Anda di halaman 1dari 5

BELADIRI DAN KESEHATAN

Sebagian besar orang beranggapan bahwa berlatih beladiri merupakan latihan


kekerasan, karena pada saat itu diajarkan bagaimana caranya memukul, menyerang,
menendang, menghindar, menangkis. Namun, hal itu tidak dibenarkan karena berlatih
beladiri mempunyai banyak manfaat khususnya untuk kesehatan tubuh.
1. Sebagai sarana membela diri
Terkadang sebuah konflik atau kejahatan dapat terjadi tanpa diduga sebelumnya. Hal yang
dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan menghindari lawan atau pelaku
kejahatan agar mengurungkan niatnya dengan menurunkan emosinya. Cobalah unuk
mengahadapi lawan dengan tenang dan percaya diri, namun jika konflik tidak dapat di
hindari setidaknya kita sudah siap dengan bekal dari latihan beladiri.
2. Lebih sehat dan bugar
Dengan berlatih beladiri secara tertur dapat meningkatkan kebugaran, karena otot akan
dilatih untuk bergerak. Hal ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh agar tidak mudah
sakit.
3. Menyehatkan organ jantung dan paru-paru
Gerakan-gerakan tertentu terutama yang menggunakan unsur kecepatan dapat memacu
fungsi jantung dan paru-paru sehingga peredaran darah dan pernafasan menjadi lancar.
4. Membuat otot lebih kuat dan fleksibel
Dalam seni beladiri, seseorang diajarkan untuk lebih peka pendengaran dan
penglihatannya, karena berhubungan dengan gerakan-gerakan yang melibatkan otot untuk
bergerak cepat seperti menangkis serangan lawan, menyerang lawan, dan sebagainya.
5. Meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian
Dari segi perkembangan mental, beladiri diketahui berpengaruh terhadap pembentukan
karakter seseorang, terutama dalam hal kedisiplinan, kemandirian, keberanian, dan
kepercayaan diri. Selain itu, beladiri dapat melatih kecerdasan emosional. Seseorang
diharapkan dapat menggunakan ilmu beladiri yang dimiliki pada saat yang tepat, bukan
hanya karena emosi semata, sehingga pengendalian diri juga dapat terlatih.
Namun, dalam melakukan olah raga, tidak jarang kita temukan cedera latihan,
termasuk dalam olah raga beladiri. Semua olahraga beladiri memiliki resiko cedera. Kondisi
ini merupkan kondisi yang sangat dihindari. Karena pada saat cedera, disamping timbulnya
ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, pada sebuah pertandingan akan
menyebabkan kualitas dan performa atlet di lapangan akan menurun.

Secara umum ada dua jenis cedera dalam berolahraga. Pertama cedera langsung
(traumatic injury) dan cedera tidak langsung (overuse injury).

Traumatic injury

Yaitu cedera yang timbul langsung pada saat melakukan suatu gerakan, sehingga
dapat dilihat dengan jelas penyebabnya. Misalnya jatuh, salah gerak, benturan, dan lain-lain
sehingga menyebabkan robekan atau putusnya jaringan lunak seperti ligamen, otot, tendon
hingga terjadinya fraktur (patah tulang). Pada kondisi seperti ini diperlukan tindakan medis
seperti dokter atau fisioterapis.

Overuse injury

Yaitu cedera yang timbulnya tidak langsung/ perlahan-lahan, diakibatkan karena

tekanan yang berulang - ulang. Biasanya diakibatkan karena olahraga yang terlalu berlebihan

sehingga menyebabkan kita terlalu lelah. Hal ini berhubungan dengan beratnya beban latihan,

istirahat yang kurang, perawatan cedera sebelumnya yang tidak tepat, serta persiapan dalam

latihan atau pertandingan seperti warming up, stretching dan cooling down setelah

pertandingan yang kurang maksimal dan efektif.

Penyebab timbulnya cedera bisa karena sebab-sebab yang berasal dari luar (External

Violence) ataupun sebab-sebab yang berasal dari dalam (Internal Violence)

a. External Violence
Adalah cedera yang timbul karena pengaruh atau sebab yang berasal dari luar,
misalnya :
- Karena kontak / benturan langsung, baik karena pukulan, tendangan, bantingan
ataupun kuncian.
- Karena alat-alat ataupun senjata yang digunakan.
- Karena kondisi lapangan ataupun tempat yang tidak memenui syarat sehingga
membuat terpeleset, terbentur pada lantai yang keras, dll.

b. Internal Violence
Adalah cedera yang timbul karena pengaruh yang berasal dari dalam, misalnya :
- Cedera karena koordinasi otot-otot dan sendi yang kurang sempurna, sehingga
menimbulkan gerakan-gerakan yang salah.
- Kurangnya pemanasan, kurang konsentrasi ataupun dalam keadaan fisik dan
mental yang lemah.
- Karena tekanan atau gerakan yang berulang-ulang, yang berlebihan.

