I. PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara kepulauan tentunya tidak lepas dari garis pantai,
Kanada, Amerika Serikat dan Rusia dengan panjang garis pantai 95.181km.
berjalannya waktu. Contoh yang sering kita jumpai belakangan ini adalah masalah
abrasi pantai. Abrasi pantai ini terjadi hampir diseluruh wilayah di Indonesia.
Masalah ini harus segera diatasi karena dapat mengakibatkan kerugian yang
sangat besar bagi makhluk hidup dan ekosistem, tidak terkecuali manusia.
menyempit, tapi bila dibiarkan begitu saja akibatnya bisa menjadi lebih
berbahaya. Seperti kita ketahui, negara kita Indonesia sangat terkenal dengan
indah. Apabila pantai sudah mengalami abrasi, maka tidak akan ada lagi
wisatawan yang datang untuk mengunjunginya. Hal ini tentunya sedikit banyak
negara dari sektor pariwisata akan mengalami penurunan. Demikian juga dengan
penduduk yang akan kehilangan tempat tinggalnya akibat rumah mereka terkena
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui definisi dari abrasi,
penyebab terjadinya abrasi, dampak yang ditimbulkan dari abrasi dan mengetahui
Manfaatnya yaitu dapat mengetahui apa itu abrasi, penyebab abrasi, akibat
berbagai aktivitas dan fenomena yang terjadi di darat maupun di laut. Fenomena
fenomena yang terjadi di daratan seperti erosi banjir dan aktivitas yang dilakukan
Pantai disebut sebagai daerah tepi perairan yang berada diantara surut
terendah dan pasang tertinggi. Daerah sekitarnya itu disebut sebagai daerah pesisir
pantai yang ditandai dengan pengaruh dari darat dan laut (Prasetya et al., 1993;
Romimohtarto dan Juwana, 2001). Bagian yang memisahkan laut dan darat
memiliki pola yang berbentuk garis berliku atau lurus, bagian itu kenal sebagai
pengaruh air laut, maka di dalam kawasan tersebut adalah pembagian tersendiri
secara spesifik. Menurut Sastroprawiro (1992) ada tiga bagian utama pantai,
yakni:
4
air laut dan selalu dapat dicapai oleh pasang naik dan pasang surut.
baris dan relatif merupakan batas antara daerah yanmg dapat dicapai
3. Coast (pantai, pesisir), yaitu daerah yang berdekatan dengan laut dan
bentuk secara kontiniu, perubahan yang terjadi berada dalam satuan skala waktu
atau time scale (kisaran perubahan dari waktu geologi untuk periode tunggal dari
gelombang yang disebabkan oleh angin atau perubahan dalam kisaran musim
tertentu) dan skala ruang atau spatial scale (pada kisaran pantai atau kawasan
tertentu dengan panjang yang berbeda atau bisa juga dalam sebuah region).
respons dinamis alami pantai terhadap laut. Apabila proses ini berlangsung secara
berlanjut. Dalam skala waktu, luas daratan, besaran energi eksternal dan daya
tahan material penyusun pantai akan menentukan apakah pantai tersebut akan
perubahan paras muka laut, pergeseran tersebut dapat terjadi oleh susutnya
permukaan air laut atau gerak vertikal dari darat (proses tektonik, dll). Sementara
5
itu, perubahan paras laut disebabkan oleh berubahnya volume air atau berubahnya
pantai berpasir di dunia mengalami erosi pantai. Penyebab utamanya adalah aneka
pantai.
aktivitas gelombang, arus dan pasang surut. Dalam kaitan ini pemadatan daratan
mengakibatkan permukaan tanah turun dan tergenang air laut sehingga garis
pantai berubah (Nur, 2004). Pantai dikatakan mengalami abrasi bila angkutan
sedimen yang terjadi ke suatu titik lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah
terjadi di sekitar pantai. Hal ini bisa terjadi apabila keseimbangan alam di daerah
pantai tersebut mulai terganggu dan dikategorikan sebagai salah satu bencana
terjadinya abrasi juga dapat disebabkan oleh campur tangan manusia yang kurang
Pantai mengalami abrasi, akresi atau tetap stabil tergantung pada sedimen
yang masuk dan meninggalkan pantai. Abrasi pantai terjadi apabila jumlah
(Triatmodjo1999).
