Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyususunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana yang berjudul “ TEKNIK PEMERIKSAAN LEOPOLD PADA IBU
HAMIL”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam memperluas pengetahuan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................
1.3 Tujuan Makalah ..........................................................................................................
1.4 Manfaat Pembuatan Makalah .....................................................................................
A. Leopold I :
Bertujuan untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui
bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).
Cara pemeriksaannya:
a. Letakkan sis lateral telunjuk kiri pada
puncak fundus uteri untuk menentukan
tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut
tidak mendorong uterus ke bawah (jika
diperlukan, fiksasi terus bawah dengan
meletakkan ibu jari dan telunjuk tangn
kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri
setinggi atas simfisis)
b. Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang
memfiksasi uterus bawah) kemudian atur posisi pemeriksa sehingga
menghadap ke bagian kepala ibu.
c. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan
bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan secara
lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian.
B. Leopold II :
Bertujuan untuk menentukan di mana letak punggung
Cara pemeriksaannya:
Menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada kedua sisi perut ibu
bagian punggung akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat
digerakkan.
bagian-bagian kecil (tangan dan kaki) akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak
jelas dan menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara aktif
maupun pasif.
Hasil nya:
Bagian bokong janin akan teraba sebagai suatu benda yang keras pada
beberapa bagian lunak dengan bentuk teratur,sedangkan bila teraba
adanya bagian-bagian kecil yang tidak teratur mempunyai banyak tonjolan serta
dapat bergerak dan menendang, maka bagian tersebut adalah kaki, lengan atau
lutut. Bila punggung janin tidak teraba di kedua sisi mungkin punggung janin
berada pada sisi yang sama dengan punggung ibu (posisi posterior) atau janin
dapat pula berada pada posisi dengan punggung teraba disalah satu sisi.
C. Leopold III :
Bertujuan untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang
terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah
menyentuh pintu atas panggul.
Cara pemeriksaannya:
a. Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati
oleh karena dapat menyebabkan perasaan tak
nyaman bagi pasien.
b. Bagian terendah janin dicekap diantara ibu
jari dan telunjuk tangan kanan.
c. Ditentukan apa yang menjadi bagian
terendah janin dan ditentukan apakah sudah
mengalami engagemen atau belum.
d. Atur posisi pemeriksa pada sis kanan dan
menghadap ike bagian kaki ibu.
e. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak
tangn kanan bawah perut ibu.
f. Tekan secra lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian
terbawah bayi (bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala
sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong)
Hasilnya :
Bila bagian janin dapat digerakkan kearah cranial ibu, maka
bagianterbawah dari janin belum melewati pintu atas panggul. Bila kepala yang
beradadiabagian terbawah, coba untuk menggerakkan kepala. Bila kepala tidak
dapatdigerakkan lagi, maka kepala sudah “engaged” bila tidak dapat diraba
adanyakepala atau bokong, maka letak janin adalah melintang
D. Leopold IV :
Bertujuan untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian
bawah perut ibu, serta untuk mengetahui
seberapa jauh bagian bawah janin telah
memasuki pintu atas panggul.
Cara pemeriksaannya:
a. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan
kanan pada lateral kiri dan kanan uterus
bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan
kanan berada pada tepi atas simfisis
b. Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan lemudian rapatkan semua jari-jari
tangan yang meraba dinding bawah uterus
c. Perhatikan sudt yang terbentuk oleh jari-jari konvergen atau divergen
d. Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah
bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di dekat leher
dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi).
e. Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian letakkan jari-
jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh
bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
Mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas
panggul. Apabila konvergen (jari-jari kedua tangan bertemu), berarti baru sedikit
janin memasuki pintu atas panggul. Apabila divergen (jarak antara kedua jari
pemeriksa jauh), janin (kepala janin) telah banyak memasuki pintu atas panggul).
Hasilnya:
Pada dasarnya sama dengan pemeriksaan Leopold III menilai bagian janin
terbawah yang berada didalam panggul dan menilai seberapa jauh bagian tersebut
masuk melalui pintu atas panggul. Ada 3 keadaan: konvergen yaitu jika bagian
yang masuk baru sebagian kecil. Sejajar jika bagian yang masuk barusebagian.
Divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk kedaerah pelvic
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika
Sumber : Penuntun CSL Sistem Reproduksi Fakultas Kedokteran UNHAS 2009
Departemen Kesehatan RI : “Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar Berbasis Hak Asasi
Manusia dan Keadilan Gender” Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Direktorat
Bina Kesehatan Keluarga 2004.