Case Jiwa Kevina
Case Jiwa Kevina
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ILMU JIWA
RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI JAWA BARAT
.................................
Dr. Pembimbing / Penguji : dr. Susi Wijayanti, Sp.KJ
................................
Nomor Rekam Medis : 063xxx
Nama Pasien : Tn. D
Masuk RS pada tanggal : 12 Januari 2018
Dokter yang merawat : Dr.Encep. Sp KJ
Rujukan/datang sendiri/keluarga : datang dengan keluarga
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Tn D
Tempat & tanggal lahir : Tasikmalaya, 16 Juli 1991
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh di pabrik kayu
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Kp. Sukahurip. Kel. Tanjongsari, kec. Cikalong.
Tasikmalaya
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Data diperoleh dari :
Autoanamnesis dari Tn. D tanggal 17 Januari 2018 pukul 13.00 WIB.
Autoanamnesis dari Tn. D tanggal 19 Januari 2018 pukul 13.30 WIB
Alloanamnesis dari Ny S (ibu pasien) tanggal 19 Januari 2018 pukul 20.00 WIB
Alloanamnesis dari Ny L (istri pasien) tanggal 19 Januari 2018 pukul 20.00 WIB
Rekam medik
A. KELUHAN UTAMA :
Mengamuk (agresivitas motorik)
Gejala dan
Tanda
2. Riwayat pendidikan :
Pasien mulai memasuki sekolah dasar usia 6 tahun dan dapat mengikuti pelajaran
dengan baik. Namun tidak dapat melanjutkan ke jenjang lebih tinggi karena masalah
perekonomian.
3. Riwayat pekerjaan :
Dulu pernah bekerja membantu ibunya membuat es untuk dijual diwarung-warung
dan bekerja di pabrik kayu sampai sekarang.
4. Kehidupan beragama :
Pasien beragama islam. Menurut keluarga, pasien rajin sholat. Saat dirawat, pasien
juga rajin sholat dan dapat menyebutkan sholat 5 waktu.
1. RIWAYAT KELUARGA
Pasien adalah anak kedua dari tiga bersaudara.
Pohon keluarga
RIWAYAT KELUARGA
Keterangan:
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : halusinasi verbal, halusinasi visual, halusinasi
gustatorik
b. Ilusi : tidak ada
c. Depersonalisasi : tidak ada
d. Derealisasi : tidak ada
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktivitas : Menjawab ketika pertanyaan diajukan dan dapat menceritakan
sesuatu dengan spontan
Kontinuitas : Koheren
Hendaya Bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : pasien ingin pulang ke rumah untuk bertemu
dengan anaknya
Waham : Tidak ada
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Gagasan rujukan : Tidak ada
Gagasan pengaruh :Tidak ada
F. PENGENDALIAN IMPULS
Baik
G. DAYA NILAI
a. Daya nilai sosial : Baik, pasien tidak pernah melakukan kekerasan kepada teman-
temannya selama di ruangan, pasien juga bersikap baik kepada perawat dan dokter
b. Uji daya nilai : Baik, pasien dapat menilai kalau setelah bangun tidur ia harus
merapikan kembali tempat tidurnya. sebelum makan pasien harus mencuci tangan,
dan sebagai seorang muslim pasien harus rajin sholat
c. Daya realibitas : terganggu, pada pasien ditemukan adanya halusinasi auditorik,
visual, halusinasi gustatorik dan waham curiga
H. TILIKAN :
Tilikan derajat 4. Pasien menyadari bahwa dirinya sakit namun tidak mengetahui
penyebabnya
I. RELIABILITAS
Tidak baik, terdapat gejala halusinasi
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : (-)
2. Gejala rangsang meningeal : (-)
3. Mata : (-)
4. Pupil : (-)
5. Ofthalmoscopy : (-)
6. Motorik : (-)
7. Sensibilitas : (-)
8. Sistim saraf vegetatif : (-)
9. Fungsi luhur : (-)
10. Gangguan khusus : (-)
Kesimpulan : tidak dilakukan
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Darah rutin (Hb, Ht, leukosit, trombosit)
- Kadar glukosa darah sewaktu
- Tes fungsi hati (SGOT, SGPT)
- Tes fungsi ginjal (ureum, kreatinin)
Working Diagnosis :
Menurut PPDGJ III, Pasien ini mengalami F25.1 Skizoafektif Tipe Depresi, karena:
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.