akibat dari hempasan gelombang dan badai dalam jangka waktu lama sehingga
menyebabkan perubahan garis pantai menuju ke arah daratan. Selain itu, abrasi
pantai dapat pula disebabkan oleh aktifitas manusia yaitu penggalian bahan
tambang terutama pasir pantai. Aktifitas ini dapat menyebabkan perubahan garis
Abrasi terjadi karena naiknya permukaan air laut di seluruh dunia karena
pemanasan Global. Pemanasan Global ini terjadi karena gas-gas CO2 yang berasal
dari asap pabrik maupun dari gas kendaraan bermotor menghalangi keluarnya
gelombang panas dari matahari yang dipantulkan oleh bumi, sehingga panas
air laut akan mengalami peningkatan diseluruh dunia dan menggerus daerh
permukaan yang rendah. Ini menjadi bukti bahwa pencemaran lingkungan erat
alam yaitu: pemanasan global, perubahan iklim, dan tekanan angin yang bertiup
dari laut ke daratan. Selain faktor alam, abrasi juga dapat disebabkan oleh faktor
7
manusia, yang diantaranya yaitu: penebangan liar hutan bakau atau mangrove
1. Faktor alam.
Fenomena alam yang menyebabkan erosi pantai yakni pasang surut air laut
dan juga tiupan angin laut yang menghasilkan gelombang serta arus laut yang
kuat.
permukaan tanah sehingga daratan menjadi lebih rendah dari lautan. Hal ini tentu
meningkatkan resiko terjadinya banjir rob akibat meluapnya air laut ke daratan.
pertambakan. Selain itu, kayu- kayu dari pohon mangrove juga dijual dan
menghambat proses suksesi hutan mangrove. Hal ini juga menyebabkan terjadi
Aktivitas manusia yang menjadi penyebab erosi pantai yaitu dalam bentuk
karang.
5. Perubahan iklim global atau yang sering disebut dengan pemanasan global.
8
air laut sehingga akan menggerus daratan yang rendah seperti pantai.
Dampak yang ditimbulkan dari abrasi tersebut dari aspek strategis adalah
perubahan luas wilayah di suatu kawasan, sedangkan jika dilihat dari aspek
pesisir dapat disebabkan oleh kegiatan atau proses proses alami dan non alami
(kegiatan manusia) baik yang berasal dari darat maupun dari laut. Proses proses
hempasan gelombang, perubahan pola arus, serta fenomena pasang surut yang
kadang kadang diperkuat oleh pengaruh perubahan iklim. Fenomena alami dari
darat yang ikut memberikan pengaruh terjadinya perubahan garis pantai, antara
lain erosi dan sedimentasi akibat arus pasang akibat banjir serta perubahan arus
aliran sungai.
terbentuknya Cliff (tebing pantai), cave, arch, dan daratan abrasi. Cliff adalah
pantai yang memiliki batuan keras dan terjal yang terjadi dari pengikisan di
bagian bawah tebing. Cave merupakan sebutan dari gua yang berada di tebing
pantai, arch merupakan terobosan gua hingga sampai kedua sisi tebing,sedangkan
dataran abrasi adalah wilayah daratan yang telah mengalami pengikisan sehingga
(DAS) juga dapat terjadi pengikisan yang disebut ”ablasi”. Kecepatan aliran air,
banyaknya volume air, dan proses transportasi sedimen adalah berbagai faktor
alam yang baru seperti meander atau sungai yang berliku, apabila terjadi terus
mundurnya garis daratan dari wilayah perairan. Hal tersebut akan memberikan
punah, baik akibat dari abrasi itu sendiri maupun dari pembukaan lahan
10
Perlu peraturan baik tingkat pemerintah daerah maupun pusat yang mengatur
kelestarian lingkungan.
