PEMERIKSAAN
ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR
SNI 03-1968-1990
agregat kasar dan agregat halus dengan menggunakan saringan. Gradasi agregat
adalah distribusi ukuran butiran dari agregat. Bila butir-butir agregat mempunyai
ukuran yang sama (seragam), maka volume pori akan besar. Sebaliknya bila ukuran
butir-butirnya bervariasi akan terjadi volume pori yang kecil. Hal ini karena butiran
yang kecil, akan mengisi pori diantara butiran yang lebih besar, sehingga pori-porinya
Pada agregat untuk pencampuran dengan aspal, diinginkan suatu butiran yang
kemampatannya tinggi, karena volume porinya sedikit dan ini berarti hanya
1.2.1 MAKSUD :
1.2.2 PERALATAN :
a. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2% dari berat benda uji
), No. 4 , No. 8, No. 16, No. 30, No. 50, No. 100, No. 200 ( Standar ASTM
).
( 110 ± 5 ) ⁰C.
f. Talam – talam
a. Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat sebanyak :
a. Agregat halus
b. Agregat kasar
Bila agregat berupa campuran dari agregat halus dan agregat kasar,
yang melalui saringan No. 200 tidak perlu diketahui jumlahnya dan bila
a. Pengambilan benda uji dengan memakai alat Spliter atau dengan cara
perempatan.
b. Benda uji dikeringkan didalam oven dengan suhu ( 110 ± 5 )°C, sampai
c. Cuci benda uji dengan memakai saringan No. 200 samapai benda uji benar-
benar bersih.
d. Benda uji dikeringkan didalam oven dengan suhu (110 ± 5 )°C, sampai
berat tetap.
e. Saring benda uji lewat susunan dengan ukuran saringan paling besar
1.2.5 PERHITUNGAN :
Hitunglah prosentase berat benda uji yang tertahan diatas masing – masing
1.2.6 PELAPORAN :
Laporan meliputi :
Mulai
Menimbang Agregat
yang Tertahan disetiap
Saringan dan Pan
Pengolahan Data
Selesai