Anda di halaman 1dari 6

BAB III

RESUME KASUS

Nama : Nn. P, umur 36 tahun, agama Islam, jenis kelamin

perempuan, pendidikan SD, Alamat Cilacap, sedangkan penanggung jawab

adalah Tn. S, pekerjaan swasta, umur 65 tahun, agama Islam, Alamat

Yogyakarta, hubungan dengan pasien adalah kakek.

Klien masuk RSJ Prof.Dr Soeroyo Magelang pada tanggal 3

Agustus 2011 dengan alasan masuk dari keluarga klien sudah tidak mampu

merawatnya dan ingin mendapatkan perawatan lebih lanjut di RSJ Prof.

Dr. Soeroyo Magelang, klien dirumah suka mengurung diri dikamar sejak

tidak diperbolehkan pacaran oleh orang tuanya, sejak itu klien sedikit

bicara, jika tidak diajak bicara tidak mau bicara, suka melamun, tidak mau

bekerja. Keluhan utama tidak mau berkomunikasi dengan keluarga, lebih

senang diam & mengurung diri. Pada saat pengkajian tanggal 29

september 2011 pukul 10.00 WIB didapatkan data subyektif : klien

mengatakan lebih senang sendiri,klien mengatakan malu untuk ngobrol

dengan orang lain,klien mengatakan malas mandi, sedangkan data obyektif

: klien mengurung diri, klien suka melamun, kalau tidak diajak bicara tidak

akan bicara/bicara terbatas, ketika diajak bicara tidak mau menatap lawan

bicara dia hanya menunduk, pandangan mata kosong,efek tumpul, wajah

klien tampak kusam, penampilan tidak rapi, BAB dan BAK

disembarangan tempat, mandi&gosok gigi & BAB/BAK dengan


bimbingan perawat.Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan data

sebagai berikut : tekanan darah 120/190 MMHg, nadi 82 x / menit,

pernafasan 20 x / menit, suhu 37° c, berat badan 45 kg, tinggi badan 150

cm : klien mendapatkan terapi pada tangan 29 September 2011 yaitu

chlorpromazine 1 x 100 mg, Haloperidol 2x5 Mg, Trihexypenidil 2x2 Mg.

Berdasarkan analisa diatas, maka ditemukan masalah keperawatan isolasi

sosial sebagai prioritas utama.

Interaksi pertama dilakukan pada tanggal 29 September 2011 jam

10.00 WIB. Untuk diagnosa pertama kali yaitu isolasi sosial, penulis

melaksanakan tujuan khusus satu dan dua yaitu tujuan khusus satu : membina

hubungan saling percaya. intervensinya adalah tanyakan pada klien tentang :

orang yang tinggal serumah/teman sekamar klien, orang yang paling dekat

dengan klien dirumah/diruang perawatan, orang yang tidak membuat klien

tidak dekat dengan orang tersebut, diskusikan dengan klien penyebab menarik

diri atau tidak mau bergaul dengan klien penyebab menarik diri atau tidak mau

bergaul dengan orang lain, beri pujian terhadap kemampuan klien

mengungkapkan perasaannya. Tindakan keperawatan yang dilaksanakan :

salam terapektik, selamat pagi mbak, perkenalkan nama saya Listia, nama

lengkapnya Listia Nurul Afni, saya dari Stikes Muhammadiyah Pekajangan

Pekalongan, nama mbak siapa, panggilan yang disukai apa ?, alamatnya mana,

mengobservasi tingkah laku verbal/non verbal, apakah mbak punya masalah

dirumah, sampai mbak dibawa kemari, apakah ada hal yang menyakitkan,

mbak, sekarang mbak ceritakan masalah yang mbak hadapi. Dilanjutkan


melaksanakan tujuan khusus kedua yaitu klien dapat menyebutkan penyebab

menarik diri. Tindakan keperawatan yang dilakukan memberi salam,

mendiskusikan dengan klien untuk mengungkapkan perasaan tentang

penyebab menarik diri atau tidak bergaul dengan orang lain, memberikan

pujian atas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.Respon klien

ditujuan khusus pertama dan tujuan khusus kedua didapatkan data subyektif :