Salah satu cara mencegah abrasi yang paling konvensional adalah dengan
gelombang yang tiba pada garis pantai tidak terlalu kuat sehingga tidak
berpotensi mengikis padatan yang ada di titik tersebut. Langkah pencegahan ini
sampai ke pantai. Oleh karena itu perlu pelestarian terumbu karang dengan
5. Krip
secarar alami yang disebabkan oleh arus yang sejajar pantai ( Litoral
11
Drift).Bentuk krib biasanya dibangun lurus, namun ada pula yang berbentuk
terhadap erosi, gelombang laut, dan bahaya banjir yang disebabkan oleh
gelombang dan ada yang tidak. Adapun bahan yang digunakan ada yang dari
lereng yang disebabkan oleh arus atau gelombang. Ada beberapa tipe dari
revetments, seperti:
Bangunan pemecah ombak yang putus-putus dibuat sejajar pantai dengan jarak
transport sendimen yang sejajar ataupun tegak lurus dengan pantai dan akan
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
maslaah serius yang di hadapi oleh masyarakat. Oleh karena itu diperlukan
dan sebagainya. Dampak yang timbul karena abrasi ini yaitu rusaknya ekosistem
yang ada disekitar pesisir, perubahan luas wilayah di suatu kawasan dan
hilangnya habitat dari suatu ekosistem, terbentuknya Cliff (tebing pantai), cave,
arch, dan daratan abrasi, dan terjadinya pengikisan di daerah aliran sungai.
3.2 Saran
dan pencemaran pantai,karena usaha pemerintah saja tidak cukup berarti tanpa
pohon bakau harus segera di lakukan agar abrasi yang terjadi tidak bertambah
banyak. Pemerintah harus memberikan hukuman yang tegas bagi setiap orang
DAFTAR PUSTAKA
Hastuti AW. 2012. Analisis Kerentana Pesisir terhadap Ancaman Kenaikan Muka
Laut di Selatan Yogyakarya. [skripsi]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.
Triatmodjo B. 1999. Teknik Pantai. Edisi Kedua. BetaOffset:Yogyakarta.
Nur, M. Tajudin. 2004. Abrasi Pantai dan Proses Bermigrasi. Desertasi Program
Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH). Program
Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta.
Usman, Ediar dkk. 1996. Krisis Pantai Utara Jawa Timur. Bandung: Departemen
Pertambangan dan Energi Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber daya
Mineral Pusat Pengembangan Geologi Kelautan Bandung.
14
Pantai disebut sebagai daerah tepi perairan yang berada diantara surut
terendah dan pasang tertinggi. Ada tiga bagian utama pantai, yaitu beach (daerah
aktivitas gelombang, arus dan pasang surut. Abrasi pantai terjadi apabila jumlah
(terdeposit) di pantai.
Abrasi terjadi karena naiknya permukaan air laut di seluruh dunia karena
pemanasan Global. Pemanasan Global ini terjadi karena gas-gas CO2 yang berasal
dari asap pabrik maupun dari gas kendaraan bermotor menghalangi keluarnya
gelombang panas dari matahari yang dipantulkan oleh bumi, sehingga panas
air laut akan mengalami peningkatan diseluruh dunia dan menggerus daerh
global, perubahan iklim, tekanan angin yang bertiup dari laut ke daratan,
15
penurunan permukaan tanah. Selain faktor alam, abrasi juga dapat disebabkan
oleh faktor manusia, yang diantaranya yaitu: penebangan liar hutan bakau,
karang.
Dampak yang ditimbulkan dari abrasi tersebut dari aspek strategis adalah
suatu ekosistem, perubahan bentang alam, dan terjadinya ablasi. Beberapa usaha