Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Kota Medan
Disusun
Oleh :

Elvi Wati
1111080018

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
BANDA ACEH 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT ,karena dengan


limpahan rahmat dan hidayahNya akhirnya makalah ini dapat kami
selesaikan dengan baik. Makalah ini membahas tentang Jasa yang kami beri
judul : “Kota Medan”.

Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,


penyusunan makalah ini tidak akan berjalan dengan baik. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini


masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan pada masa yang
akan datang.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis


khususnya dan pembaca pada umumnya.

i
DAFTAR ISI

THE PREFACE ................................................................................. i

TABLE OF CONTENTS ................................................................... ii

CHAPTER I INTRODUCTION
A. Background ....................................................................... 1
B. The Purpose Of The Writing ............................................. 1

CHAPTER II DISCUSSION

A. Society and Culture ........................................................... 2


B. Language ........................................................................... 3
C. Dance ................................................................................. 3
D. Art and Culture .................................................................. 4
E. Craft ................................................................................... 6
F. Culinary ............................................................................. 6
G. Tourism ............................................................................. 6

CHAPTE III COVER

A. Conclusions ....................................................................... 10
B. Suggestions........................................................................ 10

BIBLIOGRAPHY .............................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai ibukota dari provinsi Sumatera Utara dan kota terbesar ketiga
di Indonesia, Medan merupakan campuran yang sempurna dari beberapa
suku dan budaya, karena di kota ini terdapat beberapa suku seperti Aceh,
suku Padang, suku Melayu dan suku Batak. Demikian pula keturunan cina
banyak berdiam di kota ini sejak zaman Belanda, menyebabkan kota ini
semakin kaya dengan budayanya.

Semua etnis memiliki nilai budaya masing-masing, mulai dari adat


istiadat, tari daerah, jenis makanan, budaya dan pakaian adat juga memiliki
bahasa daerah masing-masing. Keragaman budaya ini sangat mendukung
dalam pasar pariwisata di Medan, Sumatera Utara. Walaupun begitu banyak
etnis budaya disana, tetapi itu tidak membuat perbedaan antar etnis dalam
bermasyarakat karena tiap etnis dapat berbaur satu sama lain dengan
memupuk kebersamaan yang baik.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kekayaan


budaya yang dimiliki Sumatra utara baik dari segi Bahasa, Seni dan Budaya,
Tarian, Kerajinan, Makanan khas dan lain sebagainya. Juga untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (Softskill).

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Masyarakat dan Budaya

Medan memiliki penduduk yang padat dan merupakan tempat yang


eksotis untuk dikunjungi khususnya jika anda menyukai alam flora dan
fauna. Pada zaman Belanda, Medan masih merupakan daerah kekuasaan
Sultan Deli. Suku Melayu yang ada di Indonesia berasal dari kota Medan
dan daerah sekitarnya. Suku ini banyak memiliki kesamaan budaya dengan
bangsa Melayu di tanah Malaysia sekarang , karena berasal dari rumpun
yang sama.

Di Medan juga banyak suku etnis dari seluruh Indonesia yang datan
untuk berbisnis. Kota ini juga rumah bagi warga keturunan Cina dan India
yang cukup mendominasi. Daerah yang sangat indah di Sumatera Utara
adalah sekitar Danau Toba, di sini hidup masyarakat Batak yang dibagi
menjadi enam budaya, masing-masing memiliki bahasa, upacara, dan tradisi
yang berbeda. Meskipun terisolasi secara geografis tetapi orang Batak
memiliki riwayat hubungan dengan dunia luar. Hubungan perdagangan

2
antara dataran tinggi dan daerah lain pun berjalan baik yaitu pertukaran
barang seperti garam, kain, dan besi, lalu yang diimpor ke wilayah ini
seperti emas, beras dan cassia (jenis kayu manis).