- Halusinasi dan waham menonjol
- Gejala minimum 2 minggu
Gangguan afektif depresif
- Terdapat 2 gejala dari gejala khas episode depresif yaitu afek depresi dan
kehilangan kegembiraan
- Terdapat tiga dari gejala lainnya yaitu ingin bunuh diri, tidur terganggu, nafsu
makan berkurang
Differential diagnosis:
F32.00 Episode Depresif Sedang
Yang mendukung:
Terdapat gangguan afektif depresif yang menonjol
- Terdapat 2 gejala khas: afek depresi dan kehilangan kegembiraan
- Terdapat 3 dari gejala lainnya: ingin bunuh diri, nafsu makan berkurang, tidur
terganggu
Yang tidak mendukung:
Terdapat gejala yang memenuhi kriteria skizofrenia
- Halusinasi menonjol
F20.0 Skizofrenia Paranoid
Yang mendukung
Memenuhi kriteria skizofrenia
- Halusinasi menonjol
- Gejala minimum 2 minggu
Yang tidak mendukung
Terdapat gangguan afektif depresif yang menonjol
- Terdapat 2 gejala khas: afek depresif dan kehilangan kegembiraan
- Terdapat 3 gejala lainnya yaitu: ingin bunuh diri, nafsu makan berkurang, tidur
terganggu
V. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis 1 : F25.1 Skizoafektif Tipe Depresi
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Tidak ada diagnosis
Aksis V : GAF scale 60-51 yaitu gejala sedang (moderate), disabilitas sedang
VI. PROGNOSIS
Indikator prognosis baik :
- Faktor presipitasi jelas
- Riwayat pramorbid baik
- Ada gejala afektif (depresi)
- Menikah
- Simptom positif
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Rawat Inap
Indikasi:
- Untuk stabilisasi keadaan pasien
- Untuk stabilisasi pengobatan
2. Psikofarmaka
R/ Haloperidol tab 5 mg No. XX
S 1 dd tab 1
------------------------------(sign)
R/ Clozapine tab 100 mg No. XX
S 1 dd tab 1
------------------------------(sign)
3. Psikoterapi
Suportif
Memberikan dukungan kepada pasien untuk dapat membantu pasien dalam
memahami dan menghadapi penyakitnya. Memberi penjelasan dan pengertian
mengenai penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan, efek samping
yang mungkin timbul selama pengobatan, serta motivasi pasien supaya minum
obat secara teratur.
Memberikan kepercayaan bahwa gejala-gejala akan berkurang dengan minum
obat yang teratur.
Bantu pasien untuk mengenali pikiran-pikiran dan mengatasi dengan cara
mengalihkan pikiran tersebut dengan aktivitas.
Berbagi cerita dengan orang yang dipercaya jika ada masalah.
Keluarga
Dukung keluarga untuk membawa pasien kontrol teratur dan minum obat sesuai
anjuran dokter.
Diharapkan keluarga dapat membantu dan mendukung kesembuhan pasien.
Sarankan keluarga untuk selalu mendampingi pasien.
Religius
Bimbingan keagamaan agar pasien selalu menjalankan ibadah sesuai ajaran
agama yang dianutnya, yaitu menjalankan sholat lima waktu, mengaji, berzikir,
dan berdoa kepada Allah SWT.
Sosioterapi
Melibatkan pasien dalam kegiatan rehabilitasi di RSJ Prov. Jawa Barat
LAMPIRAN
Wawancara 17 Januari 2018
D: Selamat siang mas. Saya dokter muda vina. Mas namanya siapa?
P: Deri
D: Mas umur berapa?
P: umur 27 tahun
D: Tinggal nya dimana?
P: di Tasik
D: Mas kesini sama siapa?
P: sama pak dadang
D: Pak dadang siapa sih?
P: Kader
D: Kok dibawa kader?
P: iya..
D: tau ga kenapa dibawa kesini?
P: gatau
D: Mas suka marah-marah ga dirumah?
P: Suka.. (agresivitas verbal)
D: Marah sama siapa?
P: Sama anak dan istri saya
D: emang kenapa marah sama istri?
P: dia ga bisa hargain saya. Dia bilang saya ga berguna, ga punya apa-apa, ga bisa biayain
keluarga. Padahal saya punya doa.
D: terus marah sama anak kenapa?
P: karena dia minta jajan mulu. Padahal saya ga punya uang.
D: terus marahnya gimana? Sampai pukul orang?
P: iya. Saya sampai mau bunuh anak saya karena kesal dia minta jajan terus. (agresivitas
motorik) Ga ada yang bisa hargai saya. Saya seperti diinjak-injak pakai sepatu.
D: emang mas kerja apa dulu?
P: pabrik es. Bikin es dirumah terus dijual (gerak-gerik seperti minum)
D: itu lagi ngapain mas?
P: lagi minum arak (halusinasi visual)
D: oh.. suka minum arak?
P: iya suka minum arak..
D: oh.. terus mas kalau dirumah suka nya ngapain?
P: suka judi
D: oh suka judi.. terus sekarang gimana perasaannya mas?
P: senang.. karena ada kamu..
D: mas pernah dengar suara tapi ga ada orangnya ga?
P: iya suka dengar.. (halusinasi auditorik)
D: cewe apa cowo yang ngomong?
P: kadang cewe kadang cowo
D: emang dibilang apa?
P: katanya Allah mau datang
D: suaranya dari dalam hati apa didengar dari telinga?
P: dari telinga (Halusinasi auditorik) Tanah liat.. (asosiasi longgar)
D: kenapa tanah liat?
P: ya. Kita nanti berubah jadi tanah liat. Saya suka sholat
D: sholat dimana? Disini?
P: Iya disini.. tapi ga bisa sentuh tanah.. panas..
D: apanya panas?
P: Iya panas kalau dengar azan
14
D: Kok panas? Katanya rajin sholat?
