Lapkas Impetigo Bullosa Fix PDF
Lapkas Impetigo Bullosa Fix PDF
IMPETIGO BULLOSA
Preseptor :
dr. Mahdar Johan, Sp.KK
Disusun Oleh :
Yuningsih
12100116208
2017
1
BAB I
LAPORAN KASUS
• Agama : Islam
• Suku : Sunda
Lepuh berisi cairan dan lepuh pecah pada wajah, leher, perut, dan kedua tangan
Pasien datang ke poli kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Syamsudin dengan
keluhan lepuh berisi cairan dan lepuh pecah pada wajah, leher, perut, dan kedua
tangan atas sejak pasien masih bayi. Keluhan diawali dengan timbulnya bentol kecil
berisi cairan yang lama kelamaan membesar.
2
Keluhan disertai rasa gatal sehingga pasien menggaruknya sampai
lepuhannya pecah serta mengering dengan warna kuning kecoklatan.
Keluhan selalu ada pada pasien di beberepa bagian tubuh yang berbeda
dengan keluhannya saat ini seperti di punggung, wajah, dan kaki. Pasien sudah
berobat satu kali ke dokter Sp.KK dan berkali-kali ke puskesmas dengan diberikan
salep betamethasone namun keluhan belum membaik dan tidak pernah sembuh.
Keluhan yang sama juga terjadi pada kakak dan ibu pasien.
3
• Jumlah : Multipel
• Penyebaran : Diskret
• Pola : Anular
• Bentuk : Teratur (Bulat, lonjong)
• Ukuran : Numular-Plakat
• Batas : Tegas
• Lesi terelevasi dan terdepresi
• Lesi sebagian kering dan sebagian basah
Gambar 1 Gambar 2
a/r Neck a/r Face & Neck
4
Gambar 3 Gambar 4
Gambar 3 Gambar 4
5
1.5 Resume
Pasien anak laki-laki berusia 2 tahun 10 bulan dengan gizi baik datang dengan
keluhan lepuh berisi cairan dan lepuh pecah pada wajah, leher, perut, dan kedua tangan atas
sejak pasien masih bayi. Keluhan diawali dengan timbulnya bentol kecil berisi cairan yang
lama kelamaan membesar. lalu pecah karena garukan. Pasien sudah berobat namun keluhan
belum membaik. Keluhan yang sama juga terjadi pada kakak dan ibu pasien.
Pada pemeriksaan fisik generalis tidak ditemukan kelainan. Pada
pemeriksaan dermatologis ditemukan lesi primer bulla multipel diskret berukuran
1,5x2x2 cm sampai 3x4x3 cm, krusta, koleret, dan erosi dengan dasar kemerahan.
1.8 Diagnosis
Impetigo Bullosa
1.9 Tatalaksana
1.9.1 Edukasi
6
Memberi informasi pada ibu dan kakaknya untuk melakukan pengobatan
1.9.2 Medikamentosa :
S 3dd1 tab
S u.e
1.10 Prognosis
7
BAB II
ANALISIS KASUS
Pada pasien ini ditegakkan diagnosis Impetigo Bullosa. Hal ini diperoleh dengan
Pasien adalah anak laki-laki berusia 2tahun 10 bulan, yang Pasien anak laki-laki
berusia 2 tahun 10 bulan dengan gizi baik datang dengan keluhan lepuh berisi cairan dan lepuh
pecah pada wajah, leher, perut, dan kedua tangan atas sejak pasien masih bayi. Keluhan
diawali dengan timbulnya bentol kecil berisi cairan yang lama kelamaan membesar. lalu pecah
karena garukan dan terdapat sisa dari lesi yang telah kering. Keluhan ini memberi gambaran
superfisialis (terbatas pada epidermis) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus
1,2
aureus pada kulit yang bersifat jinak sering terjadi pada anak -anak.
