Anda di halaman 1dari 13

1

Bismillahirrahmanirrahimi Assalamu’alaikum wr wb.

Marilah kita memanjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah


SWT, yang telah memberikan anugerah dan kenikmatan sekalipun
tanpa kita pinta. Shalawat dan salam tetap kita curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, sebagai teladan bagi umat manusia.

Hadirin Yang berbahagia


2

Sudah menjadi fitrah manusia bahwa dalam menjalani


kehidupannya manusia tidak bisa hidup sendirian.Setiap manusia
pasti membutuhkan manusia lain sebagai pasangan hidup, sebagai
teman untuk berkomunikasi, sebagai tempat untuk berbagi
perasaan suka dan duka, atau teman untuk bertukar pikiran. Untuk
memenuhi itu semua, setiap manusia perlu membentuk sebuah
keluarga melalui pernikahan.
Pernikahan adalah suatu amalan sunah yang disyariatkan
oleh Al Qur’an d a n A s S u n a h R a s u l u l l a h S A W , d e n g a n
kokoh, sejalan dengan watak s e k s u a l d a n s e s u a i
dengan saluran yang halal dan bersih untuk
me mpe role h keturunan yang pada akhirnya
d a p a t m e m e l i h a r a k e h o r m a t a n d i r i , kegembiraan
hati dan ketenangan batin.

Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Ar Rum ayat 21 ;

Rasulullah SAW bersabda yg artinya :


3

” Nikah itu sunahku, barangsiapa tidak


mengikuti sunahKu berarti dia bukan dari golonganKu” .

Hadirin yang berbahagia

Ayat tersebut menerangkan bahwa tujuan


pernikahan adalah untuk menciptakan
ketentraman, saling cinta dan kasih sayang.

Ketiganya merupakan tiang ko ko h penyangga


bangunan keluarga dan rumah tangga.

A pabila salah satunya tidak ada, maka


go yahlah sendi- sendi kekuatan bangunan rumah tangga
tersebut.

Hadirin yang berbahagia, wabil khusus kpd kedua


mempelai.
Bgmana caranya u/ menjadikan keluarga yang kokoh :

Pertama : “ Litaskunu ilaiha ” yaitu sakinah, ketenangan dan


ketentraman.

Saling cinta, dan kasih sayang, hal ini dikandung


maksud, agar supaya suami bisa tenang dan
t e n t r a m , i n i l a h kewajiban istri untuk selalu berusaha
menenangkan dan menentramkan suami.

Kedua : “ mawadda ” atau saling mencintai.


4

Artinya Cintanya bersifat subyektif, h a n y a u n t u k


kepentingan berdua yaitu antara suami dan istri
s a l i n g mencurahkan rasa cintanya.

Ketiga : ”rahmah ” yaitu kasih sayang yang bersifat obyektif.

Artinya Kasih sayang, hanya untuk kepentingan o rang


yang dikasih sayangi.

Kasih saya ng inilah yang harus menjadi landasan bagi


cinta.

Cinta makin lama makin berkurang, sedangkan kasih sayang


makin lama makin kuat dan mantap.

Ketiga bangunan kehidupan itulah yang menjadi tujuan


pernikahan dalam syariat Islam.

Ha d i r i n y a n g b e r b a h a g i a

Rosulullah…. bersabda yg artinya:

“ sesungguhny a seluruh dunia kesenangan dan sebaik-


baik kesenangan ialah wanita / istri yang solehah (HR Muslim).

Selanjutnya pada kesempatan yang berbahagia


ini, izinkanlah saya u/ memberi pesan dan
nasehat kepada putriku, wahai
ketahuilah bahwa istri yang baik itu :
5

1. Selalu tampil dengan dandanan yang rapi dan indah


dihadapan suami, selalu bersih, baik badan, pakaian,
rumah, maupun lingkungan.
Istri y a n g t i d a k m e n g i n d a h k a n k e b e r s i h a n ,
m e n j a u h k a n s u a m i d a n mendorongnya kepelukan
wanita lain yang bersih.
Putriku, taat dan patuhlah kepada
suamimu tetapi bukan dalam
berma’siat kepada Allah SW T.,
2. Selalu rela dan puas dengan pemberian suamimu
baik sedikit maupun banyak dan janganlah menuntut
suami dengan hal-hal yang diluar kemampuannya.
3. Uruslah rumah tanggamu dengan baik dan
membelanjakan uang p a d a t e m p a t y a n g b e n a r ,
sasaran yang baik, dan hal-hal yang
diperlukan saja.
4. Peliharalah pakaianmu, perabot, dan alat rumah
tanggamu agar lebih a w e t .
Hal yang demikian lebih meringan kan
b e b a n s u a m i d a n meningkatkan simpati serta
menimbulkan penghargaan dari suami terhadap diri
sang istri.
5. B era khlak baik dalam sikap, tindakan dan tutur
katamu.
6. Selalu tersenyum dalam menyambut suami dengan ucapan
yang menyenangkan dan melegakan hati.
7. Penuh cinta dan kasih sayang.
8. Bergaulah dengan keluarga suami dengan
b a i k , t e r u t a m a i b u mertuamu. horma tilah,
sayangilah, dan bersikap lemah lembut dan
mengalah terhadap mereka.
6

