اء َما ًء فَأ َ ْن َبتْنَا ِب ِه َحدَائِقَ ذَاتَ َب ْه َج ٍة َما َكانَ لَ ُك ْم أَ ْن َّ ض َوأ َ ْنزَ َل لَ ُك ْم ِمنَ ال
ِ س َم َ ت َو ْاْل َ ْر َّ أ َ َّم ْن َخلَقَ ال
ِ س َم َاوا
ََّللاِ ۚ َب ْل ُه ْم قَ ْو ٌم َي ْع ِدلُون َٰ
َّ ش َج َرهَا ۗ أَ ِإلَهٌ َم َع
َ ت ُ ْن ِبتُوا
Artinya : Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang
menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu
kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak
mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan
(yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang
(dari kebenaran).
a. Pengapuran.
b. Pemupukan.
c. Pemberian bahan organik.
d. Pemberian tanaman yang toleran terhadap alumunium.
5. Syarat hasil pertanian dan perkebunan yang kena wajib zakat? Dan hukum
seorang muslim yang hasil pertaniammya sudah nishab, namun enggan
mengeluarkan zakatnya.
Pada pertanian yang tadah hujan atau mata air atau yang menggunakan
penyerapan akar (atsariyan) diambil sepersepuluh dan yang disirami
dengan penyiraman maka diambil seper dua puluh. [HR al-Bukhâri].
3. Di wajibkan mengeluarkan 7,5 % apabila diairi dengan pembiayaannya 50
% dan tadah hujannya 50 %. Hal ini sudah menjadi Ijma’ (kesepakatan)
para Ulama sebagaimana disampaikan Ibnu Qudâmah dalam al-Mughni
4/165. Lihat juga ar-Raudh al-Murbi’ dengan Hasyiyah Ibnu Qâsim 2/277.
4. Yang diairi dengan pembiayan dan non pembiayaan secara bergantian.
Contohnya sawah yang diairi dengan irigasi yang bayar dan juga terkena
hujan, maka dilihat mana yang paling berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman tersebut. Bila yang tadah hujan yang labih dominan maka
diwajiban mengeluarkan 10 % dan bila sebaliknya maka diwajibkan 5 %
saja.
5. Apabila tidak diketahui ukuran mana yang dominan maka diwajibkan
mengeluarkan 10 %, karena pada asalnya diwajibkan zakat 10 % hingga
diketahui dengan jelas bahwa itu diairi dengan pembiayaan. (al-Mughni
4/166).
TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER
AL-ISLAM
Oleh:
IKA NURYANI (Agroteknologi B/ 20150210076)
Prodi Agroteknologi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2015