Orang-orang Eropa yang pertama berdagang ke wilayah Batak adalah


misionaris, mereka menjelajahi daerah pedalaman terpencil pada akhir abad
ke-18. Misionaris tersebut mengabarkan bahwa masyarakat lokal wilayah
ini kanibalisme. Sebelumnya awal abad ke-9, sebuah teks Arab
menyebutkan bahwa penduduk Sumatera itu memakan daging manusia.
Namun, saat ini para antropologi percaya bahwa hal ini adalah bentuk
hukuman yang langka dan mungkin nampak biasa saja bagi orang Batak.
Banyak orang Batak yang menyimpan tulang nenek moyang mereka yang
disalah artikan oleh orang luar sebagai kanibalisme mengerikan.

B. Bahasa

Pada dasarnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah bahasa


Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan bahasa Indonesia
karena kedekatan bahasa Melayu dengan bahasa Indonesia. Pesisir timur
seperi wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan
Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu Dialek "O" begitu juga di Labuhan
Batu dengan sedikit perbedaan ragam. Di kabupaten Langkat masih
menggunakan bahasa Melayu Dialek "E" yang sering juga disebut bahasa
Maya-maya. Masih banyak keturunan Jawa Kontrak (Jadel - Jawa Deli)
yang menuturkan bahasa Jawa.

Di kawasan perkotaan, suku Tionghoa lazim menuturkan bahasa


Hokkian selain bahasa Indonesia. Di pegunungan, suku Batak menuturkan
bahasa Batak yang terbagi atas 4 logat (Silindung-Samosir-Humbang-Toba).

C. Tarian

Perbendaharaan seni tari tradisional meliputi berbagai jenis. Ada yang


bersifat magis, berupa tarian sakral, dan ada yang bersifat hiburan saja yang
berupa tari profan. Di samping tari adat yang merupakan bagian dari

3
upacara adat, tari sakral biasanya ditarikan oleh dayu-datu. Yang termasuk
jenis tari ini adalah tari guru dan tari tungkat. Datu menarikannya sambil
mengayunkan tongkat sakti yang disebut Tunggal Panaluan.

Tari profan biasanya ialah tari pergaulan muda-mudi yang ditarikan


pada pesta gembira.

Tortor ada yang ditarikan saat acara perkawinan. Biasanya ditarikan


oleh para hadirin termasuk pengantin dan juga para muda-mudi. Tari muda-
mudi ini, misalnya morah-morah, parakut, sipajok, patam-patam sering dan
kebangkiung. Tari magis misalnya tari tortor nasiaran, tortor tunggal
panaluan. Tarian magis ini biasanya dilakukan dengan penuh kekhusukan.
Selain tarian Batak terdapat pula tarian Melayu seperti Serampang XII.

D. Seni dan Budaya


1. Musik

Musik yang biasa dimainkan cenderung tergantung dengan upacara-


upacara adat yang diadakan, tetapi lebih dominan dengan genderangnya.
Seperti pada Etnis Pesisir terdapat serangkaian alat musik yang dinamakan
Sikambang.

4
2. Arsitektur

Dalam bidang seni rupa yang menonjol adalah arsitektur rumah adat
yang merupakan perpaduan dari hasil seni pahat dan seni ukir serta hasil
seni kerajinan. Arsitektur rumah adat terdapat dalam berbagai bentuk
ornamen. Pada umumnya bentuk bangunan rumah adat pada kelompok adat
batak melambangkan "kerbau berdiri tegak". Rumah adat suku bangsa Batak
bernama Ruma Batak. Berdiri kokoh dan megah dan masih banyak ditemui
di Samosir.

Rumah adat Karo kelihatan besar dan lebih tinggi dibandingkan


dengan rumah adat lainnya. Atapnya terbuat dari ijuk dan biasanya
ditambah dengan atap-atap yang lebih kecil berbentuk segitiga yang disebut
"ayo-ayo rumah" dan "tersek". Dengan atap menjulang berlapis-lapis itu
rumah Karo memiliki bentuk khas dibanding dengan rumah tradisional
lainnya yang hanya memiliki satu lapis atap di Sumatera Utara.

