadi
keluaran crips. Bentuk umum proses defuzzifikasi dinyatakan dengan, Z0 =
defuzzier (z) dimana z adalah aksi pengendalian fuzzy, Z0 adalah aksi pengendali
crisp, dan defuzzifier adalah operator defuzzifikasi. Terdapat dua macam metode
defuzzifikasi, yaitu:
1. Metode Titik Pusat (Center Of Area, COA).
Metode ini membagi dua momen pertama fungsi keanggotaan, dan harga v0
yang menandai garis pembagi adalah harga V yang ter-defuzzifikasi.
Secara algoritmik dinyatakan :
17
v (v)dv v
v0 v
(17)
(v)dv
v
v
v (v ) k v k
v0 k 1
m (18)
(v )
k 1
v k
18
industri proses karena bentuk yang sederhana dan mudah diimplementasikan.
Pada kondisi operasi tertentu, misalnya sering terjadi gangguan pada proses atau
parameter proses yang berubah-ubah, parameter kendali ini harus sering di-tuning
agar kinerjanya tetap baik. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan
menggunakan sistem kendali FGS-PID karena parameter kendali diubah secara
otomatis jika terjadi perubahan kondisi operasi yang menyebabkan kinerja sistem
kendali menurun. Logika fuzzy digunakan untuk menentukan parameter Kp, Ki dan
Kd. Fuzzy Kp' digunakan untuk menentukan Kp, fuzzy Kd' digunakan untuk
menentukan Kd, dan fuzzy α digunakan untuk menentukan Ki. Ketiga sistem fuzzy
memiliki masukan error (e) dan laju error (Δe). Pada proses fuzzifikasi, masukan
fuzzy menggunakan tujuh fungsi keanggotaan yaitu negative big (NB), negative
medium (NM), negative small (NS), zero (ZO), positive small (PS), positive
medium (PM) dan positive big (PB). Fungsi keanggotaan masukan fuzzy
ditunjukkan pada Gambar 2.8 [2],[22-24].
1
µ 𝑠𝑚𝑎𝑙𝑙 (𝑥) = − 𝑙𝑛 𝑥 (19)
4
1
µ 𝑏𝑖𝑔 (𝑥) = − 4 𝑙𝑛(1 − 𝑥) (20)
19
Gambar 2.9. Fungsi keanggotaan keluaran Fuzzy Kp' dan Fuzzy Kd'
μ
S MS M B
2 3 4 5 α
20
μ Ai
12 μAi
μ
e(k) e
μ’
μ
Bi
μBi
12 Kp’
Δe(k) Δe
12
12 12
Ketika nilai Kp’, Kd’, dan α diperoleh, parameter PID dari FGS dihitung
menggunakan persamaan (19-21).
Ki = (Kp 2 / (a Kd ) (23)
21
gain inverter konstan. Di sisi lain, apabila tegangan input DC adalah tertentu dan
tidak bisa diubah-ubah,bisa didapatkan tegangan output yang variable dengan
mengubah-ubah gain dari inverter. Gain inverter didefinisikan sebagai rasio
tegangan output AC terhadap tegangan input DC.
Rangkaian inverter ini terdiri dari enam buah piranti switching (MOSFET)
yang bekerja secara berpasangan dan bekerja (on-off) secara bergantian. Maka
membutuhkan enam buah pulsa yang bekerja on-off secara bergantian. Untuk
menentukan tegangan keluaran dari inverter dapat digunakan persamaan sebagai
berikut :
2
𝑉𝑜𝑢𝑡 = √ 𝑉𝑠 (26)
3
Bus adalah bagian dari sistem komputer yang berfungsi untuk memindahkan
data antar bagian – bagian dalam sistem komputer. Data dipindahkan dari piranti
masukan ke CPU, CPU ke memori, atau dari memori ke piranti keluaran. Seperti
jalan raya, bit – bit data mengalir sepanjang bus. Secara umum ada 2 (dua) jenis
bus, yaitu : bus sistem dan bus ekspansi. Bus sistem merupakan bagian dari
motherboard. Bus ekspansi menghubungkan CPU dengan peripheral. Beberapa
contoh bus ekspansi, antara lain : bus ISA, bus PCI, bus AGP, bus USB, bus
Firewire.
22
1. Bus ISA merupakan bus yang paling lambat, dengan teknologi lama. Slot
bus ISA paling banyak dijumpai pada motherboard di pasaran.
2. Bus PCI lebih cepat dengan teknologi lebih baru dibanding ISA. Bus PCI
mensuport plug and play, 4x lebih cepat dibanding ISA, dan kebanyakan
PCI menyediakan bus baik ISA maupun PCI.
3. AGP (Accelerated Graphics Port) dirancang oleh Intel dan digunakan
untuk adapter video. Bus AGP memperbaiki kecepatan grafik 3D, menjadi
antarmuka khusus antara card video dan memori. Secara fisik, card video
AGP dipasang pada slot bus AGP.
4. Bus USB (Universal Serial Bus) dan Firewire akan menghilangkan
keperluan card ekspansi. USB mengijinkan sampai 127 piranti terhubung ke
komputer pada waktu bersamaan secara plug. Bus USB merupakan jenis bus
baru, tidak memerlukan card pada slot ekspansi. Piranti terhubung ke port
USB menggunakan kabel, port USB kemudian terhubung dengan USB yang
menghubungkannya ke PCI.
5. Firewire adalah bus baru lainnya, tidak perlu card ekspansi (hanya perlu
kabel). Firewire bagus untuk streaming video kualitas tinggi.