9. Tidak memonopoli suami dan


menempatkan suami dalam situasi dan keadaan yang sulit,
yaitu memilih ibu atau istri.
Putriku, Yang harus diingat bahwa :
Suami yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT
serta berbakti kepada orang tua, pasti akan memilih
ibunya.
10. Ho rmati cita rasa suami.
Menyertai suami dalam hati nurani dan tenggang
rasa.
Berhati-hati dalam melontarkan ucapan jangan sampai
menyinggung dan melukai perasaan suami.
M e m b e r i k e s a n a t a u isyarat cinta kasih dan rasa
bangga, demi memperkokoh kelestarian ikatan
pernikahanmu.
Pandai pandailah kamu bersyukur terhadap kebaikan
suamimu.
Hal ini dapat menimbulkan cinta suami
dan mendo ro ngny a berbuat lebih banyak kebaikan,
11. Selalu menjaga kelemah lembutan dan kehalusan yang
merupakanciri kewanitaan dan kecantikan jiwa .
Kecantikan wajah dan keindahan tubuh akan berakhir,
tetapi kecantikan jiwa akan tetap lestari.
12. Senantiasa memelihara keimanan dan amalan ibadahmu.

Wahai putriku,….
Kamu akan berpisah dengan lingkunganmu temp
a t kamu dilahirkan dan akan meninggalkan sarang tempat
kamu dibesarkan untuk berpindah ke rumah yang tidak
pernah kamu ketahui ruang serta isinya dan kepada
kawan pendamping yang belum kamu kenal.
7

Dengan kekuasaannya terhadap dirimu, dia


m e n j a d i p e n g a w a s d a n penguasa.

Jadilah abdinya supaya dia menjadi abdimu……..

Bergaullah kamu berdua dengan asas kerelaan,


bermusyawarahlah dengan kepatuhan dan saling
mentaati yang baik.

Peliharalah apa apa yang ada dalam jangkauan mata


dan hidung.

Janganlah dia melihat sesuatu yang buruk dari kamu


dan hendaknya dia mencium dari kamu keharuman.

Hiasi celak matamu yang indah dan basuhlah tubuhmu


dengan air yang cukup mengharumkan bila tidak ada
wewangian.

Jagalah waktu-waktu makan dan ketenangan


tidurnya, sebab perihnya lapar dapat
mengobarkan amarah dan kurangnya
t i d u r a k a n membangkitkan kejelekan.

Peliharalah rumah, harta benda, harga


d i r i , k e h o r m a t a n , d a n a n a k - anaknya.

Sesungguhnya menjaga harta benda


merupakan suatu p e n g h a r g a a n y a n g b a i k ,
sedangkan menjaga anak-anak dan
kehormatanya adalah perbuatan yang mulia.
8

Janganlah sekali kali membocorkan


r a h a s i a d a n m e n e n t a n g perintah suami.

Bila kamu membocorkan rahasianya, kamu tidak akan


aman dari tindakan balasan; dan bila
kamu menentang, akan menyebabkan
tertanamnya dendam dalam dadanya.

Jauhilah kegembiraan dikala dia sedang dirudung


kesedihan atau kesusahan dan jangan bersikap murung
pada saat dia gembira.

Sebab, yang pertama termasuk


kekurangan, sedangkan yang kedua
merupakan pengaruh suasana.

Muliakan suamimu agar dia memuliakan


k a m u d a n b a n y a k banyaklah bersikap setuju
kepadanya agar dia lebih lama menjadi
pendampingmu.

Dan kepada putraku, ketahuilah bahwa Suami yang


baik itu :
1. Senang bersendau gurau, ramah tamah terhadap istri,
memberi istri hak untuk hiburan, dan kesenangan yang
wajar.
Contoh : Pergi bersama untuk hadir resepsi, ziarah dll
2. Tidak terlalu cemburu, sabar, tidak
b a n y a k m e n g o r e k s i d a n mencari-cari kesalahan
istri, jujur , terbuka, tidak suka menggunakan ancaman
cerai dan selalu bertanggungjawab.
9

3. Dengan istri selalu berbicara dengan sopan, lembut dan


Beradap.
4. Memberi nafkah yang halal kepada keluarga dengan
keseimbangan, t i d a k b o r o s d a n t i d a k k i k i r .
5. Tidak membeli barang yang tidak
diperlukan.
6. Selalu tampil indah dan berdandan baik, apa yang terlihat
oleh istri dari suami ialah yang baik dan harum.
7. Menyimpan rahasia keluarga dan rahasia rumah tangga.
8. Memelihara penampilan yang berwibawa, penuh cinta,
menyayangi, menghormati, menghargai dan memuliakan
keluarga istri.
9. Memelihara keimanan dan amalan ibadah diri dan seluruh
keluarga.
Sebagaimana Allah Berfirman dalam Al Qur’an Surat :
10

QS, THAAHA ayat 132

Artinya :
Dan peliharalah kepada keluargamu mendirikan sholat
dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannnya.
Wahai anak-anakku :

Berikut Pesanku padamu, sebagai suami istri :

Haruslah bisa bertenggang rasa dan a p a b i l a p e r l u ,


bergantilah mengalah demi kebaikan bersama,
s e l a l u berterus terang, tiada dinding rahasia yang
memisahkan kedua hati, percaya mempercayai yang
didasari oleh ikatan kesetiaan yang jujur.