P: Iya panas kalau denger azan..
D: kok bisa gitu?
P: Gatau..
D: mas, mas pernah ga berpikiran mau mati aja?
P: Pernah.. mau mati aja saya mah..
D: kenapa mau mati?
P: karena ga ada yang bisa hargai saya.. saya ga punya uang terus untuk anak saya.. (depresi)
D: hm.. iya.. terus suka lihat bayangan ga?
P: lihat.. ada jin.. (Halusinasi Visual)
D: Dimana? Skg ada ga?
P: skg mah lagi ga ada
D: oh gitu..terus suka cium-cium sesuatu ga?
P: iya.. suka cium bau (halusinasi gustatorik)
D: tapi tau ga sumbernya darimana?
P: ga tau (tiba-tiba pasien menunjuk kepala)
D: ada apa mas?
P: Nih ada kelinci, lihat deh (halusinasi visual, asosiasi longgar)
D: ga ada.. mas suka merasa ada yang jalan di tangan ga? Atau kaya di tiup-tiup?
P: ga
D: Mas merasa orang di sekitar sini jahat ga sama mas?
P: ngga. Mereka baik-baik sama saya
D: Mas merasa mas orang terkenal ga?
P: ngga.. saya mah orang bodoh. Saya mau pulang ke rumah... (tiba-tiba nangis)
D: kok nangis.. kenapa?
P: kangen sama lilis, Zahra..
D: Lilis , Zahra siapa?
P: Lilis istri saya. anak saya Zahra
D: Umur berapa anaknya?
P: Umur 6 tahun
D: udah sekolah belum anaknya?
P: Belum.. saya mau pulang sekarang yaa (nangis semakin jadi)
D: Kenapa mau pulang?
P: saya mau ketemu anak saya..
D: iya nanti ya.. sembuh dulu baru pulang..
P: iya..
D: Mas disini bisa tidur ga?
P: Bisa..
D: yaudah istirahat lagi ya mas..
P: Iya.. terimakasih teh
Follow Up
Tanggal 19 Januari 2018
D: Selamat pagi mas deri.. gimana kabarnya hari ini?
P : baik..
D: Udah makan belom?
P: Udah..
D: Udah mandi?
P: Belom.. dingin..
D: Mas, mau nanya. Mas disini udah berapa lama sih?
P: 7 harian disini
D: kemarin kesini dianter siapa?
P: Dianter pak dadang
15
D: Pak dadang siapa?
P: Mandor
D: Loh kok mandor? Katanya kemarin kader?
P: Iya mandor
D: Emang mas kerjanya apa, kok ada mandornya? Katanya kerja dirumah bikin es?
P: saya mah kerja apa aja bisa semua..
D: Oh gitu.. ini mas tau lagi dimana?
P: Tau.. lagi di RSJ
D: dibawa kesini emang kenapa sih?
P: Saya.. otaknya miring
D: Kenapa kok bisa miring?
P: gatau miring kenapa
D: Terus kesini udah berapa kali?
P: Udah 2x sama ini
D: oh gitu.. Mas kalau disini ngapain aja?
P: Mandi makan, main catur sama temen
D: Mana temennya?
P: Itu dikamar lain, kamar yg ujung
D: Ohh.. yang dipojok sana yah..Mas, tanya dong.. mas sekolah sampai kelas berapa sih?
P: Sampai kelas 6 sd doang.. soalnya ga punya uang
D: Oh gitu.. brati bisa tambah-tambahan dong?
P: Bisa..
D: coba, 4+7 berapa?
P: 11
D: 20+11 berapa?
P: 31
D: wih.. sekarang pertanyaan yg lain ya.. sekarang presiden kita siapa sih?
P: Jokowi..
D: betull.. mas deri dulu waktu sekolah suka main sama temen-temen ga?
P: Suka...
D: Main apa?
P: Main mobil-mobilan
D: wah seru dong.. terus mas suka sholat ga nih kalau disini?
P: Suka..sholat disini
D: Coba sebutin sholat 5 waktu
P: Jam 12 zuhur, jam 3 azar, jam 6 maghrib, jam 7 isyak, jam 4 subuh. (gerak gerik seperti
minum)
D: bagus.. rajin sholat yahh.. itu minum apa?
P: minum aqua air putih
D: Kemarin katanya minum arak?
P: ngga.. sekarang minum air putih.. kadang minum air kencing saya
D: Kok minum air kencing? Emangnya ga dikasih minum sama perawat?
P: kalo lagi ga ada orang, saya minumnya air kencing
D: Emang air kencing rasanya apa sih?
P: Dingin..
D: Pait ga?
P: Ngga.. ( pasien buka baju)
D: Loh kok buka baju?
P: Iya soalnya badannya setengah panas setengah lagi dingin
D: Kok bisa gitu?
P: Gatau..
D: mas. Mas suka denger suara-suara tapi ga ada orangnya ga sih
P: Ngga..
16
D: lihat bayangan-bayangan suka?
P: ngga ada bayangan
D: oh gitu.. okedeh.. saya mau pergi dulu ya..mas deri istirahat
P: Iya.. terimakasih ya teh..
17