Hepatitis
Hepatitis
OLEH
Kelompok 1
ST. NAMIRA
SISWANDI SAPUTRA
NUR KAFSARI
RETNO WULANDARI
RAMADANSYAH
1. Pengkajian
A. Identitas Pasien
B. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
pasien mengatakan suhu tubuhnya tinggi dan nyeri perut kanan atas
Gejala awal biasanya sakit kepala, lemah anoreksia, mual muntah, demam, nyeri perut
kanan atas
Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan penyakit yang pernah diderita
sebelumnya, kecelakaan yang pernah dialami termasuk keracunan, prosedur operasi dan
Berkaitan erat dengan penyakit keturunan, riwayat penyakit menular khususnya berkaitan
2. Pemeriksaan Fisik
sumbatan jalan nafas, tidak ada gerakan cuping hidung, tidak terpasang O2, tidak ada ronchi,
whezing, stridor.
f. Abdomen :
Perkusi : hypertimpani
Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga yang sakit maka
Makan : Tidak nafsu makan, porsi makan tidak habis, habis 3 sendok disebabkan Mual
muntah .
c) Pola eliminasi
tempat tidur, lelah ,malaise dan membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya,
Pasien tidak bisa istirahat total seperti biasanya karena ada nyeri pada abdomen, mialgia,
Pasien sudah mengerti tentang keadaanya dan merasa harus segera berobat
Pasien dapat berhubungan dengan orang lain secara baik tetapi akibat kondisinya pasien
wanita).
Pasien ingin cepat sembuh dan tidak ingin mengalami penyakit seperti ini lagi
Pasien apabila merasakan tidak nyaman selalu memegangi perutnya dan meringis kesakitan
Pasien beragama islam dan yakin akan cepat sembuh menganggap ini merupakan cobaan dari
Allah SWT.
3. Pemeriksaan Penunjang
menurun. SGOT/SGPT merupakan enzim – enzim intra seluler yang terutama berada
dijantung, hati dan jaringan skelet, terlepas dari jaringan yang rusak, meningkat pada
SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM (gangguan enzim hati) atau
mengakibatkan perdarahan.
3. Leukopenia
5. Alkali phosfatase
6. Feses
7. Albumin Serum
Menurn, hal ini disebabkan karena sebagian besar protein serum disintesis oleh hati dan
8. Gula Darah
9. Anti HAVIgM
10. HbsAG
Diatas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml, prognosis buruk, mungkin berhubungan dengan
BPS dibersihkan dari darah, disimpan dan dikonyugasi dan diekskresi. Adanya gangguan
16. Urinalisa
Analisa Data
Do :
atas
S : Skala : 6-8
T: Menetap
Do
2 : pasien mengatakan mual tidak Anoreksia Nutrisi kurang dari
habis 3 sendok
A : BB turun
B : Hb < 12
C : Konjungtiva anemis
Do : Tonus Otot 4 4
4 4
memerlukan bantuan
Ds
4 : pasien mengatakan bahwa Gatal sekunder Resiko tinggi
jaringan
Mata Cowong
Konjungtiva Anemis
Ds
6 : pasien mengatakan tubuhnya panas infasi agen dalam Hipertermi
C sekunder terhadap
inflamasi hepar
4. Diagnosa Keperawatan
4. Resiko Tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan Gatal sekunder
5. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual – muntah.
6. Hipetermi berhubungan dengan infasi agen dalam sirkulasi darah sekunder terhadap
inflamasi hepar
Penyakit hepatitis akibat serangan virus hepatitis C terjadi akibat antibody menyerang tubuh
sendiri. Antibody tersebut semula dibuat sebagai respon tubuh terhadap paparan antigen
antara lain virus, akan tetapi sekuen asam amino dari protein virus mirip dengan sekuen
protein dari jaringan tubuh, sehingga antibody yang ada dapat merusak jaringan tubuh
sendiri.