Harus diingat, bahwa Allah akan selalu menghiasi hidup ini


dengan suka dan duka, sebagaimana Allah telah menciptakan
hidup ini dengan siang dan malam, sebagai suami dan istri
yang baik engkau harus sanggup mendampingi dalam suka dan
duka.

Wahai Anakku, dengan cintamu yang


murni, dikuatkan dengan sikap
sebagaimana diajarkan dalam Islam, sesungguh nya
kesukaran apapun yang engkau hadapi di dalam
11

hidup ini, insya Allah akan dapat engkau atasi


dengan petunjuk dan Ridho Allah SWT.
Kebahagiaan sebesar apapun yang
dilimpahkan Allah kepadamu, engkaupun tidak akan lupa
kepadaNya.

Sebagaimana selama ini engkau telah


menjadi orang yang baik bagi saudara-saudaramu
dan kakak yang baik, bagi adik adikmu, maka jadilah
engkau istri dan suami yang baik, menantu yang baik bagi
ibu, bapak mertuamu dan iparmu, juga baik bagi saudara -
saudara dari suamimu, maupun saudara – saudara dari istrimu.

Wahai Anakku, bangunlah sebuah rumah tangga yang


berlandaskan iman dan taqwa, dirikanlah tiang tiangnya
berupa sholat wajib dan sholat sunatmu, dindingilah istana
rumah tanggamu dengan beton yang kuat berupa amal amal
sholehmu, dan pasanglah rusuk rusuk atapnya dengan
puasamu, zakatmu beserta umroh dan hajimu kelak.

Dan semoga Allah SWT akan memasang atapnya


a g a r t e d u h b e r u p a Rahmat dan RidhoNya, semoga kelak
rumah tanggamu akan dihangatkan o leh kehadiran dan
c elo teh anak – anakmu yang sho leh dan sholehah,
sehingga engkau berdua dapat bernaung dengan
tentram dan damai, bukan saja di dunia ini tetapi juga di
akhirat nanti, Amien

Wahai Anakku, Islam telah mengajarkan, di samping


membangun rumah tangga y a n g b a h a g i a d a n
sejahtera, engkaupun harus bisa bergaul
d a n menyambung tali silaturrahim yang luwes dengan
lingkungan hidupmu.
12

Engkau harus baik dengan tetangga, akrab dengan teman


dan sahabat serta kasih mengasihi dengan saudara dan handai
taulanmu.

Hormat dan sayangilah kepada kedua orang tua dan keluargamu,


kedua belah pihak.

Insya Allah anakku, dengan sikapmu yang baik dan penuh


dengan k a s i h s a y a n g , t e r u t a m a k e p a d a i b u m u
s e k a l i l a g i i b u m u , d a n i b u m u , kemudian bapakmu,
maka Rahmat dan Berkah dari Allah Swt, akan tercurah
pada rumah tanggamu, amien ya Rabbal alamin.

A khirnya, dengan mengucapkan

bismillahir rahmanir rahim

disertai dengan do’a restu bapak ibumu dan semua keluargamu,


maka berlayarlah anakku untuk mengarungi samudera
kehidupanmu yang baru dengan niat yang lurus, hati yang tulus
serta iman yang teguh.

Tetap tegak bagaikan batu karang yang tangguh, melawan badai


dan ombak yang datang menerjang, sehingga tidak
menggoyahkan kehidupanmu.

Namun apabila biduk rumah tanggamu terbentur karang


karang tajam, bila impian yang indah di hadapan pada
kenyataan yang pahit, bila bukit harapan diguncang
gempa cobaan, Ibu dan Bapak ingin agar engkau kuat berpegang
pada tali Allah SWT, maka whuduk, sholat, dan bersujudlah,
13

untuk memohon petunjuk kepada Allah Swt dan


perbanyaklah dzikir dengan menyebut “ A sma Allah ”.
Insyaallah a k a n s e j u k l a h h a t i m u … , d a n m e m b u a t
n y a m a n h a t i o r a n g t u a m u , a p a b i l a e n g k a u berdua
tetap mampu tersenyum, walaupun langit kadang kelabu.

Dan insyaallah tercapai apa yang engkau berdua


idamkan selama ini , membawa kebahagiaanmu, baik lahir
maupun batin, di dunia maupun akhirat.

Amien

Demikian anakku sayang, pesan dan


nasehat dari orang tuamu.

Semoga dapat engkau jadikan pegangan, dalam


m e n g a r u n g i l a u t a n hidupmu selanjutnya.

Amien ya Rabbal alamin, wabilahi taufiq wal


hidayahWassalamu’alaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai