Bab 10 Analisis Break Even Point
Bab 10 Analisis Break Even Point
Masalah BEP akan muncul apabila suatu perusahaan selain memiliki biaya tetap juga memiliki biaya
variabel.
Biaya variabel secara totalias besarnya akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi,
sedangkan besarnya biaya tetap secara totalitas tidak mengalami perubahan meskipin ada perubahan
volume produksi
Contoh biaya tetap adalah biaya sewa, bunga utang, gaji pegawai, biaya asuransi,dll
Contoh biaya variabel adalah biaya bahan mentah, upah buruh langsung, komisi penjualan, biaya over
head pabrik (biaya yang dikeluarkan untuk kelancaran proses produksi : biaya listrik, biaya air, biaya
pemeliharaan mesin, ,dll)
BEP merupakan keadaan dimana suatu usaha tidak mendapatkan laba dan tidak menderita kerugian (Laba
= 0)
Penggunaan BEP sangat membantu pihak manajemen dalam menentukan harga jual dan volume
penjualan.
Manajemen Keuangan 59
Analisis Break Even Point (Bab 10) Astried P
Dalam gambar, BEP dapat ditentukan yaitu pada titik persilangan antara garis penghasilan penjualan
dengan garis biaya total. Apabila dari titik tersebut ditarik garis lurus vertikal kebawah sampai sumbu Y
akan nampak besarnya “BE” dalam unit. Jika dari titk tersebut ditarik garis lurus horizontal ke samping
sampai sumbu Y, maka akan nampak besarnya “BE” dalam Rupiah.
Contoh 1 :
Suatu perusahaan bekerja dengan biaya tetap sebesar Rp. 3 juta, biaya variabel per unit Rp. 400.000.
Harga jual per unit Rp. 1 juta, kapasitas produksi maksimal 10.000 unit. Dengan 2 cara dalam
menggambarkan garis biaya tetap. Atas dasar data tersebut, maka dapat dibuat 2 gambar Break Even Point
sbb :
Ada 2 cara dalam menggambarkan garis biaya tetap dalam break even point :
a. Dengan menggambarkan garis biaya tetap secara horizontal sejajar dengan sumbu X
Y
Laba Operasi
Laba
5
Penghasilan BEP Biaya Variabel
penjualan &
biaya
3 FC
Rugi
Biaya Tetap
5 X
Unit yang diproduksi dan di jual
(dalam Ribuan unit)
Manajemen Keuangan 60
Analisis Break Even Point (Bab 10) Astried P
b. Dengan menggambarkan garis biaya tetap sejajar dengan garis biaya variabel. Untuk cara ini,
besarnya Contribution Margin (Penghasilan penjualan setelah dikurangi biaya variabel yang
merupakan bagian dari penghasilan penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap) akan
nampak pada gambar break even tersebut.
Y
Laba Operasi
Laba
Contribution
5 Margin
Penghasilan BEP Biaya Variabel
penjualan &
biaya
3 FC
Rugi
Biaya Tetap
5 X
Unit yang diproduksi dan di jual
(dalam Ribuan unit)
2. Secara Matematis
Ada 2 cara perhitungan :
a. Atas Dasar Unit (Q)
FC
BEP (Q) =
P - VC
FC
BEP (Rp) =
1 – (VC / S)
Manajemen Keuangan 61
Analisis Break Even Point (Bab 10) Astried P
Contoh 2
Diketahui data sbb : FC = Rp. 800.000, VC = Rp.10.000/unit, P = Rp. 90.000/unit dan kapasitas produksi
makximal 1000 unit. Berapakah BEPnya?
a) BEP (Q)
b) BEP (Rp) =
= 1 – VC / S
d) Margin of Safety
Artinya : Angka margin of safety sebesar…..x…….% menunjukkan jika jumlah penjualan yang
nyata kurang / menyimpang lebih besar dari …..x%......(dari penjualan yang direncanakan)
perusahaan akan menderita kerugian.
Margin of safety merupakan angka yang menunjukkan jarak antara penjualan yang
direncanakan/dibudgetkan (budgeted sales) dengan penjualan pada break even.
Dengan kata lain, margin of safety menggambarkan batas jarak, dimana kalau berkurangnya
penjualan melampaui batas tersebut perusahaan akan menderita kerugian.
Semakin kecil margin of safety berarti semakin cepat perusahaan menderita kerugian dalam hal ada
penurunan jumlah penjualan yang nyata.
1. Efek terhadap perubahan harga jual per unit dan jumlah biaya tetap terhadap BEP
Apabila P (Harga jual) naik, maka akan mempunyai efek yang menguntungkan, karena BEP-nya
akan turun
Dalam menggambarkan BEP, titik BE-nya akan bergeser ke kiri, yang berarti untuk mencapai BEP
cukup diperlukan jumlah yang lebih kecil.
Dalam analisis BEP juga diasumsikan bahwa jumlah biaya tetap secara totalitas adalah konstan.
Apabila ada perubahan besarnya jumlah biaya tetap maka BEP-nya pun akan bertambah.
Manajemen Keuangan 62
Analisis Break Even Point (Bab 10) Astried P
Bertambahnya jumlah biaya tetap akan menaikkan BEP, demikian pula sebaliknya, berkurangnya
jumlah biaya tetap akan mengakibatkan turunnya BEP.
Sales mix menggambarkan perimbangan sales revenue antara beberapa macam produk yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan.
Contoh 3 :
Suatu perusahaan yang menghasilkan 2 macam produk, Produk A dan Produk B, dimana data
finansiilnya sbb :
BEP Totalitas
Produk Mix A : B =
=
a. Misalkan jumlah produk A bertambah 50% sedangkan jumlah produk B tetap tidak berubah,
maka BEPnya?
Manajemen Keuangan 63
Analisis Break Even Point (Bab 10) Astried P
Sales Mix =
BEP =
b. Misalkan jumlah produk B bertambah 50% sedangkan jumlah produk A tetap tidak berubah,
maka BEPnya?
Sales Mix =
BEP =
Keadaan sebelum dan sesudah adanya perubahan sales mix dapat diikhtisarkan sbb :
Sebelum Sesudah
A (+) 50% B (+) 50%
Sales Mix (A:B)
Laba Netto
% perubahan keuntungan
(Bertambah/Berkurang)
BEP
Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa lebih baik perusahaan memperbanyak jumlah produk B,
karena dengan bertambahnya jumlah produk B maka :
a. Keuntungan netto lebih besar
b. BEP lebih rendah
Manajemen Keuangan 64
Analisis Break Even Point (Bab 10) Astried P
Contoh 4:
Tahun 2014 perusahaan XYZ mencapai BEP. Perusahaan tersebut bekerja dengan FC Rp. 120.000 dan
dalam tahun tersebut mempunyai penghasilan penjualan Rp. 200.000. Jika perusahaan memperkirakan
tahun 2015 lebih baik dan menetapkan target keuntungan sebesar Rp. 30.000, berapa besarnya penjualan
minimal yang harus dicapai untuk mencapai target keuntungan tersebut?
Manajemen Keuangan 65