Keluhan yang sama juga terjadi pada kakak dan ibu pasien. Faktor impetigo bullosa
adalah hygienitas yang kurang, dikarenakan pasien beserta kakak dan ibunya tinggal serumah
Pada pemeriksaan fisik ditemukan lesi primer bulla di leher, tangan kanan, dan
tangan kiri dan lesi sekunder berupa krusta dan koleret di wajah, leher, tangan kanan,
tangan kiri, dan perut serta erosi terutama pada bagian leher dan perut. Lesi multipel,
8
Karakteristik lesi impetigo bullosa berupa predileksi pada ketiak, dada dan punggung,
sering muncul bersama milliaria. Kelainan kulit berupa eritema, bulla, dan bulla hipopion
kadang pada saat penderita berobat, vesikel atau bulla telah pecah sehingga tampak koleret
dan dasarnya masih eritematosa. Keluhan tidak disertai gejala umum. 1,2, 3
Jika dilihat dari predileksi yang tidak dominan di area wajah terutama di
dekat lubang hidung dan mulut juga gambaran lesi pada pasien yang lebih dominan
bulla dibandingkan vesikel dan krusta yang berbentuk seperti madu, maka dapat
dikatakan bahwa penyakit yang diderita pasien bukanlah impetigo krustosa
walaupun sangat banyak kemiripan antara impetigo krustosa dan bullosa bukan
hanya darai manifestasi klinis tetapi juga faktor risiko.
2.2.2 Varicella
Varicella merupakan infeksi akut primer yang disebabkan oleh virus varicella
zoster yang menyerang kulit dan mukosa dengan faktor risiko terapi steroid jangka
panjang, Immunocompromised , pasien penyakit keganasan. Manifestasi klinis pada
pasien didahului gejala prodormal yaitu demamyang tidak terlalu tinggi, malaise, nyeri
kepala, disusul timbul erupsi kulit. Erupsi kulit yang terjadi berupa papul eritematosa
dalam beberapa jam menjadi vesikel (tear drops), kemudian akan menjadi keruh, pecah
9
membentuk krusta dengan penyebaran sentrifugal dari badan ke muka dan ekstremitas.
1,2,3
Jika dilihat dari manifestasi klinisnya, tidak ada gejala prodormal pada
pasien dan tidak terdapat erupsi kulit khas varicella yang muncul setelah gejala
prodormal dengan adanya papul eritomatosayang menjadi vesikel berbentuk tear
drops yang penyebarannya secara sentrifugal. Oleh sebab itu diagnosis ini dapat
disingkirkan.
Terapi pada impetigo krustosa dapat dilakukan dengan edukasi untuk pencegahan dan
perawatan lesi, terapi topikal dan terapi sistemik. Edukasi berhubungan dengan pengetahuan
tentang keadaan penyakit, cara pencegahan dan perawatan lesi.2 Maka pada pasien ini
diberikan edukasi dan konseling.
Perlu diberikan informasi dan edukasi kepada pasien, orangtua pasien, kakak
pasien, dan anggota keluarga lainnya mengenai impetigo bullosa, transmisi penyakit,
serta faktor resiko dan pencegahan penyakit. Sebagai contoh menjaga hygienitas diri
dengan mandi dan rutin mencuci tangan menggunakan sabun atau membersihkannya
dengan zat yang mengandung ethanol dan juga hygienitas lingkungan. 1,2
Maka pada pasien dan orangtua pasien diberikan edukasi mengenai impetigo
bullosa, transmisi penyakit, serta faktor resiko dan pencegahan penyakit yaitu
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mencuci pakaian, kain atau handuk
penderita setiap hari dan tidak menggunakan peralatan harian bersama-sama,
memotong kuku untuk menghindari penggarukan yang memperberat lesi, dan
memotivasi penderita dan keluarga untuk sering mencuci tangan.
10
dan fusidic acid, dan gentamicin sulfat. Selain itu dapat diberikan juga bedak salisilat 2%.
1, 2, 3
Karena pada pasien sudah banyak bulla yang pecah maka dapat diberikan
salep antibiotik gentamicin sulfat.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 7, Cetakan Pertama Tahun 2015,
Penerbit: Badan Penerbit FKUI
2. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology Seventh Edition. Tahun
2013. Penerbit: Mc. Graw Hill
3. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine Eight Edition Volume 1& 2. Tahun 2012.
Penerbit: Mc. Graw Hill
12