I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Ikan memiliki ciri khas yaitu hidup di air, merupakan hewan berdarah dingin,
bertulang belakang (vertebrata) serta memiliki linea lateralis. Ikan yang berasal
dari air laut atau pun air tawar seperti danau, sungai, dll memiliki ciri – ciri
Ikan tidak pernah mengunyah makanannya secara langsung yang artinya ikan
karenakan ikan tidak memiliki gigi geraham seperti pada mamalia. Biasanya
Lambung dapat dibedakan menjadi tiga yaitu lambung sejati yang terdapat pada
ikan golongan karnivora, lambung palsu yang terdapat pada ikan golongan
cyprinidae dan intestinum yang terdapat pada ikan herbivora atau plankton
feeders.
ikan. Hal ini disebabkan karena sirip – sirip yang terdapat pada ikan berfungsi
sebagai alat pergerakan atau alat yang membantu ikan untuk berenang.
Kemampuan sirip untuk bergerak di pengaruhi oleh urat daging bergaris (otot
Pada ikan terdapat 2 macam sirip berpasangan yaitu sirip dada (pectoral) dan
sirip perut ( ventral), dan 3 macam sirip tidak berpasangan yaitu sirip ekor
2
(caudal), sirip penggung (dorsal) dan sirip anus (anal). Pada beberapa jenis ikan
ada yang tidak memiliki beberapa jenis sirip sepeti ikan selais dan belut.
1.2.Tujuan Pratikum
Tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengamati dan mengetahui pergerakan
sirip ikan sebelum dan sesudah di beri makan, serta kecepatan proses
1.3.Manfaat Pratikum
Manfaat dari pratikum ini adalah untuk mengetahui gerakan sekaligus fungsi
dari sirip-sirip ikan, cara ikan memakan makanan dan proses pencernaan makanan
didalam lambung.
3
Hewan air adalah makhluk hidup yang habitatnya di perairan dan tidak dapat
Ikan lele (C. batrachus) memiliki kulit berlendir dan tidak bersisik,
mempunyai pigmen hitam yang berubah menjadi pucat bila terkena cahaya
matahari, dua buah lubang penciuman yang terletak dibelakang bibir atas, sirip
punggung dan dubur memanjang sampai ke pangkal ekor namun tidak menyatu
Windarti et al (2017), menyatakan Sirip – sirip yang dimiliki oleh ikan akan
dipengaruhi oleh urat daging bergaris (otot lurik) yang terdapat pada sendi – sendi
pangkal sirip. Sirip ikan terdiri dari 2 macam yakni, 2 macam sirip yang
berpasangan yaitu sirip dada (pectoral fin) dan sirip perut (ventral fin) kemudian 3
macam sirip yang tidak berpasangan yaitu sirip ekor (caudal fin), sirip anus (anal
2011). Secara anatomis, struktur alat pencernaan ikan beraitan dengan bentuk
tubuh, kebiasaan atau tungkah laku makan dan kebiasaan memakan (feeding habit
and food habit) serta umur (stadia hidup ikan). Windarti et al (2017)
4
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 Maret 2017, Pukul
Alat yang digunakan pada pratktikum kali ini adalah 3 buah ember besar, alat
tulis, 2 tangguk kecil, guntin bedah dan nampan. Bahan yang di gunakan pada
3.3.Metode Pratikum
yaitu dengan melakukan praktikum sesuai cara kerja yang telah diberikan.
3.4.Prosedur Pratikum
Prosedur pratikum ikan di ambil sebanyak 15 ekor lalu di bagi kedalam 3 buah
ember besar dengan jumlah lima ekor ikan untuk masing-masing ember. Ember di
beri label A,B,C. Perlakuan yang di berikan adalah A sebagai kontrol, ember B di
Selanjutnya pergerakan dari ikan di amati sebelum dan sesudah di beri makan.
Data yang di dapat di masukan kedalam tabel. Bagian ikan yang di amati adalah
Ikan yang sudah di beri makan di amati mekanisme ikan dalam mengambil
menit. Kondisi makanan di dalam lambung di amati apakah masih utuh, setengah
hancur, atau hancur. Sebelum di bedah ikan terlebih dahulu di ukur panjang TL
dan SL nya.
6
4.1.Hasil
berikut :
Arah Gerak
Sirip
Maju Mundur Diam Atas Bawah Kiri Kanan Belok Berputar
D √ √
P √
V √
A √
C √
Tabel 1. Pergerakan sirip ikan
Ukuran TL/SL
Waktu (cm) Utuh 1/2 Hancur Hancur
5 menit
Pelet 5,0/4,3 √
Tubifex 4,0/5,0 √
10 menit
Pelet 5,5/4,5 √
Tubifex 6,5/6,0 √
15 menit
Pelet 6,8/5,9 √
Tubifex 4,9/4,2 √
Tabel 2. Laju penghancuran makanan dalam lambung
4.2.Pembahasan
Pada ikan lele sirip yang aktif bergerak adalah bagian dorsal atau punggung
dan sirip caudal atau ekor. Pada saat mengambil makanan yang berada di
Pergerakan sirip pada ikan ini di bantu oleh otot lurik yang terdapat pada sendi-
makanan di dalam lambung ikan di pengaruhi oleh jenis makanan yang dimakan
ikan itu sendiri. Dalam jangka waktu 5 menit makanan masih dalam keadaan utuh
dan ada juga yang berada dalam keadaan setengah hancur. Pada jangka waktu 15
menit semua makanan yang dimakan oleh ikan berada dalam keadaan hancur.
Hancur atau tidaknya makanan yang dimakan oleh ikan dapat diketahui dengan
Ikan herbivor saluran pencernaan lebih panjang dari ikan karnivor ini dipengaruhi
oleh jenis makanan, panjang usus dan jumlah makanan yang tidak dapat dicerna.
8
5.1.Kesimpulan
Pada ikan lele sirip yang dominan bergerak adalah sirip caudal dan dorsal.
Caudal biasanya di gunakan untuk pergerakan maju dan dorsal digunakan untuk
penentuan arah ke kiri atau kekanan. Ikan lele jarang sekali melakukan pergerakan
mundur. Pada pengamatan yang dilakukan ikan lele sangat jarang melakukan
pergerakan.
ini adalah jenis pakan yang diberikan, karena itu mempengaruhi kekuatan enzim
dan rapuh (seperti pakan) lebih cepat hancur dibanding yang lain. Namun
umumnya 15 menit setelah di makan, pakan sudah mulai hancur dan menunjukan
proses penceraan.
5.2.Saran
untuk mengamati pergerakan ikan, karena ikan lele sangat jarang dalam
secepat nya agar makanan tidak hancur dicerna sehingga laju penghancuran
DAFTAR PUSTAKA
Windarti et al. 2017. Buku Ajar Fisiologi Hewan Air. Universitas Riau,
Pekanbaru. 70 hal.
Windarti et al. 2017. Buku Ajar Fisiologi Hewan Air. Universitas Riau,
Pekanbaru. 64 hal.
Affandi, Ridwan; Djaja Subandja Sjafer, MF, Rahardjo Sulistiana. 2011. Fisiologi Ikan. IPB:
Bogor.
LAMPIRAN
11
Ember Pelet
Tangguk Tubifex
12
2. Prosedur kerja
lambung ikan