Bentuk rumah adat di daerah Simalungun cukup memikat. Kompleks


rumah adat di desa Pematang Purba terdiri dari beberapa bangunan yaitu
rumah bolon, balai bolon, jemur, pantangan balai butuh dan lesung.

Bangunan khas Mandailing yang menonjol adalah yang disebut


"Bagas Gadang" (rumah Namora Natoras) dan "Sopo Godang" (balai

5
musyawarah adat). Rumah adat Pesisir Sibolga kelihatan lebih megah dan
lebih indah dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Rumah adat ini masih
berdiri kokoh di halaman Gedung Nasional Sibolga.

E. Kerajinan

Tenunan merupakan seni kerajinan yang menarik dari suku Batak.


Contoh tenunan ini adalah kain ulos dan kain songket. Ulos merupakan kain
adat Batak yang digunakan dalam upacara-upacara perkawinan, kematian,
mendirikan rumah, kesenian,dsb. Bahan kain ulos terbuat dari benang kapas
atau rami. Warna ulos biasanya adalah hitam, putih, dan merah yang
mempunyai makna tertentu. Sedangkan warna lain merupakan lambang dari
variasi kehidupan.

F. Kuliner

Makanan Sumatra terkenal dengan rasanya yang pedas begitu juga


Medan, Sumatra Utara. Bila Anda berada di kota ini, cobalah masakan lokal
seperti Nasi Ayam, Kweetiaow medan, dan lain-lain. Sebagian besar
hidangan di sini dipengaruhi oleh budaya Melayu, Cina, dan India.

Masakan khas masyarakat Batak yang patut anda cicipi adalah, Arsik,
ikau rata (daun singkong muda dimasak dengan campuran santan dan ikan
teri) dan naniura (ikan mas mentah dengan campuran bumbu khusus dan
perasan jeruk nipis). Sedangkan di Berastagi, pastikan Anda mengunjungi
pasar tradisional dan tersedia buah-buah eksotis. Segelas sirup markisa khas
daerah ini akan melepaskan dahaga Anda dan dapat dikonsumsi panas atau
dingin. Ini juga dapat menjadi oleh-oleh yang sempurna untuk orang yang
Anda cintai.

Untuk cita rasa, tanah Batak adalah surga bagi pecinta makanan
santan dan pedas juga panas. PASITUAK NATONGGI atau uang beli nira
yang manis adalah istilah yang sangat akrab disana, menggambarkan betapa
dekatnya Tuak atau nira dengan kehidupan mereka.

6
G. Pariwisata

Sumatera Utara, sebuah provinsi yang ramai dikunjungi orang bukan


hanya karena ibukotanya, Medan, adalah salah satu dari lima kota terbesar
di Indonesia, namun juga karena kekentalan adat dan budaya penduduk
aslinya. Provinsi yang dihuni oleh berbagai etnis ini tentu saja menarik
minat khalayak ramai untuk mengenal adat, budaya, sejarah serta panorama
yang terbentang di sana. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata yang
layak untuk dikunjungi.

1. Istana Maimun

Ikon kota Medan ini dibangun oleh Sultan Deli, Makmun Al Rasyid
Perkasa Alamsyah pada tahun 1888. Didesain oleh arsitek berkebangsaan
Italia, Istana Maimun memiliki desain interior yang unik dan mencerminkan
perpaduan warisan budaya khas Melayu, Eropa dan Islam. Dengan luas
sekitar 2.772 m2, istana bernuansa serba kuning ini memiliki 30 ruangan di
dalamnya. Di dalam balairung seluas 412m2 terdapat singgasana yang juga
didominasi warna kuning. Dahulu ruangan ini kerap digunakan untuk
upacara penobatan Sultan Deli atau acara adat lainnya.

2. Brastagi

Kurang lebih 60 kilometer dari kota Medan terdapat Brastagi, sebuah


obyek wisata di dataran tinggi Karo. Berada di sekitar 4.594 kaki dari

7
permukaan laut serta diapit oleh gunung Sibayak dan gunung Sinabung,
Brastagi menyuguhkan panorama indah berupa lahan pertanian nan luas dan
hijau. Brastagi merupakan penghasil sayur mayur dan buah-buahan terbesar
di provinsi Sumatera Utara, selain juga menghasilkan berbagai jenis bunga.

