Anda di halaman 1dari 4

MEKANISME PERTAHANAN HIDUNG

Pertahanan Mekanik
Mekanisme prespitasi turbulen

:
Udara masuk

Udara terbentur bagian concha, septum, dinding faring dan menimbulkan turbulensi
udara.
Udara berputar-putar karena benturan bagian tersebut
Aliran udara berubah
Partikel ( beratnya lebih besar dari massa udara)
Partikel akan mengikuti aliran udara (tetapi dengan kecepatan yang lambat)
Partikel terhambat concha
Terjerat dan disaring oleh mucus dan silia.

Materi yang teraspirasi atau terfilter, tertangkap di mucus yang melapisi respiratory tract, dapat
dibuang melalui beberapa cara, yaitu :
- Udara mengalir melalui hidung, difilter pertama kali oleh nasal hairs / vibrissae, ini
membuang partikel dengan ukuran diameter lebih dari 10-15 m. partikel dengan ukuran
> 6 mikrometer akan tersaring di hidung.
Partikel < 5 mikrometer, dapat ,masuk ke saluran nafas dan dibronchus akan dikeluarkan
( proses ekspirasi.
Partikel < 1 mikrometerberdifusi kedalam alveoli, dan ditangkap oleh makrofag alveoli.

Mucociliary mechanism

Seluruh respiratory tract, dimulai dari upper airways terminal bronchioles itu
dilapisi oleh mucus-covered ciliated epithelium, kecuali pada bagia pharynx &
1/3 anterior nasal cavity.
nasal mucosa banyak terdiri dari goblet cells (secretory gland) yang mensekresi
cairan mucous dan serous, sekresi tersebut membentuk mucous blanket (mucous
berlapis) yang akan menyebar diatas normal mucosa.
Mucous blanket ini terdiri dari superficial mucus layer dan deeper serous layer,
yang mengambang diatas cilia, dimana cilia ini secara konstan membawa mucous
blanket seperti conveyer belt (ban berjalan pembawa barang) menuju kearah
nasopharynx.
Bacteria, viruses, dan partikel debu yang terinspirasi akan terjebak pada viscous
mucous blanket dan kemudian akan dibawa menuju nasopharynx untuk ditelan,
keluar sebagai dahak (expectorated), atau dibuang melalui menghembuskankan
udara pada salah 1 hidung (blowing ones nose).
-

Partikel akan terdeposisi dan dibersihkan dengan reflex batuk/bersin. Bersin dihasilkan
dari stimulasi reseptor di hidung atau nasopharynx, sedangkan batuk dihasilkan dari
stimulasi reseptor di trakea.
Laju aliran udara yang tinggi melalui airways yang menyempit tersebut membawa iritan
bersama dengan mucus untuk dikeluarkan dari respiratory tract. Ketika bersin, ekspirasi
melalui hidung, sedangkan batuk, ekspirasi melalui mulut.
MEKANISME BERSIN

Benda asing, infeksi virus, bakteri, bahan allergen, non allergen

Rangsangan ditangkap oleh reseptor taktil hidung


Impuls aferen berjalan pada CN V

Dilanjutkan ke pusat pernafasan di medulla oblongata

Memerintah tubuh untu melakukan reflex bersin

Uvula ditekan

Aliran udara ekspirasi menjadi lebih kuat dan cepat dapat melalui rongga hidung

Cleansing effect

Ketika bersin:

Mata terpejam
Otot-otot wajah menegang
Jantung berhenti berdenyut 0, sekian detik
Keluarnya udara secara semiotonom
Kecepatan: 160 km/jam
Reflex berulang

Selain itu, adanya tonsils & adenoids di tempat penangkapan, menyebabkan pertahanan
imunologis yang melawan material biologis aktif yang terfilter.

Pertahanan Mekanik-Kimia
-

Stimulasi mekanik atau kimia terhadap reseptor yang terdapat di hidung, trakea, larynx,
atau tempat lain di respiratory tract dapat memproduksi bronkokonstriksi yang berfungsi
untuk mencegah penetrasi lebih dalam dari iritan yang masuk ke airways.

Olfaction
Reseptor olfactory terdapat di posterior nasal cavity. Ketika seseorang menghirup udara
untuk mendeteksi suatu gas berbahaya atau tidak, langsung ditangkap pada reseptor di
posterior nasal cavity tersebut, tidak sampai ke paru-paru, sehingga paru-paru tetap
terlindungi dari kemungkinan gas yang berbahaya.

Sekresi nasal juga mengandung enzyme yang disebut muramidase (lysozyme) yang
berfungsi untuk membunuh bacteria dan virus.

Pertahanan Cellular
-

Immunoglobulins IgA dan IgE juga terdapat di kandungan sekresi nasal yang
memberikan rekasi immunity melawan upper respiratory tract infections
Partikel yang lebih besar dari 2 m dapat dicegah untuk masuk lebih lanjut teteapi
partikel berukuran sekitar 2m dapat mencapai alveolar. Terdapat IgA yang mencegah
perlekatan bakteri atau virus pada sel epitel saluran napas. Saluran konduksi dilapisi
mucus sekitar 5-100 m yang merupakan sekresi dari sel goblet.

**Reference: Dhingra: Disease of Ear, Nose, and Throat, 4th edition

Anda mungkin juga menyukai