Cedera yang dapat terjadi pada olahraga beladiri dapat bersifat ringan seperti (Lebam,
memar, perdarahan pada hidung, perdarahan pada sudut mulut) dan bersifat parah seperti
(Fraktur/ patah tulang pada rahang, tangan, kaki, serta bergesernya atau terlepasnya engsel/
sendi, cedera kepala yang menyebabkan gangguan konsentrasi, penurunan kesadaran, pingsan
ataupun geger otak).

Penanganan pertama pada cedera

Pada saat terjadinya cedera pada olahraga beladiri, banyak yang masih bingung dalam
penanganan cedera. Kebanyakan orang langsung memberikan balsem ataupun pijatan.
Padahal hal ini merupakan sebuah penanganan yang tidak tepat. Penanganan yang tidak tepat
akan memperburuk cedera dan memperlambat proses penyembuhan.
Untuk penanganan pertama, ada beberapa hal yang harus dilakukan dan ada beberapa
hal yang harus dihindari.

Hal-hal yang harus dilakukan :

1. Segera istirahatkan bagian yang terluka untuk meminimalkan perdarahan dalam dan
pembengkakan serta untuk mencegah bertambah parahnya cedera. Jika merasakan
nyeri pada saat bergerk itu berarti tubuh mrngirimkan sinyal kepada tubuh kita untuk
mengurangi gerakan di bagian tubuh yang cedera. Istirahatkan bagian yang cedera
selama 48 – 72 jam.
2. Kompres dengan menggunakan air es/dingin sesegera mungkin. Kompres bisa
menggunakan es batu yang dimasukkan kedalam plastik, atau dengan handuk yang
sudah direndam dengan air dingin. Tujuannya adalah mengurangi nyeri dan bengkak
pada fase-fase inflamasi/peradangan. Lakukan komprese air dingin tersebut selama 10
-15 menit. Ulangi kompressetelah 30 menit.
3. Gunakan bebat yaitu dengan menggunakan perban elastis untuk mengurangi bengkak
dan perdarahan. Dibebat jangan terlalu kencang. Lepaskan bebat saat akan tidur.
4. Bila cedera sperti memar terjadi pada lengan atau kaki, maka angkat bagian yang
cedera lebih tinggi dari jantung. Misalnya ketika terkena sprain pada angkel kaki
maka ganjal angkel kaki pada saat duduk/tidur dengan menggunakan bantal supaya
mengurangi pembengkakan.
5. Segera rujuk ke dokter/fisioterapis apabila mencurigai cedera termasuk parah.
6. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin, seperti brokoli, paprika hijau, dan
lemon akan mempercepat penyembuhan.

Hal – hal yang harus dihindari :

1. Menggunakan panas saat penanganan cedera karena akan meningkatkan


pembengkakan. Seperti pemberian balsem, minyak panas, kompres air hangat, dll
2. Meminum alkohol atau merendam bagian yang cedera dengan alkohol, hal ini hanya
akan memperlambat proses penyembuhan.
3. Berlatih dalam 48 -72 jam saat cedera dapat memperburuk kondisi. Seseorang
dikatakan aman untuk berlatih kembali setelah dilakukan pemeriksaan dan diagnosa
dari dokter/fisioterapis.
4. Massage (pijitan) pada saat cedara akan meningkatkan aliran darah sehingga akan
membuat semakin bengkak, dan dapat terjadi kerukan pada jaringan yang cedara.

Pertolongan pertama pada patah tulang :

1. Kenali ciri awal patah tulang dengan memperhatikan riwayat trauma yang terjadi
karena : benturan, terjatuh, atau tertimpa benda keras yang menjadi alasan korban
terkena patah tulang. Biasanya korban akan merasakan nyeri yang amat sangat dan
bengkak hingga terjadinya perubahan bentuk yang kelihatannya tidak wajar (seperti :
membengkok).
2. Jika ditemukan luka yang terbuka, bersihkan dengan menggunakan antiseptik dan
usahakan untuk menghentikan perdarahan dengan di bebat atau ditekan dengan
perban atau kain bersih.
3. Lakukan reposisi (pengembalian tulang yang berubah ke posisi semula).
4. Pertahankan daerah patah tulang dengan menggunakan bidai/ papan dari kedua sisi
tulang yang patah untuk menyangga agar posisinya tetap stabil.

Syarat-syarat pembidaian :
- Panjang bidai harus memenuhi syarat
- Bidai harus datar (Kayu, Kardus)
- Ikatan tidak boleh terlalu ketat maupun terlalu longgar.
- Ikatan dilakukan di atas dan di bawah tempat yang patah.
- Kalau mungkin yang memberikan pertolongan lebih dari satu orang.

Anda mungkin juga menyukai