Gambar 2.13. PCI-1710 series dan PCLD-8710 dihubungkan dengan kabel terminal 68 pin
23
2.1.8.1 PCI Device
PCI (Peripheral Connection Interface) adalah salah satu jenis bus yang
dipasang pada PC untuk proses pengiriman maupun penerimaan data atau
informasi dari dan ke peralatan luar. Tata letak PCI pada CPU terlihat pada
Gambar 2.14.
PCI dibuat oleh intel dan menjadi standart untuk sistem pentium. PCI dapat
menukar data dengan CPU pada 32 atau 64-bit per detik dan mensupport bus
mastering dalam mengijinkan kartu ‘pintar’ untuk melakukan proses mandiri dari
CPU. PCI slot hanya menerima card PCI dan card PCI hanya pas pada PCI slot.
Ada banyak jenis atau type dari PCI. Salah satunya type PCI 1710 / 1710HG.
24
3) 16 kanal single ended atau 8 kanal untuk diferensial masukan A/D.
4) Progammable gain untuk setiap kanal masukan.
5) 2 kanal keluaran D/A.
6) 16 kanal masukan digital.
7) 16 kanal keluaran digital.
ACS712 merupakan suatu IC terpaket yang mana berguna untuk sensor arus
menggantikan trafo arus yang relatif besar dalam hal ukuran. Pada prinsipnya
25
ACS712 sama dengan sensor efek hall lainnya yaitu dengan memanfaatkan medan
magnetik di sekitar arus kemudian dikonversi menjadi tegangan yang linier
dengan perubahan arus. Nilai variabel dari sensor ini merupakan input untuk
mikrokontroller yang kemudian diolah. Keluaran dari ACS712 masih berupa
sinyal tegangan AC, agar dapat diolah oleh mikrokontroller maka sinyal tegangan
AC ini di searahkan oleh rangkaian penyearah. Seperti pada gambar dibawah ini.
26
Gambar 2.18. Prinsip kerja Rotary Encoder sebagai SensorKecepatan
27
untuk mendapatkan respon yang sesuai dengan kaidah aturan metode ZN. Setelah
didapatkan respon yang sesuai, proses tuning dapat menggunakan formula pada
metode ZN. Untuk metode FGS-PID adalah gabungan dari kontrol Fuzzy dan
PID, dimana kontrol logika Fuzzy berfungsi untuk melakukan scheduler gain
parameter dari PID. Logika Fuzzy digagas oleh Prof. L. Zadeh pada tahun 1965
dari Universitas California. Logika Fuzzy ditemukan setelah logika tegas atau
crips logic. Nilai logika tegas adalah nilai benar dan salah. Nilai benar dinyatakan
dengan angka “1” dan salah dinyatakan dengan angka “0”. Pada logika Fuzzy
memiliki nilai kekaburan atau kesamaran antara benar dan salah. Logika Fuzzy
memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan, hitam dan
putih, dan dalam bentuk linguistic dan konsep tidak pasti seperti "sedikit",
"lumayan" dan "sangat". Derajat keanggotaan fuzzy memiliki interval antara “0”
dan “1” atau dinyatakan dengan notasi 0 dan 1 [2].
Kontrol logika fuzzy (KLF) pertama kali dikembangkan oleh Prof. L. Zadeh
pada tahun 1965 dari California University. KLF ditemukan setelah logika crips
ditemukan. Dimana nilai logika crips benar adalah "1" atau salah "0". Logika
fuzzy memiliki nilai pasti antara benar dan salah, sehingga logika fuzzy juga
dapat digunakan nilai keanggotaan antara 0 dan 1 untuk melakuakn proses
pengambilan keputusan. Contoh dari KLF adalah dengan menggunakan beberapa
variabel yang disajikan dalam bahasa linguistik seperti yang positif, nol, dan
negatif. Sehingga prinsip FGS-PID menggunakan dua input (errror dan Δ-error)
dengan output Kp’, Kd’ dan α. Fuzzy Kp’ digunakan untuk menjadwalkan
parameter gain (p), Kd’ digunakan untuk menjadwalkan parameter gain (d), dan α
digunakan untuk menjadwalkan gain (i). Dengan menerapkan sistem penjadwalan
gain PID parameter, proses tuning PID lebih mudah dilakukan baik pada kondisi
plan stabil atau kondisi tidak stabil [2],[9].
Kemudian, Bousserhane mempresentasikan optimasi menggunakan Fuzzy
gain scheduling pada kendali PI pada kendali kecepatan motor induksi.
Menggunakan teknik optimasi ini Parameter PI kontroler dapat dituning secara
on-line oleh mekanisme adaptif pada logika Fuzzy. Desain optimal FGS dari PI
kontroler menggabungkan manfaat dari kontrol modus sliding dan mekanisme
inferensi Fuzzy diusulkan [27].
28
Dalam tulisan ini, akan mendeskripsikan tentang desain kendali kecepatan
motor induksi tiga fasa berbasis IFOC yang dimodelkan melalui proses
identifikasi dari parameter-parameter motor tersebut secara pengukuran. Hal
tersebut dilakukan guna untuk menetukan dan memilih metode kendali yang
sesuai dengan pemodelan motor tersebut. Dengan menggabungkan kendali PID
dan Fuzzy sebagai gain scheduling parameter Kp, Ki dan Kd diharapkan mampu
memberikan respon sistem yang optimal untuk mengkompensasi model sistem
non-linear dari motor induksi 3 fasa terhadap kondisi transien pada pengaturan
kecepatan yang dinamis pada putaran rendah.
29
Halaman ini sengaja dikosongkan
30