Tidak jauh dari gunung Sibayak terdapat pemandian air panas.


Sementara di kaki gunung Sinabung terdapat danau Lau Kawar. Kota
berudara sejuk ini juga dikenal dengan julukan kota “Markisa dan Jeruk
Manis”

3. Danau Toba

Danau Toba adalah danau terbesar di Asia Tenggara, dengan luas


sekitar 1.700 m2 dan kedalaman sekitar 450 meter. Sejarah mencatat bahwa
danau ini merupakan hasil dari letusan gunung berapi kurang lebih 75.000
tahun yang lalu. Di tengahnya terdapat pulau Samosir, yang juga memiliki
danau di dalamnya.

8
Bukit-bukit hijau yang mengelilingi danau yang mirip lautan ini,
suasana damai, serta udara nan sejuk sudah tentu membuat Danau Toba
menarik banyak wisatawan domestik mau pun manca negara setiap
tahunnya. Danau Toba dapat dicapai dalam waktu sekitar 4 jam dari kota
Medan.

4. Desa Tomok

Di pesisir Timur pulau Samosir terdapat sebuah desa kecil bernama


desa Tomok. Penduduk aslinya mencari nafkah dengan bertani, berdagang
dan juga memanfaatkan obyek-obyek wisata di sana. Selain rumah adat
Batak, di sana juga terdapat kompleks makam Raja Sidabutar dan benda-
benda peninggalan jaman megatilik. Museum, gereja-gereja sederhana,
berbagai patung dan sebuah resor juga menambah pesona Desa Tomok.
Tidak mengherankan bila banyak wisatawan tertarik untuk mengunjungi
situs ini untuk memperkaya pengetahuan, khususnya mengenai sejarah
budaya Batak. Tidaklah sulit untuk mencapai desa ini karena lokasinya yang
sangat dekat dengan dermaga penghubung ke Parapat, yaitu hanya sekitar 1
jam menggunakan feri.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Daerah Sumatra Utara memiliki kekayaan budaya yang beraneka


ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional, dan bahasa daerah.
Masyarakatnya terdiri atas beberapa suku, seperti Melayu, Nias, Batak
Toba, Pakpak, Karo, Simalungun, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan
(meliputi Sipirok, Angkola, Padang Bolak, dan Mandailing); serta penduduk
pendatang seperti Minang, Jawa dan Aceh yang membawa budaya serta
adat-istiadatnya sendiri-sendiri. Daerah ini memiliki potensi yang cukup
baik dalam sektor pariwisata, baik wisata alam, budaya, maupun sejarah.

Semua etnis memiliki nilai budaya masing-masing, mulai dari adat


istiadat, tari daerah, jenis makanan, budaya dan pakaian adat juga memiliki
bahasa daerah masing-masing. Keragaman budaya ini sangat mendukung
dalam pasar pariwisata di Sumater Utara.

B. Saran

Dilihat dari suku yang ada di Sumatra saja sudah menunjukkan betapa
majemuk nya bangsa Indonesia. Tetapi tidak seharusnya kemajemukan atau
perbedaan yang ada menjadi halangan untuk mewujudkan persatuan
kesatuan bangsa Indonesia.itu seharusnya menjadi suatu kebanggaan bagi
kita sebagai warga Negara Indonesia, dengan tetap mempertahankan
kebudayaan yang sudah ada menjadi cambuk untuk menumbuhkan rasa dan
semangat nasionalisme.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://ahmad-bloggue.blogspot.com/2010/04/makalh-kebudayaan-sumatra-
utara.html

http://indonesia-liek.blogspot.com/2010/12/budaya-sumatera-utara-seni-
kebudayaan.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara

http://rezadwiramadhan.wordpress.com/2010/10/02/budaya-sumatera-utara/

http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=13764

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

11

Anda mungkin juga menyukai