selamat pagi, nama saya Purwanti, saya suka dipanggil pur saja. Ketika

ditanya alamat rumah klien mau berjabat tangan, klien mau berkenalan, klien

mau menceritakan masalahnya. Berdasarkan respon klien tersebut penulis

menyimpulkan klien dapat membina hubungan dengan percaya.Setelah itu

penulis melanjutkan, interaksi kedua yang dilakukan 30 September 2011,

tujuan khusus ketiga klien menyebutkan keuntungan berhubungan dengan

orang lain. Intervensinya adalah tanyakan pada klien tentang : manfaat

hubungan sosial, kerugian menarik diri, diskusikan bersama klien tentang

manfaat berhubungan sosial dan kerugian menarik diri, beri pujian terhadap

kemampuannya klien mengungkapkan perasaannya. Tindakan keperawatan

yang dilakukan : memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan

perasaan bila berhubungan dengan orang lain. Mendiskusikan dengan klien

untuk mengungkapkan perasaan bila berhubungan dengan orang lain.

Mendiskusikan dengan klien keuntungan bila berhubungan dengan orang lain

dan memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan

tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain. Respon klien pada

tujuan khusus ketiga pada tanggal 30 September 2011 didapatkan data


subyektif : klien mengatakan kalau berhubungan dengan orang lain saya

punya banyak teman, bila sendiri saya sedih. Dan didapatkan data objektif:

sesekali klien menundukkan kepala, rambut, raut wajah, sedih, padangan mata

kosong. Berdasarkan respon klien penulis menyimpulkan klien dapat

menyebutkan keuntungan, kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.

Interaksi ketiga pada tanggal 31 september 2011 pukul 10.00 WIB,tujuan

khusus keempat yaitu klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara

bertahap. Intervensinya adalah observasi perilaku klien saat berhubungan

sosial, beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan/berkomunikasi dengan :

perawat lain, klien lain, kelompok. Libatkan klien dalam terapi aktivitas

kelompok sosialisasi, diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi, beri motivasi klien untuk

melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat, beri pujian

terhadap kemampuan klien memperluas pergaulannya melalui aktivitas

dilaksanakan. Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah Melibatkan klien

dalam Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi.Memberikan pujian terhadap

kemampuan klien memperluas pergaulannya melalui aktivitas yang dilakukan.

Respon klien pada tujuan khusus keempat pada tanggal 31 September 2011

didapatkan data subjektif : klien mengatakan mau mengikuti terapi iktivitas

kelompok bersama temanya. Data objektif : klien ikut terapi aktivitas

kelompok sosialisasi. Berdasarkan respon klien penulis menyimpulkan klien

dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap.Kemudian dilanjutkan

untuk intervensi yang kelima yaitu Klien mampu menjelaskan perasaannya


setelah berhubungan sosial(TAK). . Interversinya adalah diskusikan dengan

klien tentang perasaannya setelah berhubungan sosial dengan orang

lain&kelompok, beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan

perasaannya.Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah Mendiskusikan

bersama klien tentang perasaannya setelah melakukan TAK.Selalu

memberikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.

untuk respon klien pada tujuan khusus kelima jam 11.00 WIB setelah selesai

melakukan TAK didapatkan data subjektif : klien mengatakan senang setelah

melakukan terapi aktivitas kelompok dengan teman-teman dan klien

mengatakan sudah tidak merasakan kesepian lagi sekarang data objektif :

wajah klien nampak cerah. Berdasarkan respon klien penulis menyimpulkan

klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan social.Untuk

tujuan yang keenam Penulis tidak melakukannya karena melibatkan

keluarga.Pada Pukul 13.00 WIB dilanjutkan untuk tujuan khusus yang

ketujuh.Intervensinya adalah diskusikan dengan klien tentang manfaat dan

kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek

samping penggunaan obat, pantau klien saat penggunaan obat memberi pujian

jika klien menggunakan obat dengan benar, diskusikan akibat berhenti minum

obat tanpa konsultasi dengan dokter, anjurkan klien untuk konsultasi kepada

dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tindakan

keperawatannya adalah Mendiskusikan dengan klien tentang manfaat dan

kerugian minum obat.Respon klien untuk tujuan ketujuh yaitu pada pukul

13.00 WIB didapatkan data subjektif : klien mengatakan : klien mengatakan


kalau tidak minum obat tidak sembuh-sembuh dan tidak bisa pulang ke rumah,

klien mengatakan kalau minum obat perasaannya bisa tenang & tidur, data

objektif : klien mau minum obat dengan teratur tanpa disuruh, klien tahu

tentang semua warna obat yang diminum. Berdasarkan respon klien penulis

menyimpulkan bahwa klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai